Anda di halaman 1dari 9

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA DALAM

ASPEK POLITIK

Oleh :

Oasis Ridho Illahi (30)

SMA NEGERI 1 KOTA BEKASI


Tahun Ajaran 2019/2020
I. Definisi Mengenai Hak, Kewajiban, Warga Negara, Undang-Undang, dan Politik

Sebelum mengetahui apa Hak dan Kewajiban kita sebagai warga negara, alangkah lebih
baiknya kita mengetahui definisi dari beberapa hal yang akan kita bahas. Adapun definisi ini kita
ambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan beberapa pendapat yang dikemukakan
oleh segelintir orang besar.

1. Hak

a. Menurut KBBI
Benar, milik; kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena
telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb).

b. Menurut Prof. Dr. Notonagoro


Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima
atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun
juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.

2. Kewajiban

a. Menurut KBBI
(Sesuatu) yg diwajibkan; sesuatu yg harus dilaksanakan; keharusan, pekerjaan;
tugas.

b. Menurut Prof. Dr. Notonagoro


Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau
diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan. Kewajiban adalah
sesuatu yang harus dilakukan.

3. Warga Negara

a. Merupakan terjemahan kata citizens (bhs Inggris) yang mempunyai arti ; warga
negara, petunjuk dari sebuah kota, sesama warga negara , sesama penduduk, orang
setanah air; bawahan atau kaula.

b. Warga mengandung arti peserta, anggota atau warga dari suatu organisasi atau
perkumpulan. Warga negara artinya warga atau anggota dari organisasi yg
bernama negara.

4. Undang – Undang

a. Menurut KBBI
Ketentuan dan peraturan negara yg dibuat oleh pemerintah (menteri, badan
eksekutif, dsb), disahkan oleh parlemen (Dewan Perwakilan Rakyat, badan
legislatif, dsb), ditandatangani oleh kepala negara (presiden, kepala pemerintah,
raja), dan mempunyai kekuatan yg mengikat, aturan yg dibuat oleh orang atau
badan yg berkuasa, hukum.

b. Menurut K.C. Wheare


Konstitusi (undang-undang dasar) adalah keseluruhan sistem ketatanegaraaan suatu
negara yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk mengatur / memerintah
dalam pemerintahan suatu negara.

5. Politik

a. Menurut KBBI
(Pengetahuan) mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (seperti sistem
pemerintahan, dasar pemerintahan), segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat,
dsb) mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain, cara bertindak
(dalam menghadapi atau menangani suatu masalah)

b. Menurut Rod Hague


Politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana kelompok-kelompok
mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha
untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan diantara anggota-anggotanya.

c. Menurut Andrew Heywood


Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat,
mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang mengatur
kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan kerjasama.

Demikian definisi yang menjadi acuan bagi kami dalam mengupas bahasan mengenai hak
dan kewajiban warga negara dari aspek politik. Setelah ini, kami akan mengupas sedikit
mengenai landasan undang-undang mengenai hak dan kewajiban sebagai warga negara
dalam aspek politik.

II. Landasan Undang-undang Mengenai Hak dan Kewajiban dalam Aspek Politik

Hak dan kewajiban kita sebagai warga negara, tentu harus dilandasi oleh sesuatu. Salah
satu landasan yang akan kita bahas adalah landasan undang-undang. Hak dan kewajiban warga
negara dalam aspek politik ini berlandaskan pada perundang-undangan yang ada seperti berikut:

a. Undang-undang Dasar 1945

Pasal 27 ayat (1) menyatakan, bahwa “Tiap-tiap warga negara bersamaan


kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum
dan pemeritahan itu dengan tidak ada kecualinya”.

Pasal 28 menyatakan, bahwa “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,


mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
undang-undang”.
b. Undang-undang Negara Republik Indonesia No. 39 Tahun 1999

Pasal 23
(1) Setiap orang bebas untuk memilih dan mempunyai keyakinan politiknya.
(2) Setiap orang bebas untuk mempunyai, mengeluarkan dan menyebarluaskan
pendapat sesuai hati nuraninya, secara lisan dan atau tulisan melalui media cetak
maupun elektronik dengan memperhatikan nilai-nilai agama, kesusilaan,
ketertiban, kepentingan umum, dan keutuhan bangsa.

Pasal 24
(1) Setiap orang berhak untuk berkumpul, berapat, dan berserikat untuk maksud-
maksud damai.
(2) Setiap warga negara atau kelompok masyarakat berhak mendirikan partai
politik, lembaga swadaya masyarakat atau organisasi lainnya untuk berperan
serta dalam jalannya pemerintahan dan penyelenggaraan negara sejalan dengan
tuntutan perlindungan, penegakan, dan pemajuan hak asasi manusia sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 43
(1) Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan
umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Setiap warga negara berhak turut serta dalam pemerintahan dengan langsung
atau dengan perantaraan wakil yang dipilihnya dengan bebas, menurut cara yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
(3) Setiap warga negara dapat diangkat dalam setiap jabatan pemerintahan.

c. Adapun landasan lain tentang hak dan kewajiban warga negara dalam bidang
politik meliputi:

UU No. 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik


UU No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Anggota DPR, DPD, dan DPRD
UU No. 23 Tahun 2003 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

Banyak sekali undang-undang yang melandasi mengenai hak dan kewajiban kita sebagai
warga negara. Pertanyaannya sekarang, apakah diantara kita sudah ada yang mengetahui
dan melaksanakan semua itu? Tentu dengan ini, diharapkan kita sebagai warga negara
menjadi tahu dan sadar, tentang landasan mengapa kita harus mengetahui dan
menjalankan hak dan kewajiban kita sebagai warga negara.
III. Hak Warga Negara dalam Aspek Politik

Konstitusi kita secara tegas menyatakan bahwa Indonesia adalah negara hukum yang
salah satu elemen dasarnya adalah pemenuhan akan hak-hak dasar manusia/hak-hak asasi
manusia, yang juga berarti bahwa hak politik warga negara merupakan bagian hak konstitusi
yang harus dilaksanakan, tanpa kecuali. Beberapa pasal dalam UUD 1945 yang mengandung
hak-hak dasar warga negara Indonesia:

Pasal 27 ayat (1): “Tiap-tiap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemeritahan itu dengan tidak ada
kecualinya”.

Pasal ini menyatakan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu :
1. Hak untuk diperlakukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan
2. Kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan

Sehingga hak warga negara yang terkandung dalam pasal di atas adalah seperti yang telah
disebut di atas, agar diperlakukan sama dalam hukum dan pemerintahan.

Pasal 28: “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan
dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”.

Pasal di atas memiliki pesan bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk berserikat
dan berkumpul serta hak untuk mengeluarkan pikiran (berpendapat). Salah satu
pencerminan dari pasal-pasal di atas adalah bahwa setiap warga berhak untuk membentuk
partai politik, yang mana diatur dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 2011 tentang Partai
Politik. Keragaman pendapat di dalam masyarakat akan melahirkan keinginan untuk
membentuk berbagai partai politik sesuai dengan ragam pendapat yang hidup, yang pada
akhirnya hak pembentukan partai politik ini ditujukan untuk memperkuat semangat
kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang demokratis.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, juga
disebutkan hak-hak warga negara dalam politik, yaitu sebagai berikut:

Pasal 23 ayat (1): “Setiap orang bebas untuk memilih dan mempunyai keyakinan
politiknya”.

Pasal 24 ayat (2): “Setiap warga negara atau kelompok masyarakat berhak mendirikan
partai politik, lembaga swadaya masyarakat atau organisasi lainnya untuk berperan serta
dalam jalannya pemerintahan dan penyelenggaraan negara sejalan dengan tuntutan
perlindungan, penegakan, dan pemajuan hakasasi manusia sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan.”

Pasal 43 ayat (1): “Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih da1am
pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melaui pemungutan suara yang langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.”

Pasal 43 ayat (2): “Setiap warga negara berhak turut serta dalam pemerintahan dengan
langsung atau dengan perantaraan wakil yang dipilihnya dengan bebas, menurut cara
yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.”

Pasal 43 ayat (3): “Setiap warga negara dapat diangkat dalam setiap jabatan
pemerintahan”. Pada akhirnya, hak politik setiap warga negara yang disebutkan dalam
pasal-pasal di atas bertujuan untuk membentuk Indonesia yang demokratis dan agar
tercipta pemerintahan yang bersih, efektif,dan efisien seperti disebut dalam pasal 44 UU
No. 39 Tahun 1999: “Setiap orang baik sendiri maupun besama-sama berhak mengajukan
pendapat, permohonan, pengaduan, dan atau usulan kepada pemerintah dalam rangka
pelaksanaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan efisien, baik dengan lisan maupun
dengan tulisan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.”

IV. Kewajiban Warga Negara dalam Aspek Politik

Kewajiban dalam bidang politik sesuai dengan pasal 27 ayat 1 yang menyatakan bahwa
“Tiap-tiap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemeritahan itu dengan tidak ada kecualinya” ialah sebagai berikut:

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela dan
mempertahankan kedaulatan negara Indonesia dari serangan musuh. Pada pasal 30 ayat 1
disebutkan “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
keamanan negara”. Dengan demikian, warga negara wajib membela negara jika negara
diserang musuh.

2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda). Membayar pajak digunakan
pemerintah untuk memfasilitasi kebutuhan negara. Dengan membayar pajak berarti telah
ikut berpartisipasi dalam pembangunan negara. Oleh karena itu, setiap orang wajib
membayar pajak, jangan hanya menuntut hak.

3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya. Dengan
menghayati dasar negara, hukum dan pemerintah diharapkan dapat terbentung
keselarasan dan keharmonisan antar warga negara. Akan tetapi banyak pemerintah yang
menyalahgunakan kedudukan dan memanfaatkan hukum serta menyelewengkan
maksudnya. Sebagai warga negara diharapkan harus cermat dalam mengamati peraturan
yang telah ditetapkan pemerintah. Warga negara wajib mengikuti pemerintah namun
mempunyai hak untuk mengungkapkan pendapat.

4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang
berlaku di wilayah negara Indonesia. Sama halnya dengan di atas, warga negara wajib
patuh terhadap hukum. Namun jika hukum yang ditetapkan melanggar warga negara
berhak mengemukakan pendapat.

5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam membangun bangsa agar bangsa kita bisa
berkembang dan maju ke arah yang lebih baik. Dalam pembangunan banyak yang dapat
dilakukan. Mulai dari hal yang kecil hingga yang besar dapat berdampak dalam
pembangunan negara. Dengan menjalankan kewajiban-kewajiban yang lain, dapat
berdampak dalam pembangunan negara.

Selain kewajiban di atas terdapat juga kewajiban untuk memiliki kemampuan


beroganisasi dan melaksanakan aturan-aturan yang berlandaskan dengan pancasila.
Sebagai mana telah diketahui, pancasila merupakan dasar negara yang harus kita hayati.
Dengan menjalankan organisasi atau kumpulan sesuai dengan pancasila, Indonesia dapat
mempertahankan tujuan utama saat negara ini merdeka.

Kewajiban harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Kebanyakan orang hanya
menuntut hak dari pada kewajiban. Padahal keduanya haruslah seimbang. Untuk itu
dibutuhkannya peraturan-peraturan yang mengatur kewajiban tiap individu ataupun
kelompok.

V. Implementasi Hak dan Kewajiban Warga Negara

Pada umumnya warga dan negara itu saling berhubungan karena negara terbentuk dengan
beberapa syarat salah satunya harus memiliki rakyat atau bisa diebut juga dengan warga
negara, dari situlah yang menyebabkan warga dan negara itu saling berhubungan dalam
makalah yang saya buat ini, saya akan jelaskan tentang warga dan negara.

Warga adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam
hubungannya dengan negara. Dalam hubungan antara warga dan negara, dalam hal ini
dapat di sebut juga dengan warga negara, warga negara mempunyai kewajiban-kewajiban
terhadap negara dan sebaliknya warga negara juga mempunyai hak-hak yang harus
diberikan dan dilindungi oleh negara

Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang
bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan
yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok
manusia tersebut.Dalam hubungan internasional di setiap wilayah negara selalu ada
warga negara dan orang asing yang semuanya disebut penduduk. Setiap warga negara
adalah penduduk suatu negara, sedangkan setiap penduduk belum tentu warga negara,
karena mungkin seorang asing. Sedangkan seorang asing hanya mempunyai hubungan
selama dia bertempat tinggal di wilayah negara tersebut.

Hak warga negara adalah suatu kewenangan yang dimiliki oleh warga negara guna
melakukan sesuatu sesuai peraturan perundang-undangan. Dengan kata lain hak warga
negara merupakan suatu keistimewaan yan menghendaki agar warga negara diperlakukan
sesuai keistimewaan tersebut. Sedangkan Kewajiban warga negara adalah suatu
keharusan yang tidak boleh ditinggalkan oleh warga negara dalam kehidupan
bermasyarkat berbangsa dan bernegara. Kewajiban warga negara dapat pula diartikan
sebagai suatu sikap atau tindakan yang harus diperbuat oleh seseorang warga negara
sesuai keistimewaan yang ada pada warga lainnya.

Hak dan kewajiban warga negara dalam batas-batas tertentu telah dipahami orang. Akan
tetapi, karena setiap orang melakukan akitivitas yang beraneka ragam dalam kehidupan
kenegaraan, maka apa yang menjadi hak dan kewajibannya seringkali terlupakan. Dalam
kehidupan kenegaraan kadang kadang kala hak warga negara berhadapan dengan
kewajibannya. Bahkan tidak jarang kewajiban warga negara lebih banyak dituntut
sementara ha-hak warga negara kurang mendapatkan perhatian. Hak dan kewajiban
warga negara dalam kehidupan kenegaraan maupun hak dan kewajiban seseorang dalam
kehidupan pribadinya, secara historis tidak pernah dirumuskan secara sempurna, karena
organisasi negara tidak bersifat statis. Artinya organisasi negara itu mengalami
perkembangan sejalan dengan perkembangan manusia. Kedua konsep hak dan kewajiban
warga negara/manusia berjalan seiring. Hak dan kewajiban asasi merupakan konsekuensi
logis dari pada hak dan kewajiban kenegaraan juga. Manusia tidak dapat
mengembangkan hak asasinya tanpa hidup dalam organisasi negara.

Hak merupakan sesuatu yang layak di terima oleh setiap manusia. Seperti endapat
pekerjaan dan penghidupan yang layak, hak memeluk agama, dan hak untuk mendapat
pengajaran. Hak selalu beriringan dengan kewajiban-kewajiban, ini merupakan sesuatu
yang harus kita lakukan bagi bangsa, negara, dan kehidupan sosial. Kewajiban
memberikan pelayanan pendidikan dasar tertuang pada pembukaan UUD 1945 yang
menyatakan bahwa negara berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan
umum dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Dalam makalah ini saya akan membahas Pemahaman hak dan kewajiban telah
dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30. dimana isi pasal itu adalah
sebagai berikut.

1. Pasal 26 ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara. Pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan
undang-undang.

2. Pasal 27 ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya. Pada ayat (2), tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan,
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan
negara. Sedangkan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur undang-undang.

VI. Simpulan

Pembahasan mengenai hak dan kewajiban warga negara ini tentunya diharapkan dapat
menginspirasi kita dari yang belum tahu menjadi tahu, yang sudah tahu agar dapat
merealisasikannya dengan lebih baik. Adapun yang dapat kami simpulkan dari pembahasan ini
diantaranya,

1. Hak kita sebagai warga negara dalam aspek politik diantaranya:


a. Hak untuk diperlakukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan
b. Hak untuk berserikat, berkumpul serta mengeluarkan pikiran/pendapat.
c. Hak untuk bebas memilih dan mempunyai keyakinan politiknya.
d. Hak untuk mendirikan partai politik, lembaga swadaya masyarakat atau organisasi
lainnya.
e. Hak untuk turut serta dalam pemerintahan dengan langsung atau dengan perantara
wakil yang dipilihnya.

2. Kewajiban kita sebagai warga negara dalam aspek politik diantaranya:


a. Kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan
negara dari serangan musuh.
b. Kewajiban membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
c. Kewajiban mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum, pemerintahan
tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya.
d. Kewajiban untuk taat, tunduk, dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di
wilayah negara Indonesia.
e. Kewajiban untuk turut serta dalam membangun bangsa agar dapat berkembang dan
maju ke arah yang lebih baik.

3. Mari kita tanamkan pendidikan kewarganegaraan, khususnya mengenai hak dan


kewajiban kita sebagai warga negara sejak kecil, mulai dari orang yang terdekat
dengan kita.

4. Mari kita mulai menyeimbangkan antara hak dan kewajiban kita sebagai warga negara.
Tak hanya menuntut hak kita pada negeri ini, tapi menjalankan kewajiban kita sebagai
warga di negeri ini.

Anda mungkin juga menyukai