Pengkajian Sistem Pernapasan
Pengkajian Sistem Pernapasan
SISTEM PERNAPASAN
TORI RIHIANTORO
TAHAP PENGKAJIAN
• Identitas klien
• Riwayat kesehatan
• Pemeriksaan fisik / KDM
• Pemeriksaan Penunjang
IDENTITAS KLIEN
• Dikaji melalui proses Anamnesis
• Menunjukan askep bersifat individual
• Data: nama, umur, jenis kelamin, agama,
suku bangsa, alamat, dsb.
RIWAYAT KESEHATAN
• Dikumpulkan melalui anamnesis
• Meliputi data:
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat kebiasaan
Riwayat psikososial
Riwayat alergi
KELUHAN UTAMA
• Merupakan alasan seseorang meminta
pertolongan kesehatan.
• Pada klien gangguan pernapasan,
keluhan utama biasanya meliputi:
Dispnea (sesak napas)
Batuk
Pilek
Hemaptoe
Nyeri dada
Hipersekresi
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
• Menceritakan tentang keluhan utama klien
• Keluhan utama digali melalui PQRST
Penyebab/pencetus/predisposisi
Onset
Durasi
Area / tempat
Kualitas
Kuantitas
Penyebaran
Keluhan penyerta dan dampak gangguan KDM
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Riwayat penyakit / keluhan yang sama
dgn keluhan yg sekarang
• Riwayat penyakit lain (kronik) yg berkaitan
dg penyakit/keluhan sekarang
• Riwayat penyakit yg dapat memperberat
keluhan /penyakit sekarang
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
• Mengkaji riwayat penyakit anggota
keluarga yang berhubungan dengan
keluhan / penyakit klien, karena ikatan
keturunan atau tinggal dalam satu rumah
• Tujuan untuk:
Mengkaji penyakit keturunan
Mengkaji penyakit menular
Mengkaji penyakit familiar
RIWAYAT KEBIASAAN
• Mengkaji kebiasaan-kebiasaan yang
berhubungan dgn keluhan / penyakit
sekarang, meliputi:
Merokok
Alkohol
Drugs
Makan / minum
Aktivitas/olahraga/exercise
RIWAYAT PSIKOSOSIAL &
ALERGI
• Mengkaji riwayat psikologis dan
lingkungan sosial
• Mengkaji lingkungan kerja dan tempat
tinggal
• Mengkaji riwayat alergi obat, makanan, dll
PEMERIKSAAN FISIK
• Inspeksi
• Palpasi
• Perkusi
• Auskultasi
Skeletal landmarks
Sternal angle
Spinous process
subscapular angle
Costalspinal angle
12
Garis Imaginer Anterior &
Landmarks
Suprasternal fossa Supraclavicular fossa
Sternal angle
Parasternal line
Anterior midline
Midclavicular line
epigastric angle
13
Garis Imaginer Lateral
14
Garis Imaginer Posterior &
Landmarks
Suprascapular region
Scapular region
Interscapular region
Infrascapular region
Scapular line
Posterior midline
15
Lobus Tampak Anterior
16
Lobus Tampak Posterior
17
Lobus Tampak Lateral Kanan
18
Lobus Tampak Lateral Kiri
19
Inspeksi
1. Gerakan pernapasan
– Pernapasan perut: laki-laki dewasa
& anak
– Pernapasan dada: perempuan
dewasa
20
Inspeksi
2. Respiratory rate: 16-18 kali/menit
– Tachypnea: >20 kali/menit
21
Inspeksi
3. Irama pernapasan
– Dangkal dan cepat
• Paralisis otot pernapasan, peningkatan
tekanan intra abdominal, pneumonia, pleuritis
– Dalam dan cepat
• Agitatasi, intension
– Dalam dan lambat
• Asidosis metabolik berat (pernapasan
Kussmaul’s)
22
Inspeksi
3. Irama pernapasan
• Cheyne-Stokes’ breathing
• Biot’s breathing
_____penurunan eksitabilitas pusat pernapasan
• Inhibited breathing
– Napas berhenti mendadak karena chest pain
• Pleuritis, trauma thoraks
• Sighing breathing (keluh kesah)
– Depression, intension
• Kusmaul (hyperventilasi)
23
Inspeksi
4. Retraksi dada
- Tarikan otot dada ke dalam saat
inspirasi, terdiri dari:
• Retraksi supra sternal
• Retraksi supra klavikular
• Retraksi interkostal
• Retraksi infrakostalis
Inspeksi
• Penggunaan otot asesoris pernapasan
• Simetrisitas dada: bentuk, gerakan
• Bentuk dada: lakukan pengukuran diameter dada
tranversal dan anteroposterior, normal 2:1 s.d 7:5
• Bentuk dada: barel chest, flat chest, dsb
• Letak trakhea
• Angel costa: normal < 90o
• Konjungtiva: anemis perdarahan, hemamtoe
• Warna mukosa, bibir cyanosis
• Clubing finger
Palpasi
• Ekspansi dada
– Massive hydrothorax, pneumonia, pleural
thickening, atelectasis
• Vocal fremitus (tactil fremitus)
• Pleural friction fremitus
– Eksudasi selulosa, fibrin di pleura krn
pleuritis
– Menahan napas menghilang
– TBC dgn pleuritis, pulmo embolism
• Pulsasi, massa, distensi (tenderness) otot
26
Perkusi
Metode:
– Tidak langsung
• Pleximeter: sendi inter-phalangeal
distal pada kiri
• Plexor: ujung jari tengah kanan
– Langsung
– Urutan
• Atas ke bawah, anterior ke posterior
27
Area Perkusi
28
Perkusi
Faktor2 yg mempengaruhi:
– Ketebalan dinding dada
– Kalsifikasi pada kartilago iga
– Hidrothoraks
– Kandungan gas dalam alveoli
– Tekanan alveolar
– Elestisitas alveolar
29
Perkusi
Klasifikasi:
– Resonance / Sonor
• Normal
– Hyperresonance / Hipersonor
• Emphysema
– Timpani
• Cavity , pneumothoraks
– Dullness / Redup
• Hidrothoraks / PE, atelektasis
– Flatness / Pekak
• Hidrothoraks masif, atelektasis masif, massa
30
Perkusi
Suara Normal Perkusi :
• Resonance / Sonor
• Sedikit dulness / redup pada beberapa
tempat (atas, kanan, belakang)
dikarenakan ketebalan otot dan
skeletal, juga pada area dibawahnya
ada organ padat spt jantung dan hepar.
31
Perkusi
Batas Paru dalam Perkusi
• Apex paru
– panKronig’s isthmus: 5cm lebarnya
– Menyempit: TB, fibrosis
– Melebar: emphysema
• Batas Anterior
– Dullness mutlak pada area jantung
• Batas Bawah
– Interkosta 6, 8, 10 intercostal pada midclavicular line,
midaxillary line, scapular line, respectively
– Tuun : emphysema
– Naik: atelectasis, Peningkatan Tekanan Intraabdominal
32
Auskultasi
34
Suara Napas
• Suara Napas Dasar
Vesikuler area lapang paru
Bronkovesikuler area bronkus utama
Bronkhial area trakhea
Suara Napas Dasar (Normal)
• Bronkhial Bronchial
– Larynx, suprasternal fossa,
sekitar vertebra servikal ke-
6, ke-7, thorakal ke-1, ke-2 Bronchovesicular
• Bronkhovesikuler
– Interkostal ke-1 dan ke-2
samping sternum, vertebra
thorakal ke-3, ke-4 pd lokasi
interscapular, apex paru
Bronchial
• Vesikular
– Semua area paru
Bronchovesicular
36
Suara Napas Abnormal
37
Suara Napas Abnormal
• Vesikuler Abnormal
• Bronkhial Abnormal
• Bronkhovesikuler Abnormal
38
Vesikuler Abnormal
1) Melemah atau menghilang
• Keterbatasan pergerakan dinding dada
• Kelemahan otot pernapasan
• Obstruksi jalan napas
• Atelektasis kompresi
– Hydrothorax atau pneumothorax
• Penyakit abdominal: ascites, tumor besar
2) Meningkat / meninggi / mengeras
• Peningkatan pergerakan pernapasan
– Exercise, demam, anemia, asidosis
metabolik, kompensasi (satu paru)
39
Vesikuler Abnormal
3) Ekspirasi memanjang
Obstruksi parsial dan / atau penurunan
elastisitas alveoli
• Bronchitis
• Asthma
• emphysema
40
Vesikuler Abnormal
41
Bronkhial Abnormal
• Suara bronchial pada area vesicular
• Konsolidasi: pneumonia lobaris
• Kavitasi besar: TB, abses paru
• Atelektasi kompresi: hydrothorax,
pneumothorax
42
Bronkhovesikuler Abnormal
• Suara bronchovesicular terdengar pd
area vesicular
– Lesi relatif lebih kecil, lebih dalam atau
campuran dgn jaringan paru normal
• bronchopneumonia
• TB
• Stadium dini pneumonia lobaris
• Hydrothorax di area atas
43
Suara Napas Tambahan
• Ronchi • Pleural Friction
Basah Rubs
- Kasar • Vokal resonansi
- Halus • Peristaltik
Kering
• Wheezing
• Stridor
44
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Laboratorium & PA
Darah
Sputum
Cairan pleura
Jaringan
• Radiologi: Ro polos, CT scan, MRI, dsb
• Pemeriksaan khusus: tuberkulin,
bronkoskopi, tes provokasi, tes fungsi paru
(spirometri), dsb