Anda di halaman 1dari 56

sy

sy
ur
ur
fa
fa
ha
ha
yu
yu
.si
.si
@@
up
up
nj
nj
ati
ati
m.
m.
ac.
ac.
id
id
Analisis Proses Bisnis
04 – DOKUMENTASI PROSES
• DOKUMENTASI PROSES
• IDENTIFIKASI PROSES BISNIS
• RELATIONSHIP MAPPING
Dokumentasi • FLOWCHART

Proses •


CROSS-FUNCTIONAL FLOWCHART
SEVERAL-LEVELED FLOWCHART
• PAPER-AND-PENCIL OR PC?
• PROCESS OWNERSHIP
DOKUMENTASI PROSES

 Aturan awal dalam meningkatkan sesuatu adalah: mengetahui kondisi saat


ini
 Tanpa mengetahui bagaimana kondisi proses saat ini, maka sulit untuk
mengetahui inisiatif peningkatan apa yang dapat dilakukan dan apakah akan
berhasil
 Dokumentasi proses adalah proses pertama dalam aktivitas peningkatan

Self assessment
Process Performance Improvement
& Performance Improvement
Documentation Measurement Planning
Evaluation
Kapan dokumentasi proses dilakukan?

Dokumentasi proses pada dasarnya dapat dilakukan pada


dua saat yang berbeda:
 Satu per satu terkait dengan proyek yang melibatkan proses tertentu.
 Keseluruhan di awal “Improvement Journey” yang bersifat umum.
Dokumentasi Proses Menunggu Proyek
Peningkatan

 Proses baru didokumentasikan jika sebuah proyek atau aktivitas lain dimulai untuk
meningkatkan proses tersebut
 Dokumentasi proses menjadi langkah pertama yang berfungsi sebagai:
 Pemahaman bersama dalam tim peningkatan tentang isi dari proses: aktivitas, hasil dan siapa yang
melakukan setiap langkah
 Cakupan proses didefinisikan termasuk batasan terhadap proses yang berdampingan
 Pendefinisian problem yang lebih spesifik di dalam proses tersebut
 Pendekatan ini sesuai untuk:
 Perusahaan yang kekurangan sumber daya
 Perusahaan yang proses bisnisnya berubah dengan cepat
Dokumentasi Proses di awal Improvement Journey

 Dilakukan dengan melihat keseluruhan perusahaan dan dokumentasi seluruh atau


sebagian besar proses bisnis
 Keuntungan pendekatan ini adalah:
 Dengan melibatkan seluruh karyawan dalam pekerjaan ini, terbentuk perilaku positif dan motivasi
peningkatan
 Top management akan mempunyai gambaran umum tentang organisasi dan kebutuhan
peningkatan tertentu
 Masukan dari proses dokumentasi seringkali dapat menunjukkan elemen proses tertentu yang
dapat ditingkatkan
Mana yang sebaiknya digunakan?

 Jika sumber daya memungkinkan maka pendekatan cara kedua lebih berguna
 Banyak perusahaan telah memiliki kerangka yang baik untuk proses dokumentasi
dalam bentuk prosedur yang dikembangkan untuk sertifikasi ISO 9000
 Namun perlu diingat bahwa prosedur dan proses dari kualitas seringkali
menunjukkan situasi ideal bukan yang sesungguhnya
 Tujuan haruslah medokumentasikan proses seperti yang dilakukan saat ini (as is),
bukan bagaimana seharusnya dilakukan (to be).
Identifikasi proses bisnis

Dua cara untuk mengidentifikasi proses bisnis:


1. Membuat daftar seluruh proses bisnis yang ada di perusahaan  berdasarkan
sertifikasi ISO-9000
2. Memetakan urutan elemen berikut:
 Strategi organisasi, yang ditentukan dan dibentuk oleh
 Stakeholder (organisasi, institusi, atau orang yang dipengaruhi oleh atau dengan kepentingan
tertentu terhadap organisasi dan proses bisnisnya) yang memiliki
 Ekspektasi terhadap produk/servis yang diberikan organisasi melalui
 Proses bisnis yang membuat, mendukung dan memungkinkan produksi produk/servis ini
Dokumentasi Proses

Tahapan dalam mendokumentasikan proses:


1. Definisikan dan deskripsikan proses secara kualitatif, tepatnya menggunakan
relationship mapping. Sehingga menjawab pertanyaan berikut;
 Siapakah konsumen dan output dari proses?
 Siapakan supplier dan input dari proses?
 Bagaimana aktivitas aliran internal proses?
2. Konstruksikan flowchart
Teknik Pembuatan Dokumentasi Proses

 Relationship mapping: chart yang menggambarkan seluruh hubungan antar bagian


bisnis
 Flowchart: gambaran grafis aliran aktivitas dalam sebuah proses
 Cross-functional flowchart: menggambarkan aktivitas, siapa yang melakukan aktivitas
tersebut dan di departemen fungsional apa mereka berada
 Several-leveled flowchart: pembagian flowchart (baik untuk flowchart biasa maupun
cross-functional) menjadi beberapa level hirarki

Seluruh proses ini dilakukan dalam sebuah grup yang terdiri dari berbagai
partisipan dalam proses
Relationship Mapping

 Memberikan gambaran umum mengenai siapa yang terlibat dalam proses dan hubungan
antar satu pihak dengan yg lain
 Relationship map tidak memperhitungkan aktivitas dan urutannya
 Relationship map dibuat dengan:
 Menggambarkan berbagai unit, departemen atau individual yang terlibat dalam atau
mempengaruhi proses
 Setiap hubungan antar bagian dianalisis untuk menentukan tipe hubungan (diwakili
dengan panah yang berbeda
 Elemen yang tidak mempunyai hubungan dengan elemen lainnya dihapus dari map
 Map digambar ulang
Relationship Mapping

C
 Contoh relationship mapping untuk u Sales Planning
proses sampel s
t
o
m Manufacturing Purchasing
e
r
s
Suppliers
Discussion/
Order
Negitiation
Flow of goods Information
Contoh Kasus Relationship Mapping (1)

Sebuah perusahaan internasional terdiri dari sebuah pusat manufaktur yang melayani permintaan seluruh
Eropa dan dealer lokal yang terdapat di beberapa negara.

Masing-masing dealer memiliki persediaan barang jadi untuk melayani kebutuhan konsumen.

Ada indikasi bahwa proses supply yang meliputi komunikasi kebutuhan dari dan distribusi barang ke dealer
lokal belum berjalan dengan baik. Manajemen perusahaan memulai proyek untuk meningkatkan aliran
material dan informasi yang dimulai dari perusahaan induk.

Langkah pertama adalah mengumpulkan informasi dari pihak-pihak yang terlibat mengenai transaksi yang
melibatkan mereka.
Contoh Kasus Relationship Mapping (2)

Transaksi-transaksi yang terlibat:


Dealer lokal menggunakan konsultasi penjualan dua kali setahun dengan konsumen utamanya sebagai dasar
perkiraan permintaan
Berdasarkan agregasi informasi dari konsultasi ini mereka mentransfer perkiraan permintaan untuk berbagai
kelompok produk ke unit manufaktur
Disini, informasi dari seluruh dealer digabungkan lebih lanjut menjadi ramalan kasar untuk enam bulan ke depan
Ini menjadi dasar untuk negosiasi dengan supplier tentang persetujuan periode berikutnya
Permintaan yang detil dikeluarkan oleh dealer lokal setiap bulan dengan waktu pengiriman yang tetap dari lokasi
manufaktur selama 3 minggu
Produk yang dipesan bisa diambil dari persediaan barang atau diproduksi sebelum dikirim dengan mobil ke
dealer
GAMBARKAN RELATIONSHIP MAP KASUS INI!
Relationship Mapping untuk Supply Process

Suppliers
Negotiation about
Goods
frame agreements
Central
manufacturing
site
Goods

Prognoses &
orders
Local Local Local
Dealers Dealers Dealers
Sales
consultations Goods

End End End End End End


customers customers customers customers customers customers
Flowchart

 Flowchart digunakan karena pada umumnya lebih mudah


memahami sesuatu yang ditampilkan secara grafik daripada dengan
kata-kata
 Ada berbagai cara untuk menggambarkan flowchart
 Cara paling sederhana adalah dengan menggunakan simbol yang
berbeda untuk mewakili aktivitas, dan panah untuk menggambarkan
hubungan antar aktivitas
Simbol-simbol Flowchart

Start atau finished point

Step atau aktivitas proses


Simbol yang digunakan untuk
membuat flowhart
Decision point

Input/output

Document
Customer
demands

Contoh Flowchart Ordering

Customer
order

Production
 Lanjutan dari relationship planning

mapping, digambarkan Production Procurement


flowchart untuk proses plan needs

supply dalam memenuhi Procurement

permintaan konsumen. Manufacturing Purchased


parts
Products

Delivery

Customer
Satisfaction
Contoh Kasus Flowchart

Sekelompok sekertaris pada bagian public office sebuah perusahaan mengalami kesulitan dengan
dokumen dan material lain dimana setelah difilekan sulit untuk dicari kembali pada saat dibutuhkan.
Diantara karyawan ada kecurigaan bahwa beberapa orang menggunakan prinsip yang berbeda dalam
filing. Oleh karena itu diputuskan sebagai usaha bersama untuk menentukan bagaimana proses yang
dilakukan saat ini dan bagaimana proses seharusnya dilakukan. Untuk melakukan hal ini digunakan
flowchart.
Para sekretaris berkumpul di ruang pertemuan dan ditemukan bahwa mereka pada dasarnya
menggunakan langkah-langkah yang sama dalam filing tapi kriteria dimana material harus difilekan
sangat berbeda-beda. Setelah debat yang panas akhirnya mereka menyetujui proses dan kriteria filing.
Hasilnya adalah flowchart berikut.
Material for filing
Flowchart untuk Proses Filing
Type of
material?

File under File under File under


Apa “Closed “Cases under “Correspond
kekurangan cases” processing” ence”

dari flowchart Criterion Criterion


Criterion date
biasa?? alphabetically case

Update
document list

Filed material
Cross-Functional Flowchart

 Flowchart biasa pada dasarnya hanya menggambarkan aktivitas apa yang


dilakukan dalam sebuah proses

 Cross-functional flowchart memberikan informasi tambahan siapa yang


melakukan aktivitas dan di departemen apa.

Lengkapi flowchart proses supply yang ditampilkan sebelumnya sehingga menjadi


cross-functional flowchart
Cross-Functional Flowchart untuk proses supply

 Menambahkan
Planning Procurement Manufacturing Distribution
Customer Department Department Department Department
informasi ini tidak
menghabiskan banyak
Customer waktu dibandingkan
demand
dengan flowchart biasa
Ordering  namun memberikan
Production
Planning gambaran yang lebih
Procurement jelas
Manufacturing  Umumnya disarankan
Satisfied Delivery untuk memakai cross-
customer
functional flowchart
Informasi lain dalam Cross-functional flowchart

 Cross functional flowchart dapat digunakan untuk menampilkan informasi lebih lanjut.
 Sepanjang garis vertikal (horizontal jika flowchart digambarkan dalam format landscape), dapat
ditambahkan informasi berikut:
 Waktu yang dihabiskan dalam proses
 Biaya yang dikeluarkan
 Value added
 Tingkat penyelesaian
 Tapi menambahkan semakin banyak informasi apalagi untuk proses yang kompleks  sulit dipahami
 Apa solusinya???
Customer Procurement
demand Contoh Several-Leveled Flowchart list

Ordering 1.0 Selecting supplier 3.1

Production Planning 2.0 Negotiating price 3.2

Procurement 3.0 Placing an order 3.3


Level 0-chart Level 1-chart procurement

Manufacturing 4.0 Receiving


order information 3.4

Delivery 5.0 Registering


a delivery order 3.5

Satisfied
customer Manufacturing
Paper & Pencil or PC

 Medium apa yang harus digunakan untuk mendokumentasikan


proses
 Kertas dan pensil
atau
 Komputer??
Process Ownership

 Siapa yang bertanggung jawab terhadap sebuah proses bisnis?


 Process ownership adalah menunjuk beberapa orang sebagai pemilik
dari proses bisnis di dalam perusahaan
 Penunjukan dilakukan oleh manajemen
 Orang yang terlibat dalam proses dengan otoritas tertinggi dalam
organisasi atau mempengaruhi sebagian besar proses adalah pemilik
proses!
Proses Bisnis
Contoh Proses

 Menerima order dari pelanggan


 Merencanakan rapat
 Merakit komponen
 Mengadakan audit
 Memilih Pemasok
 Mengelola stok gudang, dll.
Istilah-istilah(1)

Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam pembahasan mengenai


proses, yaitu:
 Pemasok
 Pemilik Proses
 Pelanggan
 Input
 Output
Istilah-istilah(2)

 Pemasok adalah pihak terkait sebelum proses yang menjadi objek observasi. Pemasok harus
menyiapkan input sesuai dengan permintaan yang berasal dari pemilik proses.

 Pemasok internal adalah pihak di dalam perusahaan yang memasok sesuatu


(barang/jasa/informasi) kepada rekan kerja yang lain dalam perusahaan.

 Pemasok eksternal adalah pihak diluar perusahaan yang memasok sesuatu ke dalam
perusahaan.
Istilah-istilah(3)

 Pelanggan adalah pihak terkait setelah proses yang menjadi objek observasi. Dengan kata lain,
pelanggan adalah pihak yang menerima dan menggunakan hasil (output) dari proses.
 
 Pelanggan internal adalah pihak dalam perusahaan yang menggunakan sesuatu yang dihasilkan
proses (rekan kerja) sebelumnya di dalam perusahaan. Dengan kata lain pelanggan internal adalah
proses selanjutnya dari proses yang diamati.

 Pelanggan eksternal adalah pihak di luar perusahaan yang menggunakan sesuatu


(barang/jasa/informasi) yang dihasilkan oleh perusahaan.
Istilah-istilah(4)

 Input adalah segala sesuatu yang menjadi masukan awal ke dalam sebuah proses dapat berupa
barang (material), jasa maupun informasi. Ada tiga macam input, yaitu :
 Barang : Produk dengan karakteristik fisik
 Jasa : Pekerjaan yang dilakukan
 Informasi : Laporan, saran, instruksi, data.

 Output adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh sebuah proses. Seperti halnya dengan input,
output juga dapat berupa barang (material), jasa maupun informasi
Proses Inti dan Pendukung

Proses-proses tersebut dapat dibedakan


menjadi dua kategori utama yaitu
proses inti dan proses pendukung.
Proses Inti(2)

 Contoh beberapa proses yang merupakan proses inti :


 Pemasaran
 Penjualan
 Desain produk
 Pembelian
 Perencanaan Produksi
 Produksi
 Penyerahan produk / Jasa
 Penagihan dan Penerimaan Pembayaran
Proses Inti(3)

 Proses inti dapat diidentifikasi dengan memeriksa setiap proses satu persatu.
Pengujian dilakukan dengan mempertimbangkan akibat yang timbul apabila suatu
proses tidak dikendalikan dengan baik.

 Sebuah proses diklasifikasi sebagai proses inti apabila proses tersebut


berdampak secara langsung dan signifikan terhadap :
 Kepuasan pelanggan
 Kinerja keuangan dan bisnis perusahaan
 Keamanan produk
 Memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh peraturan.
Proses Pendukung

Proses pendukung adalah proses yang meskipun


tidak secara langsung memberikan nilai tambah pada
produk, namun perlu dilakukan untuk menjaga
kelangsungan dari proses inti.
Tingkatan Pemetaan Proses Bisnis

 Pemetaan Proses Bisnis Level 1 merupakan proses yang masih sangat


global, untuk menjadikan nya lebih detail, maka level 1 harus
dibreakdown menjadi aktifitas yang lebih rinci. Misalnya :
 Level 1 : Proses Riset Pasar
 Level 2 : Penjabaran dari proses riset pasar dimana terdapat aktivitas
interview, aktivitas analisis, dst.
 Level 3 : Penjabaran dari aktivitas interview, yaitu : siapkan daftar Tanya,
ajukan pertanyaan, catat jawaban, dst.
Organisasi

 Organisasi adalah struktur sosial, formal dan stabil dan mengambil


sumber daya dari lingkungan dan mengolahnya menjadi
output/produk
 Organisasi terdiri dari:
 Manusia
 Lingkungan luar
 Budaya
 Prosedur
Organisasi Berdasarkan Ukurannya (1)

Tipe Organisasi Penjelasan Contoh

Perusahaan Kecil Perusahaan kecil-sedang Perusahaan bisnis kecil, atau


Lingkungan Organisasi yang baru berdiri
cepat berubah
Struktur organisasi simple
Dipimpin seorang
ketua/direktur/pimpinan
Birokrasi Mesin Perusahaan besar Perusahaan sedang,
Lingkungan organisasi tidak menghasilkan produk
cepat berubah
Menghasilkan produk
Manajemen dan pembuat
keputusan terpusat
Organisasi Berdasarkan Ukurannya (2)

Tipe Organisasi Penjelasan Contoh

Birokrasi Divisi Perusahaan multi divisi, setiap Perusahaan besar, memiliki


divisi menghasilkan produk cabang perusahaan di mana-
sendiri/tertentu mana
Kepemimpinan berdasarkan
pimpinan departemen
Tidak terlalu terpusat
Birokrasi Profesional Organisasi berbasis ilmu Sekolah, perusahaan hukum,
pengetahuan, di mana jasa dan rumah sakit, perusahaan
produk tergantung pada konsultan
pengalaman dan ilmu
pengetahuan profesional
Didominasi oleh pimpinan
departemen di mana wewenang
tidak terpusat
Organisasi Berdasarkan Profit Tidaknya (1)

Tipe Organisasi Penjelasan Contoh

Bisnis Perusahaan yang bertujuan PT. Telkom, PT. Adira Financial


mendapatkan profit/keuntungan
berupa uang dari pelanggan
Jasa Perusahaan yang bertujuan Yayasan Yatim Piatu, Yayasan Anak
memberikan layanan/jasa kepada Jalanan, Yayasan AIDS Organisasi
pelanggan, bukan bertujuan Pemerintah
mendapatkan profit
Pelanggan bersifat luas (nasional),
kalangan manapun
Bisnis dan Jasa Perusahaan yang bertujuan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) :
memberikan layanan dan sekaligus ITB
profit
Pelanggannya bersifat nasional
Empat Perubahan Orgnisasi

Perusahaan dulu Perusahaan saat ini


1. Hierarchical 1. Flattened
2. Centralized 2. Decentralized
3. Pengaturan terstruktur 3. Pengaturan fleksibel
terhadap tim atau terhadap tim atau
pekerja individu pekerja individu
4. Mass-produced 4. Spesific
product/serviced market/customer
Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis (1)

Fungsi Bisnis Tujuan Proses Bisnis (tidak


berurutan)

Penjualan dan Pemasaran Menjual produk dan jasa yang Identifikasi potensi pelanggan
dihasilkan organisasi Definisikan kebutuhan dan
keinginan pelanggan
Identifikasi kesempatan pasar
Membuat pelanggan melirik
produk/jasa
Membujuk pelanggan untuk
membeli
Lakukan transaksi pembelian
Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis (2)

Fungsi Bisnis Tujuan Proses Bisnis (tidak


berurutan)

Pembuatan dan Produksi Menjual produk/jasa Pembelian bahan-bahan


Memasang/membuat
produk/jasa
Mengantarkan
produk/jasa
Melakukan servis
terhadap produk/jasa dan
dukungan lain kepada
pelanggan
Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis (3)

Fungsi Bisnis Tujuan Proses Bisnis (tidak


berurutan)

Keuangan Mengelola keuangan Melakukan transaksi


organisasi keuangan
Membuat pernyataan
keuangan
Membayar pajak
Menyimpan uang kas
Melakukan kegiatan
operasional keuangan
Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis (4)

Fungsi Bisnis Tujuan Proses Bisnis (tidak


berurutan)

Akuntansi Memelihara Menyimpan, mengelola


catatan/dokumen catatan atau dokumen
keuangan keuangan seperti faktur,
kuitansi, pengeluaran..
Membuat dokumen
akuntansi
Catatan: kadang-kadang
fungsi keuangan dan
akuntansi menjadi satu
fungsi saja, karena identik
Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis (5)

Fungsi Bisnis Tujuan Proses Bisnis (tidak


berurutan)

Sumber Daya Manusia Mengelola SDM organisasi Menentukan kebutuhan SDM


Rekruting, training,
pengembangan, pemeliharaan
SDM
Menggaji pegawai
Mencatat keuntungan/kelebihan
SDM yang ada
Mencatat syarat pegawai disiplin
dan tidak
Memelihara dokumen/catatan
pegawai
Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis (6)

Fungsi Bisnis Tujuan Proses Bisnis (tidak


berurutan)

Penelitian dan Menemukan/merumuskan Melakukan penelitian


Pengembangan/Riset metode, konsep baru terhadap metode baru
yang lebih baik
Menentukan bagaimana
produk dibuat
Menentukan bagaimana
proses produksi
Subproses yang terdapat di semua fungsi
bisnis

 Komunikasi antar SDM


 Analisis Data
 Motivasi Pegawai
 Rencana Kerja akan Dikerjakan
 Mengikuti Tahapan Kerja
 Menyediakan Timbal Balik ke Pegawai
Value Chain Porter
Value Chain untuk Organisasi Manufaktur
1. KERJAKAN PADA FOLIO
BERGARIS
Latihan 2. DENGAN TULISAN
TANGAN 
Tema : (Dikumpulkan 30 Maret 2016)
 KRS-an 1
 Pendaftaran UTS 2
 Pendaftaran UAS 10
 Pendaftaran Praktikum
 Pendaftaran Praktikum 4
 Perpustakaan
 Pendaftaran Anggota 5
 Peminjaman 6
 Pengembalian 7
 Pembayaran Denda 8
 Pendaftaran TA 3
 Pendaftaran PKL 11
 Perekrutan Anggota HIMA 9
 Pemilihan KAHIMA 12
Latihan Soal A

 PT. Elektronika Semesta adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan Tunai barang-barang elektronik. Semua transaksi di
perusahaan masih dilakukan secara manual. Berikut ini adalah kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh bagian Penjualan dalam melaksanakan
transaksi penjualan Barang di dalam perusahaan.
 1. Pemesanan barang
Setiap kali Bagian penjualan akan menjual barang ia selalu menerima surat pesanan dari pelanggan. Berdasarkan Surat pesanan tersebut bagian
penjualan kemudian mencatat dan merekamnya kedalam Arsip Surat Pesanan. Berdasarkan Arsip surat pesanan tersebut, bagian penjualan
membuatkan Faktur dan Surat Jalan yang dikirimkan kepada Pelanggan sebagai bukti bahwa barang yang dipesan sudah terealisasi dan
rangkapnya disimpan sebagai Arsip Faktur dan Arsip Surat Jalan.
 2. Pembuatan Kwitansi
Apabila Faktur dan Surat Jalan sudah sampai ditempat pelanggan, maka pelanggan megirimkan Pembayaran yang kemudian oleh bagian
penjualan dibuatkan Kwitansi yang dibuat berdasarkan Arsip Faktur yang kemudian diserahkan kepada pelanggan sebagai bukti pembayaran dan
rangkapnya disimpan kedalam Arsip Kwitansi
 3. Pembuatan Laporan
Setiap akhir bulan Bagian Penjualan selalu membuat Laporan Penjualan berdasarkan Arsip Faktur dan Laporan Pesanan berdasarkan Arsip
Pesanan dan Laporan Pengiriman berdasarkan Arsip Surat Jalan yang ditujukan kepada Kepala Bagian Penjualan
Latihan Soal B

 Koperasi Gelora adalah sebuah koperasi yang mengelola simpan pinjam bagi para anggotanya, berikut ini adalah kegiatan yang
dilakukan oleh bagian Kredit dalam menangani pemberian pinjaman bagi para anggotanya.
 Setiap kali bagian kredit akan memberikan pinjaman kepada Anggota maka Anggota diharuskan mengisi Formulir Permohonan
Pinjaman yang berisi Nomor FPP, Tanggal Permohonan, Nomor Anggota, Nama Anggota, Jumlah Permohonan dan
Keperluan. Yang kemudian oleh Bagian Kredit dicatat dan disimpan kedalam Arsip FPP. Berdasarkan Arsip FPP tersebut
Bagian Kredit membuat Bukti Peminjaman yang diberikan kepada Anggota yang berisi No. BP, tgl BP, Nomor Anggota, Nama
Anggota, Jumlah Realisasi, Lama Angsuran, Jumlah Angsuran dan Bunga.
 Setiap Bulan Anggota diharuskan membayar Angsuran sejumlah Angsuran yang disepakati pada saat Peminjaman yang
kemudian oleh bagian Kredit dicatat dan direkam kedalam Arsip Angsuran. Berdasarkan Arsip Angsuran tersebut bagian Kredit
membuat Bukti Angsuran yang diberikan kepada Anggota yang berisi No. BA, Tanggal BA, No. BP, Jumlah Angsur dan Bunga
 Pada akhir bulan Bagian Kredit selalu membuat Laporan Peminjaman dan Laporan Angsuran yang diberikan Kepada Ketua
Koperasi.
Next Week :
Proses VS Produk
Performance Measurement
Persiapan UAS

30 Maret 2016

Anda mungkin juga menyukai