Anda di halaman 1dari 35

ANTIFUNGI

M LUKMAN HARIS,S.FARM.,APT
Antijamur (atau dapat disebut juga antifungal)
Adalah suatu golongan obat yang bersifat fungisida
atau fungistatik yang dapat digunakan untuk mengobati
dan mencegah microsis seperti kutu air, kurap,
kandidiasis,infeksi sistemik serius seperti meningitis
kriptokokus, dan lain-lain.
KADAS/KURAP (TINEACORPORIS) adalah suatu infeksi jamur
pada kulit.ditemukan pada kulit kepala, kuku, lipat lengan,
lipat paha atau kaki.
 Lesi berbentuk bulat dengan pinggir meninggi dan bersisik,
bagian tengah agak cekung dan sering bebas dari peradangan.
 Sangat gatal, terutama saat berkeringat
 Peradangan kulit , biasanya akibat garukan.
 Pada kepala : Lesi berupa bercak-bercak kebotakan kadang-
kadang beradang jelas, kadang-kadang tidak beradang
 Pada kuku : Penebalan kuku/jaringan dibawah kuku, lama-
lama kuku akan rusak dan lepas
 Infeksi kulit disebabkan oleh jamur, dan menurut
tempatnya ada beberapa jenis penyebab kurap :
 tinea capitis (di kepala)
 tinea corporis (di tubuh)
 tinea crusis (lipatan paha)
 tinea pedis (di kaki)
 Bisa ditularkan melalui kontak langsung tetapi tidak
mudah
 Suatu infeksi jamur pada kulit
 Ditemukan pada daerah mana saja di badan termasuk
leher dan lengan. Biasanya menyerang ketiak, lipat
paha, lengan, tungkai atas, muka dan kulit kepala yang
berambut.
Gejala :
Bercak putih pada kulit dengan batas tegas, bersisik halus
Gatal terutama bila berkeringat

Penyebab :
Infeksi kulit oleh jamur Tinea versicolor
1. KLOTRIMAZOL 1 % 2. MIKONAZOLENITRAT2 %

 Kegunaan obat: untuk infeksi jamur Kegunaan Obat :


pada kulit Untuk infeksi ringan akibat jamur pada
 Pemakaian kulit seperti panu, kutu air, kadas kurap
 Cairan: beberapa tetes cairan dioleskan dan infeksi jamur pada kuku
pada daerah yang terkena infeksi jamur, Pemakaian :
gunakan 2-3 kali sehari, sampai infeksi
hilang Oleskan krim atau serbuk sehari sekali
 Krim: Oleskan secara tipis pada daerah sambil digosokkan perlahan. Biasanya
yang terkena infeksi jamur, gunakan 2-3 sembuh setelah 2-5 minggu, tetap
kali sehari, sampai infeks ihilang perpanjang pengobatan selama 10 hari,
 Bentuk sediaan: Cairan, Krim,Powder untuk mencegah kambuh.
Bentuk sediaan : Krim, Serbuk
 Perhatian: Hanya untuk pemakaian
luar Peringatan : hanya untuk pemakaian luar
 Infeksi oleh jamur disebut mikosis.
 Infeksi ini lebih jarang dibanding infeksi bakteri atau virus.
 Infeksi oleh jamur biasanya baru terjadi apabila ada kondisi yang
menghambat
salah satu mekanisme pertahanan tubuh.

 Infeksi jamur dibagi menjadi 2 :


1. Infeksi superfisial (infeksi dermatofit dan infeksi mukokutan)
2. Infeksi sistemik (infeksi jaringan dan organ yang lebih dalam)
 Infeksi superfisial umumnya diterapi dengan preparat lokal
(dermatologi), kadang dengan obat sistemik.
 Infeksi sistemik lebih sulit diobati, memerlukan terapi jangka
panjang dan obat yang tersedia sering menyebabkan efek
samping yang berat.
 Obat antijamur terdiri dari :
a. Kelompok polyene (amfoterisin B, nistatin, natamisin),
b. Kelompok azol (ketokonazol, ekonazol, klotrimazol,
mikonazol, flukonazol, itrakonazol), allilamin(terbinafin),
griseofulvin, dan flusitosin.
Obat-Obat yang digunakan untuk infeksi jamur superfisial

Griseofulvin :

 Griseofulvin menghambat mitosis jamur dengan berkaitan dengan


mikrotubulus dan menghambat polimerisasi tubulin menjadi mikrotubulus.
 Griseofulvin tidak larut air.
 Obat diberikan per oral, dan hanya sekitar 50% dosis oral yang masuk ke
sirkulasi.
 Absorbsi meningkat bila diberikan bersama lemak.
 Infeksi kulit dan rambut memerlukan terapi 4-6 minggu, kuku tangan sampai
6
bulan, dan kuku kaki memerlukan 1 tahun terapi.
 Griseofulvin dimetabolisme di hati dengan dealkilasi dan
metabolitnya yang inaktif diekskresi dalam urine sebagai
glukuronid.
 Griseofulvin menghambat jamur dari spesies Microsporum,
Tricophyton, dan Epidermophyton.
 Griseofulvin biasanya hanya digunakan untuk mengobati infeksi
dermatofit pada kulit, kuku atau rambut.
 Griseofulvin tersedia dalam bentuk tablet 125, 250, dan 500 mg,
dan suspensi 125 mg/ml.
 Dosis dewasa adalah 500-1000 mg/hari dosis tunggal atau dosis
terbagi. Untuk anak, dosisnya adalah 10 mg/kg BB/hari.
 Tinea barbae yang singgah di dagu dan pipi yang biasa ditumbuhi
cambang.
 Tinea manuum yang mendarat di tangan dan telapak tangan.
 Tinea unguinum. Infeksi jamur ini bisa menyerang kuku hingga
rusak, rapuh, dan bentuknya tak lagi normal. Di bagian bawah
kuku akan terjadi penumpukan sisa jaringan kuku rapuh
(menebal)
 Pityriasis versicolor alias “panu”, yang kerap muncul dibadan,
ketiak, lipatan paha, lengan, tungkai atas, leher, wajah, dan kulit
kepala.
 Tinea corporis atau kadas (kurap) timbul di leher atau badan,
ditandai dengan munculnya bercak bulat atau lonjong,
 Candidiasis
a. Penyebab Jamur Candida Albicans
b. Sering terjadi pada orang dengan Sistem Imun yang Rendah
c. Tempat Infeksi : Oral & Vaginal
d. Gejala :
 Vaginal :
a. Iritasi, kemerahan & Meradang (Vaginitis)
b. Rasa Gatal, dan Keluar Cairan Putih yang Berlebihan
c. Sakit pada saat buang air seni
d. Menyebabkan bau yang menyengat

 Oral :
Muncul bintik kuning, putih atau krem pada mulut dan Lidah
 Tinea Capitis (ringworm of the scalp)
a. Menyerang kulit kepala.
b. Gejala klinis yang tampak yaitu kebotakan (alopesia), dan
inflamasi pada kulit dan rambut kepala yang terkena.
 Tinea Corporis (Tinea Glabrosa)

a. Infeksi jamur ini menyerang pada bagian tubuh yang tidak


berambut
(leher atau badan).
b. Gejala infeksi ini ditandai dengan munculnya bercak bulat atau
lonjong kemerahan dan berbatas tegas, bersisik, dan berbintil.
Bagian tengah lesi lebih tenang, tak berbintil.
 Tinea Cruris (Jockey Itch atau Ringworm of the Grain)

a. Infeksi jamur menyerang di daerah selakangan, lipatan paha, daerah


bawah perut, kelamin luar, dan sekitar anus, berwarna kemerahan
dan gatal.
b. Kebanyakan penderita infeksi jamur ini sering menggaruk karena
terasa gatal, akibatnya kulit selangkangan lebih legam, meradang
dan basah bergetah, terutama jika jamur sudah terkena infeksi oleh

kuman lain.
 Tinea pedis (kutu air / athlete’s foot / rangen)

a. Infeksi jamur ini menyerang di sela-sela jari kaki dan telapak kaki.
b. Gejalanya berupa gatal-gatal diantara jari kaki, kemudian terbentuk
gelembung lalu pecah dan mengeluarkan cairan.
c. Kulit yang terinfeksi akan menjadi lunak (maserasi), berwarna
keputihan disertai dengan rekahan-rekahan (fisura) dan terkelupas
sehingga membuka luang terjadinya infeksi sekunder oleh kuman
lain. Biasanya disertai dengan rasa gatal, berbau, panas terbakar
atau nyeri seperti tersengat.

Infeksi jamur ini bisa menyerang kuku hingga rusak, rapuh, dan
bentuknya tak lagi normal. Di bagian bawah kuku akan terjadi
penumpukan sisa jaringan kuku rapuh (menebal)
Aspergillosis adalah sekelompok penyakit yang disebabkan oleh jamur aspergillus.

Aspergillosis paru invasif umumnya terjadi pada orang dengan sistem kekebalan
tubuh melemah karena penyakit tertentu atau saat menjalani kemoterapi.
 Jangan biarkan pakaian Anda basah karena
keringat.
 Jangan bertukar handuk dengan orang lain.
 Gunakan kaos kaki yang menyerap keringat dan
ganti setiap hari
 Gunting kuku tangan dan kaki.
 Cuci tangan dan mandi dengan air bersih
 White TC. Antifungal drug resistance in Candida
albicans. ASM News. 1996; 63:427-33.
 Miftah A, Kurniati, Rinasari U, Ervianti E.
Resistensi dan Uji Kepekaan Antijamur Terhadap
Candida spp. Berkala. 2009;21(2):140-8.

Anda mungkin juga menyukai