PREFORMULASI
PREFORMULASI
PENGEMBANGAN PRODUK
KELOMPOK 2 :
Cindy Yolanda, Nim:1801011178
Arjun Putra Gulo, Nim: 1801011002
Kartika Sari Karo Karo, Nim: 1801011226
Sry Lidia Atika Dewi, Nim: 1801011129
Pengertian Preformulasi
Preformulasi terdiri dari kata pre yang artinya sebelum dan formulasi yang
artinya perumusan atau penyusunan. dibidang farmasi preformulasi dapat diartikan
sebagai langkah awal yang dilakukan ketika akan membuat formula suatu obat.
Preformulasi meliputi pengkajian tentang karakteristik/sifat-sifat dari bahan obat
dan bahan tambahan obat yang akan diformulasi.
Tujuan Preformulasi
Tujuan utama untuk mencapai sebuah respon terapi yang diramalkan dari suatu
formulasi yang mana bisa dibuat dalam skala besar dengan menghasilkan produk yang berkualitas.
Stabilitas kimia dan fisika,dengan pengawetan yang sesuai untuk melawan kontaminasi mikroba jika
diperlukan, keseragaman dosis obat, penerimaan termasuk pembuat resep dan pasien.
Kemasan yang cocok dan pelabelan idealnya, bentuk sediaan harus juga mandiri dari pasien untuk
pasien. Membuat formula yang tepat sehingga menghasilkan produk akhir berupa sediaan farmasi
yang stabil, berkhasiat, amandan nyaman ketika digunakan.
Pertimbangan Umum Preformulasi
Kelarutan.
Kelarutan bahan obat penting untuk diketahui terutama
kelarutan dalam air.
Rasa, bau dan warna zat. Rasa, bau
Bahan obat yang mudah larut dalam air akan lebih mudah
dan warna zat harus diketahui agar diabsorpsi sehingga akan lebih cepat memberikan efek
bisamenentukan bahan tambahan obat terapi. Sehingga untuk zat aktif yang mudah larut dan
stabil dalam air, lebih baik bila dibuat dalam bentuk cair.
seperti : corrigens saporis, Bahan obat yang relatif tidak larut dalam air, absorpsinya
corrigensodoris, dan corrigens kurang sempurna.Oleh karena itu dilakukan upaya untuk
coloris yang dibutuhkan mempertinggi kelarutan obat dengan cara : mikronisasi,
campurkan dengan garamnya, atau menggunakan pelarut
campuran.
Bila bahan obat sukar larut air tetapi diinginkan bentuk
cair, maka dibuat bentuk suspensi dengan penambahan
bahan pensuspensi
Ukuran partikel
Hidrolisa
Reaksi hidrolisa adalah reaksi peruraian suatu zat oleh air. Contoh bahanobat yang mudah mengalami
hidrolisa adalah Aspirin dan obat-obatgolongan Antibiotika (misal : Ampisilin, Amoksisilin, Tetrasiklin,
dll).Terhidrolisanya Aspirin ditandai dengan timbulnya bau Asam Asetat / cuka.
Bahan obat yang mudah terhidrolisa harus dibuat dalam bentuk padat (tablet, kapsul, serbuk), karena dalam
suasana lembab atau berair bahan obattersebut akan terurai sehingga tidak efektif lagi sebagai obat
bahkanmungkin bisa membentuk senyawa yang bersifat racun (toksik).
Untuk bahan obat yang mudah terhidrolisa tersebut bila tetap hendak
dibuat bentuk cair sebaiknya dipilihkan pelarut non air, misal : Etanol,Propilenglikol, Gliserin atau dibuat
sediaan sirup kering / dry syrup. (Keterangan : Sirup kering yaitu sirup berisi serbuk obat, yang ketika
akandigunakan harus ditambahkan pelarut air suling atau air matang
dalam jumlah tertentu. Sirup kering ini setelah dilarutkan tidak boleh digunakanlagi setelah 7 hari, karena
bahan obat sudah mengalami hidrolisa ).
Oksidasi
Pada beberapa bahan obat akan terjadi reaksi oksidasi bila terpapar cahayaterlalu lama, terkena panas atau
bila bereaksi dengan gas oksigen. Contoh :Iodium, Kalium Permanganat (PK).
Terjadinya reaksi oksidasi ditandai dengan berubahnya warna, bau bahanobat, atau terbentuknya endapan.
Untuk menghindari terjadinya reaksi oksidasi perlu ditambahkan bahan antioksidan.
Antioksidan untuk sediaan farmasi yang pembawanya berupa air
adalah Natrium bisulfit dan Asam Askorbat ( Vitamin C ). Sedang pada sediaanfarmasi berupa minyak
digunakan antioksidan Alfatokoferol ( Vitamin E ).
Cara Pencampuran Bahan Obat dan Bahan Tambahan Obat dari
Berbagai Bentuk Sediaan
Spatula. Bahan digerus di atas kertas dengan memakai spatula. Metode inihasilnya kurang maksimal,
terlebih bila serbuk yang dicampur jumlahnya banyak.
Triturasi. Bahan digerus di dalam lumpang porselen atau lumpang kayu, bisa jugalumpang dari kaca. Lebih
disukai lumpang porselen yang permukaan dalamnyakasar. Hasil yang diperoleh cukup bagus. Saat ini
metode inilah yang paling umumdigunakan di apotek dan di laboratorium. ( Triturasi adalah proses
penggerusan obatdi dalam lumpang untuk menghaluskan / memperkecil ukuran partikel ).
Ayakan. Bahan dicampur dengan cara melewatkannya melalui ayakan. Hasil campuranyang diperoleh
biasanya agak halus. Cara ini kurang diyakini homogenitasnya.
Tumbling. Bahan diguling-gulingkan supaya tercampur merata. Metode ini digunakanuntuk mencampur
serbuk dalam jumlah besar, dengan menggunakan mesin penggiling serbuk yang dirancang khusus.
Hal-Hal yang Mempengaruhi Khasiat Obat
Kelebihan : Kekurangan :
Besar kecilnya dosis dapat ditentukan oleh dokter Selama penyimpanannya kadang-kadang serbuk
sesuai dengan keadaan penderita. menjadi lembab/lengket.
Sangat sesuai untuk bahan obat yang tidak stabil Tidak tertutupinya rasa tidak enak dari beberapa
dalam bentuk cair,misalnya golongan Antibiotik bahan obat, misal pahit,sepat ( meskipun bisa
( contoh : Ampisilin, dikurangi dengan penambahan pemanis ).
Amoksisilin,Chloramphenicol ,dll ). Obat
golongan Antibiotik selalu diproduksidalam
bentuk padat, yaitu tablet, kaplet, kapsul dan
serbuk / sirup kering.
Lebih stabil dibandingkan bentuk sediaan cair.
Kelebihan dan kekurangan sediaan setengah
padat.
Kekurangan :
Kelebihan :
Hanya bisa digunakan untuk pengobatan luar.
Pilihan utama untuk pengobatan topical ( pada
kulit ). Basis berlemak umumnya menimbulkan rasa
tidak nyaman.
Kontak antara bahan obat dengan kulit lebih lama
dibandingkan sediaanserbuk ataupun sediaan cair.
Dapat menyerap cairan yang terjadi pada
luka/kelainan dermatologik.
Dapat berfungsi sebagai penutup/pelindung luka.
Kelebihan dan kekurangan sediaan bentuk cair
Kelebihan : Kekurangan :
Penyerapan/absorbsi obat lebih cepat dibanding sediaan Tidak sesuai untuk bahan obat yang tidak
padat.
stabil/mudah rusak dalam air.
Keseragaman dosis lebih terjamin dibanding sediaan
Tidak praktis untuk dibawa kemana-mana.
padat karena dalam bentuk larutan bahan obat terdispersi
secara molekuler. Lebih mudah ditumbuhi jamur atau mikroba lain
Bila akan diencerkan atau dicampur dengan bahan obat dibandingkan bentuk padat.
lain keseragamanobat tetap terjaga.
Lebih disukai oleh penderita yang tidak bisa menelan
tablet atau kapsul.
Dapat diberi perasa atau pewarna yang menarik sehingga
bisa menimbulkankepatuhan minum obat pada penderita,
terutama anak-anak
Kesimpulan