SEMARANG
Abstract PT. Tirta Kurnia Jasatama Semarang merupakan perusahan yang bergerak di bidang jasa angkutan darat laut dan
udara yang meliputi jasa ekspor dan impor barang ke luar negeri atau dalam negeri. perusahaan ini harus mampu melihat
peluang dan mampu bersaing dengan perusahaan lain di semarang dan jawa tengah khususnya. PT. Tirta Kurnia Jasatama
masih menggunakan pembuatan dokumen secara manual dan pekerjaannya masih kurang terorganisir secara rapi,oleh
karena itu harus dibutuhkan analisa dalam proses yang dilakukan apakah sudah maksimal sesuai prosedur. setelah dilakukan
observasi pada perusahaan tersebut, muncul adanya kendala di dalam pekerjaan yang dilakukan di antaranya seperti : masih
rendahnya kedisiplinan kerja, administrasi masih belum tersrtuktur rapi, perangkat kerja yang masih tehnologi standar.
dengan terjadinya kendala tersebut, penulis mencoba menganalisis proses bisnisnya dengan menggunakan metode fishbone
diagram tujuan dari tugas akhir ini adalah peneliti ingin mengetahui analisis proses bisnis ekspor dan impor, segala kendala-
kendala atau permasalahan yang dihadapi, serta memperoleh informasi kinerja PT. Tirta Kurnia Jasatama Semarang melalui
analisis fishbone dan dari hasil penelitian ini hasil yang ingin dicapai adalah adanya program aplikasi agar administrasi rapi,
proses bisnis ekspor impor terprogram dengan baik dan sistem order yang terjadwal.
Kata kunci : PT.Tirta Kurnia Jasatama,ekspor dan impor, fishbone diagram, proses bisnis
kendalnya itu dalam proses pendokumentasian dari pihak
bea cukai yang lama. Salah satu solusi yang bisa diterapkan
I. PENDAHULUAN1 untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi dengan cara
(Tulis Latar belakang disini) melakukan analisa terhadap proses bisnis ekspor-impor
Perkembangan bisnis di Industri forwarder dari hari ke yang diterapkan pada PT.Tirta Kurnia Jasatama Semarang.
hari terus meningkat, dimana perusahaan-perusahaan Analisa yang tepat untuk kegiatan analisis tentang
forwarder dituntut untuk dapat memenuhi keinginan permasalahan proses bisnis ekspor-impor di PT. Tirta
konsumen dalam mencapai service quality yang diinginkan. Kurnia Jasatama Semarang adalah Analisa Fishbone.
Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1990) service
quality dibangun atas adanya perbandingan dua faktor II. LANDASAN TEORI
utama, yaitu persepsi konsumen atas layanan nyata yang 2.1 Analisis Proses Bisnis Export Import
mereka terima (perceived service) dengan layanan yang
2.1.1 Proses Bisnis
diinginkan (expected service).
Jika kenyataan lebih dari yang diharapkan maka layanan Pengertian dari bisnis adalah suatu kesatuan
dapat dikatakan bermutu, sedangkan jika kenyataan kurang organisasi yang menyebarkan sumber daya untuk
dari yang diharapkan maka layanan dikatakan tidak menyediakan pelanggan dengan jasa atau produk
bermutu. Apabila kenyataan sama dengan harapan maka yang diinginkan. Sedangkan pengertian dari proses
layanan tersebut dikatakan memuaskan. Dengan kondisi adalah satu rangkaian tindakan dalam melaksanakan
tersebut maka mengharuskan perusahaan forwarder untuk kegiatan operasional dari awal sampai berakhir
dapat menganalisis service quality terhadap produknya jika menjadi sebuah output.
Proses bisnis adalah suatu kumpulan
ingin tetap bersaing dipasar global dan disukai oleh
pekerjaan yang saling terkait untuk menyelesaikan
konsumen.
suatu masalah tertentu. Suatu proses bisnis dapat
PT Tirta Kurnia Jasatama Semarang adalah salah satu
dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-
perusahaan di Kota Semarang yang bergerak di bidang masing memiliki atribut sendiri tapi juga
transportasi jasa pengiriman barang ekspor impor. berkontribusi untuk mencapai tujuan dari super
Perusahaan tersebut masih menemukan kendala dalam prosesnya.
menjalankan bisnisnya seperti order mendadak dan Analisa bisnis meliputi sejumlah alat untuk
dokumen yang sering salah yang mengakibatkan barang mengevaluasi daya saing dan kinerja finansial
yang akan dikirim sering mengalami keterlambatan, hal ini perusahaan. Analisa bisnis dimulai dengan strategi
menjadi kendala serius karena akan mempengaruhi proses yang teliti dan analisa kompetitif dalam perusahaan.
bisnis yang telah ditentukan. Selain permasalahan internal Singkatnya proses bisnis melingkupi hal-hal sebagai
yang dihadapi, proses bisnis eksternal juga mengalami berikut :
a. Memuat tujuan atau sasaran.
b. Membutuhkan masukan atau input.
Footnote (boleh dikosongkan)
2
Menunjukkan pekerjaan
Kegiatan atau kegiatan atau
Manual proses manual
Mendefinisikan proses
Simbol Proses yang dilakukan dengan
Berbasis
Komputer komputer, seperti:
perhitungan, percetakan
Gambar 2.1. Business Process Model [2]
2.1.1 Teknik Pembuatan Dokumentasi Proses laporan, dll.
Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang
menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur Menunjukkan simpanan
sistem secara logika. Bagan alir sistem digunakan terutama N
untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Dalam offline yang berupa file
pembuatan bagan alir dokumen yang diperlukan adalah non computer yang
mengumpulkan dokumen sumber, menganalisa kemudian
membuat bagan alir dokumen. diarsip menurut angka
Cara-cara membuat bagan alir dokumen: (numerical)
1. Digambar mulai dari atas kebawah dan dari kiri
suatu halaman Menunjukkan simpanan
2.Kegiatan yang ada benar-benar jelas A offline yang berupa file
3.Dapat ditunjukkan mana kegiatan awal sampai non computer yang
akhir
diarsip menurut huruf
4.Menggunakan simbol-simbol sesuai dengan isi
kegiatan (alphabetical)
Perancangan Proses bisnis yang baru dengan maskapai pelayaran/Forwading Agent di Luar
memanfaatkan teknologi informasi dalam menambah Negeri untuk pemesanan kapal dan pembuatan
nilai proses bisnis perusahaan. Hasil rancangan baru dokumen B/L
proses bisnis kemudian diimplementasikan dan dilakukan g. Perusahaan pelayaran di Luar Negeri menerbitkan
review. B/L kepada rangkap 2, rangkap 1 diberikan kepada
importir dan rangkap 2 disimpan pihak pelayaran.
2.2.3 Export Import h. Importir menyiapkan Shipping Document berupa:
2.2.3.1 Pengertian Ekspor Impor B/L, Invoice, dan Packing List untuk pengepakan
barang
Yang dimaksud dengan ekspor adalah kegiatan i. Importir membuat P.I.B, Dasar pengisian PIB
mengeluarkan barang dari daerah Pabean. sedangkan yang antara lain: B/L, Invoice, Packing List.
dimaksud dengan eksportir adalah perusahaan atau j. Importir ke Bank Devisa dengan membawa
perorangan yang melakukan kegiatan ekspor. Impor adalah dokumen PIB untuk menyelesaikan pembayaran
kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. bahwa barang impornya terkena pajak impor
Perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan k. Dilakukan pengiriman barang.
impor tersebut disebut dengan Importir l. Importir ke Bea Cukai untuk memproses barang
2.2.4.1 dokumen dokumen dalam kegiatan ekspor impor yang akan dimuat dengan menyerahkan :
Adapun dokumen-dokumen eskpor-impor, yakni: m. PIB (Pemberitahuan Impor Barang)
1. Dokumen Penting : n. Bukti Pembayaran.
Dokumen -dokumen pengangkutan: Bill of o. B/L.
Lading, Air Waybill, dan Railway p. Invoice.
Consignment Note. q. Bea cukai membuat surat persetujuan pengeluaran
2. Invoice (Faktur): Proforma Invoice, barang (SPPB) rangkap 2, rangkap 1 diberikan
Commercial Invoice, dan Consuler Invoice. pihak importir untuk dicopy dan dikirim ke pihak
3. Dokumen Asuransi: Insurance Police, eksportir dan rangkap 2 dan dokumen lain
Insurance Certificate, dan Cover Note. diberikan ke pelayaran untuk proses pengiriman
4. Dokumen Tambahan: barang
a. Packing List r. Barang dikirim ke eksportir.
b. Certificate of Origin
c. Certificate of Inspection III. METODOLOGI PENELITIAN
d. Certificate of Quality
Di dalam pengumpulan data serta keterangan-
e. Manufacturers Quality Certificate
keterangan yang diperlukan dan dipergunakan beberapa
f. Certificate of Analysis
teknik pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar dapat
g. Weight Certificate (Weight Note / List)
diketahui teknik yang dipergunakan dalam upaya
h. Measurement List
memperoleh data. Dalam penulisan skripsi ini penulis
i. Sanitary, Health dan Veterinary Certificate
menggunakan metode-metode penelitian sebagai berikut :
j. Draft / Bill of Exchange (Wesel)
3.1 variabel penelitian
k. Dokumen lain-lain.
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat
2.2.5.2 Proses Bisnis Ekspor Impor Pt.Tirta Kurnia
dinyatakan dengan berbagai nilai yang dapat
Jasatama Semarang.
memberikan gambaran nyata mengenai fenomena
Barang impor dapat dikeluarkan dari
dalam construct pada salah satu bagian dalam
kawasan pabean setelah dilakukan pemeriksaan
perusahaan kemudian dikaji secara rinci dan mendalam
pabean dan kewajiban pabean yang meliputi
berdasarkan teori yang dipelajari sebelumnya. Variabel
penelitian dokumen dan pemeriksaan fisik barang.
dalam penelitian ini adalah alur proses Bisnis Ekspor-
Tata cara pengeluaran barang impor secara
Impor PT. Tirta kurnia Jasatama Semarang, karena
garis besar adalah sebagai berikut :
dalam penelitian ini dilakukan pengujian dokumentasi
a. Adanya kontak antara Importir dan Eksportir.
proses bisnis dengan menggunakan metode Flowchart
b. Importir menerbitkan Purchase Order (PO) kepada
Proses Bisnis Ekspor-Impor melalui analisis Fishbone
Eksportir.
terhadap alur proses bisnis ekspor-impor.
c. Eksportir menerbitkan penawaran harga kepada
Atribut adalah karakteristik yang bersifat
Importir.
kualitatif suatu unsur yang membedakan unsur
d. Terbit Sales Contract rangkap 2 untuk pembuatan
tersebut dengan unsur yang lain. Dalam hubungannya
L/C
dengan identifikasi masalah, pemecahan masalah dan
e. Importir membuka L/C di Bank Pembuka/ Bank
proses penemuan kebijakan baru perusahaan, atribut
dalam negeri dan terbit L/C rangkap 3, rangkap 1
adalah pemenuhan pelaksanaan unsur The 8 Ps
diberikan ke ke Bank Koresponden untuk
(digunakan pada industri jasa), meliputi: People,
diberikan ke eksportir dengan surat pemberitahuan
Process, Policies, Procedures, Price, Promotion,
dan rangkap 2 diberikan kembali ke importir untuk
Place/Plant, dan Product dengan menggunakan faktor
pembuatan B/L di maskapai pelayaran
Man, Material, prosedur dan method, Machine dan
f. Dengan membawa L/C Importir menghubungi
5
Bank luar
eksportir Bank dalam pelayaran Bea cukai
importir negeri
negeri
12 11 10
B
Faktur Faktur
pembayara pembayara
Faktur SPPB
n n
pembayara
n B/L B/L
B/L
invoice invoice invoice
PIB PIB
PIB 1
13
SPPB 1
10
barang Pengecekan
dan ttd
11
Pengiriman
barang
Faktur
pembayara
n
SPPB 2 B/L
barang invoice
PIB 1
Copy
dokumen
SPPB 2
13
SPPB 1
SPPB
11
12
Bank luar
eksportir Bank dalam pelayaran Bea cukai
importir negeri
negeri
8
A
4.2.2 Proses Ekspor
Bill of
lading 1 PIB
Proses ekspor barang di PT. Tirta Kurnia Jasatama
Semarang mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pembuatan Kontrak Dagang, setelah importir
pembayaran
setuju dengan semua kondisi yang ditawarkan oleh
Packing list
eksportir, kontrak dagang segera dibuat dengan
membuat sales kontrak rangkap 2
Membuat
PIB
Faktur
pembayaran
2. Sales kontrak rangkap 1 diberikan oleh importir
untuk membuat L/C ke bank dan rangkap 1
disimpan oleh eksportir
PIB 1
9
3. Penerbitan Letter of credit (L/C), importir
membuka L/C melalui bank koresponden di
8
negaranya, L/C dibuat rangkap 4, untuk L/C
9
rangkap 1 dan 2 dikirimkan ke bank devisa yang
ditunjuk eksportir di indonesia dan menyerahkan
Faktur
pembayaran
ke eksportir dan rangkap ke 4 disimpan oleh bank
dan rangkap 3 diberikan oleh pihak importir untuk
Faktur disimpan
pembayara
n
B/L
4. Mempersiapkan barang ekspor, setelah
invoice diterimanya L/C, eksportir segera mempersiapkan
PIB
barang yang dipesan importir.
5. Mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang
Mengirim
barang
(PEB), pendaftaran dilakukan eksportir ke bank
devisa dengan melampirkan keterangan sanggup
membayar apabila barang ekspornya terkena pajak
B
ekspor.
6. Pemesanan ruang kapal, dilakukan eksportir ke
Perusahaan Pelayaran untuk dibuatkan bill of
lading rangkap 4, rangkap 4 disimpan pihak
pelayaran dan ragkap 1,2 dan 3 diberikan ke
eksportir untuk melengkapi dokumen pengapalan
barang dan rangkap 3 disimpan untuk penagihan
7. Eksportir menyiapkan dokumen seperti :
8
e. PEB rangkap 2 A
faktur Bill of
membawa dokumen yang telah disiapkan PEB 2
Packing list
lading1
PEB 1
PEB
Deliveri
9. Setelah sampai di pelabuhan pihak Bea Cukai akan order
Bill of
lading
memeriksa barang-barang yang akan di ekspor
PEB Proses Pengecekan
beserta dokumennya. Setelah itu pihak bea dan 10
pengiriman dan tanda
tangan
10. Pemuatan barang ke kapal. Setelah PEB dan Faktur 2 Packing list
Deliveri
Packing list
dokumen lainnya ditandatangani oleh pihak Bea Deliveri
order
order
Bill of lading
langsung ke importir
11. Setelah barang dikirim melalui kapal laut, Faktur
barang ke importir.
Persiapan
L/C 2
B/L 3
utama).
brg
danPEB
L/C 1
B/L 2 3. Penetapan target perbaikan.
2 B/L 1
4.2.1 identifikasi masalah
3
PEB 2
3 Dalam proses identifikasi masalah yang pertama
PEB 1
6 adalah menemukan persoalan, dan tugas yang kedua adalah
L/C 1
memilih persoalan dari banyak alternatif persoalan yang
5
6 telah ditemukan. Salah satu metode yang dipakai untuk
menemukan persoalan adalah melalui brainstorming.
B/L 3 Berikut ini hasil identifikasi masalah yang diperoleh
B/L 2 melalui Brainstorming berdasarkan hasil wawancara
B/L 1
mendalam yang dilakukan dengan pihak perusahaan, maka
dapat diperoleh beberapa masalah yang terjadi terkait
faktur
Packig list
dengan proses bisnis ekspor-impor di PT. Tirta Kurnia
DO Jasatama Semarang.
BL
PEB
A
9
Tabel 4.1 Identifikasi Masalah kinerjanya berupa efektifitas dan efisiensi waktu
Faktor Yang Diamati Masalah yang Terjadi dan tenaga dalam pengambilan sikap dan
a. Manusia keputusan dalam menangani pekerjaan yang
- Karyawan merasa jenuh. dihadapi beserta kendala dan hambatannya.
- kelalaian 4) Kelalaian.
- tenaga kerja kurang Kurangnya tanggung jawab dalam melakukan
memahami. suatu pekerjaan dan menyepelekan pekerjaan
- Tenaga kerja kurang yang mengakibatkan kelalaian dalam pekerjaan.
terampil b. Material
b. Material 1) Kurangnya pemeriksaan ulang dokumen.
- Tidak ada pemeriksaan Kurangnya ketelitian dalam pembuatan dan
dokumen. pengecekan setelah pembuatan dokumen yang
- Jumlah dokumen yang meng akibatkan penyiapan dokumen dan
banyak. pengiriman terlambat.
2) Jumlah dokumen yang banyak
c. Methode dan Prosedur Instrumen cheklist bahan/barang dan dokumen
- Karyawan tidak
bisnis ekspor-impor perusahaan yang masih
mentaati prosedur.
kurang cepat. Instrumen merupakan alat kerja,
- Kurang komunikasi
sehingga perlu dikembangkan dan diupayakan
d. Machine dalam peningkatan produktifitas kerja.
- Keterbatasan alat . c. Metode dan Prosedur
- Kurangnya 1) Karyawan tidak mentaati prosedur
pemeliharaan alat. Prosedur masih sederhana dan simple, yang
e. Environment terkadang masih menjadikan masalah dalam
- Kuranng tanggung controlling dan cenderung tidak efisien waktu dan
jawab. efektifitas Prosedur yang dilakukan dengan
- Tenaga kerja kurang manual dan oleh sumber daya manusia yang belum
disiplin pendidikan sesuai dengan bidang keahliannya
menimbulkan produktifitas kerja menurun.
Sumber: data yang diolah. 2) Kurang komunikasi
Berdasarkan hasil identifikasi masalah atau Strategi manajemen bisnis ini sangat diperlukan
Brainstorming diatas, maka dapat diketahui beberapa faktor dan perlu dikembangkan melalui fasilitas, tenaga
yang mempengaruhi kinerja PT. Tirta Krnia Jasatama SDM, spesifikasi bidang kerja yang sesuai Hal ini
Semarang pada proses bisnis, yaitu dilihat dari segi Man, bisa membuat proses bisnis ekspor-impor menjadi
Material, Procedural dan Method, Machine dan terhambat dan terkadang telat, sehingga perlu
Environment, yang dijelaskan dan dipilih faktor penyebab dibenahi.
utamanya sebagai berikut. d) Machine
a. Man (Manusia atau Tenaga Kerja) 1) keterbatasan alat.
Dalam faktor ini diketahui dan ditentukan sebagai Penyediaan informasi procedural kerja online
penyebab utama bahwa tenaga atau SDM pada PT. sangat membantu setiap pelaku kegiatan
Tirta Kurnia Jasatama Semarang pada pelaksanaan perusahaan akan mampu menentukan kebijakan
pekerjaannya: yang sesuai dengan kebutuhan para pekerja.
1) Tenaga kerja kurang memahami. 2) Kurangnya pemeliharaan alat.
Pemahaman akan Jobs Description dalam Perangkat kerja jelas sangat menentukan kuantitas
menempatkan posisi, tugas pokok, dan fungsi, dan kualitas kerja. Pada observasi, peneliti
serta tanggung jawab yang dimiliki pegawai menemukan bahwa masih terdapat perangkat kerja
belum optimal, sehingga seringkali terjadi yang masih belum modern, menyebabkan
tumpang tindih pekerjaan yang mengakibatkan pekerjaan menjadi lama dan tidak efektif dan
tidak terjadinya efektifitas dan kualitas kerja yang efisien.
rendah. e) Environment
2) Tenaga kerja kurang terampil. 1) kurang tanggung jawab
Tingkat pendidikan secara langsung dan tidak Pendekatan environment sangat mendukung
langsung mempengaruhi dan membentuk pola kualitas dan kuantitas kerja dalam efektitas dan
pikir dan tingkat pengetahuan pegawai dalam efisien kerja, sehingga dengan tata ruang kerja
pengambilan keputusan/kebijakan dalam kondisi comfortable akan menyebabkan terjadinya
dan keadaan sebagai keputusan dalam pengaruh semangat kerja dan menjadi betah dan
menyelesaikan masalah yang dihadapi. nyaman kerja di perusahaan.
3) Karyawan merasa jenuh. 2) tenaga kerja kurang disiplin.
Profesionalitas kerja sangat diperlukan oleh Rendahnya disiplin kerja, antara lain kerapian dan
pegawai dan perusahaan dalam meningkatkan ketuntasan dalam menyelesaikan pekerjan, tepat
10
waktu dalam pelaksanaan pekerjaan dan prsesensi 4.3 Hasil dan rekomendasi
kehadiran pegawai yang on time, sehingga a. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan
menimbulkan menurunnya kinerja dan Analisis Fishbone dapat dibahas beberapa kesimpulan
produktifitas kerja perusahaan secara umum. sebagai berikut yaitu Analisa dalam proses bisnis di
PT. Tirta Kurnia Jasatama Semarang terdapat faktor-
Berdasarkan kegiatan identifikasi masalah dan penetapan faktor yang mempegaruhi proses bisnis di perusahaan
penyebab masalah utama kinerja PT. Tirta Kurnia Jasatama tersebut Berdasarkan metode tersebut identifikasi
Semarang, berikut ini hasil diagram Fishbone yang didapat beberapa masalah yang menyebabkan masalah kinerja
dari pengolahan data perusahaan: di dalam proses bisnis ekspor-impor PT Tirta Kurnia
Jasatama Semarang, yaitu Karyawan merasa jenuh,
kelalaian, tenaga kerja kurang memahami,Tenaga kerja
kurang terampil, Tidak ada pemeriksaan
dokumen,Jumlah dokumen yang banyak, Karyawan
tidak mentaati prosedur, Kurang komunikasi,
Keterbatasan alat,Kurangnya pemeliharaan alat,
Kurang tanggung jawab,Tenaga kerja kurang disiplin.
b. Berdasarkan pendekatan masalah dengan
menggunakan analisis Fishbone berserta
penanggulangan masalah, maka PT. Tirta Kurnia
Jasatama Semarang menentukan kebijakan dalam
meningkatkan kinerja dengan: Perlu adanya insentif
pegawai yang layak dan memadai dan promosi
jabatan,Pembuatan manual mutu yang berbasis kinerja,
Perlu diberikan Briefing dan pembinaan kerja oleh
atasan langsung, Perlu membuat checklist
pemeriksaaan,Persiapan dalam pembuatan dokumen
dan jadwal pekerjaan Peningkatan sistem manajemen
kerja dengan system controlling yang akurat,Menjalin
kerjsama dengan pihak luar yang bersifat
menguntungkan, Penerapan system informasi
procedural kerja online, Pembenahan dan peralihan
perangkat kerja menjadi otomatis dan teknologi lebih
canggih, Menempatkan pekerja sesuai bidang keahlian,
Pembuatan manual mutu untuk pekerja.
c. Pelatihan dan pendidikan serta seminar. Rekomendasi
perbaikan dari hasil analisa adalah dengan pembuatan
aplikasi yang terkomputerisasi dan database yang
terdiri dari pembuatan dokumen ekspor impor, surat
jalan dan juga surat pembayaran tagihan.
Adapun gambaran secara umum terkait dengan
perbaikan siatem adalah sebagai berikut:
c.1 manfaat dari rekomendasi database
Database adalah kumpulan informasi yang disimpan
didalam komputer suatu organisasi atau perusahaan
yang diorganisir dengan menggunakan metode tertentu
sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal
yang dibutuhkan oleh para pengguna Maanfaatnya
adalah:
1. Sebagai komponen utama atau penting dalam
suatu sistem informasi karena merupakan dasar
dalam menyediakan informasi
kelebihan dan kekurangan Dari Penggunaan 3. Meningkatkan kepercayaan relasi bisnis dengan
Rekomendasi Database yang baru adalah: meminimalisir permasalahan dan meningkatkan
Kelebihan dari database baru aspek profesionalitas kerja sehingga konsumen
1. Dalam penyimpanan data menjadi lebih terlayani dengan baik
terstruktur 5.2 Saran
Penulis melakukan pengelolaan hasil kajian
2. Jika ingin menggunakan data yang sudah terhadap analisa proses bisnis yang ada sehingga dapat
ada lebih cepat memberikan saran untuk dijadikan acuan dalam proses
bisnis di PT. Tirta Kurnia Jasatama Semarang, Sebagai
3. Data lebih aman dalam penyimpanan berikut :
database 1. Meningkatkan sisi profesionalitas kerja para
pegawainya
Kekurangan dari database baru 2. Meningkatkan pemahaman job deskripsi dan
1. Memerlukan waktu yang lama dalam etos kerja secara baik dan terstruktur.
penerapanya 3. Membuat Sistem pembuatan dokumen dan
penjadwalan pengiriman barang di PT. Tirta
2. Memerlukan pembelajaran yang baru dari
Kurnia Jasatama Semarang akan mempermudah
karyawan
kinerja karyawan dalam pekerjaannya.
V KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
[1] Harmon paul, (2003) proses bisnis, Morgan
5.1 Kesimpulan
Kauffman.
Dalam proses kajian terhadap analisa proses
[2] Blocher, Stout, & Cokins. (2010). Proses bisnis,
bisnis di PT Tirta Kurnia Jasatama Semarang
New York: Mcgraw-Hill.
maka penulis memberikan gambaran detail yang
[3] Wirdasari dina, (2009) model proses bisnis.
ada di perusahaan tersebut, antara lain:
[4] Mahendrawathi Er, Ph.D .Dokumentasi Proses.
Factor yang mempengaruhi kinerja perusahaan
Modul. 2011.
tersebut, yaitu:
[5] Menurut Whitten (2001), t a h a p a n p r o s e s
1. Pegawai PT.Tirta Kurnia Jasatama
bisnis.
2. Kepengurusan Dokumen atau barang yang
[ 6 ] Bintang muthia (2005 : 13) diagram sebab akibat,
kurang cepat sehingga memperlambat waktu
qultum media Jakarta.
penjadwalan dan pengiriman barang
[7] Husein umar,(2002) studi kelayakan bisnis Jakarta
3. Perijinan dari pihak bea dan cukai atau pihak
gramedia pustaka utama.
yang bersangkutan
[8] Amir M.S., Ekspor Impor Teori Dan Penerapanya,
Berdasarkan factor tersebut dan metode yang
Seri Umum No.3,V Pt. Pustaka Binaman Pressindo,
digunakan maka dapat diketahui permasalahannya,
Jakarta, 1989, Hal. 61-83.
yaitu :
[9] Gautama S, (2009) hukum perdagangan
1. Loyalitas pegawai yang rendah hal ini bisa
internasional 1980, Penerbit Citra Aditya Bakti.
terlihat ketika pegawai mengalami suatu
[10] Hutabarat, Roselyne, 1992, Transaksi ekspor
permasalahan dalam penjadwalan ekspor -
impor, Penerbit Erlangga, Jakarta.
impor sehingga mengalami keterlambatan
[11] Vincent gaspers (1998 : 79),Metode analisis data,
pengiriman barang ataupun dokumen.
gramedia pustaka utama bandung.
2. Kurang memahaminya cara kerja dalam
pembuatan atau pengurusan dokumen dan
perijinan yang cepat dari perusahaan dan
atasan, hal ini berimbas pada terlambatnya
jadwal pengiriman yang telah ditentukan.
Berdasarkan kajian tersebut maka didapat beberapa
hasil analisa dalam proses bisnis yang ada beserta
factor dan permasalahan.Pengelolaan hasil analisa
yang didapat dari proses bisnis perusahaan tersebut,
adalah:
1. Memastikan pengelolaan barang kiriman dan
pembuatan dokumen tersebut terkelola dengan
baik
2. Tetap menjaga komunikasi dengan relasi bisnis
yang ada lebih intensif dan komunikatif serta
berusaha memperluas hubungan untuk mencari
relasi bisnis lainnya baik dari dalam negeri
maupun luar negeri.