Adsorpsi Pemekatan
Ekstraksi Fasa Padat Pemisahan
Tinjauan Pustaka
Shen, dkk (2009) → Magnetit partikel dengan ukuran skala
nano 10 -10 meter , morfologi permukaan
teratur, memiliki kapasitas adsorpsi yg baik.
APTMS
HCl
STA Metode Penelitian
DMF
Sintesis SMAK
asetonitril CH3I
toluena
Reflux
Magnetit-SMAK
Metode Penelitian
+
STA
SMAK
Kurva hubungan antara fraksi spesies Au(III) versus pH
METODOLOGI PENELITIAN
Sintesis adsorben, Campos (2001)
• Destruksi ASP Na Silikat Na Silikat + 3 – amino
propilmetoksisilan
• Campuran distirer selama 1 (satu) jam
• Terbentuk STA
• STA + metiliodida dalam toluena direfluk selama 4
(empat) jam
• Disaring filtrat dibuang, residu dikeringkan
• Terbentuk STAK
Karakterisasi
- FTIR
- XRD
- BET
- SEM-EDX
Sintesis SMAK
STA 20 g dipanaskan dalam cawan porselin pada suhu
70 0C. Dimasukkan dlm botol leher 3 ditambahkan 40
mL Asam formida dan 20 mL toluena. Ditambahkan 10
mL CH3I
Direfluks 4 jam
Disaring, residu dikeringkan
Variasi konsentrasi pada adsorpsi dengan STAK
Adsorpsi dilakukan pada pH dan waktu optimum pada
konsentrasi larutan ion Au(III) 25, 50, 100, 150, 200,
300 dan 400 ppm
Metilasi
O
O Si(CH2)3NHCH3 + H2CO3
O
CH3 H
O
O H3C I HCO3-
O Si(CH2)3N
O Si(CH2)3NHCH3 deprotonasi
SN2 O
O CH3
O
O Si(CH2)3N(CH3)2 + H2CO3
O
CH3 CH3
O O
H3C I
O Si(CH2)3N(CH3)2 O Si(CH2)3N
SN2 O
O CH3
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1,0 50,25
2,0 90,45
3,0 80,56
4,0 70,35
Mekanisme pembentukan Na2SiO3
Berat STA dalam variasi pH
pH Berat STA
(gram)
5,0 07,42
6,0 08,24
7,0 09,54
8,0 10,34
9,0 08,68
Berat SMAK variasi volume CH3I
4,0 8,42
6,0 7,61
8,0 6,82
10,0 5,75
Spektra inframerah (a) SG (b) STA dan (c) SMAK
Analisis spektra infra merah SG, STA dan SMAK
(a)
Intensitas Relatif
(b)
(c)
Derajat-2θ
Hubungan antara % Si tak terdesorpsi dengan waktu
interaksi dalam medium a) HCl, b) NaOH, dan c) NaAc
pada adsorben STA
100
95
(a)
% Si TAK TERDESORPSI)
90
85
80
(b)
75
(c)
70
65
60
55
50
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Waktu ( hari)
Hubungan antara % Si tak terdesorpsi dengan
waktu interaksi dalam medium (a) HCl (b) NaAc
dan (c) NaOH pada adsorben SMAK
100
95
(a)
90
% Si tak terdesorpsi)
85
80
75
70
65
60
(b)
55
50 (c)
0 1 2 3 4 5
Waktu (hari)
Adsorpsi-desorpsi gas nitrogen pada (A) STA dan (B) SMAK
SEM-EDX pada a)SG b) STA dan c) SMAK
Pengaruh pH terhadap adsorpsi ion Au(III) pada
(a) STA dan (b) SMAK
Pengaruh waktu kontak terhadap adsorpsi ion Au(III) pada
material adsorben (a) STA dan (b) SM
Kurva jumlah ion Au(III) teradsorpsi dengan konsentrasi
keseimbangannya (a) STA dan (b) SMAK
Analisis BET
Material Luas Volume Pori Diameter Pori
Adsorben Permukaan
(m2 g-1) (mL g -1) (Å)
SG 103,505 0,092 1,7826
STA 98,410 0,080 1,6798
SMAK 164,682 0,804 9,7623
Komposisi unsur a) SG b) STA dan c) SMAK
SG STA SMAK
I - - - - 1,90 0,23
Ion Au(III) teradsorpsi
500
450
400
Au teradsorpsi ( μmol g-1
350
300
250
200
150
100
50
0
250 300 350 400 450 500 550
[Au] kesetimbangan (μmol L-1)
Parameter kinetika adsorpsi ion Au(III)
Parameter Kinetika
Langmuir Freundlich
Material
Adsorben
Qm KL ΔE Kf
(mg g-1) (L mol-1) (kJ mol-1) R2 (mg g-1) n R2
120
100
80
Tiosulfat
60
Tiourea
40 KSCN
20
0
1 2 3 4 5 6 7
Penggunaan ulang SMAK untuk ads ion
Au(III)
120
100
80
Tiosulfat
60
Tiourea
40 KSCN
20
0
1 2 3 4 5 6 7
Selektivitas adsorpsi
[M] awal [M] teradsorpsi D
(mmol L-1) (mmol L-1) (L g-1)
Material α αr
Co Ce qe [Au(III)] Kadar
[Au(III)]
Sampel terdesorpsi Au(III)
(mg L-1) (mg L-1) (mg L-1) (mg L-1) (mg L-1) (μg g-1)