Anda di halaman 1dari 48

Ringkasan Pel.

SS tgl 16 Okt 2021

“PERJANJIAN KEKAL”
AYAT INTI:
Kej 17:7 “AKU akan mengadakan
perjanjian antara AKU dan engkau serta
keturunanmu turun-temurun menjadi
perjanjian yang kekal, supaya AKU
menjadi ALLAHmu dan ALLAH
keturunanmu.”
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Ungkapan “Injil yang kekal”
(Why 14:6), artinya bahwa
Injil itu selalu eksis, sudah
pernah dan tetap ada, dan
Injil itu telah dijanjikan
bagi kita di dalam YESUS
KRISTUS “sebelum
permulaan” (Tit 1:2).
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Itulah sebabnya, tidak heran
bahwa Alkitab pada
kesempatan yang lain
berbicara tentang
“perjanjian yang kekal,”
karena inti dari Injil itu
adalah “perjanjian,” dan inti
dari “perjanjian” adalah
Injil.
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Dan ALLAH berdasarkan kasih
karunia yang menyelamatkan,
menawarkan kepada kita satu
keselamatan dan untuk
meresponsnya, kita diminta
untuk mengasihi DIA “dengan
segenap hatimu, jiwamu,
pikiranmu, dan dengan
segenap kekuatanmu” (Mrk
12:30).
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Dan kasih itu dapat ditunjukkan
melalui penurutan pada
hukumNYA “Sebab inilah kasih
kepada ALLAH, yaitu, bahwa
kita menuruti perintah-
perintahNYA. Perintah-
perintahNYA itu tidak berat” (1
Yoh 5:3).
Pekan ini kita melihat pada ide
“perjanjian” yang dinyatakan
dalam Kitab Ulangan.
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
5 Tujuan pelajaran saat ini,
adalah untuk mengetahui;

1. Apakah hubungan
“Perjanjian, Injil dan Hukum”
itu? (Hari Minggu)
2. Apakah peran “Hukum
ALLAH” di dalam Injil? (Hari
Senin)
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
3. Mengapa “perjanjian” itu
menjadi “perjanjian yang kekal?”
(Hari Selasa)
4. Peran khusus apakah yang
TUHAN inginkan bagi umatNYA?
(Hari Rabu)
5. Mengapa “keluarga” dan “milik”
ALLAH menjadi gambaran lain
untuk menyatakan hubungan
ALLAH dengan umatNYA? (Hari
Kamis)
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Minggu
PERJANJIAN DAN INJIL.

Di sepanjang Alkitab,
“Perjanjian dan Injil” muncul
bersamaan.
Walaupun ide dari “perjanjian”
itu sudah ada sebelum
bangsa Israel,
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
dan janji dari “perjanjian”
itu telah dibuat sebelum
bangsa Israel itu ada,
tetapi “Perjanjian dan
Injil” telah dinyatakan
dengan jelas melalui
interaksi ALLAH dengan
umatNYA, dalam hal ini
bangsa Israel.
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Di awal dikatakan bahwa
kebenaran utama dari
“perjanjian” itu adalah
Injil, yaitu keselamatan
oleh iman saja.
Sebagaimana kita dapat
melihatnya di dalam Kej
12:1-3; 15:5-18; Rm 4:1-5.
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Dimana Abraham
mempercayai ALLAH,
percaya akan janji-janji
ALLAH baginya, itulah
sebabnya Abraham
dibenarkan di hadapan
ALLAH.
Dan untuk itu, “imannya
diperhitungkan menjadi
kebenaran” (Rm 4:5).
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Jadi Paulus menggunakan
Abraham sebagai contoh
untuk apa yang
dimaksudkan dengan
hidup oleh janji-janji yang
berdasarkan “perjanjian”
yang ALLAH buat dengan
umatNYA.
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Dimana tema ini juga
diangkat Paulus
dalam Gal 3:6-9
dengan mengatakan
bahwa iman Abraham
“diperhitungkan
sebagai kebenaran.”
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Dan karena “perjanjian” itu
dibuat untuk semua orang,
baik orang Yahudi maupun
bukan Yahudi, maka
bilamana mereka “hidup oleh
iman,” yaitu hidup menurut
akan hukumNYA, mereka
juga akan diberkati
sebagaimana Abraham
diberkati.
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Dan hal itu juga dinyatakan Yeremia
ketika membahas tentang
“perjanjian yang baru” dalam
konteks hukum di Yer 31:33 “Tetapi
beginilah perjanjian yang KUadakan
dengan kaum Israel sesudah waktu
itu, demikianlah Firman TUHAN:
AKU akan menaruh TauratKU dalam
batin mereka dan menuliskannya
dalam hati mereka; maka AKU akan
menjadi ALLAH mereka dan mereka
akan menjadi umatKU.”
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Karena berbicara tentang
“Perjanjian dan Injil” maka itu
tidak terlepas dengan yang
namanya “Hukum.”
Dan ide “Perjanjian, Hukum dan
Injil” ini sangat cocok dengan
“Pekabaran TUHAN melalui Tiga
Malaikat” dalam Wahyu 14,
tentang pekabaran peringatan
terakhir ALLAH kepada dunia.
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Pelajaran penting hari Minggu:
“Hubungan “Perjanjian, Injil
dan Hukum” adalah
kebenaran utama dari
“Perjanjian” adalah “Injil,’
begitu juga sebaliknya dan
“Perjanjian dan Injil” itu tidak
terlepas dengan yang
namanya “Hukum.”
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Senin
PERJANJIAN DAN ISRAEL.
 
Di Ul 9:5,27 kita dapat melihat
“perjanjian kasih karunia”
itu, dimana ALLAH tetap
bekerja bagi bangsa Israel
meskipun kesalahan-
kesalahan terus terjadi.
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Itu semua karena janji yang dibuat
kepada para bapa (Abraham,
Ishak, dan Yakub) sehingga kasih
karunia ALLAH diberikan kepada
mereka.
Dan di Kel 2:24; 6:8; Im 26:42, Musa
sering merujuk kembali pada
janji-janji yang dibuat sebelumnya
untuk mengingatkan bangsa
Israel tentang bagaimana cara
kerja dari janji-janji “perjanjian”
tersebut.
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Dan keluarnya bangsa Israel dari
Mesir adalah simbol kasih karunia
ALLAH yang menyelamatkan,
dimana kasih karunia itu
berdasarkan pada “perjanjian”
yang TUHAN telah buat kepada
para bapa mereka.
Bukan karena perbuatan baik
mereka tetapi karena ALLAH yang
bekerja melalui mukjizat-mukjizat
di peristiwa tersebut.
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Termasuk juga peristiwa di Sinai, di
mana “perjanjian secara resmi”
dibuat (Keluaran 20).
Dan pusat dari “Perjanjian” itu
adalah Injil dan Hukum, yaitu
Sepuluh Perintah ALLAH, di mana
mereka dipanggil untuk menurut,
sebuah manifestasi dari hubungan
yang menyelamatkan dengan
TUHAN yang telah menebus
mereka, itulah Injil itu.
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Karena itu dalam Kitab Ulangan,
berulang-ulang mereka dipanggil
untuk menurut “Hukum” itu
sebagai bagian dari “perjanjian”
yang telah disahkan di Sinai.
Dan inilah peran penting Hukum
ALLAH dalam kehidupan kita
yang telah diselamatkan oleh
kasih karunia.

10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw


Pelajaran penting hari Senin:
“Peran “Hukum ALLAH” dalam
Injil adalah sebagai bagian
dari “Perjanjian” yang
merupakan inti dari Injil. Dan
“Hukum ALLAH” adalah
manifestasi (pernyataan) dari
hubungan yang
menyelamatkan dengan
TUHAN."
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Selasa
KITAB PERJANJIAN.
 
Walaupun kata “perjanjian,”
dalam bahasa Ibrani “berit,”
untuk menggambarkan
hubungan ALLAH dengan
umatNYA dapat ditemukan di
seluruh Alkitab,
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
kata “berit” ini banyak
ditemukan dalam Kitab
Ulangan sehingga Kitab
Ulangan dikenal juga dengan
sebutan “Kitab Perjanjian.”
Sesudah bangsa Israel keluar
dari Mesir, ALLAH
mengadakan “perjanjian”
dengan mereka di Sinai (Kel
19).
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Dan sesaat sebelum mereka
masuk ke Tanah Perjanjian (Ul
5:1-21), melalui Musa sebagai
juru bicara, TUHAN kembali
memberikan kepada mereka
Sepuluh Perintah.
Dan ini merupakan sebuah cara
untuk menekankan kembali
bagaimana pentingnya bagi
mereka untuk memperbarui
kewajiban “perjanjian” mereka.
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Dan peristiwa ini menolong
kita memahami betapa
pentingnya “perjanjian”
(berit) itu dalam Kitab
Ulangan.
Dimana orang Israel
berkewajiban menegakkan
kesepakatan bersama
mereka,
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
sebagaimana yang Musa
katakan di Ul 4:13 “Dan IA
memberitahukan kepadamu
perjanjian, yang
diperintahkanNYA kepadamu
untuk dilakukan, yakni
Kesepuluh Firman dan IA
menuliskannya pada dua loh
batu.”
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Inilah manifestasi dari “perjanjian
kekal” yang ALLAH sampaikan
kepada mereka.
Sebagaimana Musa mengatakan
di Ul 5:3 “Bukan dengan nenek
moyang kita TUHAN mengikat
perjanjian itu, tetapi dengan
kita, kita yang ada di sini pada
hari ini, kita semuanya yang
masih hidup.”
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Karena faktanya para bapa mereka
saat itu sudah tiada, dan
“perjanjian” itu sedang digenapi
kepada mereka.
Jadi sebagaimana “perjanjian
kekal” itu diberikan kepada para
bapa (Abraham, Ishak dan Yakub),
dan bangsa Israel, maka
“perjanjian kekal” itu juga
diberikan kepada kita untuk
menjadi milik kita sekarang ini.
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Pelajaran penting hari Selasa:
“Perjanjian” itu menjadi
“perjanjian yang kekal” karena
“perjanjian” itu tidak hanya
diberikan kepada Abraham,
Ishak, Yakub dan bangsa
Israel saja tetapi “perjanjian”
itu diberikan juga kepada kita
sekarang ini.”
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Rabu
UMATNYA YANG KHUSUS.
 
Sulit bagi kita saat ini untuk
memahami apa yang
bangsa Israel alami ketika
sedang mengembara di
padang belantara.
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Tetapi satu hal yang kita tahu
bahwa mereka pernah
terbenam dalam kekafiran,
politeisme, dan beberapa
praktik yang benar-benar keji,
termasuk mempersembahkan
anak sebagai korban.
Tidak mengherankan, berulang-
ulang, sepanjang sejarah
bangsa Israel,
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
TUHAN memperingatkan umatNYA ini
sehubungan dengan mengikuti
beberapa praktik dari bangsa-
bangsa di sekeliling mereka.
“Apabila engkau sudah masuk ke
negeri yang diberikan kepadamu
oleh TUHAN, ALLAHmu, maka
janganlah engkau belajar berlaku
sesuai dengan kekejian yang
dilakukan bangsa-bangsa itu” (Ul
18:9).
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Dan hal itu dilakukan karena ALLAH
telah memanggil bangsa Israel
untuk sebuah maksud khusus.
Dengan masuknya mereka dalam
hubungan “perjanjian” dengan
ALLAH, mereka seharusnya
menjadi satu “umat yang khusus,”
yaitu sebagai saksi kepada dunia
tentang ALLAH yang menciptakan
langit dan bumi sebagai satu-
satunya ALLAH.
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Itulah sebabnya, Musa di Ul 26:16-
19 mengingatkan bangsa Israel
untuk tetap setia kepada
“perjanjian.”
Dimana Musa memulai empat ayat
ini dengan kata-kata, “hari ini,”
atau sama dengan saat ini untuk
berkomitmen menjadi setia dan
kudus yang mana ini merupakan
alasan utama bagi keberadaan
mereka sebagai “umat yang
khusus.”
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Dan karena mereka satu-satunya
bangsa yang mengenal ALLAH yang
benar dan mengetahui kebenaran
tentang ALLAH dan bagaimana DIA
mau umat itu hidup.
Maka mereka bukan hanya memiliki
“kebenaran zaman ini” tetapi
mereka di dalam cara mereka
sendiri, harus mewujudkan dan
menyatakan kebenaran itu sampai
YESUS, “kebenaran” itu sendiri
datang.
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Dan nasihat Musa tentang
“hari ini” untuk
berkomitmen kepada
ALLAH dan setia pada
tuntutan-tuntutan
“perjanjianNYA” masih
sangat relevan bagi kita
sampai “hari ini.”
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Pelajaran penting hari Rabu:
“Sebagai umat yang mengenal
ALLAH yang benar dan
mengetahui kebenaran
tentang ALLAH. Maka peran
khusus kita, harus
mewujudkan dan menyatakan
kebenaran itu kepada semua
orang sampai YESUS datang.”
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Kamis
GAMBARAN-GAMBARAN LAIN.
 
Para sarjana Alkitab melihat
keserupaan “perjanjian”
antara Israel dengan ALLAH
dengan “perjanjian” yang
terjadi di antara kerajaan-
kerajaan
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Paralel ini tidaklah
mengherankan karena TUHAN
bekerja dengan umatNYA
dalam satu lingkungan yang
mereka bisa mengerti.
Dan meskipun elemen-elemen
“perjanjian” itu benar-benar
ada, seperti TUHAN yang
adalah Sang Pemberi
perjanjian,
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
itu tidak cukup untuk memahami
kedalaman dan luasnya jenis
hubungan yang TUHAN inginkan
dengan umatNYA.
Oleh karena itu, gambaran-
gambaran lain digunakan dalam
Kitab Ulangan untuk membantu
kita memahami gambaran
“perjanjian” antara ALLAH dan
Israel.
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Dalam Ul 8:5; 14:1; 32:6,18-20,
diberikan gambaran tentang
“keluarga” (Bapa dan anak) untuk
menyatakan hubungan yang
ALLAH inginkan dengan
umatNYA.
Lalu di Ul 4:20; 32:9 diberikan
gambaran tentang Israel sebagai
“milik” TUHAN untuk menyatakan
jenis hubungan yang ALLAH
inginkan dengan umatNYA.
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Dimana gambaran tentang
“keluarga,” dan “milik” ALLAH
ini merupakan gambaran yang
ideal, karena memiliki arti
kedekatan, hubungan yang erat,
dan menjadi satu ikatan yang
penuh kasih.
Dan hubungan yang seperti inilah
yang ALLAH selalu inginkan
dengan umatNYA.
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Dan hubungan yang seperti ini
juga yang menjadi hubungan
YESUS dengan murid-muridNYA.
Di Mat 28:10, YESUS berkata
kepada Maria, “Pergi dan
katakanlah kepada saudara-
saudaraKU, supaya mereka
pergi ke Galilea, dan di sanalah
mereka akan melihat AKU.”

10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw


Dimana ini merupakan satu contoh
dari cinta dan kasih karunia yang
mengalir dari kasih kepada
mereka yang sebenarnya tidak
layak untuk itu.
Itulah inti dari hubungan antara
ALLAH dan manusia yang selalu
ada: kasih karunia dan cinta yang
diberikan kepada mereka yang
tidak layak untuk menerima.

10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw


Dan sudah seharusnya hubungan
seperti inilah yang harus kita miliki
dengan ALLAH.
Hubungan yang dalam sebagai
“keluarga” dan “milik” ALLAH
sehingga kita mengasihi DIA,
sementara pada saat yang sama
kita mengerti kewajiban perjanjian
kita untuk menuruti hukumNYA.
Sehingga kasih dan hukum itu saling
melengkapi.
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw
Pelajaran penting hari Kamis:
“Karena “keluarga” dan
“milik” ALLAH menyatakan
hubungan yang ideal,
hubungan yang erat dan
hubungan yang penuh kasih,
sebuah hubungan yang
ALLAH inginkan dengan
umatNYA.”
10/30/2021 Summarized by: Pdt. Samuel Sumampouw

Anda mungkin juga menyukai