Anda di halaman 1dari 14

PEMETAAN PROSES DALAM PEMODELAN PROSES BISNIS

Ary Carni Selis Diyah


1311050165
Fakultas Ilmu Komputer, Progam Studi Sistem Informasi
Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya
Email: arycarni.1311050165@mail.darmajaya.ac.id

Abstrak
Judul jurnal ini adalah “Pemetaan Proses dalam Pemodelan Proses Bisnis”. Penulisan jurnal
ini diharapkan dapat menjawab rumusan masalah mengenai pemetaan proses dalam
pemodelan proses bisnis. Dari rumusan masalah tersebut, terdapat tujuannya yakni: Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh pemetaan proses bisnis terhadap kinerja perusahaan.
Metode penulisan yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode kepustakaan. Setelah
pemaparan teori yang berhubungan dengan permasalahan, maka dapat disimpulkan bahwa
pemetaan proses menggambarkan tata letak aktifitas yang terjadi dalam sebuah perusahaan.
Sehingga, pemilihan tools pemetaan yang sesuai dapat memberi dampak baik pada
perusahaan dan juga dapat memaksimalkan keuntungan tentunya.

Kata Kunci: pemetaan, proses, pemodelan proses bisnis, visualisasi, tools.

Dalam beberapa tahun ini banyak PEMBAHASAN


perusahaan start-up berdiri dan 2.1 Sekilas tentang Pemetaan Proses
berkembang cukup pesat, khususnya di Pemetaan proses adalah visualisasi dari
Indonesia. Keadaan ini memunculkan rangkaian seluruh aktivitas dari suatu
banyak aktifitas-aktifitas yang terjadi organisasi, yang mendemonstrasikan
dalam suatu perusahaan terutama bagaimana pekerjaan di dalam organisasi
terjadinya proses bisnis pada operasional tersebut dilakukan, sehingga menjadikan
perusahaan. Namun, pada faktanya pekerjaan tergambar dengan jelas/eksplisit
terdapat beberapa perusahaan ternyata (Robert Damelio, 1996).
belum dapat memaksimalkan proses-
proses yang ada. Dalam hal ini, Dengan pemetaan proses sebuah
dibutuhkan pemetaan permodelan proses organisasi memiliki dokumentasi
bisnis yang baik guna menghindari mengenai pekerjaan yang dilakukan,
kesalahan dan meningkatkan efektivitas sehingga memungkinkan untuk
kinerja perusahaan. Berdasarkan hal menganalisa pekerjaan yang telah
tersebut, terdapat rumusan masalahnya dilakukan bagi peningkatan kepuasan
yakni: Bagaimana proses pemetaan bisnis pelanggan melalui identifikasi terhadap
dilakukan didalam perusahaan dengan pengurangan waktu proses, mengurangi
tujuan untuk mengetahui seberapa besar produk defect, mereduksi biaya, mereduksi
pengaruh pemetaan proses bisnis terhadap tahapan proses yang tidak menghasilkan
kinerja perusahaan. nilai tambah, meningkatkan produktivitas,
dan memudahkan pengukuran
performansi. Penggunaan peta proses
bisnis lainnya adalah:
 Sebagai alat evaluasi atau alternatif
untuk mengorganisasikan sumber daya
manusia.
 Untuk mengidentifikasikan
peluang peningkatan.
 Untuk melakukan evaluasi dan Gambar 2. Hierarki Proses
memperketat pengukuran kinerja.
Proses secara sederhana dapat Keterangan:
didefinisikan sebagai rangkaian aktivitas  Proses merupakan rangkaian aktivitas
yang merubah input menjadi output yang logis yang saling berhubungan dan
bernilai tambah. Berikut gambar berkesinambungan dalam mengolah
menunjukkan interaksi antar proses yang keluaran dari supplier, memberi nilai
terjadi dalam satu organisasi dapat dilihat tambah, dan menjadikannya keluaran
pada Gambar 1. bagi customer.
 Sub proses adalah bagian dari proses
yang memiliki tujuan spesifik dalam
mendukung major process. Sub proses
merupakan bagian dari proses, bila
major process terlalu kompleks.
 Task merupakan gabungan aktivitas
yang ditujukan untuk tujuan minor
dalam sebuah organisasi. Task adalah
pekerjaan di dalam work process yang
Gambar 1. Interaksi Proses yang harus dilakukan.
Membentuk Proses Bisnis  Aktivitas merupakan bagian terkecil
dari pekerjaan yang harus dilakukan
Untuk dapat membangun pemetaan proses untuk menyelesaikan suatu task.
yang representatif, maka diperlukan
pengetahuan dan pemahaman mengenai Dalam pemetaan proses dapat kita mulai
proses yang akan dipetakan. Berikut ini dengan menggambarkan seluruh aktifitas
merupakan hierarki proses, yang akan yang terjadi dalam suatu organisasi
menjelaskan mengenai proses dan menjadi kelompok besar aktivitas yang
komponen-komponen yang kita sebut sebagai peta proses bisnis. Dari
membangunnya (David Hoyle, 1998). peta proses bisnis ini kemudian dapat
didetailkan menjadi sub peta proses bisnis
dan kemudian menjadi SOP dan intruksi
kerja .
- Bagaimana alur pekerjaan yang melewati
batasan fungsional (pekerjaan lintas
fungsi).
- Hubungan pemasok - pelanggan baik
internal maupun eksternal yang untuk
menyediakan atau menerima produk dan
layanan.

Gambar 3. Sistematika Peta Proses Bisnis Secara keseluruhan, proses penyusunan


yang dapat digunakan seperti gambar
Perlu diingat dokumen SOP adalah dibawah ini.
dokumen yang mengatur tata cara
bagaimana proses diselesaikan dengan
tuntas dalam memberikan nilai tambah
terhadap outputnya. Dengan demikian
dokumen SOP berisikan norma dan
menjelaskan yang menjelaskan bagaimana,
siapa, dan hasil apa yang diwujudkan
dalam bentuk-bentuk fungsi yang
diperlukan lintas fungsi dalam organisasi.
Gambar 4. Peta Proses yang Lengkap
Oleh karena itu sebelum menuliskan SOP,
ada baiknya kita menggambarkan peta
Keterangan:
lintas fungsi fungsi ( lintas peta
- Peta Proses Bisnis - Sub Proses
fungsional . Menyeberang fungsional
Bisnis Peta merupakan hubungan antara
peta merupakan peta yang
proses dengan proses.
menggambarkan Hubungan antar fungsi
- Hubungan Peta merupakan hubungan
fungsi dengan urutan aktivitas hearts
keterkaitan antara proses dengan pelaku.
menyelesaikan Proses Tertentu. Untuk
- Cross Functional Map merupakan
dapat memastikan siapa saja yang terlibat
hubungan keterkaitan antara pelaku
dalam satu proses perlu diidentifikasikan
dengan aktifitas.
lebih dalam peta hubungan ( relationship
map ).
Dengan demikian, penyusunan
pemetaan proses bisnis dimana hal-hal
Relationship Map adalah peta yang
tersebut merupakan visualisasi dari
menghubungkan hubungan-
organisasi, yang mendemonstrasikan
pemasok ( pelanggan - pelanggan ) antar
bagaimana pekerjaan yang dilakukan,
bagian dalam suatu organisasi, baik itu
dalam konteks yang jelas (Robert
antar fungsi, departemen, atau
Damelio, 1996). Dengan menggunakan
divisi. Informasi yang didapat
sebuah organisasi yang memiliki pekerjaan
dari Relationship Map antara lain:
yang dilakukan, memungkinkan untuk
- Apa yang dihasilkan oleh organisasi
menganalisa pekerjaan yang telah
terkait (produk dan layanan).
dilakukan untuk meningkatkan kepuasan
melalui proses, proses yang tidak dapat
meningkatkan, dan meningkatkan kinerja.
Penggunaan peta proses lain antara lain:
 Sebagai alat evaluasi atau alternatif
untuk mengorganisasikan sumber daya
manusia.
 Untuk mengidentifikasikan
peluang peningkatan.
 Untuk melakukan evaluasi dan
memperketat pengukuran kinerja.

2.2 Tools Pemetaan Proses


Seperti kebanyakan tool DFSS, pemetaan
Gambar 5. Simbol standar pemetaan
proses membutuhkan sebuah usaha tim
cross-functional dengan keterlibatan dari proses
pemilik proses, anggota proses, customer, Ada tiga versi dari peta proses (Gambar 6).
dan suppliers. Brainstorming, manual Mereka adalah “untuk apa ini didesain”,
operasi, spesifikasi, pengalaman operator, yang biasanya sebuah clean flow (aliran
dan jalannya/aliran proses adalah input bersih). Ada peta proses “as-is”, dengan
yang sangat kritis untuk aktivitas semua variasi yang terjadi karena variasi
pemetaan. Sebuah peta proses yang detail suppliers, customers, operator, dan
memberikan input untuk tools lain seperti kondisi. Versi terakhir adalah “apa yang
FMEA, transfer function DOEs, studi kita inginkan”, dengan hanya langkah-
kapabilitas, dan perencaaan pengendalian. langkah value-added. Ini bersih, intuituf,
dan bekerja benar setiap waktu.
Peta proses dapat dibuat pada level yang
berbeda, mengerucut atau melebar dari
target proses dan menyampaikan jasa
dibawah pertimbangan proyek DFSS.
Untuk membuat peningkatan di sebagian
besar proses, penting untuk mengerti cara
aktual mengenai kerja proses. Dalam
konteks ini, mudah untuk memahami Gambar 6. Tiga Versi Peta Proses
alasan aliran masalah dan kemudian
menuju pada penyebab. Dalam pemetaan Sebuah peta proses adalah sebuah gambar
proses, simbol menunjukkan langkah representasi yang menunjukkan semua
proses, pengukuran, antrian, storage, langkah dalam proses. Sebagai langkah
transportasi (pergerakan), dan keputusan pertama, tim harus membiasakan dirinya
(Gambar 5). dengan simbol pemetaan, kemudian
melalui proses dengan menanyakan
pertanyaan seperti: “Apa yang sebenarnya
terjadi selanjutnya dalam proses?”
“Apakah sebuah keputusan harus dibuat
sebelum proses berikutnya?” atau “Apa
persetujuan yang dibutuhkan sebelum proses (process owner), dan aliran proses
bergerak ke tahap/tugas berikutnya?”. yang mengubah “lanes” mengindikasikan
hands-off. Hands-off point dimana terjadi
Tim kemudian menggambar proses kurang koordinasi dan komunikasi dapat
menggunakan simbol dalam sebuah flip menyebabkan masalah dalam proses.
chart atau transparansi overhead. Setiap Sebuah contoh digambarkan pada Gambar
proses akan memiliki sebuah start dan 8.
sebuah end (oval). Semua proses akan
memiliki tugas dan sebagian besar
memiliki poin keputusan (diamonds).
Dalam pelengkapan, tim harus
menganalisa peta untuk setiap item yang
termasuk langkah non-value-added,
rework loop, duplikasi, dan waktu siklus.
Sebuah peta proses level tinggi terlihat
pada Gambar 7. Gambar 8. Peta Proses High Level Swim
Lanes

Pemetaan proses adalah sebuah


metodologi yang disusun melalui langkah
dan tindakan berikut:
Langkah 1. Mendefinisikan proses
Tujuan/lingkup proyek yang
didefinisikan.Meninjau kembali tujuan
untuk memilih dan membuat prioritas
Gambar 7. Contoh Peta Proses Level proses untuk dipetakan. Fokus pada waktu,
Tinggi input, fungsi, hand-offs, batasan
Sebuah peta proses harus mengidentifikasi wewenang dan tanggung jawab, dan
semua langkah proses atau operasi output. Level yang sesuai untuk diskusi
termasuk pengukuran yang terlihat, yang mendetail. Hubungan dengan analisis
inspeksi, rework loops, dan decision lain. Daftar langkah proses level tinggi.
points. Selain itu, “swim lanes” sering Dokumen aliran proses keseluruhan dalam
digunakan ketika aliran informasi batasan start dan stop.
pemetaan untuk jasa tipe transaksional dan
Langkah 2. Megumpulkan informasi
proses bisnis. Kami percaya bahwa swim
Kebutuhan data. Menggunakan sampling
lane sesuai untuk semua tipe proyek
dan teknik pengumpulan (fokus kelompok,
DFSS.
wawancara, observasi). Sumber yang
dibutuhkan dalam langkah pemetaan dan
Swim lane memisahkan langkah dengan
latihan pemetaan secara umum. Jadwal
siapa mereka atau dimana mereka
pelaksanaan proses berdasarkan shift, hari,
dilakukan dan membuat pandangan hand-
dan minggu dimana pekerjaan khusus/unik
offs. Peta disusun dalam sebuah tabel
terjadi. Kapan kita melakukan zoom dalam
dimana kolomnya mengindikasikan “who”
langkah proses pada peta? Aliran yang
yang memiliki atau melakukan langkah
kontinu.Proses berhenti (ketika aliran Langkah 5. Analisa dan penyusunan
terganggu atau terputus). Memiliki kesimpulan
variabel input dan output proses (PIV, xs, Mengidentifikasi karakteristik dari langkah
dan POV, ys) diidentifikasi. proses. Mendefinisikan hipotesis mengenai
bagaimana hubungan variabel input dan
Ingat bahwa kita telah melakukan fungsi output dalam proses relatif terhadap mean
transfer yang menjelaskan secara lengkap dan variansi target. Merencanakan
apa yang terjadi/harus terjadi untuk pekerjaan follow-up jika ada (misalnya
memperkuat bahwa solusinya benar-benar sistem pengukuran baru, grafik SPC).
optimal. Mempertimbangkan Melihat perbaikan atau peluang redesain.
penggabungan dari multiple step. Menerapkan skenario simulasi “if-then”
Menambahkan spesifikasi operasi. Jelas untuk perubahan layout.
dalam terminologi dan nomenclature
sehingga setiap orang berbicara bahasa Langkah6. Mengkomunikasikan
yang sama. Menghindari bias, bahasa rekomendasi penemuan,dan kesimpulan
nonteknik. Tetap konsisten. Membiasakan/memberikan presentasi
Mengakumulasi daftar item “quick-hits” kepada pendengar mengenai penerapan/
dan mengembangkan rencana tindakan implikasi perubahan. Update spesifikasi,
untuk penerapan. perencanaan pengendalian, prosedur,
pelatihan, dan sebagainya.
Langkah 3. Validasi dan verifikasi
Pastikan penggunaan istilah yang umum Tujuan Pemetaan Proses, yakni:
dan nomenclature. Konsolidasi,
1. Membantu dalam menggunakan model
pemenuhan, dan reconcile informasi.
Merangkum penemuan-penemuan.Validasi sederhana.
informasi.Konfirmasi data kontroversial. 2. Membantu beberapa pihak yang tidak

Langkah 4. Membangun peta proses paham dengan tulisan.


Antrian aktivitas dan langkah kerja 3. Membantu menggambarkan sistem
berdasarkan langkah sebelumnya. Swim secara lengkap .
lane (bila diperlukan). Awal dan akhir
4. Mudah di pahami pihak terkait baik
proses.Langkah kerja yang ditetapkan
untuk peserta. Pembagian waktu untuk manajemen maupun user.
setiap langkah kerja. Penaksiran awal dari 5. Sebagai media menyimpan informasi.
perancanaan pengendalian. Memulai
6. Membantu pekerjaan , DLL.
penaksiran awal setelah peta proses
lengkap. Menambah teknik pengukuran.
SADT (Structure Analysis and Design
Mendefinisikan spesifikasi operasi.
Technique )
Menyatakan target. Mengetahui konteks
Structure Analysis and Design Technique
pemetaan proses dalam proyek. Apakah
atau Analisis terstruktur dan teknik
pemetaan proses cocok dengan analisis
desain adalah rekayasa
sebelumnya? Mengadakan benchmarking.
sistem dan metodologi rekayasa perangkat
Performansi baseline/saat ini. Uraian
lunak untuk
dokumen.
menggambarkan sistem sebagai hierarki
fungsi atau metodologi pengembangan Prinsip Pengembangan Sistem
sistem terstruktur. SADT SADT sebagai metodologi pengembangan
merupakan notasi diagram yang dirancang sistem terstruktur juga menganut konsep
khusus untuk membantu orang DEKOMPOSISI (menggambarkan sistem
menggambarkan dan memahami sistem. Ia secara utuh terlebih dahulu (whole sistem)
menawarkan blok bangunan untuk sebagai tingkat tertinggi (top level) dan
mewakili entitas dan kegiatan, dan memecah menjadi yg lebih rinci.
berbagai panah untuk menghubungkan
kotak. Kotak dan panah ini Actigrams
memiliki semantik informal yang terkait. Pada Actigrams (diagram kegiatan pada
SADT) simbol terdapat 2 simbol yaitu:
KOTAK Menunjukkan kegiatannya
PANAH Menunjukkan :
 Data yg digunakan oleh kegiatan yg
bersangkutan (input data).
 Data yg dihasilkan oleh kegiatan yg
Gambar 9. Elemen dasar SADT
bersangkutan (output data).
SADT dapat digunakan sebagai alat Berikut contoh gambar:
analisis fungsional dari proses yang
diberikan, menggunakan tingkat rincian
yang berturut-turut. Metode SADT tidak
hanya memungkinkan seseorang untuk
menentukan kebutuhan pengguna untuk
perkembangan TI, yang sering digunakan
dalam Sistem Informasi industri, tetapi
juga untuk menjelaskan dan menyajikan
proses dan prosedur produksi suatu
kegiatan. Gambar 10. Contoh Proses Input Output
Proses Bisnis
SADT menggunakan dua jenis
diagram: model aktivitas dan model
data yaitu:
1. Benda (obyek, dokumen atau data).
2. Kejadian (kegiatan yang dilakukan oleh
orang, mesin atau perangkat lunak).

Dua Tipe Diagram yg digunakan didalam


paket SADT : Gambar 11. Contoh Proses Input Output
1. Diagram kegiatan (activity diagram) Proses Penggajian Karyawan
yang disebut dengan actigrams.
2. Diagram data (data diagram) yang
disebut dengan datagrams.
Kelebihan SADT  Di bagian atas, panah yang masuk:
1. SADT mudah dipelajari. data yang diperlukan untuk tindakan.
2. Merupakan alat yg baik untuk  Di bagian bawah kotak, panah yang
digunakan sebagai komunikasi antara masuk: berarti digunakan untuk
analis sistem dengan pemakai sistem tindakan.
selama proses pengembangan sistem.  Di sisi kanan kotak, panah keluar:
3. Hasil daro desain sistem akan output dari aksi.
didapatkan dokumentasi yg baik.
4. Dengan spesifikasi desain yg sama Semantik panah untuk kegiatan:
 Masukan masuk dari kiri dan mewakili
kebanyakan perancang sistem akan
menghasilkan solusi yang hampir data atau barang habis pakai yang
mirip. dibutuhkan oleh aktivitas.
 Output keluar ke kanan dan mewakili
Kekurangan SADT data atau produk yang dihasilkan oleh
1. Membutuhkan waktu & personil yang aktivitas.
lebih banyak untuk membuatnya.  Kontrol masuk dari atas dan mewakili
2. Metodologi ini hanya bagus untuk perintah atau ketentuan yang
tahap analisis dan desain secara umum. memengaruhi pelaksanaan suatu
3. Proses didalam modul tidak aktivitas tetapi tidak dikonsumsi.
digambarkan di SADT.  Mekanisme mengidentifikasi sarana,
4. Aplikasi dari metodologi ini tidak komponen atau alat yang digunakan
membutuhkan tingkat keahlian yg untuk menyelesaikan
tertentu & pengalaman dari analis aktivitas. Mewakili alokasi kegiatan.
sistem.
Semantik panah untuk data:
 Input adalah kegiatan yang
menghasilkan data.
 Output mengkonsumsi data.
 Kontrol mempengaruhi keadaan
internal data.

SADT digunakan sebagai notasi diagram


dalam desain konseptual rekayasa
Gambar 12. Contoh lain SADT perangkat lunak dan rekayasa sistem untuk
aplikasi sketsa, untuk analisis struktur
SADT menggunakan dua jenis yang lebih rinci, untuk definisi
diagram: model aktivitas dan model persyaratan, dan desain terstruktur.
data. Ia menggunakan panah untuk
membangun diagram ini. Representasi Pengertian Swimlane
SADT adalah sebagai berikut: Diterjemahkan dari bahasa Inggris Jalur
 Kotak utama tempat nama proses atau berenang digunakan dalam diagram alur
tindakan ditentukan. proses, atau bagan alur, yang secara visual
 Di sisi kiri kotak ini, panah masuk: membedakan pembagian kerja dan
masukan dari tindakan. tanggung jawab untuk sub-proses proses
bisnis. Jalur berenang dapat disusun secara
horisontal atau vertikal Swimlane process secara pribadi berminat dalam enterprise)
diagram adalah sebuah diagram flow yang terlibat dalam proses lini bisnis, dan
proses yang menggambarkan interaksi dari ketepatan dari interaksi.
beberapa bagian yang berbeda yang
terlibat dalam sebuah lini proses bisnis. Berikut merupakan contoh swim lane
process diagram pada payroll prosess
Diagram ini menggunakan format jalur dimana terdiri dari beberapa stakeholder
hubungan (swimlane), adapun yang terlibat, yaitu: human resources,
menggambarkannya dilakukan dengan employee, manager, payroll, dan payroll
cara menampilkan stakeholder pada baris vendor.
diagram serta kerangka waktu pada kolom
diagram; dan kemudian aktivitasnya
ditampilkan menggunakan simbol
flowchart. Swim Lane Process Diagram
adalah diagram yang menggambarkan
aktivitas dari setiap stakeholder yang
terlibat di dalam kegiatan bisnis
perusahaan; diagram ini merepresentasikan
flow proses yang menggambarkan
interaksi dari beberapa bagian yang
berbeda dan bagaimana perkembangan
proses melalui beberapa phase yang
berbeda. Gambar 14. Contoh Swimlane Process
Diagram pada Payroll Process

Level pada Swimlane :


 Level 1 Handoff-level, Handoff level
menggambarakn aktivitas utama .
aktivitas yang menjadi aktifitas utama
suatu proses bisnis. setiap perpindahan
proses / aktifitas harus juga berpindah
aktor dan sebida mungkin tidak
Gambar 13. Swimlane Diagram menggunakan desision.

Swim lane diagram sering disebut  Level 2 Milestone-level, Milestone


juga “Deployment Process Map” atau menjelaskan apa aktifitas selanjutnya
“Cross Functional Flowchart” adalah bisa disebut juga aktifitas pelengkap
sebuah diagram yang merepresentasikan pada satu aktor.Menggambarkan
flow proses yang menggambarkan aspek keputusan atau pilihan yang
interaksi dari beberapa bagian yang dapat memperngarui alur aktifitas.
berbeda dan bagaimana perkembangan menggambarkan mekanisme Handoff
proses melelui beberapa phase yang level. Menggambarkan pengulangan
berbeda. Diagram Stakeholder Activity (looping). Menggambarkan pencapaian
menunjukkan stakeholder (orang yang
milestone (aktifitas yang ada diantara Incorporated, Pub. Date: January 2007,
aktifitas utama). pp.3).

 Level 3 Task-level, Menggambarkan Sebuah KPI adalah suatu instrumen untuk


bagaimana suatu aktifitas dilakukan mengkuantitatifkan atau mengkualitatifkan
(Dekomposisi) / menjabarkan kembali sasaran taktis suatu institusi tergantung
aktifitas. Memperlihatkan perfomansi pada prioritas yang diinginkan. Indikator
dari proses bisnis. sesungguhnya adalah cara untuk menilai
atau mengakses kinerja (access the
Critical Success Factors performance) atau mengukur sukses
CSF dapat didefinisikan sebagai wilyah perusahaan tetapi tidak memperlihatkan
tertentu atau hal-hal yang penting bagi bagaimana memperbaiki. Sesuai namanya
keberhasilan suatu organisasi. Untuk „indicators‟ yang hanya berfungsi
memastikan kinerja organisasi, perhatian mengindikasikan. Sebuah KPI digunakan
khusus atau concern harus diberikan pada untuk mengukur kinerja, tetapi CSF
wilayah yang akan menentukan membantu kita menemukan wilayah yang
keberhasilan organisasi, baik sekarang dan harus diperbaiki sehingga sukses dapat
masa datang (Boynton, A.C., and Zmud, diraih.
R.W. 1984. “An Assessment of Critical
Success Factors,” Sloan Management Perbedaan antara KPI dan CSF
Review (25:4), pp. 17-27). Secara lebih rinci, perbedaan antara KPI
CSF sangat penting bagi pencapaian dan CSF diuraikan sebagai berikut:
sasaran dan ambisi perusahaan. Misalnya CSF merupakan akibat dari keberhasilan
CSF yang berkaitan dengan uang- Anda atau apa yang diperlukan agar
peningkatan arus kas dan keuntungan. CSF sukses, sebaliknya KPI adalah dampak
yang berkaitan dengan pelanggan – dari tindakan (action) Anda, yang
peningkatan jumlah dan tiadanya keluhan. mengindikasikan tentang apa yang sedang
CSF dapat juga berupa pengembangan Anda lakukan dan bukan yang seharusnya
yang berkaitan dengan apa yang harus dilakukan.
dilakukan untuk memperbaiki bisnis?
Bagaimana meningkatkan produktivitas? CSF dapat didefinisikan sebagai „apa yang
Teknologi baru yang harus dikembangkan seharusnya dilakukan untuk mencapai
untuk memenuhi permintaan pasar? Atau sukses?‟ dan KPI didefinisikan apakah kita
teknologi baru apa yang harus diadopsi? sukses?‟ CSFs bersifat umum, seperti
Hal-hal seperti ini menentukan sukses dan keuntungan, kepemimpinan, penilaianan
karenanya mereka disebut CSF. yang baik (mature assessment), distribusi
tanggungjawab secara benar dan peran
Key Performance Indicator manusia, sistematisasi setiap proses,
memainkan peran penting pada sasaran definitif atau rencana perbaikan
keberhasilan organisasi sekarang dan yang diimplementasikan secara benar,
mendatang. (Parmenter D, 2007, Key dsbnya.
Performance Indicators (KPI):
Developing, Implementing and Using Sebaliknya KPI tidak begitu, tetapi mereka
Winning KPIs, Wiley, John & Sons, ditentukan mengikuti prioritas sesuai
dengan jenis organisasi. Kalau untuk
perusahaan yang mengejar laba maka Implementasi MPI merupakan sebuah API
indikator soal keuangan menjadi perhatian yang dapat dipanggil dari beberapa bahasa
utama, sementara pada institusi pendidikan pemrograman seperti Fortran, C, ataupun
indikator lebih pada standar pendidikan C++, dan bersifat portable. Terdapat dua
atau hal-hal lain yang terkait dengan versi standar yang pada saat ini populer
mahasiswa. digunakan, yaitu versi 1.2 (MPI-1) yang
berfokus pada message passing dan
MPI (Message Passing Interface) memiliki static runtime enviroment, dan
Pengertian MPI (Message Passing MPI-2.1 (MPI-2) yang memasukkan fitur -
Interface) adalah spesifikasi API fitur baru seperti parallel I/O, dynamic
(Application Programming Interface) yang process management, remote memory
memungkinkan terjadinya komunikasi operation dsb.
antar komputer pada network dalam usaha
untuk menyelesaikan suatu tugas. Tujuan MPI
Paradigma Message - Passing dengan MPI merupakan sebuah protokol
implementasi MPI memberikan suatu komunikasi yang sifatnya language-
pendekatan yang unik dalam membangun independent, portable dalam mensupport
suatu software dalam domain fungsi berbagai platform, dan memiliki
tertentu, yang dalam hal ini pada spesifikasi semantic yang mengatur
lingkungan sistem terdistribusi, sehingga bagaimana perilaku setiap
memberikan kemampuan pada produk impelementasinya. MPI mendukukung
software yang dibangun diatas middleware komunikasi baik dengan tipe point-to-
tersebut untuk dapat mengeksploitasi point maupun yang bersifat kolektif.
kemampuan jaringan komputer dan Secara umum MPI memliki tujuan sebagai
komputasi secara paralel. berikut :
1. MPI akan menjadi sebuah library
MPI adalah standar interface dari model untuk membangun program aplikasi
message - passing yang didefenisikan oleh dan bukan distributed operating
sebuah grup yang terdiri dari 60 orang system.
yang berasal dari 40 organisasi baik 2. MPI akan mendukung thread-safe yang
vendor komersil maupun dari kalangan penting dalam symmetric
peneliti akademisi yang berada di Amerika multiprocessor pada lingkungan
Serikat dan Eropa. Dalam grup tersebut jaringan komputer yang heterogen.
mereka mencoba merumuskan dan 3. MPI akan mampu untuk men-deliver
membuat sebuah "standard by consensus" high-performance computing.
untuk pustaka message - passing yang 4. MPI akan bersifat modular, untuk
dapat digunakan dalam komputasi paralel. mengakselerasi development pustaka
MPI menjadi standar defacto yang banyak paralel yang portable.
digunakan dalam komunikasi proses pada 5. MPI akan bersifat extensible, sehingga
model dari program paralel pada sistem dapat terus dikembangkan dan
memori terdistribusi, yang mana banyak memenuhi kebutuhan komputasi masa
diimplementasikan oleh pada super akan datang.
komputer dan computer cluster.
6. MPI akan mendukung heterogeneos melakukan pengiriman data dari sebuah
komputasi. proses ke semua proses lainnya pada
7. MPI akan memiliki semantic behavior group, dan fungsi MPI_Reduce untuk
yang telah terspesifikasi dengan jelas, melakukan kebalikannya.
sehingga dapat menghindari beberapa
permasalahan kritis seperti race- Tipe komunikasi memberikan dua
conditions, dead-lock dsb. keuntungan, yaitu pertama, operasi
komunikasi tersebut mengizinkan
Tipe Komunikasi MPI programmer untuk mengekspresikan
 Point-to-Point Communication operasi yang kompleks dengan
Pada implementasi program berbasis menggunakan semantik yang sederhana,
message-passing, point-to-point kedua, implementasi dapat melakukan
communication adalah komunikasi yang pengoptimasian operasi melalui cara yang
paling sederhana dimana akan melibatkan tidak disediakan oleh tipe operasi point-to-
sepasang proses yang saling bekerjasama. point communication.
Pada API dari MPI, secara sederhana dapat
digunakan MPI_Send atau MPI_Recv, KESIMPULAN
dimana akan mengizinkan terjadinya Dapat disimpulkan bahwa: pemetaan
sebuah proses spesifik yang satu dapat proses menggambarkan tata letak aktifitas
mengirimkan data pesan ke sebuah proses yang terjadi dalam sebuah perusahaan.
spesifik yang lain. Menggunakan tools yang sesuai dapat
berdampak baik pada perusahaan dan
Operasi point-to-point communication memperoleh keuntungan yang maksimal.
secara khusus berguna dalam komunikasi
yang irregular ataupun yang berpola. SARAN
Contoh: sebuah arsitektur data paralel Disarankan bahwa: pengguna dapat
dimana setiap prosessor secara rutin memilih salah satu tools pemetaan proses
melakukan pertukaran region data dengan bisnis. Dikarenakan, setiap tools pemetaan
sebuah prosessor spesifik lainnya pada proses bisnis memiliki keuntungan dan
setiap langkah kalkulasi, atau pada kelebihan tersendiri.
arsitektur master-salve dimana sang master
akan mengirim task data baru ke proses DAFTAR RUJUKAN
slave pada saat task data sebelummnya http://ccg.co.id/blog/2013/10/01/peta-
telah selesai. proses-bisnis-dan-sop/
http://www.kumpulancontohmakalah.com/
 CollectiveCommunication 2017/01/Tipe.dan.Contoh.Perangkat.Luna
Berbeda dengan point-to-point k.Untuk.Pemetaan.Proses.Bisnis.html
communication, collective communication https://qualityengineering.wordpress.com/
pada MPI API melibatkan komunikasi 2008/06/30/pemetaan-proses/
antara semua proses dalam sebuah group https://sis.binus.ac.id/2014/04/30/diagram-
proses (dalam artian keseluruhan pool swimlane/
Proses atau sebuah subset terdefinisi pada http://www.intipesan.com/memahami-
program). Fungsi interface yang sederhana perbedaan-antara-kpi-dan-critical-success-
dapat berupa MPI_Bcast (broadcast) yang factors-csf/
https://www.ketutrare.com/2013/04/mpi- Putra, A. S. (2018). Paperplain: Execution
message-passing-interface.html Fundamental Create Application With
Borland Delphi 7.0 University Of Mitra
Indonesia.
Reference jurnal
[1] A. S. Putra And O. M. Febriani, Putra, A. S., Sukri, H., & Zuhri, K. Sistem
“Knowledge Management Online Monitoring Realtime Jaringan Irigasi Desa
Application In Pdam Lampung (JIDES) Dengan Konsep Jaringan Sensor
Province,” In Prosiding Nirkabel. IJEIS (Indonesian Journal of
International Conference On Electronics and Instrumentation Systems),
Information Technology And 8(2), 221-232.
Business (Icitb), 2018, Pp. 181–187.
[2] A. S. Putra, O. M. Febriani, And B. Darmawan, A., Yuliawati, D., Marcella,
Bachry, “Implementasi Genetic O., & Firmandala, R. (2016). Sistem
Fuzzy System Untuk Absensi dan Pelaporan Berbasis
Mengidentifikasi Hasil Curian Fingerprint dan SMS Gateway.
Kendaraan Bermotor Di Polda EXPLORE, 7(1).
Lampung,” J. Sist. Inf. Dan Manaj.
Basis Data, Vol. 1, No. 1, Pp. 21– Febriani, O. M., Wahyuni, T., & Yusuf, S.
30, 2018. (2017). DESIGN OF WEBSITE-BASED
[3] O. M. Febriani And A. S. Putra, INFORMATION SYSTEM FOR
“Sistem Informasi Monitoring EDOCUMENT ADMINISTRASI IN THE
Inventori Barang Pada Balai Riset
COMMUNITY SERVICE UNIT (A Case
Standardisasi Industri Bandar
Lampung,” J. Inform., Vol. 13, No. Study at Rajabasa District).
1, Pp. 90–98, 2014. INTERNATIONAL JOURNAL OF
[4] Putra, Arie Setya. "2018 Artikel COMPUTERS & TECHNOLOGY, 16(7),
Struktur Data, Audit Dan Jaringan 7010-7020.
Komputer." (2018).
[5] Putra, A. S. (2018, July 17). Febriani, O. M., & Wahyuni, T. (2017,
Paperplain Fundamental Create October). PERANCANGAN SISTEM E-
Application With Borland Delphi DOCUMENT ADMINISTRASI
7.0 University Of Mitra Indonesia. LOGBOOK PENELITIAN PADA UNIT
Retrieved From Osf.Io/Pbrn9. LAYANAN DI BANDAR LAMPUNG. In
Prosiding Seminar Nasional Darmajaya
Putra, A. S., Aryanti, D. R., & Hartati, I. (Vol. 1, No. 1, pp. 187-194).
(2018, November). Metode SAW (Simple
Additive Weighting) sebagai Sistem Febriani, O. M., & Permadi, A. B. (2017).
Pendukung Keputusan Guru Berprestasi Implementasi Sistem Aplikasi Data
(Studi Kasus: SMK Global Surya). In Bimbingan dan Pelanggaran Siswa pada
Prosiding Seminar Nasional Darmajaya Sekolah Menengah Atas di Lampung
(Vol. 1, No. 1, pp. 85-97). Tengah dengan Metode Analisis dan
Desain Sistem Terdistribusi (SSAD).
Sari, D. P., Febriani, O. M., & Putra, A. S. EXPERT, 7(1).
(2018, November). Perancangan Sistem
Informasi SDM Berprestasi pada SD Febriani, O. M., & Ambarwati, L. (2015).
Global Surya. In Prosiding Seminar PERANCANGAN APLIKASI
Nasional Darmajaya (Vol. 1, No. 1, pp. PENGOLAHAN DATA PENJUALAN
289-294). UKM KELANTING KHAS TELO DESA
SIDOHARJO KECAMATAN JATI
AGUNG KABUPATEN LAMPUNG Febriani, O. M. (2015). Rancang Bangun
SELATAN. Jurnal Teknologi Informasi Aplikasi E-commercemenggunakan
dan Bisnis Pengabdian Masyarakat Freewebstore pada UKM Kelanting di
Darmajaya, 1(1), 77-95. Desa Sidoharjo Lampung Selatan.
Prosiding Sembistek 2014, 1(02), 446-458.

Anda mungkin juga menyukai