PERTEMPURAN MIDWAY
OLEH:
RENDHY K.B.
X-IPS-1
PENGERTIAN
Adalah pertempuran laut besar yang dianggap sebagai
peristiwa paling penting dalam medan Perang Pasifik
Perang Dunia II. Pertempuran terjadi antara 4 Juni dan 7
Juni 1942, sekitar sebulan sesudah Pertempuran Laut Koral
dan enam bulan setelah Pengeboman Pearl Harbor.
Angkatan Laut Amerika Serikat dengan telak meredam
serangan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang terhadap Atol
Midway, dan mengakibatkan kerugian tidak ternilai dan
merebut inisiatif strategis dari Angkatan Laut Jepang.
Tokoh dan Pemimpin
Amerika Serikat Jepang
Chester W. Nimitz Yamamoto Isoroku
Frank J. Fletcher Nobutake Kondo
Chuichi Nagumo
Raymond A. Spruance
Tamon Yamaguchi
Ryusaku Yanagimoto
Susunan Kekuatan
Amerika Serikat Jepang
3 Kapal Induk 4 Kapal Induk
25 Kapal Pendukung 2 Kapal Tempur
15 Kapal Pendukung (kapal
233 Pesawat Kapal
penjelajah ringan dan
Induk berat, kapal perusak)
127 Dari Pangkalan 248 pesawat kapal induk.
Udara 2 Kapal Induk Ringan
5 Kapal Tempur
41 Kapal Pendukung
ARTI STRATEGIS
RENCANA YAMAMOTO
RENCANA YAMAMOTO
Ia membuat kapal-kapalnya saling
berpencar (terutama kapal tempur yang
dimilikinya) hingga sangat kecil
kemungkinan kapal-kapalnya ditemukan
kapal-kapal Amerika sebelum
pertempuran berlangsung. Kapal-kapal
tempur dan kapal penjelajah Yamamoto
akan membuntuti kapal induk di bawah
Atol Midway beberapa bulan sebelum pertempuran Laksamana Nagumo Chūichi dalam jarak
beberapa ratus mil. Armada Jepang
dimaksudkan untuk menghancurkan
semua kapal dalam armada Amerika
Serikat yang mendekat ke Midway,
setelah mereka sudah cukup menjadi
lemah akibat serangan kapal induk di
bawah komando Nagumo, dan siap
dihabisi dalam duel meriam di tengah
hari,[19] seperti halnya doktrin
pertempuran yang umum dimiliki
Isoroku Yamamoto sebagian besar angkatan laut di dunia.
INVASI KEPULAUAN ALEUT
Operasi militer Jepang di Kepulauan Aleut (disingkat
Operasi AL; AL singkatan untuk Aleutian Islands) juga
mengurangi jumlah kapal-kapal yang sebenarnya bisa
dipakai untuk menyerang Midway. Operasi Aleut
sebetulnya menurut rencana dilancarkan secara bersamaan
dengan serangan ke Midway. Namun keterlambatan satu
hari dalam perjalanan gugus tugas Nagumo menjadikan
Operasi AL dilancarkan sehari lebih awal daripada
serangan Midway.
KEMBALI
PERSIAPAN PERTEMPURAN
PERSIAPAN KEKUATAN AMERIKA SERIKAT
KELEMAHAN JEPANG
KELEMAHAN JEPANG
Sementara itu, Zuikaku yang selesai
bertugas di Pertempuran Laut Koral, IJN AKAGI
sedang berada di Kure sambil menanti
datangnya awak pesawat pengganti.
Shōkaku rusak berat akibat kejatuhan
bom di Laut Koral dan perlu waktu
berbulan-bulan untuk memperbaikinya
di dok kering. Walaupun ada
kemungkinan pesawat-pesawat terbang
dari kapal induk yang rusak bisa
dikerahkan untuk Zuikaku, pihak Jepang
tidak berusaha serius untuk menyiapkan
kapal induknya untuk bertempur.
Sebagai akibatnya, Laksamana Nagumo
hanya bisa mengerahkan empat kapal
induk: Kagadan Akagi sebagai Divisi
Kapal Induk ke-1 sementara Hiryū dan
Sōryū sebagai Divisi Kapal Induk ke-2.
KEMBALI
PASCAPERTEMPURAN
DAMPAK
SERANGAN UDARA PERTAMA
Tamggal 3 Juni, 12:30 : 9 B-17 meluncur dari Midway.
Tanggal 4 Juni, 04:30 : Laksamana Madya Nagumo
melancarkan serangan pertama ke Midway.
Tanggal 4 Juni, 06:20 : Pesawat terbang Jepang
mengebom pangkalan Amerika Serikat di Midway
hingga rusak berat. Pilot-pilot tempur Marinir yang
berpangkalan di Midway menerbangkan pesawat-
pesawat model lama yang terdiri dari Grumman
F4F-3 Wildcats dan Brewster F2A-3s Buffalo.
Pesawat TBF-Avenger Amerika Serikat yang
diberangkatkan dari Midway melakukan beberapa
kali serangan terhadap armada kapal induk Jepang.
Pukul 07:15 : Nagumo memerintahkan pesawat-
pesawat cadangan dipersenjatai dengan bom darat.
Pukul 07:40 : Pesawat pengintai dari kapal
penjelajah Tonememberi isyarat ditemukannya
sebuah armada angkatan laut Amerika yang cukup
besar di sebelah timur. Namun laporan tersebut tidak
sampai ke Nagumo hingga pukul 08:00.
Laksamana Muda Yamaguchi Tamon yang
memimpin Divisi 2 Kapal Induk (Hiryū dan Sōryū)
meminta Nagumo segera menyerang dengan semua
kekuatan yang dimiliki: 18 pesawat pengebom tukik
Aichi D3A2 yang masing-masing dimiliki oleh Sōryū
dan Hiryū.
KEMBALI
SERANGAN UDARA KE ARMADA JEPANG
Pukul 06:00 : Spruance sudah memberi perintah "Lancarkan serangan“ dan
menugaskan Panglima Tertinggi Halsey dan Kapten Miles Browning untuk
menyusun perincian dan mengawasi keberangkatan.
Beberapa menit sesudah pukul 07:00 : pesawat pertama berangkat dari kapal
induk Enterprise dan Hornet di bawah komando Spruance.
Pukul 08:00 : Fletcher memberangkatkan pesawat-pesawat dari Yorktown .
Spruance memberi perintah kedua yang sangat krusial, hantam sasaran,
menyerang musuh secepat mungkin dengan apa saja yang dimiliki lebih
penting daripada serangan terkoordinasi berbagai jenis pesawat (pesawat
tempur, pengebom, atau torpedo).
Pukul 09:20 : mereka melihat kapal induk Jepang dan mulai menyerang.
diawali oleh Skuadron Torpedo 8 (VT-8 dari Hornet), dan diikuti VT-6
(dari Enterprise) pada pukul 09.40.
2 formasi terpisah (dari total tiga skuadron) pengebom tukik SBD Dauntless
mendekati armada Jepang dari arah timur laut dan barat daya. Bahan bakar
mereka sudah hampir habis ,Walaupun demikian, komandan skuadron
C. Wade McClusky, Jr. dan Max Leslie memutuskan untuk terus mencari
musuh.
Pukul 10:22 : pesawat-pesawat
dari Enterprise berulang kali mengenai Kaga yang
mereka jadikan sasaran.
Akagi terkena bom yang dijatuhkan pesawat
pengebom dari Enterprise.
Akagiterkena satu bom yang melubangi dek hanggar
bagian atas, dan meledakkan bahan bakar pesawat dan
amunisi.
Sōryū kejatuhan tiga bom di dek hanggar,
Kaga kejatuhan paling sedikit empat, mungkin lebih.
Ketiga kapal induk tersebut segera tidak dapat lagi
bertempur, ditinggalkan awak kapal, dan dibocorkan
hingga tenggelam.
KEMBALI
SERANGAN BALASAN JEPANG
Hiryū, satu-satunya kapal induk Jepang yang
tersisa melancarkan serangan balasan.
Serangan gelombang pertama pengebom tukik
Jepang membuat Yorktown rusak berat.
Namun tim pengendali kerusakan bisa
mengatasinya dengan efektif. Setelah terkena
dua kali tembakan torpedo,
mesin Yorktown mati, dan condong 26°ke arah
lambung kiri. Yorktown tidak lagi bisa dipakai
bertempur, dan memaksa Laksamana Fletcher
untuk memindahkan staf komando ke kapal
penjelajah berat Astoria. Yorktown dihantam oleh torpedo
Kapal induk Enterprise segera melancarkan
serangan terakhir yang terdiri dari pesawat-
pesawat pengebom tukik (termasuk 10
pesawat pengebom dari Yorktown). Serangan
mereka tepat mengenai sasaran. Hiryū
terbakar hebat.
Laksamana Madya Yamaguchi memilih mati
tenggelam bersama Hiryū, dan membuat
Jepang harus kehilangan salah satu dari pelaut
karier terbaiknya.
KEMBALI
Pascapertempuran
Jepang kehilangan empat dari enam kapal induk yang
dimiliki beserta sejumlah besar penerbang yang sangat
terlatih hingga mengakhiri ekspansi Jepang di Pasifik.
Kapal induk Jepang yang tersisa hanyalah Shōkaku dan
Zuikaku. Kapal induk Jepang yang lainnya, Ryūjō, Jun'yō,
dan Hiyōberasal dari kelas di bawahnya.
KEMBALI
Dampak
Pertempuran ini sering disebut sebagai "titik balik
dalam Perang Pasifik".
Midway sendiri tidak mengubah jalannya peperangan
seperti halnya Pertempuran Salamis atau
Pertempuran Trafalgar.
Inisiatif strategi Jepang menjadi tumpul.
Amerika Serikat merebut kemampuan ofensif Jepang.
Pertempuran Midway membuka jalan bagi kampanye
militer berikutnya di sekitar Kepulauan Solomon dan
Guadalkanal yang dimenangkan Sekutu setelah secara
berkepanjangan menghabiskan tenaga musuh dengan
segala kekuatan militer yang ada.
Menunjukkan pentingnya usaha-usaha memecahkan
sandi musuh dan pelatihan kriptologi angkatan laut
sebelum pertempuran berlangsung.
Secara permanen merusakkan daya serang Angkatan
Laut Jepang, dan kehilangan kemampuan operasional
pada tahap yang menentukan terbukti fatal.
Jepang kehilangan empat kapal induk.
Jumlah awak pesawat veteran makin menipis.
Kekuatan kapal induk Jepang tidak pulih hingga 1944.
KEMBALI
SELESAI