Anda di halaman 1dari 10

LLDIKTI WILAYAH XII

Maluku dan Maluku Utara


Peranan Perguruan Tinggi di Era Ekonomi Digital
Dr. Muhammad Bugis, SE, M.Si
Pengantar
• Beberapa tahun terakhir, isu sentral kita adalah penggunaan media
komunikasi dan teknologi yang semakin canggih.
• Penggunaan teknologi telah merambah masuk dalam berbagai aspek
kehiduapn ekonomi (pasar online dan transportasi online dll),
• Kekuatan gerakan dan determinasi Revelusi Industri 4.0., tidak dapat
dibendung.
• Contohnya; e-education, e-goverment, e-market, smart city, e-banking dan
sebagainya.
• Penggunaan aplikasi ini sangat efisien dan memiliki ketepatan waktu.
• Ini tantang tetapi juga peluang bagi pendidikan tinggi dan perguruan tinggi
yang mesti direspons secara bijak dan tepat.
• Dalam ekonomi global seperti ini, kita tidak mungkin dapat menolaknya,
sebaliknya harus mampu melakukan terobosan terbaik (manfaatkan peluang).
Selintas Revolusi Industri dan dampak ekonomi

• James Watt di tahun 1764 adalah orang pertama yang memulai suatu
Revolusi Industri 1.0, dengan ditemukannya Mesin Uap. Kehadiran mesin
uap secara perlahan telah mengganti tenaga manusia dan hewan yang
sebelumnya digunakan dalam proses produksi.
• Sekitar tahun 1900-an dimulai Revolusi Industri 2.0. dengan penemuan
listrik dan assembly line yang meningkatkan produksi barang.
• Revolusi industri 3.0. di tahun 2000-an terjadi inovasi teknologi informasi,
komersialisasi personal computer, dan temuan internet.
• Revolusi Industri 4.0. (saat ini), merupakan penyatuan dunia online
dengan industri produksi, sehingga merupakan revolusi industri digital
• Sistim produksi efisien, nilai input barang bertambah, pertumbuhan
ekonomi meningkat.
Perguruan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0.
• Arahan Presiden RI Ir Joko Widodo pada tahun 2017 bahwa
“Pemimpin Perguruan Tinggi wajib mendukung inovasi untuk
menghadapi perubahan global dan memenuhi kebutuhan sumber
daya manusia Indonesia yang kreatif, inovatif dan kompetitif”.
• Prof. Mohamad Nasir, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
yang menyatakan bahwa tantangan pendidikan tinggi abad 21 era
digital dengan memperhatikan sistim serta program pendidikan perlu
disesuaikan agar relevan dengan Revolusi Industri 4.0., antara lain,
rekonstruksi kurikulum yang dapat memberikan mahasiswa:
a. Ketrampilan/kompetensi yang lebih luas dan baru seperti coding, big data,
artificial intelegence.
b. Menggunakan format baru proses pembelajaran seperti face to face,
blanded learning, atau juga Online and Distance Learning (ODL) (PJJ;
Pendidikan Jarak Jauh).
Kebijakan Nasional Pendidikan Tinggi Indonesia
menghadapi Era Digital dan Revolusi Industri 4.0.
kebijakan, antara lain:
• Paradigma Tri Darma Perguruan Tinggi harus diselaraskan dengan era industri 4.0.
• Mendorong science and technology Index menjadi pemeringkat global, dan
meningkatkkan kegiatan riset riset dan publikasi yang relevan dengan tema
industri 4.0.
• Perguruan Tinggi wajib melaksanakan proses inovasi produk melalui inkubasi dan
pembelajaran berbasis industri.
• Reorientasi kurikulum, melalui literasi baru, kegiatan ekstra kurikuler untuk
pengembangan kepemimpinan dan bekerja dalam tim agar terus dikembangkan,
serta entreprenuership dan internship agar diwajibkan.
• Format baru sistim pembelajaran dari face to face mengarah ke blanded dan
online and distance learning (ODL) atau Pendidikan Jaraj Jauh (PJJ).
Peran Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
(LLDIKTI) Wilayah XII
• Dasar: UU. No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi telah mengubah Kantor
Koordinasi Perguruan Tinggi (Kopertis), menjadi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
(LLDIKTI).
• Bab III; bagian kelima, Pasal 57 ayat 1 berbunyi “Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
merupakan satuan kerja Pemerintah di wilayah yang berfungsi membantu
peningkatan mutu penyelenggaraan Pendidikan Tinggi”.
• Tanggung jawab yang harus dilakukan merupakan bagian dari peran dan fungsi
LLDIKTI bagi PTS. Peran dan tugas itu meliputi Pengawasan, Pengendalian dan
Pembinaan (WASDALBIN).
• Berdasarkan undang-undang inilah LLDIKTI Wilayah XII juga menjadi bagian tanggung
jawab untuk mengarahkan perguruan tinggi di wilayah XII agar semakin bermutu.
• Agar perguruan tinggi bermutu maka Sistim Penjaminan Mutu DIKTI terus
ditingkatkan, sebagaimana Permenrsitek-Dikti Nomor 62 tahun 2016 tentang Sistim
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM DIKTI).
Tabel 1: Jumlah PTS dengan Program Studi
di Wilayah Maluku dan Maluku Utara

No Provinsi Jumlah PTS Jumlah Program Studi

1 MALUKU 27 102

2 MALUKU UTARA 16 112

TOTAL 43 214

Sumber: LLDIKTI XII, Bagian Kelembagaan (per 30 Juni 2019)


Tabel 2: Jumlah Akreditasi Institusi PT (AIPT)

 
No Peringkat Maluku Maluku Utara Total
 
1 Peringkat B 2 2 4
2 Peringkat C 3 7 10
3 Belum Akreditas 23 7 30

Jumlah 28 16 44

Sumber: : https://www.banpt.or.id LLDIKTI XII, Bag Kelembagaan (per 30 Juni2019)


Lanjutan:

• LLDIKTI XII akan terus berupaya dan mendorong perguruan tinggi


untuk segera melakukan peninjauan terhadap kurikulum guna
menjawab tantangan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi.
• PTS harus memanfaatkan peluang ekonomi agar seluruh proses
pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, akan
menggunakan dan menghasilkan produk berbasis teknologi.
• Mempersiapkan mahasiswa dan dosen dalam pembentukan skill dan
behavioral attitude, menaikan kompetensi diri, semangat literasi lintas
disiplin ilmu.
• Bukti karya beberapa PTS di lingkungan LLDIKTI XII melalui riset
inovasi riset science and technology yang mendapat pengakuan
nasional.

Anda mungkin juga menyukai