Anda di halaman 1dari 37

Standar Kompetensi

• Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam


berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

Kompetensi Dasar
• Memformulasikan konsep induksi Faraday dan arus
bolak-balik serta penerapannya

Indikator Pencapaian
• Memformulasikan konsep induksi elektromagnetik
• Menerapkan konsep induksi elektromagnetik pada teknologi
(misalnya generator dan transformator)
• Memformulasikan konsep arus induksi dan ggl induksi
• Memformulasikan konsep arus dan tegangan bolak-balik
Induksi elektromagnetik

Induksi elektromagnetik : perubahan fluks magnet menghasilkan arus


listrik

S U
S

I I

• Ketika magnet bergerak mendekati dan masuk kedalam kumparan,


kumparan mengalami perubahan jumlah garis gaya magnet yang
memotong kumparan semakin banyak. Akibatnya timbul beda potensial
atau ggl induksi.
Ketika magnet berhenti, kumparan tidak mengalami perubahan jumlah
garis gaya magnet,akibatnya tidak timbul beda potensial atau ggl induksi.

Ketika magnet bergerak meninggalkan kumparan, kumparan kembali


mengalami perubahan jumlah garis gaya magnet yang semakin sedikit.
Akibatnya timbul beda potensial atau ggl induksi yang terbalik.
Hukum Lenz

Hukum Lenz : arus induksi itu sedemikian rupa sehingga


menimbulkan sesuatu (berupa fluks magnetik) yang melawan
penyebabnya.

Ketika magnet batang masuk ke dalam kumparan , jumlah fluks


magnetik bertambah sehingga menimbulkan arus induksi .
Arus induksi ini menimbulkan medan magnetik baru yang arahnya
melawan fluks magnetik yang menimbulkannya. Sehingga magnet
batang akan ditolak oleh kumparan karena kumparan bersifat magnet
U S
S

I I

Ketika magnet batang ditarik keluar kumparan , jumlah fluks


magnetik berkurang sehingga arus induksi menjadi berlawanan arah
semula.
Arus induksi ini menimbulkan medan magnetik baru yang arahnya
melawan fluks magnetik yang menimbulkannya. Sehingga magnet
batang akan ditarik oleh kumparan karena kumparan bersifat magnet
FLUKS MAGNETIK

• Fluks magnetik adalah garis medan magnetik yang dilingkupi oleh


suatu luas bidang tertentu secara tegak lurus
• Dirumuskan dengan :
• Φ = B.A.Cos θ
• Ket :
Φ = fluks magnet (Weber)
B = kuat medan magnet (Tesla)
A = luas bidang (m2)
θ = sudut antara garis medan magnet
dengan garis normal bidang
Hukum Faraday

Hasil penelitian Faraday :



ε  N  φ  BA cos θ
dt
(dBA cos θ)
ε  N
dt
Dengan : ε = ggl induksi (Volt)
N = jumlah lilitan
B = medan magnet (Tesla)
A = luas bidang yang ditembus medan magnet (m2)
θ = sudut antara B dan garis tegak lurus bidang
t = selang waktu (s)
Besarnya ggl induksi bergantung pada tiga faktor,
yaitu:
• Banyaknya lilitan kumparan
• Kecepatan keluar-masuk magnet dari dan ke
dalam kumparan
• Kuat magnet yang digunakan
Contoh soal

• Sebuah kumparan dengan jumlah lilitan 100 dalam


waktu 0,01 detik menimbulkan perubahan flux
magnetik 10-4 Wb. Tentukan GGL induksi di ujung
ujung kumparan .

Jawab ε ind  N

dt
10  4
ε ind  100 .
0,01
 1 Volt
GGL Induksi Batang bergerak dalam Medan Magnet
P Q
Q
\
v
F v
Q

S R Δt
v
Selama selang waktu Δ t, loop ditarik sepanjang jarak Δ s = v . Δt
W=FΔs
W = (-i l B) Δ s = - i l B Δ s P
Usaha yang dilakukan memberikan energi untuk mengalirkan arus listrik
dalam loop kawat
Energi per muatan yang dibutuhkan untuk mengalirkan arus dalam
loop disebut gaya gerak listrik (ε)

W
 ε  W  ε q  ε ( i Δt)
q
w  F Δs
ε i Δt  - i l B Δs
- i l B Δs
ε
i Δt
ε  B l v

Gaya gerak listrik induksi (ε) merupakan nilai tegangan listrik


pada penghantar, jika ditulis VAB = VB – VA = - B l v
Menurut Faraday, perubahan medan magnetik akan menimbulkan
perubahan medan listrik.

ε  N
dt

Hipotesis Maxwell, perubahan medan listrik dapat menimbulkan


perubahan medan magnetik.
Hipotesis Maxwell inilah yang menimbulkan konsep gelombang
elektromagnetik.
2. Kawat PQ panjangnya 0,5 m digerakkan dengan
kecepatan 100 m/s dalam loop kawat dengan
medan magnet sebesar 0,04 Wb. Tentukan GGL
induksi yang timbul pada loop kawat tersebut.

Jawab :
ε=-Blv
= - 0,04 Wb . 0,5 m . 100 m/s
= - 2 Volt
Contoh soal
• Suatu medan magnetik yang menembus suatu
bidang kumparan berubah sebesar 0,4 T tiap 0,1
detik. Bila jumlah lilitan dan luas penampang
kumparan adalah 1000 dan 1 cm2 , tentukan besar
GGL induksi di ujung ujung kumparan .

Jawab
dφ dB
ε ind   N   NA
dt dt
0,4
ε ind  1000 .10  4  0,4 Volt
0,1
Induktansi Diri

AC Source Bila suatu kumparan dialiri arus listrik, maka pada


kumparan akan timbul medan magnetik.
Apabila dialiri arus kemudian diputus secara periodik,
pada kumparan terjadi perubahan fluks magnetik
secara otomatis pada kumparan terjadi ggl induksi.

Ggl induksi akibat perubahan fluks magnetik sendiri


disebut induksi diri

Besaran yang diperoleh dari pembagian gg l induksi diri dengan


kecepatan perubahan arus dinamakan induktansi diri (L)
ε dI Dengan :
L  ε  L Ε = ggl (Volt)
dl/dt dt L = induktansi diri (Henry)
i = kuat arus (Ampere)
t = selang waktu (s)
Sebuah kumparan mempunyai induktansi diri 1 Henry apabila
perubahan kuat arus 1 ampere tiap sekon pada kumparan
membangkitkan ggl induksi diri 1 volt.

Energi yang tersimpan pada kumparan (induktor) :

dI
dW  V I dt  ε I dt  L I dt
dt
dW   L I dt
 dW    L I dt
W 1
2 LI 2
Contoh soal

Batang kawat AB panjangnya 20 cm


digerakkan dengan kecepatan 8 m/s

ke kiri memotong tegak lurus medan
magnetik homogen(masuk)
4.10-3 T.
Tentukan :
a). beda potensial AB
b). Besar dan arah arus pada
kawat AB
Jawab

a). ε = - BLV Sin θ


ε = - 4.10-3 0,2 . 8 Sin 90 = 6,4 .10-3 Volt

b). I = ε/R  I = 6,4 .10-3 /3 = 3,2 mA


arah dari titik B ke A
Penerapan Induksi Elektromagnetik

Bila sebuah kumparan diputar dalam medan


magnetik tetap, fluks magnetik yang
menembus kumparan akan berubah secara
periodik.
Perubahan fluks magnetik ini akan
menimbulkan ggl induksi sehingga timbullah
arus induksi.
Arus listrik induksi berupa arus listrik AC.

Saat kumparan pada posisi horizontal, ggl induksi sama dengan


nol. Nilai itu akan bertambah jika kumparan terus digerakkan
hingga membentuk sudut 90o. Setelah itu kembali berkurang.
Bagian bagian generator

Rotor adalah bagian


generator yang berputar

Stator adalah bagian


generator yang diam
Ggl induksi pada setiap saat dapat dirumuskan : ε = εm sin φ
Dengan : : ε = ggl setiap saat (volt)
εm = ggl maksimum (volt)
φ = sudut yang dibentuk kumparan dan medan magnet B
φ = ω . t maka ε = εm sin ω t


ε  N  φ  BA cos θ
dt
(dBA cos θ)
ε  N
dt
dcos θ
ε   N BA
dt
ε  N B A ω sin ω t dengan ε  ε m sin ω t  N B Aω sin ωt
εm  N B A ω
εm = N B A ω dengan :
εm = ggl induksi maksimum (Volt)
N = jumlah lilitan kawat
B = induksi magnetik (Tesla)
ω = kecepatan sudut putar (rad/s)
Pada generator DC digunakan cincin putar (komutator) yang terbelah
menjadi dua bagian sama besar dan disekat dengan isolasi. Pada
saat terjadi setengah putaran sikat-sikat menyentuh isolasi.
Akibatnya tidak terjadi aliran listrik. Aliran terjadi setengah putaran
berikutnya. Hal itu terjadi terus menerus sehingga arus yang
dihasilkan berupa arus searah.
Contoh soal

• Sebuah generator luas kumparannya 80 cm 2 dan terdiri


dari 200 lilitan. Apabila sumbu putar kumparan tegak lurus
medan magnetic 0,5 T dan kumparan berputar dengan
kecepatan sudut 10 rad/s. Tentukan tegangan
maksimumnya:

• Jawab
εm = NBAω = 200 x 0,5 x 0,08 x 10
= 80 Volt
Transformator

Saat kumparan primer dialiri arus listrik yang berubah-ubah, maka


kumparan akan menghasilkan fluks magnetik yang berubah-ubah
dan masuk ke kumparan sekunder, akibatnya pada kumparan
sekunder terinduksi Ggl induksi .
dφ dφ
εs   N dan ε p   N maka
dt dt
εs Ns
 disebut persamaan trafo, biasa ditulis
εp Np
Vs N s Ip
 
Vp N p Is
Persamaan trafo ideal Ps  Pp
Vs IS  VP I p
Ps
η x 100 %
Pp
Vs Is
η x 100 %
Vp I p
• Untuk transformator , berlaku hubungan :
V1 N1 I 2
 
V2 N 2 I1

Efisiensi Tranformator
• Adalah perbandingan antara daya sekunder terhadap
daya primer
• Dinyatakan dengan : P2
η  x 100 %
P1
V2 I 2
η  x 100 %
V1 I1
Transformator
Latihan Soal
1. Suatu penampang kumparan yang berjari jari 1 cm dikenai medan
magnetik 20 T membentuk sudut 30o terhadap bidang penampang
kumparan. Besar Fluk magnetic pada bidang
2. Suatu medan magnetic yang menembus suatu bidang kumparan
berubah sebesar 0,4 T tiap 0,1 detik. Bila jumlah lilitan dan luas
penampang kumparan adalah 1000 dan 1 cm2 , maka GGL induksi di
ujung ujung kumparan . . . .
3. Sebuah kawat penghantar PQ = 20 cm, bergerak memotong garis garis
gaya magnetic homogen 0,4 T, sehingga terjadi GGL induksi pada
ujung ujung kawat PQ sebesar 0,16 V. Besar kecepa -tan gerak kawat
tersebut adalah . . . . m/s
4. Sebuah trafo step up mengubah tegangan 100 V menjadi 220. Jika
efisiensi trafo 80 % dan kumparan sekunder dihubungkan dengan
lampu 40 W , 220V dan lampu menyala normal, maka arus yang
melalui kumparan primer adalah . . .
Transformator Trafo berfungsi seperti toroidal
solenoid dengan medan B serba
sama

flux   BNA
AC Source


R  NA
B
t t
A

 B
s    Ns A
t t Divide one by  s Ns Ns
other  Vs  Vp
 B p Np Np
p    NpA
t t
TERIMA KASIH
Ggl Induksi pada Kawat
B

Jika arab B ke bawah, konduktor digerakkan ke kiri, maka arah arus


induksi ke luar dari bidang kertas, F = q v xB
Besar gaya Lorentz yang dihasilkan F = i l B sin θ
karena θ = 90o, maka sin θ = 1
F=ilB
Jika arah B ke bawah dan arah I keluar dari kertas maka arah gaya
Lorentz ke kanan. Sehingga cenderung melawan arah gerakan. Agar
loop bergerak dengan laju tetap ke kiri, gaya Lorentz F harus
diseimbangkan dengan gaya luar yang berarah ke kiri, dikatakan
melakukan usaha.
J

ΔI Konstanta L hanya bergantung pada sifat dari


ε  L “bahan” dimensinya & jumlah lilitan, dll.
Δt
L dikenal sebagai induktansi diri atau induktansi

AC Source μ 0 N 2A
Contoh: untuk selenoid L
l

Dengan :
L = induktansi diri (Henry)
μo = permeabilitas vakum (4π . 10-7 Wb/Am)
N = jumlah lilitan kawat
A = luas penampang solenoida (m2)

Anda mungkin juga menyukai