Anda di halaman 1dari 16

KEPERAWATAN JIWA

KELOMPOK 5

Puji Rahayu
Ria Kartini Panjaitan
Rizka Vellia
Rizki Velia
Saum Indayana
Try Arma Ayu
Yuliana Dewi
A. Pengertian Bencana

Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang


Penanggulangan Bencana menyebutkan
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau
faktor nonalam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis.
Adapun macam- macam bencana menurut UU No 24
Tahun 2007:
 Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan
oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan
tanah longsor.
 Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara
lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi,
dan wabah penyakit.
 Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan
oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok
atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.
B. Fase Bencana
Menurut Barbara Santamaria (1995), ada 3 fase
dalam terjadinya suatu bencana, yaitu
diantaranya :
1. Fase preimpact merupakan warning phase,
tahap awal dari bencana.
2. Fase impact merupakan fase terjadinya
klimaks dari bencana.
3. Fase postimpact adalah saat dimulainya
perbaikan dan penyembuhan dari fase
darurat,
C. Evolusi Pandangan Terhadap
Bencana

Pandanngan Konvensional

Pandangan Pandangan
Ilmu Terapan Ilmu Sosial
D. Permasalahan Dalam Penanggulangan
Bencana
 Kurangnya pemahaman terhadap
karakteristik bahaya
 Sikap atau prilaku yang mengakibatkan
menurunnya kualitas SDA
 Kurangnya informasi atau peringatan dini
yang mengakibatkan ketidaksiapan
 Ketidakberdayaan atau ketidakmampuan
dalam menghadapi ancaman bahaya.
E. Kelompok Rentan Bencana

Kerentanan Kerentanan
Fisik Ekonomi

Kerentaan Kerentaan
Sosial Lingkungan
F. Pengurangan Resiko Bencana
 Pra bencana, pada tahapan ini dilakukan
kegiatan perencanaan penanggulangan
bencana, pengurangan risiko bencana,
pencegahan, pemaduan, dll.
 Tanggap darurat, tahapan ini mencakup
pengkajian terhadap loksi, kerusakan dan
sumber daya.
 Paska bencana, tahapan ini mencakup
kegiatan rehabilitasi .
G. Trauma Pasca Bencana
H. Dampak Bencana Dari Aspek
Psikososial
 Extreme peritraumatic stress reactions
(reaksi stres & trauma)
 Acute stress disorder (ASD)
 Post traumatic stress disorder (PTSD)
I. Peran Perawat Jiwa Dalam
Manajemen Bencana
 Peran dalam pencegahan primer
 Peran perawat dalam keadaan darurat
(Impact Phase)
 Peran perawat di dalam posko pengungsian
dan posko bencana
 Peran perawat dalam fase postimpact
J. Jenis Kegiatan Siaga Bencana
 Pengobatan dan pemulihan kesehatan fisik
 Pemberian bantuan
 Pemulihan kesehatan mental
 Pemberdayaan masyarakat

Untuk mewujudkan tindakan di atas perlu adanya beberapa


hal yang harus dimiliki oleh seorang perawat, diantaranya:
1. Perawatan harus memilki skill keperawatan yang baik.
2. Perawat harus memiliki jiwa dan sikap kepedulian.
3. Perawatan harus memahami managemen siaga bencana
K. Manajemen Bencana
Ada 3 aspek mendasar dalam management
bencana, yaitu:
 Respons terhadap bencana
 Kesiapsiagaan menghadapi bencana
 Mitigasi efek bencana
L. Pemulihan Korban Pasca Sarjana

Identitas spiritual dibutuhkan individu dalam


mengkonstruksi makna atas pengalaman hidup.
Dengan adanya kepercayaan pribadi untuk
memberikan makna luar biasa kepada realitas
kehidupan, agama akan mampu mengarahkan individu
untuk memberikan penerimaan tulus atas musibah
yang terjadi. Kondisi tersebut memungkinkan individu
untuk memaknai kembali hidupnya dengan membuat
perencanaan atas setiap kemungkinan yang terjadi
setelah mengalami musibah untuk mencapai suatu
tujuan tertentu pada masa yang datang.
M. Terapi Psikososial

Terapi psiko-spiritual ini terdiri dari tiga


tahapan, yaitu tahapan penyadaran diri (self
awareness), tahapan pengenalan jati diri dan
citra diri (self identification), dan tahapan
pengembangan diri (self development).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai