Anda di halaman 1dari 33

MANAJEMEN BENCANA di

RSU WONOLANGAN
TIM K3
RSU WONOLANGAN
BENCANA INTERNAL
• Paling sering:
–Kebakaran  kode MERAH
• Potensi lain:
–Angin ribut
–Gempa bumi
–Banjir
–Penculikan anak / kekerasan
MANAJEMEN RESIKO
1. Promotif: larangan merokok, instalasi listrik aman,
tidak ada “dapur” dalam ruangan
2. Preventif: survey aktif (satpam keliling ke tempat2
beresiko tinggi), pelatihan pemadaman api
tradisional dan alat (APAR/Hydrant), pemasangan
monitor CCTV
3. Kuratif: upaya memadamkan api dan minimalisasi
kerusakan
4. Rehabilitatif: perbaikan kerusakan dan pemulihan
korban
NOMOR TELEPON PENTING
• CALL CENTER
– KODE MERAH (CODE RED) : 111
– KODE BIRU (CODE BLUE) :
ALUR
EVAKUASI
&
TITIK
KUMPUL
DENAH
LOKASI
APAR
Prosedur Emergency Move
KLASIFIKASI BESARAN KEBAKARAN
• SIAGA 1:
– Kebakaran masih mampu ditanggulangi dalam lingkup
satuan kerja
• SIAGA 2:
– Kebakaran tidak mampu ditanggulangi dalam lingkup
satuan kerja, dan memerlukan bantuan satuan tugas
lain, tetapi masih dalam lingkup rumah sakit
• SIAGA 3:
– Kebakaran tidak mampu ditanggulangi dalam lingkup
rumah sakit, dan memerlukan bantuan dari luar rumah
sakit
AKTIVASI KODE MERAH
• Adanya laporan titik api
• Kepala jaga/Ka Tim (KorLap) menghubungi call
center 111 untuk melaporkan adanya titik api
• Tugas Call Center:
– Konfirmasi ke ruangan apakah benar ada kebakaran
– Menghubungi satpam untuk melakukan koordinasi
– Menghubungi bag. IPSRS untuk memutus saluran
listrik dan menutup katub oksigen
– Menghubungi manajemen (Ka Rumah Sakit)
TUGAS KORLAP
• Kepala ruangan, membentuk:
– Regu PMK: HELM MERAH  mengendalikan api
– Regu EVAKUASI:
• HELM BIRU  mengendalikan pasien/keluarga pasien
• HELM PUTIH  mengatur penyelamatan dokumen
• HELM KUNING  mengatur penyelamatan alat medis
– Regu P3K, standby di titik kumpul: satpam
– Regu KEAMANAN (BANPOL): satpam
ORGANISASI TANGGAP BENCANA
Ta

A
P

K
O
D
E
M
m
p
ak

I:
TI

ak
t
i
f
K

ka
n
KEBAKARAN
E
R
A
H
at
u

teka
n

alr
m

ke
b
akr
n

M
e
m
u
t
u
s

a
r
u
s

l
i
s
t
r
i
k

l
o
k
a
l

d
a
n

m
e
n
u
t
u
p

k
a
t
u
p

O
2
P
as
u
ka
n

B
ir
u
P
m
ase
u
m
ka
u
n
lai
p
K
r
u
o
n
ise
d
n
gu
r
m
evak
eu
n
asijk
yelas
m
u
atkn
d
aset
yah
n
ga
d
b
era
p
h
argein
ta
h

d
ari
K
o
rLa
p

P
a
s
u
k
a
n

p
u
t
i
h

m
e
n
y
e
l
a
m
a
t
k
a
n

d
o
k
u
m
e
n

p
e
n
t
i
n
g
v
aa
S
a
Ip
p
k
S
u
m
T
m
a
ee
E
s
n
M
li
g
a
h
H
k
k
Iu
u
e
b
D
k
u
R
at
n
A
n
i
g
N
t
ip
i
D
rk
Ico
as
A
k
le
K
u
ls
T
m
I
p
ce
F
u
ev
K
l
n
A
a
tk
N
a
Bila api belum berhasil dipadamkan, maka
RS menghubungi PMK Kab Probolinggo
(SIAGA 3)

Diharapkan dalam waktu 20-25 menit api


sudah bisa dipadamkan
0-5 menit 5-15 menit 15-25 menit
•Aktivasi Kode Merah
•Upaya pemadaman
•Menyiapkan sistem
Hydrant •Menghub
api
•Mematikan sistem
•Memastikan
keamanan area ungi PMK
listrik
•Lapor petugas
bencana dan jalur
evakuasi Kab
keamanan
•Tenangkan
•Lapor ke
direktur/wadir Proboling
pasien/keluarga
pelayanan-penunjang
•Evakuasi dimulai go

SIAGA 1 LONCAT KE SIAGA 3


BENCANA EKSTERNAL
Kondisi darurat pada masyarakat biasanya berupa
bencana (disaster) yg disebabkan oleh tiga hal
yaitu :
1. Bencana alam (Natural Disaster): Gempa Bumi,
letusan gunung berapi , banjir dsb.
2. Bencana karena ulah manusia (Man Made Disaster):
Teroris (CBRN), kecelakaan pesawat, kapal laut,
tawuran dsb.
3. Kejadian Luar Biasa (KLB): Peningkatan jumlah
kasus penyakit tertentu yang dikenal maupun penyakit
baru.
KLASIFIKASI BENCANA
Berdasarkan kapasitas pelayanan IGD dan
jumlah tempat tidur
• SIAGA 1: jumlah korban 10 org
• SIAGA 2: jumlah korban 15 org
• SIAGA 3: jumlah korban 20 org
PRIORITAS
1. Triage Rumah Sakit
2. Triage Lapangan

 P1/RED = ancaman nyawa (gawat darurat). Ciri-ciri : korban


dengan gangguan ABC.
 P2/YELLOW = potensial ancaman nyawa / anggota gerak (gawat
tapi tidak darurat).
 P3/GREEN = tidak ada ancaman nyawa (tidak gawat dan tidak
darurat).
 P0/Death = sudah tidak bernyawa, (tidak ada prioritas dalam
pertolongan, namun perlu penangan khusus (DVI / Forensic pro
identification).
AKTIVASI TIM DISASTER PLAN
SIAGA BENCANA
• Bila terjadi bencana:
– Informasi adanya bencana masuk ke RSU
Wonolangan
– Konfirmasi informasi bencana, bila perlu
mengirimkan tim Disaster Plan menuju lokasi
– Apabila benar, maka segera menghubungi dokter
jaga IGD
– Dokter jaga segera menghubungi Ka IGD/wakil
(selaku ketua tim Disaster Plan) dan ketua
mengaktifkan TIM SIAGA BENCANA
b
d)
a
o
g
s
i
ae
a
tg
n
ae
/
sr
u
a
n
p
i
em
t
le
an
t
kg
e
sh
r
au
k
nb
a
au
i
an
t
ng
,i
d
SIAGA 1
• Koordinator : Kepala Unit Gawat Darurat
• Jumlah penderita yang masuk 10 orang
• Tenaga medis :
– Dokter Unit Gawat Darurat ( 1 orang )
– Dokter Konsulen ( On Call )
– Perawat Unit Gawat Darurat ( 3 orang )
– Perawat Unit Rawat Inap ( 1 perawat dari tiap ruangan )
– Perawat Unit Kamar Operasi ( stand by di kamar operasi )
• Tenaga penunjang medis :
– Petugas Laboratorium
– Petugas Radiologi
• Tenaga penunjang non medis :
– Petugas Farmasi / Apotik
– Petugas Ambulance
– Petugas Dapur dan Rumah Tangga
– Petugas IPSRS
– Petugas Admisi
– Petugas Keamanan ( Satpam )
– Petugas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (CS)
• Tempat pelayanan :
– Di dalam ruang Unit Gawat Darurat
SIAGA 2
• Koordinator : Kepala Pelayanan Medik
• Jumlah penderita yang masuk 15 orang
• Tenaga medis :
– Dokter Unit Gawat Darurat ( 2 orang )
– Dokter Konsulen ( On Call )
– Perawat Unit Gawat Darurat ( 5 orang )
– Perawat Unit Rawat Inap ( 2 perawat dari tiap ruangan )
– Perawat Unit Kamar Operasi ( stand by di kamar operasi )
• Tenaga penunjang medis :
– Petugas Laboratorium
– Petugas Radiologi
• Tenaga penunjang non medis :
– Petugas Farmasi / Apotik
– Petugas Ambulance
– Petugas Dapur dan Rumah Tangga
– Petugas IPSRS
– Petugas Admisi
– Petugas Keamanan ( Satpam )
– Petugas Lingkungan Hidup dan Kebersihan
• Tempat pelayanan :
– Di dalam ruang Unit Gawat Darurat
– Di koridor belakang Unit Gawat Darurat
SIAGA 3
• Koordinator : Kepala Rumah Sakit
• Jumlah penderita yang masuk 20 orang
• Tenaga medis :
– Dokter Unit Gawat Darurat ( 4 orang )
– Dokter Konsulen ( On Call )
– Perawat Unit Gawat Darurat ( 8 orang )
– Perawat Unit Rawat Inap ( 3 perawat dari tiap ruangan )
– Perawat Unit Kamar Operasi ( stand by di kamar operasi )
• Tenaga penunjang medis :
– Petugas Laboratorium
– Petugas Radiologi
• Tenaga penunjang non medis :
– Petugas Farmasi / Apotik
– Petugas Ambulance
– Petugas Dapur dan Rumah Tangga
– Petugas IPSRS
– Petugas Admisi
– Petugas Keamanan ( Satpam )
– Petugas Lingkungan Hidup dan Kebersihan
• Tempat pelayanan :
– Di dalam ruang Unit Gawat Darurat
– Di koridor belakang Unit Gawat Darurat
– Di koridor samping Unit Gawat Darurat
– Di hall RSU Wonolangan
AREA DEKONTAMINASI
• Adalah suatu tempat untuk melakukan proses
dekontaminasi terhadap korban bencana, terutama
bencana industri yang mengandung bahan kimia.
• Bangunan IGD wajib memiliki area ini.
• Tim Disaster Plan memberikan arahan dan bimbingan
serta instruksi kerja yang jelas bagi semua staf untuk
dapat melakukan proses dekontaminasi.
• Setelah proses dekontaminasi pasien dapat dirawat
sesuai dengan kondisi medis pasien tsb.

Anda mungkin juga menyukai