Presentasi Simulasi Kebakaran
Presentasi Simulasi Kebakaran
• TIM DOKTER :
• ANESTESI (2 ORANG), ORTOPEDI (2 ORANG), OBGYN (2 ORANG),
KARDIOLOGI (2 ORANG)
Skenario
Di suatu siang, terlihat kepulan asap di lantai 2 PKM Unhas. Ratusan mahasiswa yang sedang melaksanakan
kegiatan kemahasiswaan berhamburan keluar area PKM. Mahasiswa melapor ke security. Beberapa menit
kemudian security telah tiba di lokasi kejadian dan melaporkan ke pimpinan. Pada saat yang sama, security
juga mengontak PSC, Polsek, Damkar, dan RS Unhas. Masing-masing tim tiba di lokasi kejadian 15 menit
kemudian bersamaan: Damkar, PSC, Ambulans, Tim Medis (TBM, Siaga Ners), KSR PMI, dan Tim Sar.
Di lokasi kebakaran, beberapa mahasiswa terjebak di dalam ruangan dan sebagian lainnya berlarian
menyelamatkan diri. Dari lantai 2 terlihat seorang mahasiswa melompat ke lantai dasar. Dari tempat yang lain
mahasiwa lain mengalami sesak napas. Tim pemadam segera melakukan proses pemadaman api dan rescuer
mengevakuasi korban dari zona bahaya. Tim medis melakukan briefing dan melakukan triase terhadap korban.
Tim medis melakukan penanganan terhadap korban dengan tag kuning/hijau terlebih dahulu sedangkan korban
dengan tag merah segera dibawa ke tenda RS dan ditangani. Setelah korban stabil maka akan ditransportasikan
ke RS menggunakan ambulance.
Korban yang termasuk dalam tag merah adalah: korban yang mengalami trauma inhalasi dan ibu yang sedang
inpartu.
Korban yang termasuk dalam tag kuning adalah: korban yang mengalami fraktur, asfiksia, dan luka bakar.
Korban yang termasuk dalam tag hijau adalah: korban yang mengalami luka lecet dan histeria.
Korban yang termasuk dalam tag hitam adalah: korban yang meninggal.
Denah Simulasi
D
a
A
m
m
k
Gedung 1 PKM
b a
u r
la
ns
Tenda RS
Collecting
Point
AUDIENS
Kasus 1 Δ (5 titik)
• Seorang ibu hamil berusia 34 tahun terbaring tak jauh dari tempat
kebakaran, berteriak kesakitan sambil memegang perutnya.
Material: Spalk 80 cm (9), spalk 60 cm (6), NaCl (6), infus set (6), plester
(1), neck collar (1), Perban elastis (10), Mitella (12)
Penanganan
1. Cek kesadaran (merespon terhadap nyeri)
2. Posisikan korban in line position lalu lakukan c-spine control.
3. Periksa airway (Look: mengikuti gerak napas; Listen: terdengar desah napas, dan Feel: terdapat desah napas)
4. Periksa breathing (Inspeksi: frekensi napas 18x/menit; Palpasi: dalam batas normal; Perkusi: dalam batas
normal; dan Auskultasi: tidak ada bunyi tambahan).
5. Periksa circulation (bradikardi 50x/menit, tidak kuat angkat, CRT>2 detik, akral dingin, TD: 90/70 mmHg)
6. Terdapat nyeri tekan, krepitasi, serta bengkak pada 1/3 proksimal paha kanan.
7. Diagnosis: open-fracture femur dextra, curiga syok hipovolemik.
8. Penatalaksanaan: debridemen, bebat tekan kemudian balut cincin bidai.
9. Penatalaksanaan syok: Trendelenburg position, guyur 2L 2 IV-line pada kedua tangan dengan NaCl 0,9%.
10.Setelah korban dalam keadaan stabil, maka korban segera dirujuk ke RS terdekat.
Kasus 4 Δ (Ada 5 Titik)
1. Korban yang sudah dipastikan mati biologis maka akan segera diberi tag hitam.
2. Korban yang mengalami henti napas dan henti jantung akan dilakukan RJP
(Resusitasi Jantung Paru) dan setelah dievaluasi korban meninggal, maka diberi
tag hitam.
Rescue