Anda di halaman 1dari 15

Bank Sentral Sistem

Pembayaran & Alat Pembayaran

GEOFANI NETANAEL SILABAN


X-IPS
Bank Sentral
Bank sentral adalah lembaga yang dimiliki oleh pihak swasta dalam suatu pemerintah negara yang
memiliki tanggung jawab atas stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan, menjaga
tingkat inflasi, dan seluruh sistem keuangan dalam suatu negara.
Peran bank sentral di Indonesia sendiri diserahkan pada Bank Indonesia. sehingga, Bank Indonesia
memiliki kewenangan penuh yang independen atas peraturan dan pengawasan berbagai kegiatan
lembaga keuangan bank di Indonesia.
Bank sentral adalah adalah suatu institusi yang bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas harga
atau nilai suatu mata uang yang berlaku di negara tersebut, yang dalam hal ini dikenal dengan
istilah inflasi atau naiknya harga-harga yang dalam arti lain turunnya suatu nilai uang. Bank Sentral
menjaga agar tingkat inflasi terkendali dan selalu berada pada nilai yang serendah mungkin atau
pada posisi yang optimal bagi perekonomian (low/zero inflation), dengan mengontrol
keseimbangan jumlah uang dan barang. Apabila jumlah uang yang beredar terlalu banyak maka
bank sentral dengan menggunakan instrumen dan otoritas yang dimilikinya.
5 Peran utama Bank Indonesia dalam menjaga
stabilitas sistem keuangan yaitu:
1.Bank Indonesia bertugas menjaga stabilitas moneter
2.Bank Indonesia mempunyai peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang
sehat
3.Bank Indonesia memiliki kewenangan dalam mengatur serta menjaga kelancaran sistem
pembayaran.
4.Bank Indonesia dapat mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas
keuangan melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan,
5.Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistim keuangan  melalui fungsi bank
sentral sebagai lender of the last resort (LoLR).
Sistem Pembayaran Bank Sentral
•Kewenangan untuk memberikan izin dan persetujuan kepada penyedia jasa pembayaran untuk
ikut di dalam sistem pembayaran.
•Pengawasan.
•Menentukan standar-standar tertentu pada alat pembayaran dan menentukan alat pembayaran apa
saja yang dapat digunakan pada sistem pembayaran di Indonesia.
•Mengatur dan mengawasi lembaga apa saja yang boleh menyelenggarakan sistem pembayaran
(baik bank dan lembaga selain bank).
•Kebijakan pengendalian resiko, efisiensi, tata kelola, dll. Kewenangan dalam menjalankan sistem
Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement atau BI-RTGS. 
•Kewenangan sebagai penyelenggara sistem kliring antar bank untuk jenis-jenis alat pembayaran
tertentu melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia atau SKNBI
Resiko Dalam Sistem Pembayaran
Resiko Likuiditas
Resiko Kredit
Resiko Sistemik
Komponen-komponen Yang Membentuk
Sistem Pembayaran
•Kebijakan
•Kelembagaan
•Alat pembayaran
•Mekanisme Operasional
•Infrastruktur
•Perangkat Hukum
Peran Bank Indonesia Dalam Sistem
Pembayaran
Dalam Hal alat pembayaran tunai,Bank indonesia adalah satu-satunya lembaga yang
berwenang mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah ,serta mencabut,menarik dan
memusnahkan uang dari peredaran.
D.PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN
NONTUNAI OLEH BANK INDONESIA
Alat pembayaran nontunai sudah berkembang dan lazim digunakan masyarakat.
Jasa pembayaraan nontunai yang dilakukan bank maupun lembaga keuangan bukan bank,baik
dalam proses pengiriman dana,penyelenggara kliring, maupun sistem penyelesaian akhir
(settlement) sudah tersedia dan dapat berlangsug di indonesia.
Transaksi pembayaraan nontunai dengan nilai yang besar diselenggarakan bank indonesia
melalui sistem BI-RTGS(Real Time Gross Settelement)dan sistem Kliring.
Pengertian dan Sejarah Alat Pembayaran
Alat Tunai(Uang)
Untuk Mengatasi Masalah I ni ,digunakan cek,yaituu perintah dari seseorang ke bank tempat ia
mliki rekening untk mengirim uang dari rekeningnya ke rekening orang lain yang menyetorkan
cek tersebut.
Kesulitsn-kesulitan ini mulai teratasi dengan perkembangan teknologi komuikasi.Internet
telahmempermudah kita untuk melakukan transaksii pembayaran karena dapat dilakukan secara
langsung dan cepat.
Fungsi,jenis,dan syarat uang serta
standar mata uang
Fungsi asli Uang sebagai alat pembayaran
Uang sebagai alat tukar guna mempermudah kita Uang sebagai penunjuk harga memiliki nilai
untuk mendapatkan suatu barang. Dengan begitu, yang berbeda-beda, misalnya harga jeruk 1 kg
kita dapat menghemat waktu serta tenaga karena Rp8.000 sementara harga apel Rp9.000.
tinggal menukarkan uang untuk membeli
kebutuhan. Uang sebagai alat pembayaran utang digunakan
untuk melunasi utang piutang.
Uang sebagai alat ukur mampu menentukan
besaran nilai suatu barang. Misalnya, harga Uang sebagai alat penimbun kekayaan dapat
penggaris yang akan dibeli Tedy senilai Rp3.000, digunakan ketika ada keperluan mendadak.
menunjukkan bahwa Tedy cukup membayar uang
sejumlah Rp3.000 untuk mendapatkan penggaris.

Fungsi turunan
Jenis Uang
•Berdasarkan bahan pembuatnya
•Berdasarkan nilai
Full bodied money (bernilai penuh)   •Berdasarkan kawasan
Representative full bodied money (tidak Uang lokal hanya berlaku di satu negara
bersifat penuh) tertentu, misalnya mata uang peso hanya
dapat digunakan di negara Filipina.
•Berdasarkan lembaga yang menerbitkan
Uang regional berlaku di suatu kawasan yang
Uang kartal lebih luas daripada uang lokal, misalnya mata
Uang giral uang euro dapat digunakan untuk beberapa
negara yang ada di benua Eropa seperti
Jerman, Spanyol, Austria, Spanyol, dan lain-
lain.
Uang internasional berlaku di seluruh dunia
sebagai standar pembayaran, contohnya US
dollar. 
Syarat Uang
Uang yang telah disepakati oleh masyarakat harus Mudah disimpan (storable) berarti bentuk
memenuhi 7 syarat sebagai berikut: fisiknya tidak boleh terlalu besar.
Ada jaminan artinya harus dijamin pemerintah Mudah dibawa (portability) berarti harus mudah
sehingga penggunaannya untuk berbagai dipindahkan dari satu tangan ke tangan lain.
keperluan dapat dipercaya oleh masyarakat.
Tidak mudah rusak (durability) agar dapat
Diterima secara umum (acceptability) yakni bertahan untuk jangka waktu yang relatif lama.
kegunaannya harus diterima sebagai alat tukar,
penimbun kekayaan, atau pembayar utang.  Mudah dibagi (divisibility) maksudnya apabila
nominal uang hanya terdiri dari satu jenis
Nilainya stabil (stability of value) artinya tidak pecahan, maka tidak memungkinkan kita untuk
naik-turun (fluktuatif) supaya orang-orang mau bertransaksi. Bayangkan kalau kamu ingin
menggunakaannya sebagai alat tukar. membeli baju seharga Rp80.000, namun pecahan
nominal yang ada hanya Rp100.000. Lalu,
bagaimana dengan kembaliannya? Sulit 'kan
kalau tidak ada nominal lainnya?
Sebagian Unsur Pengaman Rupiah
●    Bahan Uang: uang kertas rupiah terbuat dari kertas khusus ●    Multicolour Latent Image (Gambar Tersembunyi Multiwarna):
yang memiliki bahan berupa serat kapas. uang kertas rupiah punya gambar tersembunyi multi warna pada
pecahan Rp 100.000 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan
●    Warna: uang kertas rupiah punya warna uang yang terlihat hijau. Pecahan Rp 50.000 mempunyai kombinasi warna merah,
terang dan jelas. kuning, dan biru. Sedangkan pada pecahan Rp 20.000 terdapat
kombinasi warna merah, kuning, dan hijau.
●    Benang Pengaman: salah satu unsur pengaman uang rupiah
adalah memiliki benang pengaman seperti hasil anyaman pada ●    Latent Image (Gambar Tersembunyi): di bagian depan, pada
uang kertas rupiah dengan pecahan senilai Rp 100.000, Rp 50.000, pecahan Rp 20.000, ada tulisan “Bank Indonesia” dengan di bingkai
dan Rp 20.000. persegi panjang dan dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.
Selain itu, pada uang rupiah pecahan Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp
●    Punya tinta yang dapat berubah warna: gambar perisai yang 1.000 ada angka 5, 2, dan 1. Pada bagian belakang, terdapat juga
mempunyai logo Bank Indonesia, akan berubah warnanya apabila angka nominal Rp 100, 50, 20, dan 10 yang dapat dilihat pada Rp
dilihat dari sudut pandang berbeda. Khusus di uang kertas rupiah 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000.
pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000, bisa berubah menjadi warna
dari merah menjadi hijau, sedangkan pada Rp 20,000 terjadi ●    Teknik Cetak Khusus: gambar yang terdapat pada uang kertas
perubahan warna dari warna hijau menjadi ungu. rupiah adalah gambar utama, gambar lambang negara ‘Garuda
Pancasila’, angka nominal, huruf terbilang, frasa ‘Negara Kesatuan
Republik Indonesia’, dan tulisan ‘Bank Indonesia’ terasa kasar
apabila diraba.
●    Blind Code (Kode Tuna Netra) Ada dua garis di sisi kanan dan
kiri uang yang terasa kasar jika kamu diraba. Selain itu, terdapat
watermark (Tanda Air) dan electrotype (Ornamen).
Pengelolaan Uang Rupiah oleh Bank
Indonesia
Bank inonesia melakukan pengelolaan uang rupiah yang meliputi p tahapan
perencaan,pecetakan,pengeluaran,pengedaran,pencabutan dan penarikan;dan pemusnahan
uang rupiah.
Bank indonesia melakukan perencanaan dan penentuan jumlah uang rupiah yang dicetak
dengan memperhatikan antara lain asumsi pertumbuhan ekonomi, rencana macam dan
pecahan uang rupiah,serta perkiraan jumlah uang rupiah yang dimusnahkan.
Dalam rangka menjaga kualitas uang rupiah yang beredar dan mencegah beredarnya uang
rupiah palsu di masyarakat,bank dan/atau pihak lain yang ditunjuk oleh bank wajib melakukan
pengelolahan uang rupiah dengan memenuhi ketentuan bank indonesia.

Anda mungkin juga menyukai