Anda di halaman 1dari 53

SINTESIS MATERIAL SG, STA DAN SMAK DAN

APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN EMAS

Dr. Drs. Ngatijo, M.Si NIDN 0030095704


MATA KULIAH KIMIA MATERIAL BERBASIS
KEWIRAUSAHAAN
Latar Belakang dan Permasalahan

Sumber Daya Alam Emas Tidak


terdeteksi

Adsorpsi Pemekatan
Ekstraksi Fasa Padat Pemisahan
Tinjauan Pustaka
Shen, dkk (2009) → Magnetit partikel dengan ukuran skala
nano 10 -10 meter , morfologi permukaan
teratur, memiliki kapasitas adsorpsi yg baik.

Teja dan Koh (2009) → Magnetit jenis mineral oksida, strutur


kristal Spinel, kisi-kisis kristal kubus
berpusat muka (FCC).

Kalapathy, dkk (2000) → STA dari modifikasi SG melalui


teknik grafting dengan 3-APTMS, SG
dariabu sekam padi.
Nuryono (2013) → Pelapisan magnetit dengan silika
termodifikasi merkapto sebagai adsorben
gas.
Keaslian

1. Karbon aktif → pengolahan emas dari bahan


tambang → situs aktif tidak spesifik logam
pengotor ikut teradsorpsi.
2. Modifikasi silika dengan gugus fosfat untuk
prekonsentrasi ion Pb(II) dan ion Cu(II).
3. Silika → gugus aktif amonium kuaterner →
adsorpsi ion Au (III) belum pernah
dilaporkan. Gugus positif mengadsorpsi ion
Au (III) secara efektif.
Kebaruan Penelitian

 Sintesis adsorben SMAK dan pelapisan magnetit


 Pengaruh pH, waktu kontak, konsentrasi awal ion
Au(III) terhadap adsorpsi ion Au(III) sistem batch
dan kolom .
 Aplikasi pada tanah dari lokasi penambangan
emas Sarolangun, Jambi.
 Sumber silika digunakan abu sekam padi, yang
merupakan limbah hasil pertanian.
 Variabel dalam EFP yang dikaji laju alir dan jenis
eluen KSCN, tiourea dan Na2S2O3 dalam larutan
HCl.
Rumusan Masalah
 Bagaimanakah perubahan gugus amin yang termodifikasi
dalam silika menjadi silika-metil amonium kuaterner (SMAK)
melalui proses reaksi metilasi?
 Bagaimanakah pengaruh pH, waktu kontak dan konsentrasi
awal ion Au(III) pada proses adsorpsi terhadap ion Au(III)?
 Apakah adsorben SMAK selektif terhadap ion Au(III)
dengan ion Cu(II), Cr(III), Ag(I) dan Pt(IV)?
 Apakah adsorben SMAK dapat diaplikasikan pada
prekonsentrasi/ pemekatan dengan teknik EFP (ekstraksi fasa
padat) dan penentuan konsentrasi ion Au(III) pada sampel
tanah dari penambangan tradisional di Sarolangun, Jambi?
Tujuan Penelitian
 Kajian SMAK melalui metilasi STA dengan metil iodida.
 Adsorpsi-desorpsi ion Au(III) pada SMAK: pH larutan,
konsentrasi ion logam dan waktu kontak serta pengaruh ion
Cu(II), Cr(VI), Ag(I) dan Pt(IV).
 Selektivitas SMAK terhadap ion Au(III), Cr(VI), Pt(IV),
Ag(I) dan Cu(II).
 Adsorpsi-desorpsi Au(III) pada SMAK dalam sistem
kolom dan aplikasi SMAK pada prekonsentrasi dengan
EFP ion Au(III) dari penambangan emas tradisional di
Sarolangun, Jambi.
Metode Penelitian
Sintesis Natrium silikat
Metode Penelitian
Sintesis STA

APTMS

HCl
STA Metode Penelitian
DMF
Sintesis SMAK
asetonitril CH3I
toluena

Reflux
Magnetit-SMAK
Metode Penelitian

Ekstraksi Fasa Padat


Proses Pertukaran Ion
 Au(III) menjadi [AuCl4] –
 SG menjadi STA dan SMAK
 Pertukaran ion iodida dari SMAK dengan [Au Cl4] –

+
STA

SMAK
Kurva hubungan antara fraksi spesies Au(III) versus pH
METODOLOGI PENELITIAN
Sintesis adsorben, Campos (2001)
• Destruksi ASP  Na Silikat Na Silikat + 3 – amino
propilmetoksisilan
• Campuran distirer selama 1 (satu) jam
• Terbentuk STA
• STA + metiliodida dalam toluena direfluk selama 4
(empat) jam
• Disaring filtrat dibuang, residu dikeringkan
• Terbentuk STAK
Karakterisasi
- FTIR
- XRD
- BET
- SEM-EDX

Kajian adsorpsi desorpsi dalam sistem Batch


- pH
- Waktu kontak
- [Au(III)] awal

Kajian adsorpsi desorpsi dalam sistem kolom


jenis eluen
laju alir
Sintesis STA

 100 mL Lar Na2SiO3 ditambahkan lar HCl 2M


sambil diaduk, ditambah 20 mL APTMS, sambil
diaduk shg terbentuk sol. Penambahan HCl
dilanjutkan shg pH 11. Didiamkan 3 x 24 jam
pembentukan gel (aging), Gel dicuci dengan
akuades berkali-kali pH netral. Gel dikeringkan
Adsorpsi Au(III) dengan STA
 Variasi pH. STA 0,2 g dlm botol + 20 mL
HAuCl4 100 mg L-1 dengan variasi pH 1-6.
Diaduk selama 30 menit. Disentrifuge,
supernatan dianalisis dgn AAS.
 Variasi Waktu. STA 0,2 g dlm botol + 20 mL
HAuCl4 - 100 ppm dengan variasi waktu 0, 5,
10, 15, 30, 45, 60 dan 120 menit pada pH
konstan
Adsorpsi multi logam

STA 0,1 g ditambahkan 10 mL larutan


multi logam ion Au(III), Cu(II) dengan
konsentrasi berturut-turut 20, 40, 60,80
dan 100 mg L-1 pada pH dan waktu
optimum.
Variasi Konsentrasi awal ion
 Adsorpsi dilakukan pada pH dan waktu optimum pada
konsentrasi larutan ion Au(III) 10, 25, 50, 100, 150, 200
dan 250 mg L-1

Kajian Desorpsi STA


 Desorpsi Au(III) dari STA. Sebanyak 1 g STA
ditambahkan lar ion Au(III) 100 ppm diaduk selama 30
menit. Campuran disaring, residu dikeringkan.
 10 mL lar Na2S2O3 1M dlm HCl 0,5 M ditambahkan 20
mg Au-STA, diaduk 24 jam> campuran disaring dengan
kertas Whatman 42, filtrat dianalisis dengan AAS untuk
mengetahui Au(II) terdesorpsi.
Variasi Eluen
 Lar Na2S2O3 1M dalam HCl 1M sebanyak 10 mL
ditambahkan 20 mg STA yg telah mengadsorpsi ion
Au(III). Campuran diaduk dengan waktu 2 jam.
Disaring, filtrat dianalisis dengan AAS

Sintesis SMAK
 STA 20 g dipanaskan dalam cawan porselin pada suhu
70 0C. Dimasukkan dlm botol leher 3 ditambahkan 40
mL Asam formida dan 20 mL toluena. Ditambahkan 10
mL CH3I
 Direfluks 4 jam
 Disaring, residu dikeringkan
Variasi konsentrasi pada adsorpsi dengan STAK
 Adsorpsi dilakukan pada pH dan waktu optimum pada
konsentrasi larutan ion Au(III) 25, 50, 100, 150, 200,
300 dan 400 ppm

Adsorpsi multi logam dengan STAK


 STAK 0,1 g ditambahkan 10 mL larutan multi logam
ion Au(III), Cu(II) dan Ag(I) dengan konsentrasi
berturut-turut 20, 40, 60,80 dan 100 ppm pada pH dan
waktu optimum.
Ekstraksi Fasa Padat
 0,1 g STAK dimasukkan ke dalam kolom,
dialirkan 20 mL lar ion Au(III) 100 ppm. Eluat
dianalisis dengan AAS.
H H
O O
H3C I HCO3-
O Si(CH2)3NH2 O Si(CH2)3N
deprotonasi
O SN2 O
CH3

Metilasi
O
O Si(CH2)3NHCH3 + H2CO3
O

CH3 H
O
O H3C I HCO3-
O Si(CH2)3N
O Si(CH2)3NHCH3 deprotonasi
SN2 O
O CH3

O
O Si(CH2)3N(CH3)2 + H2CO3
O

CH3 CH3
O O
H3C I
O Si(CH2)3N(CH3)2 O Si(CH2)3N
SN2 O
O CH3
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kandungan SiO2 dalam ASP hasil destruksi dengan


variasi [NaOH]

Konsentrasi NaOH Kadar SiO2


(mol L-1) (%)

1,0 50,25

2,0 90,45

3,0 80,56

4,0 70,35
Mekanisme pembentukan Na2SiO3
Berat STA dalam variasi pH
pH Berat STA
(gram)

5,0 07,42

6,0 08,24

7,0 09,54

8,0 10,34

9,0 08,68
Berat SMAK variasi volume CH3I

Volume CH3I Kadar SiO2


(mL) (%)

4,0 8,42

6,0 7,61

8,0 6,82

10,0 5,75
Spektra inframerah (a) SG (b) STA dan (c) SMAK
Analisis spektra infra merah SG, STA dan SMAK

Jenis –jenis vibrasi pada Bilangan Bilangan Gelombang Bilangan Gelombang


gugus fungsional Gelombang SG STA SMAK
(cm -1) (cm -1) (cm -1)
Vibrasi tekuk Si-O pada 447,49 462,92 462,92
siloksan (Si-O-Si)
Vibrasi ulur simetri Si-O pada 794,67 766,96 766,96
siloksan (Si-O-Si)
Vibrasi ulur asimetri Si-O pada 1080,14 1080,14 1072,42
siloksan (Si-O-Si)
Vibrasi tekuk N-H dari amina - 1527,62 -
primer (-NH2)
Vibrasi tekuk Si-O dari silanol 1635,64 1635,64 1635,64
(Si-OH)
Vibrasi ulur C-H dari metilen - 2931,80 2924,09
(-CH2 )
Vibrasi ulur C-H dari metil - - 2854,65
(-CH3)
Vibrasi ulur Si-O dari silanol 3471,87 3448,72 3448,72
(Si-OH)
Pola XRD a) SG b) STA dan c) SMAK

(a)
Intensitas Relatif

(b)

(c)

Derajat-2θ
Hubungan antara % Si tak terdesorpsi dengan waktu
interaksi dalam medium a) HCl, b) NaOH, dan c) NaAc
pada adsorben STA
100

95
(a)
% Si TAK TERDESORPSI)

90

85

80
(b)
75
(c)
70

65

60

55

50
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

Waktu ( hari)
Hubungan antara % Si tak terdesorpsi dengan
waktu interaksi dalam medium (a) HCl (b) NaAc
dan (c) NaOH pada adsorben SMAK
100

95
(a)
90
% Si tak terdesorpsi)

85

80

75

70

65

60
(b)
55

50 (c)
0 1 2 3 4 5

Waktu (hari)
Adsorpsi-desorpsi gas nitrogen pada (A) STA dan (B) SMAK
SEM-EDX pada a)SG b) STA dan c) SMAK
Pengaruh pH terhadap adsorpsi ion Au(III) pada
(a) STA dan (b) SMAK
Pengaruh waktu kontak terhadap adsorpsi ion Au(III) pada
material adsorben (a) STA dan (b) SM
Kurva jumlah ion Au(III) teradsorpsi dengan konsentrasi
keseimbangannya (a) STA dan (b) SMAK
Analisis BET
Material Luas Volume Pori Diameter Pori
Adsorben Permukaan
(m2 g-1) (mL g -1) (Å)
SG 103,505 0,092 1,7826
STA 98,410 0,080 1,6798
SMAK 164,682 0,804 9,7623
Komposisi unsur a) SG b) STA dan c) SMAK
SG STA SMAK

Unsur Massa Atom Massa Atom Massa Atom


(%) (%) (%) (%) (%) (%)

C 25,92 37,36 37,36 19,58 50,51 63,93

N - - 10.28 20,79 18,78 20,34

Na 8,74 6,58 0,41 0,25 - -

Si 31,40 19,35 32,53 28,70 15,50

I - - - - 1,90 0,23
Ion Au(III) teradsorpsi
500
450
400
Au teradsorpsi ( μmol g-1

350
300
250
200
150
100
50
0
250 300 350 400 450 500 550
[Au] kesetimbangan (μmol L-1)
Parameter kinetika adsorpsi ion Au(III)
Parameter Kinetika

Pseudo orde satu Pseudo orde Orde satu Orde dua


Material dua
Adsorben
k1 k2 k
g mg-1 k g mg-1
(min-1) R2 menit-1) R2 (menit-1) R2 menit-1) R2
× 10-2 × 10-3 × 10-2 × 10-3
STA 5,46 0,937 1,91 0,959 0,57 0,788 0,16 0,818
SMAK 6,01 0,936 0,29 0,976 1,68 0,829 1,00 0,886
Data isoterm Langmuir dan
Freundlich

Langmuir Freundlich

Material
Adsorben
Qm KL ΔE Kf
(mg g-1) (L mol-1) (kJ mol-1) R2 (mg g-1) n R2

STA 28,82 0,763 0,67 0,991 1,68 1,65 0,983

SMAK 104,62 0,482 1,81 0,998 2,19 1,95 0,990


Kapasitas adsorpsi beberapa adsorben
Kapasitas
Adsorben adsorpsi Referensi
(mgg-1)
Alumina termodifikasi ukuran nanometer 17,70 Ramesh,dkk.,
(Modified nanometer-sized alumina, MNSA)   (2007)

Lisin termodifikasi sambung silang kitosan, 70,34 Fujiwara dkk.,


(Lysine Modified Crosslinked Chitosan, LMCC)   (2007)

Glisin termodifikasi sambung silang kitosan, 169,98 Ramesh, dkk.,


(Glysine Modified Crosslinked Chitosan Resin,   (2008) 
GMCCR)

Silika-metil amonium kuaterner(SMAK) 104,62 Penelitian ini


Silika termodifikasi amin (STA) 28,82 Penelitian ini
 
Ion Au(III) yang terdesorpsi
Jenis Eluen Ion Au(III) yang Ion Au(III) yang
terdesorpsi terdesorpsi
(%) (%)
Adsorben STA Adsorben SMAK
Na2S2O3 91,25 94,25
90,25 92,10
SC(NH2)2 89,80 95,20
88,21 95,01
KSCN 97,15 95,20
96,45 95,01
Penggunaan ulang STA untuk ads ion
Au(III)

120

100

80

Tiosulfat
60
Tiourea
40 KSCN

20

0
1 2 3 4 5 6 7
Penggunaan ulang SMAK untuk ads ion
Au(III)

120

100

80

Tiosulfat
60
Tiourea
40 KSCN
20

0
1 2 3 4 5 6 7
Selektivitas adsorpsi
[M] awal [M] teradsorpsi D
(mmol L-1) (mmol L-1) (L g-1)
Material α αr

Au(III) Cu(II) Au(III) Cu(II) Au(III) Cu(II)

0,507 0,0 0,0121 0,0000 19,22 0,00 0,0000 0,00

STA 0,507 0,5 0,0127 0,1250 19,19 6,35 0,0152 23,09

0,507 1,0 0,0126 0,2580 19,20 9,42 0,0437  

0,507 0,0 0,0101 0,0000 0,253 0,00 0,0000 0,00

SMAK 0,507 0,5 0,0110 0,0282 0,233 3,53 1,5620 61,73

0,507 1,0 0,0102 0,0255 0,250 7,81 1,8200  


Data analisis emas dlm sampel tanah

Co Ce qe [Au(III)] Kadar
[Au(III)]
Sampel terdesorpsi Au(III)
(mg L-1) (mg L-1) (mg L-1) (mg L-1) (mg L-1) (μg g-1)

A1 14,8889 0,1489 0,07111 0,077779 0,075484 15,09

A2 9,3333 0,0934 0,04889 0,044444 0,043132 8,63

B1 7,1111 0,0711 0,03521 0,035901 0,024842 6,97

B2 4,8889 0,0489 0,023524 0,023524 0,024239 4,70


KESIMPULAN
 1. Material adsorben SMAK telah berhasil disintesis ditandai oleh
dipengaruhi penggantian ikatan N-H pada material STA menjadi
ikatan N-C pada material SMAK dan adanya gugus metil pada
SMAK seperti ditunjukkan hasil spektorkopi FTIR pada bilangan
gelombang 2854,65 cm -1 dan data difraktogram pada 2Ө = 230
yang merupakan Si
 2. Apabila dibandingkan dengan STA, kapasitas adsorpsi SMAK
terhadap Au(III) sebagai kompleks anion klorida lebih tinggi dari
pada adsorben STA.
 3.Selektivitas material adsorben SMAK lebih tinggi dari pada STA
terhadap ion Au(III) dalam bentuk anion [AuCl4]- .
Kesimpulan (Lanjutan)
 4.Interaksi antara kation amonium kuterner dari SMAK dengan
anion Au(III) klorida dalam larutan didominasi oleh ikatan ionik,
maka proses adsorpsi dan desorpsi berlangsung cepat dan
adsorben SMAK dapat digunakan untuk
pemisahan/prekonsentrasi Au(III) melalui teknik EFP.
 5.Adsorben SMAK yang digunakan dalam adsorpsi ion Au(III)
dari lokasi penambangan secara tradisional di Sarolangun Jambi
diperoleh 0,4725 mg/g. 
Saran
 Proses adsorpsi dan desorpsi ion Au(III) pada SMAK perlu
dilakukan studi tentang pengaruh temperatur dan dosis adsorben.
Untuk sintesis adorben SMAK perlu dilakukan studi tentang
jumlah rantai karbon yang lebih banyak yaitu trioktilfosfinoksida
sebagai zat modifikator. Materaial adsorben STA dan SMAK perlu
dilakukan studi pada aplikasi adsorben untuk ion logam dari
limbah cair pada limbah medis suatu rumah sakit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai