Anda di halaman 1dari 31

BENTUK DAN KEDAULATAN

NEGARA SESUAI UUD NRI 1945

TUJUAN PEMBELAJARAN
SETELAH MEMPELAJARI MATERI INI SISWA DIHARAPKAN MAMPU :

1.Mengenal dan memahami ketentuan tentang bentuk dan kedaulatan negara sesuai dengan UUD NRI
Tahun 1945.
2.Menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap ketentuan perihal bentuk dan kedaulatan Negara sesuai UUD
NRI tahun 1945.
3.Memahami berbagai prinsip kedaulatan sesuai UUD NRI Tahun 1945
4.Memahami dinamika perwujudan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
A. HAKEKAT DAN TEORI KEDAULATAN

Hakekat kedaulatan
• Kekuasan tertinggi dalam suatu negara
• Kekuasaan tertinggi untuk menentukan hukum dalam suatu negara (Jean Bodin)
• Kekuasaan tertinggi untuk membuat undang-uandang dan cara melaksanakannya sesuai
dengan cara yang ada (Miriam Budiardjo)
BENTUK KEDAULATAN

Kedaulatan menurut bentuknya terbagi atas :


a. Kedaulatan ke dalam yaitu pemerintah (negara) berhak mengatur

segala kepentingan rakyat melalui berbagai lembaga dan perangkat

lainnya, tanpa campur tangan negara lain.

b.  Kedaulatan keluar yaitu negara berhak mengdakan hubungan

kerjasama dengan negara lain, guna kepentingan bangsa dan negara.


IMPLEMENTASI KEDAULATAN KE DALAM DAN KELUAR SESUAI
UUD NRI TAHUN 1945

Kedaulatan ke dalam yang termuat dalam UUD NRI Tahun 1945 al :


1. Melindungi bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
Kedaulatan ke luar yang termuat dalam UUD NRI Tahun 1945
1. Ikut serta dalam perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
2. Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.
3. Presiden mengangkata duta dan konsul
SYARAT BERDIRI SUATU NEGARA MELIPUTI :

a.     Memiliki rakyat

b.     Memiliki wilayah

c.     Ada pemerintahan yang berdaulat

d.     Adanya pengakuan dari negara lain

Tiga syarat pertama (a,b,c) disebut syarat de facto (mutlak), sedangkan syarat

keempat syarat de jure (hukum internasional).


SIFAT KEDAULATAN

a.     Permanen, berarti kedaulatan akan tetap ada selama negara berdiri walaupun

pemerintah telah berganti.

b.     Asli, berarti tidak bersumber/berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi

c.     Tunggal, berarti kekuasaan itu merupakan satu-satunya dalam negara dan tidak

dibagikan kepada badan-badan lain.

d.     Tak terbatas (mutlak), berarti kekuasaan itu tidak dibatasi kekuasaan lain.
MACAM TEORI KEDAULATAN

a.     Kedaulatan Tuhan, kekuasaan tertinggi berasal / ditangan Tuhan.


b.     Kedaulatan Negara, berpendapat kekuasaan tertinggi ditangan negara.
c.     Kedaulatan Raja, berpendapat kekuasaan tertinggi ditangan raja.
d.     Kedaulatan Rakyat, berpendapat kekuasaan tertinggi ditangan rakyat.
e.     Kedaulatan Hukum, berpendapat kekuasaan tertinggi ditangan hukum yang
berlaku
Pemerintahan menurut teori kedaulatan Tuhan, negara, dan raja memiliki sifat
sewenang-wenang (absolut). Sedangkan pemerintahan dalam kedaulatan rakyat dan
hukum kekuasaannya dibatasi undang-undang.
AZAS/PRINSIP NEGARA DEMOKRASI

a.     Partisipasi dan dukungan rakyat dalam pemerintahan

b.     Perlindungan hak asasi manusia


CIRI-CIRI NEGARA DEMOKRASI

a.     Adanya lembaga perwakilan rakyat

b.     Adanya pemilu untuk memilih wakil rakyat

c.     Adanya lembaga yang mengawasi pemerintahan

d.     Pemerintahan berdasarkan konstitusi (UUD)


B. BENTUK DAN PRINSIP KEDAUALATAN NKRI

Landasan hukum negara Indonesia menganut kedaulatan rakyat ditegaskan dalam


a.     Pembukaan UUD 1945 alinea keempat (IV)
b.     Pasal 1 ayat 2 UUD NRI Tahun 1945, berbunyi “Kedaulatan berada di tangan
rakyat
dan dilaksanakan menurut UUD”.
c.     UU No 22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan
DPRD
d.     UU No 23 tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden
e.     UU No 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi
f.      UU No 4 tahun 2004 tentang Mahkamah Agung
g.     UU No 22 tahun 2004 tentang Komisi Yudisial
PRINSIP-PRINSIP KEDAULATAN NKRI

a. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk hukum


b. Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD
c. Negara Indonesia adalah negara hukum
d. Presiden tidak dapat membekukan dan / atau membubarkan Dewan Perwakilan
Rakyat
e. Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan Presiden
f. MPR hanya dapat menghentikan Presiden dan /atau wakil Presiden dalam masa
jabatannya menurut UUD.
DASAR/SYARAT TERSELENGGARANYA PEMERINTAHAN YANG
DEMOKRATIS (RULE OF LOW), YAITU ADANYA

a. Perlindungan konstitusional

b. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak

c. Pemilihan umum yang bebas

d. Kebebasan untuk menyatakan pendapat

e. Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi

f. Pendidikan kewarganegaraan
Perbandingan Demokrasi Pancasila dengan demokrasi liberal dan sosialis

Demokrasi Pancasila Demokrasi Liberal Demokrasi Sosialis

1. Mengutamakan kepentingan bangsa dan 1. Mengutamakan kepentingan 1. Mengutamakan kepentingan


pribadi
negara atas dasar diatas kepentingan bersama dengan mengabaiakna
dengan mendukung sepenuhnya
pribadi atau golongan dan mengakui kepentingan pribadi
usaha ribadi
hak milik perseorangan
2. Keputusan diambil dengan musyawarah 2. Keputusan diambil dengan 1. Keputusan diambil
berdasarkan kehendak
mufakat suara terbanyak (50 + 1) Mayoritas
3. Agama merupakan bagian yang tidak bisa 3. Memisahkan urusan agama dengan 3. Tidak mengenal agama karena

terpisahkan dari kehidupan bernegara. kehidupan negara/Sekuler tidak mengakui adanya Tuhan

YME.
4. Tidak dinenalnya diktator Mayoritas 4. Keputusan ditentukan oleh 4. Suara mayoritas kelompok besar

kesepakatan-kesepakatan individu s masyarakat yang menentukan

ebagai warga negaranya. segalanya


PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dengan dua cara

a. Langsung ( contoh pelaksanaan pemilihan Presiden dan wakil Presiden, pemilihan

kepala daerah, wakil kepala daerah, pemilihan kepala desa)

b. Tidak langsung (contoh adanya lembaga perwakilan rakyat yang bertugas untuk

menyampaikan aspirasi dan amanat rakyat dalam pemerintahan.


PERAN RAKYAT DALAM PELAKSANAAN DEMOKRASI PANCASILA

Peran rakyat dalam pelaksanaan demokrasi Pancasila dapat dilaksanakan melalui :


a. Pengisian keanggotaan MPR (terdiri atas anggota DPR dan DPD (pasal 2 ayat
1
UUD NRI Tahun 1945)
b. Pengisian keanggotaan DPR melalui pemilu, pasal 19 ayat 1 UUD NRI Tahun
1945.
c. Pengisisn keanggotaan DPD, pasal 22 C ayat 1 UUD NRI Tahun 1945.
d. Pemilihan Presiden dan wakil Presiden dalam satu paket pasangan secara
langsung,
pasal 6 ayat 1 UUD NRI Tahun 1945.
e. Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah sesuai UU N.23 Tahun 2014.
PEMILU MERUPAKAN PERWUJUDAN DARI
KEDAULATAN RAKYAT YANG BERASASKAN
a. Langsung : rakyat sebagai pemilih memiliki hak untuk memberikan suaranya secara

langsung sesuai dengan kehendak hati nuraninya tanpa perantara.

b. Umum : Semua warga negara yang telah memenuhi syarat sesuai dengan peraturan

perundang-undangan berhak mengikuti pemilu.

c. Bebas : Semua warga negara yang telah memiliki hak dalam pemilu, memiliki

kebebasan menentukan pilihanya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun.

d. Rahasia : bahwa pemilih dalam melaksanakan haknya dijamain pilihannya tidak akan

• diketahui oleh siapapun dengan cara apapun.


LANJUTAN


d d. Rahasia : bahwa pemilih dalam melaksanakan haknya dijamain pilihannya tidak akan
diketahui oleh siapapun dengan cara apapun.
e. Jujur : Penyelenggara pemilu, aparat pemerintah, peserta pemilu, pengawas pemilu,
pemantau pemilu, pemilih serta sewmua pihak yang terkait harus besikap dan bertindak
jujur.
f. Adil : Bahwa setiap pemilih dan peserta pemilu mendapatkan perlakuan yang sama
serta bebas dari kecurangan pihak manapun
KEKUASAN PEMERINTAHAN DALAM NEGARA,
DIGOLONGKAN ATAS
a.     Legislatif, yaitu pembuat undang-undang, dipegang oleh DPR (pasal 20 ayat1)

b.     Eksekutif, yaitu pelaksana undang-undang, dipegang oleh Presiden (pasal 4 ayat 1)

c.     Yudikatif (kehakiman), yaitu pengawas undang-undang, dipegang oleh MA (pasal 24

ayat 2) dan Mahkamah Konstitusi (pasal 24 C ayat 1)


C. DINAMIKA PERWUJUDAN KEDAULATAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA
1. Perkembangan Demokrasi di Negara Republik Indonesia

a. Demokrasi Parlementer (1945-1959)


Ciri-ciri Demokrasi Parlementer
1. Pemerintahan dipimpin oleh perdana menteri dan presiden atau raja berperan sebagai kepala negara.
2. Lembaga eksekutif, presiden, dipilih oleh lembaga legislatif. Lalu, raja dipilah berdasarkan peraturan atau undang-undang.
3. Perdana menteri punya hak istimewa (prerogatif) yang bisa mengangkat dan menurunkan menteri.
4. Menteri terbatas tanggung jawabnya pada lembaga legislatif.
5. Lembaga eksekutif bertanggung jawab atas kekuasaan legislatif.
6. Lembaga legislatif bisa menurunkan lembaga eksekutif.
7. Parlemen dianggap penguasa utama negara.
KEKURANGAN DEMOKRASI PARLEMENTER

1. Jabatan kuasa eksekutif (kabinet) bergantung pada dukungan parlemen yang berakibat suatu waktu
bisa dijatuhkan parlemen.
2. Periode pemerintahan eksekutif tidak selalu berjalan sesuai tergantung suara dari parlemen.
3. Waktu pelaksanaan Pemilu (Pemilihan Umum) selalu berubah-ubah.
4. Eksekutif berpotensi mengendalikan parlemen ketika mayoritas pendukung atau teman partainya
ternyata banyak yang menjadi parlemen.
5. Parlemen dijadikan wadah kaderisasi para calon eksekutif. Mereka dimanfaatkan untuk mengisi
jabatan eksekutif dan menteri dengan pengalamannya selama parlemen.
KELEBIHAN DEMOKRASI PARLEMENTER

1. Pembentukan kebijakan dapat dilakukan dengan cepat karena adanya musyawarah

antara eksekutif dan legislatif yang merupakan satu bagian partai.


2. Pelaksanaan, tanggung jawab dan pembuatan kebijakan jelas.
3. Pengawasan parlemen terhadap kabinet ketat sehingga mengurangi potensi kesalahan
dalam pelaksanaan pemerintahan.
4. Keputusan jika terjadi suatu masalah dapat diselesaikan tanpa memakan banyak waktu.
`AKIBAT DARI BERLAKUNYA DEMOKRASI PARLEMENTER

1. Silih berganti kabinet


2. Pembangunan tidak lancar
3. Partai politik mementingkan kepentingan sendiri dan golongan
Karena membahayakan kehidupan bangsa dan negara serta mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,
maka tgl 5 Juli 1959 dikeluarkan Dekrit Presiden yang isinya
4. Pembubaran badan konstituante
5. Memberlakukan kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950
6. Pembentukan MPRS
7. Pembentukan DPAS
b. Demokrasi terpimpin (1959-1966)

Ciri-ciri Demokrasi Terpimpin


• Dominasi presiden menguat.
• Pembatasan peran DPR dan partai politik.
• Peningkatan peran ABRI sebagai kekuatan sosial politik.
PENYIMPANGAN YANG TERJADI MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

1. Presiden mengangkat anggota MPRS berdasarkan penetapan Presiden No. 2 Tahun


1959
2. Presiden membubarkan DPR pada tgl 5 Maret 1960, karena DPR tidak menyetujui
RAPBN yang diajukan tahun 1960, dan Presiden membentuk DPR-GR pada tanggal 24
Juni 1960
3. Presiden melakukan pengintegrasian Lembaga-Lembaga negara berdasarkan
Penetapan Presiden no. 94 Tahun 1962 tanggal 6 Maret 1962, yaitu Ketua MPRS, DPR-
GR dan wakil DPA mendapat kedudukan sebagai wakil Menteri pertama, Ketua MA,
wakil MPRS dan DPR-GR mendapat kedudukan sebagai Menteri.
LANJUTAN

4. Pengangkatan Presiden seumur hidup melalui Tap.MPRS No.III/MPRS/1963


5. Penyimpangan politik luar negeri, dimana Indonesia hanya bekerjasama dengan negara-
negara sosialis-komunis dan melakukan konfrontasi dengan hampir semua negara barat.
6. Presiden membubarkan partai Masyumi dan partai Sosialis Indonesia yang sesuai
dengan
nilai-nilai Pancasila, tetapi memberikan kesempatan berkembangnya partai komunis di
Indonesia yang jelas-jelas bertentangan denagn nilai-nilai Pancasila.
LANJUTAN

Karena masa demokrasi terpimpin juga menyebabkan negara menjadi tidak stabil maka
menimbulkan reaksi dari berbagai kalangan yang akhirnya dikeluarkan Tritura, yang
isinya :
1. Bubarkan PKI
2. Bersihkan cabinet dari unsur PKI
3. Turunkan harga dan perbaikan ekonomi
PRINSIP DEMOKRASI PANCASILA

• Hak asasi manusia setiap warga negara dilindungi.

• Semua pengambilan keputusan harus didasarkan pada musyawarah.


• Pemilihan umum yang kompetitif dan adil.
• Apa yang menjadi cita-cita nasional dan tujuan negara Indonesia harus didukung dan dilaksanakan.
• Hadirnya partai politik atau organisasi sosial politik adalah untuk menampung berbagai aspirasi rakyat.
• Rakyat adalah yang menentukan kedaulatan negara, dan kedaulatan negara harus terlaksana sesuai dengan UUD 1945 yang tertuang pada pasal 1 ayat 2.
• Pelaksanaan kedaulatan rakyat sifatnya bebas dan bertanggung jawab.
• Dalam menjalankan sistem pemerintahan Indonesia, maka negara harus menjalankannya sesuai aturan hukum yang tertuang dalam UUD 1945, bukan
hanya dilaksanakan sesuai dengan kekuasaan yang berlaku.
• Kekuasaan paling tinggi semuanya ada di tangan rakyat dan tidak boleh ada yang mengganggunya, sekalipun itu pemerintahan tertinggi negara ini.
• Negara menggunakan sistem konstitusi dalam menjalankan pemerintahannya dan tidak boleh ada absolutisme. Absolutisme adalah prinsip atau
pelaksanaan kekuasaan penuh dan tidak terbatas dalam pemerintahan.
C. DEMOKRASI PANCASILA (1966-1998)

Ciri-ciri Demokrasi Pancasila


1. Musyawarah mufakat bersumberkan inti kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
2. Pengambilan keputusan harus berdasarkan kehendak rakyat melalui hikmat kebijaksanaan.
3. Cara mengemukakan hikmat kebijaksanaan harus berdasarkan akal sehat dan hati nurani luhur serta mempertimbangkan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kepentingan rakyat.
4. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan dan menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan dan keadilan.
5. Keputusan harus dilaksanakan secara jujur dan bertanggung jawab.
CIRI CIRI DEMOKRASI PANCASILA

• Sistem pemerintah yang dilaksanakan sesuai UUD 1945 sebagai konstitusi negara ini.
• Terdapat pemilihan umum secara konsisten dan berkesinambungan.
• Semua warga negara mempunyai hak asasi manusia yang dihormati secara hukum.
• Adanya perlindungan untuk hak orang-orang yang masuk golongan minoritas.
• Semua pemecahan masalah atau pengambilan keputusan, perlu didasarkan dengan musyawarah
mufakat.
• Solusi atau gagasan pemecahan masalah tidak berasal dari sumber suara terbanyak, namun
gagasan yang dirasa paling baik.
TUJUAN DEMOKRASI PANCASILA

• Agar pemerintah bisa tahu bagaimana proses pengambilan keputusan ketika menyelesaikan
permasalahan dengan konsep demokrasi.
• Semua tatanan pemerintahan di Indonesia berjalan sesuai falsafah negara ini.
• Menjamin pemerintah Indonesia bertanggung jawab sepenuhnya akan tugasnya kepada
rakyat.
• Sistem konstituisonal di negara ini bisa dipatuhi dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
• Membuat semua warga negara Indonesia turut berpartisipasi dalam kehidupan negara dan
mau melaksanakan pemilu dengan menggunakan hak suaranya.
D. DEMOKRASI PANCASILA MASA REFORMASI
1998-SEKARANG

Ditandai dengan adanya


1. Komposisi elite politik, dalam demokrasi modern bentuknya demokrasi perwakilan rakyat,
mendelegasikan kedaulatan dan kekuasaannya kepada para elite politik
2. Desain institusi politik. Para elite politik mendesain institusi pemerintahan yang memiliki pengaruh
besar dalam menentukan apakah demokrasi baru menjadi stabil, efektif dan terkonsolidasi.
3. Kultur politik atau perubahan sikap terhadap politik dikalangan elite politik dan non elite.
4. Peran masyarakat madani untuk menciptakan kultur toleransi yang mengajarkan ketrampilan dan
nilai-nilai demokrasi, sikap kompromi serta menghargai pandangan yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai