SEBAGAI
AUDITOR &
CONTROLLER PRODUCT
RUMAH POTONG AYAM (RPA)
EXECUTIVE SUMMARY
Paper ini memuat informasi tentang ide dan gagasan terkait penjelasan tugas dan
pelaksanaan Audit & Controlling Product di Rumah Potong Ayam (RPA). Paper ini
dibuat berdasarkan studi literatur dan review beberapa jurnal yang berkaitan
dengan kegiatan audit internal dan manajemen pengendalian mutu produk ayam.
Paper ini dibuat dan ditujukan hanya untuk keperluan kepada pihak PT SOGURA
GROUP INTERNATIONAL.
Paper ini disampaikan sebagai tindak lanjut atas informasi, syarat dan penugasan
yang diberikan oleh pihak PT SOGURA GROUP INTERNATIONAL dalam lanjutan
proses assessment penerimaan kariyawan. Informasi yang terkandung di dalamnya
masih sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya dibutuhkan saran dan masukan
untuk perbaikan kedepannya. Saya sampaikan ucapan terimakasih atas
kesempatan yang telah diberikan, semoga bisa memberikan kontribusi terbaik bagi
perusahaan.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Rumah Potong Ayam (RPA) merupakan sebuah unit usaha yang bergerak di
bidang pemotongan daging ayam yang mempunyai tugas dan tanggung
jawab dalam menjaga kualitas, mutu serta kehalalan daging ayam yang
beredar di masyarakat. Di zaman revolusi industri sekarang ini yang ditandai
semakin pesatnya perkembangan teknologi, maka segala kegiatan, sarana
dan pra sarana yang diperlukan manusia juga semakin canggih dan
kompleks. Hal ini juga berpengaruh terhadap perkembangan tata cara
penyembelihan hewan, sehingga muncul model penyembelihan secara
mekanis atau proses penyembelihan ayam dengan bantuan teknologi dan
mesin.
1. Ayam Pedaging
Ayam pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan
hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas
tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Ayam broiler popular di
Indonesia sejak tahun 1980 dimana pemegang kekuasaan mencanangkan
panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit
keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia
dengan berbagai kelebihannya. Ayam broiler dapat dipanen hanya lima
sampai enam minggu. Waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan
menguntungkan menyebabkan banyak peternak baru serta peternak
musiman bermunculan diberbagai wilayah Indonesia. Kandungan nilai gizi
daging ayam pedaging dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Peternak dapat meminta daftar produktivitas atau prestasi bibit yang dijual di
Poultry Shop untuk menentukan pilihan strain yang akan dipelihara.
Berbagai macam strain ayam pedaging yang beredar di pasar adalah Super
77, Tegel 70, ISA, Kim Cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri,
Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian
river, Hybro, Cornish, Brahma, Langs dan hans, Hypeco-Broiler, Ross,
Marshall ‘m’, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo, dan CP 707 (Priyatno,
2003).
Page 4 of 14
2. Rumah Potong Ayam (RPA)
Page 5 of 14
3. Produk Karkas Ayam Pedaging (Chicken Broiler Carcasses)
Produk karkas ayam pedaging adalah bobot tubuh ayam setelah dipotong
dikurangi kepala, kaki, darah, bulu dan organ dalam. Mutu produk karkas
ayam pedaging dipengaruhi oleh faktor sebelum pemotongan, antara lain
genetik spesies, bangsa, tipe ternak, jenis kelamin, umur dan pakan serta
proses sebelum pemotongan, diantaranya metode pelayuan, stimulasi listrik,
metode pemasakan, pH karkas, bahan tambahan termasuk enzim
pengempuk daging, hormon, antibiotik, lemak intramuskular atau marbling,
metode penyimpanan, dan preservasi serta macam otot daging (Abubakar,
2003).
Faktor mutu daging yang dimakan meliputi warna, keempukan dan tekstur,
flavor dan aroma termasuk bau dan cita rasa serta kesan jus daging. Lemak
intramuskuler dan susut masak (cooking loss) adalah berat daging yang
hilang selama pemasakan atau pemanasan, retensi cairan, dan pH daging
ikut menentukan mutu daging. Kualifikasi mutu produk karkas ayam
didasarkan atas tingkat keempukan dagingnya. Ayam berdaging empuk
adalah ayam yang daging karkasnya lunak, lentur, dan kulitnya bertekstur
halus, sedangkan ayam dengan keempukan daging sedang umumnya
mempunyai umur yang relatif tua dan kulitnya kasar. Kelas sedang meliputi
ayam jantan umur kurang dari 10 bulan, kalkun betina dan jantan umur
sekitar 12 sampai 15 bulan (http://www.sni.karkas ayam pedaging.pdf).
Page 6 of 14
karkas dibagi menjadi empat potong sama besar, (4) potongan bagian-
bagian badan (chicken part atau cut-up), (5) debone atau boneless adalah
karkas ayam pedaging tanpa tulang atau tanpa kulit dan tulang
(http://www.sni.rpahigienis.pdf).
Page 7 of 14
5. Audit Internal & Auditor
Audit internal menurut Guidance Task Force (GTF) dalam Sawyer’s (2003:9)
mendefinisikan audit internal sebagai berikut: “Audit internal adalah sebuah
aktivitas konsultasi dan keyakinan objektif yang dikelola secara independen
di dalam organisasi dan diarahkan oleh filosofi penambahan nilai untuk
meningkatkan operasional perusahaan. Audit tersebut membantu organisasi
dalam mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang sistematis
dan berdisiplin untuk mengvaluasi dan meningkatkan efektivitas proses
pengelolaan risiko, kecukupan control, dan pengelolaan organisasi.Audit
internal merupakan profesi yang dinamis dan terus berkembang yang
mengantisipasi perubahan dalam lingkungan operasinya dan beradaptasi
terhadap perubahan dalam struktur organisasi, proses dan teknologi”.
Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa audit internal adalah suatu
aktifitas penilaian aktivitas independen, keyakinan objektif, dan konsultasi
yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi.
Audit internal ini membantu organisasi untuk mencapai tujuannya dengan
melakukan pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan
meningkatkan efektivitas manajemen resiko, pengendalian, dan proses tata
kelola. Komponen kunci dari definisi tersebut diantaranya:
1. Membantu organisasi mencapai tujuannya.
2. Mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen resiko,
pengendalian, dan proses tata kelola.
3. Jaminan dan aktivitas konsultasi yang dirancang untuk menambah
nilai dan meningkatkan operasi.
4. Independensi dan objektif
5. Sebuah sistematis dan disiplin pendekatan (khususnya, keterlibatan
proses).
Auditor internal adalah orang yang melaksanakan aktivitas audit internal.
Auditor internal bertindak sebagai penilai independen untuk menelaah
operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan
kontrol serta efesiensi dan efektivitas kinerja perusahaan. Auditor internal
memiliki peranan yang penting dalam semua hal yang berkaitan dengan
pengelolaan perusahaan dan risiko-risiko terkait dalam menjalankan usaha.
(Sawyer’s, 2005:7).
Page 8 of 14
BAB III
PEMBAHASAN
Tugas dan tanggung jawab dari Auditor & Controller Product Rumah Potong
Ayam (RPA) adalah sebagai berikut :
Page 9 of 14
Selain itu, perusahaan juga wajib menerapkan sistem pengendalian dan
pengawasan mutu internal di Rumah Potong Ayam (RPA). Pengendalian dan
pengawasan mutu merupakan bagian yang penting dalam suatu industri,
terutama industri yang bergerak disektor pangan salah satunya yaitu industri
Rumah Potong Ayam. Pengendalian dan pengawasan mutu dilakukan untuk
meciptakan produk yang bermutu dan berkualitas sehingga bisa bersaing di
pasaran.
Berikut ini adalah program kerja dari Auditor dan Controller Product Rumah
Potong Ayam (RPA) yang direncanakan:
Untuk menjalankan tugas dan tangung jawab selaku Auditor dan Controller
Product, tentunya perlu sebuah gambaran dan rancangan program kerja
yang akan dikerjakan. Hal pertama yang akan dilakukan adalah membuat
dan atau menyusun kembali peraturan, tata kelola dan prosedur operasional
di RPA yang meliputi:
Output dari rancangan program kerja ini adalah Buku Standard Operational
Procedure (SOP) RPA untuk semua bagian/unit produksi.
Page 10 of 14
Selain itu, kegiatan audit internal mencakup inspeksi fisik atas keseluruhan
bangunan yang ada di Rumah Potong Ayam (RPA). Identifikasi dan verifikasi
dilakukan terhadap bangunan-bangunan berikut ini:
Bangunan Utama
Ruang Pembekuan Cepat (Blast Freezer)
Ruang Penyimpanan Beku (Cold Storage)
Ruang Pengolahan Daging
Laboratorium
Tempat Penurunan Unggas Hidup
Kamar Mandi atau WC
Kamar Petugas Dan Dokter Hewan
Gudang
Sarana Penanganan Limbah
Tempat Parkir
Output dari rancangan program kerja audit ini adalah Buku Laporan Hasil
Audit Rumah Potong Ayam (RPA). Buku laporan ini dibuat dan disampaikan
secara bulanan dan tahunan.
Page 11 of 14
2. Pengendalian dan Pengawasan dalam Proses Produksi
a. Daerah Kotor
b. Daerah Bersih
1. Pencucian Karkas
2. Pendinginan Karkas (Chilling)
3. Seleksi (Grading)
4. Penimbangan Karkas
5. Pemotongan Karkas (Cutting)
6. Pemisahan Daging Dari Tulang (Deboning)
7. Pengemasan
8. Penyimpanan Segar (Chilling Room)
Page 12 of 14
c. Alat-alat produksi
Umur Karkas :
< 6 minggu = muda (fryer/broiler)
6 minggu sampai dengan 12 minggu = dewasa (roaster)
> 12 minggu = tua (stew)
Bobot karkas :
< 1,0 kg = ukuran kecil
1,0 kg sampai dengan 1,3 kg = ukuran sedang
> 1,3 kg = ukuran besar
Page 13 of 14
Tabel 1. Persyaratan Tingkatan Mutu Fisik Karkas (SNI 3924, 2009)
TINGKATAN
FAKTOR MUTU
NO.
MUTU MUTU
MUTU I MUTU III
II
1 Konformasi Sempurna Ada sedikit kelainan pada Ada kelainan pada
tulang dada atau paha tulang dada dan
paha
2 Perdagingan Tebal Sedang Tipis
3 Perlemakan Banyak Banyak Sedikit
4 Keutuhan Utuh Tulang utuh, kulit sobek Tulang ada yang
sedikit, tetapi tidak pada patah, ujung
bagian dada sayap terlepas
ada kulit yang
sobek pada
bagian dada
5 Perubahan Bebas dari Ada memar sedikit tetapi Ada memar
Warna memar dan tidak pada bagian dada sedikit tetapi tidak
atau “freeze dan tidak “freeze burn” ada “freeze burn”
burn”
6 Kebersihan Bebas dari bulu Ada bulu tunas sedikit Ada bulu tunas
tunas (pin yang menyebar, tetapi
feather) tidak pada bagian dada
Page 14 of 14