Anda di halaman 1dari 21

JURNAL PRAKTIKUM

TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI CAIR DAN SEMI PADAT

Oleh :

NAMA : SRI LIDYA RASIHEN

NIM : 1901111

GRUP : S1-IVC

TANGGAL PRAKTIKUM : 14 APRIL 2021

DOSEN PENGAMPU : Apt. WILDAN KHAIRI MUHTADI, M.

Farm. S.ci

ASISTEN DOSEN : 1. ERMEI LISNAINI

2. JIHAN FAHIRA

3. MARSHEL

4. ALFIONNY

5. WENI AFRIYANI

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

YAYASAN UNIV RIAU

PEKANBARU

2021
OBJEK 1: PREFORMULASI
Senyawa : Betametason
No : 16
Mahasiswa : Sri Lidya Rasihen (1901111)
1. Warna : putih sampai hampir putih
2. Rasa : Tidak Berasa
3. Bau : Tidak berbau
4. Penampilan : Serbuk hablur
5. Komentar pengujian mikroskopik dan fotomikrograf : -
6. Polimorfisa, solvate dan kristal : polimorf
7. Ukuran partikel : 392,5 g/mol
8. Kelarutan
Tidak larut dalam air; agak sukar larut dalam aseton, dalam etanol, dalam dioksan dan dalam
metanol; sangat sukar larut dalam kloroform dan dalam eter
9. Titik lebur dan DSC : 149 – 1530 oC
10. Bobot jenis :
a. Sebenarnya : 323,132 g/mol
b. Bulk : -
11. pH % dalam H2O : antara 5,0-7,4
12. pKa dan koefisien partisi : pKa (Strongest Acidic) 13,4, pKa (Strongest Basic) -3,3
13. kecepatan disolusi : 5-30 menit
14. Stabilitas “bulk” obat
a. 600C selama 30 hari : -
b. 600 lumen selama 30 hari : -
c. Kelembaban relative 80% 250C selama 30 hari : -
15. Stabilitas larutan (pH, konstanta kecepatan 400C, 500C, 600C, 700C)
Disimpan pada suhu 25-30ºC, dalam wadah tertutup rapat2, terlindung dari cahaya.
16. Kelembaban relativ % penambahan/kehilangan bobot pada kesetimbangan 30%, 50%,
60%, 70%, 90%, awal : -
17. Penelitian bentuk padat dengan eksipien
Eksipien observasi fisika data KLT data DSC : -
18. Data analitik : -
19. Catatan tambahan yang tidak diuraikan diatas dan dianggap perlu:
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, simpan pada suhu antara 2 dan 30.
TUGAS PENDAHULUAN:
1. Terangkan tahap-tahap proses preformulasi secara terperinci
Sebelum membuat formula sediaan obat, beberapa hal yang harus dipertimbangkan
yaitu:
1. Bentuk sediaan yang akan dibuat.
a. Ada beberapa pilihan bentuk sediaan farmasi yaitu bentuk padat (puyer, tablet,
kapsul, suppositoria), bentuk setengah padat (salep, pasta, krim) dan  bentuk cair
(larutan, suspensi, emulsi).
b. Pemilihan bentuk sediaan obat tergantung pada :
 Sifat-sifat fisika-kimia zat aktif yang digunakan, yakni kelarutan, ukuran
partikel, sifat higroskopis, reaksi-reaksi kimia dll.
 Kerja obat yang diinginkan, secara lokal ataukah sistemik. Untuk kerja lokal
dipilih sediaan salep, krim, lotion, serbuk tabur. Untuk kerja sistemik (diedarkan
ke seluruh tubuh oleh darah) dipilih sediaan tablet, kapsul,  pulveres/puyer dan
sirup.
 Umur si pemakai. Untuk bayi dan anak-anak lebih disukai bentuk pulveres dan
sirup. Untuk dewasa umumnya dibuat dalam bentuk tablet, kapsul.
2. Bahan tambahan obat yang akan digunakan. Bahan tambahan yang digunakan dalam
formulasi harus kompatibel (dapat tercampurkan) dengan bahan obat utama (zat aktif)
dan bahan tambahan yang lain. Bahan tambahan diperlukan untuk:
a. Mendapatkan bentuk sediaan yang diinginkan (bentuk tablet, larutan, dll).
 Sebagai contoh : pada sediaan tablet selain zat aktif, digunakan bahan tambahan
berupa bahan pengisi untuk memperbesar volume tablet,  bahan pengikat untuk
merekatkan serbuk bahan obat, bahan  penghancur untuk mempercepat pecahnya
tablet di dalam lambung, dan bahan penyalut yang digunakan untuk memperbaiki
kestabilan, mengontrol penghancuran dan mempercantik penampilan tablet.
 Pada sediaan larutan digunakan bahan tambahan berupa pelarut untuk melarutkan
bahan obat, dapat juga ditambahkan bahan penstabil untuk mencegah peruraian
bahan obat, bahan pengawet untuk mencegah  pertumbuhan mikroba, bahan
pemberi warna dan rasa untuk memperbaiki rasa dan penampilan produk.
Demikian juga untuk sediaan salep, pasta, krim dan lain-lain.
b. Menjaga kestabilan sediaan obat (misal: pengawet, pensuspensi, pengemulsi)
c. Menjaga kestabilan zat aktif (misal : antioksidan)
3. Kenyamanan saat penggunaan.
a. Kenyamanan saat digunakan penting untuk diperhatikan karena akan mempengaruhi
kepatuhan si pemakai obat. Jika obat berasa tidak enak maka orang akan enggan
mengkonsumsinya.
b. Rasa yang tidak enak dari obat dapat ditutupi dengan penambahan corrigens saporis,
bau yang tidak enak ditutupi dengan corrigens odoris, dan warna yang kurang
menarik ditutupi dengan corrigens coloris.
Rasa pahit dari obat-obat tertentu misal Ampisilin dan Amoksisilin dapat diatasi
dengan penggunaan bentuk garamnya yaitu Ampisilin trihidrat dan Amoksisilin
trihidrat yang tidak pahit.
c. Sediaan setengah padat harus memenuhi persyaratan yaitu : halus, mudah dioleskan,
tidak terlalu lengket dan tidak meninggalkan bekas noda pada  pakaian.
4. Kestabilan sediaan obat.
a. Selama penyimpanan, sediaan obat harus tetap dalam keadaan yang stabil, tidak
menampakkan tanda-tanda kerusakan. Tanda-tanda kerusakan yang umum ditemui
pada sediaan obat misalnya: terjadi perubahan warna, bau, rasa, timbulnya kristal
pada permukaan tablet/kaplet, memisahnya air dan minyak pada sediaan krim /
emulsi.
b. Untuk menjaga kestabilan sediaan obat perlu dilakukan :
- Penambahan bahan tambahan tertentu (misalnya : pengawet).
- pengemasan yang tepat.
-  pemberian petunjuk tentang cara penyimpanan yang benar.
5. Khasiat obat. Untuk menjaga khasiat obat, perlu diperhatikan :
a. Pemilihan bentuk sediaan. Sebagai contoh, jika zat aktif tidak stabil dalam media air,
maka tidak diformulasi dalam bentuk cair.
b. Bahan-bahan tambahan yang digunakan tidak boleh mengurangi khasiat zat aktifnya.
c. Pemberian petunjuk cara penggunaan yang benar
6. Formula Beberapa Bentuk Sediaan Obat
a. FORMULA TABLET
Bahan obat aktif : 1% - 50% Bahan tambahan obat : 50% - 90%, terdiri dari: Pengisi,
pengikat, penghancur, pelicin, pelumas, pemberi warna, perasa, penyalut.
b. FORMULA SALEP
Bahan obat aktif : 1% - 10%
Bahan tambahan obat : 90% - 99%, terdiri dari : Dasar salep, pengawet, pewarna.
c. FORMULA KRIM
Bahan obat aktif : 1% - 10%
Bahan tambahan obat : 90% - 99% terdiri dari: Dasar krim, pewangi, pengawet,
pewarna.
d. FORMULA SUSPENSI
Bahan obat aktif : 1% - 10%
Bahan tambahan obat : 90% - 99% terdiri dari: Pembawa/pelarut, pensuspensi, perasa,
pengawet.
e. FORMULA INJEKSI
Bahan obat aktif : 1% - 20%
Bahan tambahan obat : 80% - 99% terdiri dari : Pembawa, pengisotoni, pengawet.
7. Sifat-sifat fisika-kimia bahan obat
Sifat-sifat Fisika-Kimia dari bahan obat dan bahan tambahan obat yang harus
diketahui sebelum formulasi obat adalah :
a. Rasa, bau dan warna zat.
Rasa, bau dan warna zat harus diketahui agar bisa menentukan bahan
tambahan obat seperti: corrigens saporis, corrigens odoris, dan corrigens
coloris yang dibutuhkan.
b. Kelarutan.
Kelarutan bahan obat penting untuk diketahui terutama kelarutan dalam air.
Bahan obat yang mudah larut dalam air akan lebih mudah diabsorpsi sehingga akan
lebih cepat memberikan efek terapi. Sehingga untuk zat aktif yang mudah larut dan
stabil dalam air, lebih baik bila dibuat dalam bentuk cair.
Bahan obat yang relatif tidak larut dalam air, absorpsinya kurang sempurna.
Oleh karena itu dilakukan upaya untuk mempertinggi kelarutan obat dengan cara :
 mikronisasi (memperkecil ukuran partikel zat supaya mudah larut).
 membentuk senyawa kompleks yang larut dalam air (misal pada pembentukan
senyawa kompleks NaI3, KI3).
 menggunakan bentuk garamnya (misal: Phenobarbital sukar larut dalam air, diganti
bentuk garamnya yaitu Phenobarbital Na yang mudah larut air).
 menggunakan pelarut campuran (misal:air dan etanol seperti pada sediaan Elixir).
 Bila bahan obat sukar larut air tetapi diinginkan bentuk cair, maka dibuat bentuk
suspensi dengan penambahan bahan pensuspensi.

a. Ukuran partikel, Ukuran partikel berpengaruh pada :


- Laju disolusi bahan obat (kecepatan melarutnya obat). Makin kecil ukuran
partikel bahan obat makin mudah larut sehingga makin mudah diabsorpsi.
- Keseragaman isi. Makin homogen ukuran partikel maka makin terjamin
keseragaman dosisnya.
- Laju pengendapan. Makin besar ukuran partikel akan makin mudah mengendap.
Pada sediaan suspensi bisa menyebabkan terjadinya caking. Penambahan bahan
pensuspensi akan menghambat laju pengendapan sehingga akan mencegah
terbentuknya caking/endapan yang keras.
b. Kestabilan bahan obat
Reaksi-reaksi kimia yang mempengaruhi kestabilan bahan obat :
Hidrolisa
 Reaksi hidrolisa adalah reaksi peruraian suatu zat oleh air.
 Contoh bahan obat yang mudah mengalami hidrolisa adalah Aspirin dan obat-
obat golongan Antibiotika (misal : Ampisilin, Amoksisilin, Tetrasiklin, dll).
Terhidrolisanya Aspirin ditandai dengan timbulnya bau Asam Asetat / cuka.
 Bahan obat yang mudah terhidrolisa harus dibuat dalam bentuk padat (tablet,
kapsul, serbuk), karena dalam suasana lembab atau berair bahan obat tersebut
akan terurai sehingga tidak efektif lagi sebagai obat bahkan mungkin bisa
membentuk senyawa yang bersifat racun (toksik).
 Untuk bahan obat yang mudah terhidrolisa tersebut bila tetap hendak dibuat
bentuk cair sebaiknya dipilihkan pelarut non air, misal : Etanol, Propilenglikol,
Gliserin atau dibuat sediaan sirup kering/dry syrup. (Keterangan : Sirup kering
yaitu sirup berisi serbuk obat, yang ketika akan digunakan harus ditambahkan
pelarut air suling atau air matang dalam jumlah tertentu. Sirup kering ini setelah
dilarutkan tidak boleh digunakan lagi setelah 7 hari, karena bahan obat sudah
mengalami hidrolisa).
Oksidasi.
 Pada beberapa bahan obat akan terjadi reaksi oksidasi bila terpapar cahaya terlalu
lama, terkena panas atau bila bereaksi dengan gas oksigen. Contoh : Iodium,
Kalium Permanganat (PK).
 Terjadinya reaksi oksidasi ditandai dengan berubahnya warna, bau bahan obat,
atau terbentuknya endapan.
 Untuk menghindari terjadinya reaksi oksidasi perlu ditambahkan bahan
antioksidan.
 Antioksidan untuk sediaan farmasi yang pembawanya berupa air adalah Natrium
bisulfit dan Asam Askorbat (Vitamin C). Sedang pada sediaan farmasi berupa
minyak digunakan antioksidan Alfatokoferol (Vitamin E).

2. Terangkan hubungan stabilitas sediaan farmasi dengan data preformulasi


Stabilitas berhubungan dengan preformulasi karena stabilitas ini meliputi evaluasi
kestabilan fisika dan kimia dari zat aktif murni. Selama penyimpanan, sediaan obat harus
tetap dalam keadaan yang stabil, tidak menampakkan tanda-tanda kerusakan. Tanda- tanda
kerusakan yang umum ditemui pada sediaan obat misalnya: terjadi perubahan warna, bau,
rasa, timbulnya kristal pada permukaan tablet/kaplet, memisahnya air dan minyak pada
sediaan krim / emulsi.
Oleh sebab itu, Produk yang akan dibuat harus stabil, menarik, mudah dibuat dan
aman. Pengaruh pH terhadap faktor stabilitas sangat penting dalam pengembangan produk.
Seperti obat yang tidak stabil dalam asam lambung maka harus ada proses penyalutan
sehingga obat akan terlindungi dan diabsorpsi diusus. Cara sterilisasi sediaan parenteral
bergantung pada stabilitas terhadap temperatur. Zat dengan stabilitas terbatas terhadap suhu
tinggi harus disterilkan dengan cara lain selain otoklaf (misalnya penyaringan, sterilisasi gas).
Yang mana data-data tersebut merupakan data penting yang harus ada dalam tahapan
preformulasi.

3. Tentukan bentuk sediaan yang dapat dibuat dari tugas penelusuran bahan khasiat
masing-masing kelompok.
Bromheksin hcl dapat dibuat dalam berbagai bentuk sediaan:
 Salep
 Tablet
 Krim
 Injeksi
OBJEK 2 : LARUTAN DAN SOLUBILISASI

Nama Perusahaan Master Formula Halaman 1 Dari 10


Nama Produk Bentuk Sediaan Kemasan
PT. FALID MEDIKA BROMOKOL Larutan / syrup Botol
50 ml
Disusun Oleh Disetujui Oleh Jumlah Batc
Plant Manager Direktur 100 ml
Operasional
Tanggal
Pembuatan

Sri Lidya Rasihen Apt. Wildan Khairi Muhtadi, M. Alfionny


14 april 2021
Farm. S.ci

CONFIDENTIAL

No Komposisi Nama Lain 1 botol 1 Batch Fungsi


1. Bromheksin hcl Bromhexine 40mg 80mg Ekspektoran (FI III 272)
Hydrochloride
(FI V 245)

2. Guaifenisin Gliseril gualakolat 1g 2 gr Ekspetoran


(FI IV 421)

3. Sorbitol 15% Sorbitolum (FI IV 756) 7,5 gr 15 gr Pemanis dan anticaplocking ag

4. Na benzoat 0,15% Sodium benzoat 75 mg 150mg Pengawet

5.
Gliserin 5% Gliserol 2,5 gr 5 gr Co-solvent

6. FD&R.Violet Sunset violet 2 tts 2 tts Pewarna


7.
Essence Lemon Rasa lemon 2 tts 2 tts Perasa
8
Aquadest Air suling Ad 50ml Ad pelarut
100ml
Spesifikasi Produk
Bentuk sediaan Syrup
Pemerian Sedian cair yang berwarna ungu dengan rasa anggur
Bobot 50 ml
Bromheksin hcl 10 mg
Persyaratan Kadar Guaifenisin 100 mg

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat,tidak tembus


Penyimpanan
cahaya.
 Pemeriksaan organoleptis
 Menentukan ph
 Penentuan bj
Prosedur Identifikasi
 Penentuan viskositas
 Penentuan volume terpindahkan
 kejernihan dengan panca indra

Nama perusahaan Alur Proses Halaman 2 Dari 10


Nama Produk Bentuk Sediaan Kemasan

PT. FALID MEDIKA BROMOKOL Syrup Botol (50 ml)


Disusun Oleh Disetujui Oleh Jumlah Batch
Plant Manager Direktur
Operasional Botol (100 ml)
Tanggal
Pembuatan

Apt. Wildan Khairi Muhtadi,


Sri lidya rasihen
M. Farm. S.ci Alfionny 14 April 2021

Confidential
Langkah Produksi Parameter Klinis
1. Siapkan alat dan bahan
2. Timbang bahan-bahan yang diperlukan Kalibrasi harus tepat
3. Botol dikalibrasi 50ml
4. beker glass dikalibrasi 100ml
5. Bromhexine hcl dilarutkan dengan 1. Cairan harus terlarut sempurna dan
aquadest (10ml) didalam beker simpan dalam wadah tertutup dan tidak
glass,aduk homogen dan tambahkan tembus cahaya
gliserin aduk homogen, masukkan
dalam beker glass yang telah
dikalibrasi
6. Guaifenisin dilarutkan dgn aquadest (2
ml) didalam beker glass,aduk
homogen dan masukkan kedalam
beker glass yang telah dikalibrasi
7. Na.benzoat dilarutkan dgn aquadest
(3ml) didalam beker glass aduk
homogen dan masukkn dalam beker
glass yang telah dikalibrasi
8. Kemudian masukkan sorbitol dalam
beker glass yang telah dikalibrasi dan
selanjutnya tambahkan aquadest
sampai 100ml
9. Tambahkan FD & R. violet 2 tetes
dan juga essense lemon
10. Masukkan kedalam botol 50ml yg
telah dikalibrasi
11. Tutup botol,beri etiket dan masukkan
dalam kotak
12. 50 ml sisanya digunakan untuk
evaluasi

PERHITUNGAN

Sediaan yang akan dibuat


 50 ml sediaan
 100 ml sediaan
perhitungan untuk 100 ml
Formulasi untuk 100 ml
Bromhexin
R/ Bromheksin
hcl 4 mg

Guaifenisin 100 guaifenisin


mg

Sorbitol 15% Sorbitol

Na benzoat
0,15% natrium benzoat

Gliserin 5 %
gliserin
FD & R violet

Essense Lemon 2 tetes

Aquadest 2 tetes

Aquadest ad 100 ml

Formulasi untuk 60 ml perhitungan untuk 60ml

R/ Bromheksin
hcl 4 mg Bromhexin

Guaifenisin 100
mg guaifenisin

Sorbitol 15%
Sorbitol
Na benzoat 0,15
%
natrium benzoat

Gliserin 5 %

FD & R violet
gliserin
Essense Lemon
2 tetes
Aquadest
2 tetes

Aquadest ad 50ml
Nama Perusahaan Spesifikasi Kemasan Halaman 4 Dari 10
Nama Produk Bentuk Sediaan Kemasan Botol
PT. FALID MEDIKA BROMOKOL syrup 50 ml
Disusun Oleh Disetujui Oleh Jumlah Batch
Direktur
100 ml
Plant Manager Operasional
Tanggal
Pembuatan

Wildan Khairi Muhtadi,


Sri lidya rasihen
M.Farm.Sci, Apt Alfionny 14 april 2021

CONFIDENTIAL

Kemasan Primer Botol coklat ukuran 60 ml

Ukuran Kemasan P = 12,5cm ; L = 5cm

Ukuran Etiket P = 13cm ; L = 6cm

Bahan Kemasan Botol kaca

Zat Aktif Bromheksin Hidroklorida

Monografi
Nama Lain Bromhexine Hydrochloride
Struktur Kimia
Struktur Molekul C14H20Br2N2.Hcl
Berat BM 412,6
Molekul
Pemerian Serbuk hablur; putih atau hampir putih.
ZatFisika
Sifat Tambahan
kimia Natriumbenzoate(FIedIVhal584)
Sinonim
Kelarutan Sodium
Sangat benzoate
sukar larut dalam air; sukar larut dalam etanol dan dalam metilen klorida.
Struktur
SuhuKimia
Lebur C7H5NaO2
240-244 ⸰
C
Stabilitas Disimpan dalam suhu kamar
Struktur Molekul
Penyimpanan Terlindung cahaya.
pH Stabilitas 3,0-5,0

Inkompatibilitas Suhu panas


Berat Molekul 144,11
Pemerian Granul, serbuk hablur putih
Analisis Spektrum serapan inframerah
Aplikasi Penggunaan Pengawet
Identifikasi A. Spektrum serapan inframerah zat yang telahdikeringkan dan didispersikan dalam
Sifat Khas Stabil di udara
Bentuk Kristal kalium bromida Pmenunjukkan maksimum hanya pada bilangangelombang yang
Titik Leleh 97,5 seperti
sama °C pada BromheksinHidroklorida BPFI. Jika spektrum yang berasal
Kelarutan Mudah larut dalam air, Agak sukar larut dalam etanol,dan lebih mudah larut
daripadatan menunjukkan perbedaan, larutkan zat dan bakupembanding secara
dalam methanol 90%
terpisah dalam metanol P, uapkanhingga kering dan gunakan residu untuk
Keasaman 8
Higroskopissitas penetapan.
Stabilitas/ B.Dalamwadah tertutup
Larutkan lebih kurangbaik
20 mg zat dalam 1 ml metanol P dan tambahkan 1 ml air.
Penyimpanan Larutan
Inkompatibilitas menunjukkan reaksi Klorida seperti tertera pada Uji dentifikasi Umum <291>.
Zat Tambahan Sorbitol(Fi
Penetapan edVHal1210)
kadar Timbang saksama lebih kurang 300mg zat, larutkan dalam 70 ml
Penetapan Kadar
Sinonim Sorbitolum
etanol P dan tambahkan 1 ml asam klorida 0,1 N. Titrasi dengan natriumhidroksida
Struktur Kimia C6H14O6
Struktur Molekul 0,1 N LV tentukan titik akhir secara potensiometrik. Baca volume diantara 2 titik
infleksi.
Farmakologi berfungsi mengencerkan dahak di saluran pernapasan. Obat ini bekerja dengan cara
menghambat kerja sel yang memprodusi dahak atau mukus, sehingga menghasilkan
dahak yang tidak kental dan mudah untuk dikeluarkan.
Mekanisme Kerja Derivat sikloheksilini berkhasiat mukolitis pada dosis yang cukup tinggi. Viskositas
Berat Molekul 182,17
Pemerian dahak
Serbukdikurangi dengan
hablur putih, jalan depolimerisasi serat-serat mukopolisacharida. Bila
manis
Pemanis dan
Aplikasi Penggunaan digunakan per anti caplocking
inhalasi efeknya sudah tampak setelah 20 menit , sedangkan bila
Sifat Khas Higroskopis
peroral baru setelah beberapa hari dengan berkurangnya rangsangan batuk.
Bentuk Kristal Bromheksin HCl dengan cepat diserap dari saluran pencernaan ; konsentrasi plasma
Farmakokinetika
Titik Leleh 94 -95 °C
puncak
Sangatterjadi
mudah setelah sekitarair,sukar
larut dalam 1 jam. Bromheksin HCl mengalami
larut dalam methanol metabolism
dan asam asetat lintas
Kelarutan
Keasaman pertama yang ekstensif dihati; bioavaibilitas oral dinyatakan menjadi hanya sekitar
Higroskopissitas Higroskopis
20%. Hal ini secara luas didistribusikan kejaringan tubuh. Sekitar 85 sampai 90%
Stabilitas/ Wadah tertutup baik
dari dosis dieksresikan dalam urin terutama sebagai metabolit. Ambroxol adalah
Penyimpanan
metabolit dari bromheksin. Bromheksin sangat terikat dengan protein plasma.
Memiliki paruh eliminasi terminal dari 13-40 jam.Bromheksin melintasi
penghalang darah otak dan sejumlah kecil melewati plasenta.
penderita batuk berdahak.obat ini juga digunakan untuk mengobati radang pada
broukus akut maupun kronis.
Kontraindikasi 1. Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yg memiliki riwayat alergi
2. Pasien yg menderita ulkus pada lambung
Efek Samping Muntah,diare,nyeri
EvaluasiProduk pada ulu hati,sakit kepala,kulit
Bentuksediaankemerahan,kadang demam

Interaksi Obat Jika diberikan bersamaan dgn antibiotik seperti amoxicilin,cefuroxim,erytromisin


No Jenisevaluasi Metode Hasil
1 dan
Organoleptis doxycycline Warna Violet
Dosis dewasa dan anak usia > 12 tahun : 3 x sehari 8 mg.
Bau anggur
Anak usia 6-11 tahun : 3 x sehari 4 mg.
Rasa manis
anak usia 2-5 tahun : 2 x sehari 4 mg.
Kejernihan
2 pH Pengukuran dengan pH meter
3 BeratJenis Piknometer
4 Viskositas Guaifenesin Ostwal
Zat Aktif
Monografi
Nama Lain Gliseril Guaiakolat

BROMOKOL®
Struktur Kimia SYRUP

EKSPETORANSIA
PERHITUNGAN
Komposisi
TUGASTiap
PRAKTIKUM
5 ml mengandung :
TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI CAIR DAN SEMIPADAT
Bromhexin HCL ............................................................
OBJEK PRAKTIKUM: LARUTAN 4mg DAN SOLUBILISASI
Guaifenisin..................................................................... 100 mg
Kamis, 14 April 2021
Indikasi
Sebagai agen mukolitik untuk mengeluarkan dahak pada penderita
batuk berdahak.C10H14O4
Dapat juga dugunakan sebagai obat radang
Struktur Molekul
1. Menentukan Viskositas
bronkus akut maupun kronis. sediaan
Berat BM 198,22
Dosis
Molekul
Anak 2-6 tahun : 3 x sehari 1/2 sendok teh (2,5mL)
Pemerian Anak 6-12 tahunSerbuk hablur;
: 3 x sehari 1 sendokputih sampai agak
teh (5mL) kelabu; bau khas lemah; rasa pahit.
Dewasa dan Anak >12 tahun :3xsehari 2 sendok teh (10ml)
2. Menentukan Bj Sediaan
Kontra indikasi
Jangan diberikan pada penderita tukak lambung aktif atau individu
yang mengalami hipertensi

Peringatan dan perhatian


Hindari penggunaan pada tiga bulan pertama masa kehamilan dan
masa menyusui

Efek samping
Mengantuk, pusing, gangguan koordinasi, tekanan epigastric,
kulit kemerhan

Interaksi
Jika diberiakn bersamaan dengan antibiotik

KEMASAN
Botol 50 ML
BROSUR No. Reg : DBL21034111AI
No Batch : 1140421
MFG : April 2021
Exp. Date : April 2025

Simpan Dalam Suhu kamar (di bawah 300 )


Dalam Wadah Tertutup baik
dan Telindung Dari Cahaya Matahari

KOCOK DAHULU SEBELUM DIPAKAI


Diproduksi oleh: PT.FALID MEDIKA
Pekanbaru-Indonesia
Komposisi :
Tiap 5ml :
BROMOKOL®
EKSPETORAN
Bromhexin HCl………….4mg
Guaifenisin ……….........100mg
Dosis :
Anak 2-6 tahun:3 x sehari 2,5mL
Anak 6-12tahun:3 x sehari 1 5mL
Dewasa dan Anak >12tahun :3xsehari
10ml
ETIKET Simpan pada suhu kamar Bromhexin HCl & Guaifenisin
Dan hindari cahaya matahari

No. Reg : DTL 2004809137A1


No. Batch : 1140421
Mfg: : April 2020
Exp. Date : April 2025

PT.FALID MEDIKA NETTO : 50 ml PT.FALID MEDIKA


PEKANBARU-INDONESIA PT.FALID MEDIKA PEKANBARU-INDONESIA
PEKANBARU-INDONESIA
Komposisi: Aturan Pakai :
Tiap 5 ml mengandung : Anak 2-6 tahun : 3 x sehari 1/2
BROMOKOL ® BROMOKOL ®
Bromhexin HCL ............. 4mg sendok teh (2,5mL)
SYRUP SYRUP
Guaifenisin.................... 100 mg Anak 6-12 tahun : 3 x sehari 1
EKSPETORAN EKSPETORAN
sendok teh (5mL)
Dewasa dan Anak >12 tahun :
Indikasi : 3xsehari 2 sendok teh (10ml)
Sebagai agen mukolitik untuk
mengeluarkan dahak pada
penderita batuk berdahak.
Simpan Dalam Suhu kamar
Dapat juga dugunakan sebagai
(di bawah 300 )
obat radang bronkus akut Dalam Wadah Tertutup baik
maupun kronis. dan Telindung Dari Cahaya Matahari

Kontra indikasi :
Ibu hamil dan menyusui. RASA LEMON No. Reg : DTL 2004809137A1
RASA LEMON
Penderita tukak lambung, No Batch : 1140421
hipersensitif MFG : April 2021
Exp. Date : April 2025

Keterangan Lain Lihat Brosur

KOCOK DAHULU SEBELUM DIPAKAI Diproduksi oleh:


PT. FALID MEDIKA
Pekanbaru-Indonesia

Diproduksi Oleh :
PT. FALID MEDIKA
Pekanbaru - Indonesia Netto:50 ml Netto:50 ml

TUGAS PENDAHULUAN 2
1. Cari data (dari penelitian yang telah dilakukan) harga CMC dari surfaktan
terhadap masing-masing zat berkhasiat.
Bromheksin HCl + Guaifenesin
Dilaporkan mampu meningkatkan produksi Surfaktan pada sel alveolar.nSurfaktan
bekerja pada alveolus untuk menurunkan tegangan permukaan alveolus dan menjaga
stabilitas alveolus.

2. Terangkan keuntungan dan kerugian masing-masing surfaktan sebagai bahan


pensolubilisasi
Surfaktan dapat digolongkan menjadi dua golongan besar yaitu surfaktan yang larut
dalam minyak dan surfaktan yang larut dalam air.
1. Surfaktan yang larut dalam minyak
Ada tiga yang termasuk dalam golongan ini yaitu senyawa polar berantai
panjang, senyawa fluorokarbon, dan senyawa silikon.

2. Surfaktan yang larut dalam pelarut air


Golongan ini banyak digunakan antara lain sebagai zat pembasah, zat pembusa, zat
pengemulsi, zat anti busa, detergen, zat flotasi, pencegah korosi, dan lain-lain. Ada
empat yang termasuk dalam golongan ini, yaitu surfaktan anion yang bermuatan
negatif, surfaktan yang bermuatan positif, surfaktan nonion yang tak terionisasi
dalam larutan, dan surfaktan amfoter yang bermuatan negatif dan positif bergantung
pada pH-nya.
a. Surfaktan anionic
Surfaktan yang bagian alkilnya terikat pada suatu anion. Surfaktan ini
membentuk kelompok surfaktan yang paling besar dari jumlahnya. Sifat
hidroliknya berasal dari bagian kepala ionik yang biasanya merupakan gugus
sulfat atau sulfonat Beberapa contoh dari surfaktan anionik adalah linier
alkilbenzen sulfonat (LAS), alkohol sulfat (AS), alpha olefin sulfonat (AOS) dan
parafin atau secondary alkane sulfonat (SAS).
Keuntungan dan kerugian
Surfaktan ini bila terionisasi dalam air/larutan membentuk ion negatif.
Surfaktan ini memiliki sifat pembersih yang sempurna dan menghasilkan busa yang
banyak. Surfaktan jenis ini banyak digunakan pada industri laundri dan juga efektif
dimanfaatkan dalam proses perbaikan atau perawatan tanah yang tercemar minyak
dan senyawa hidrofobik lainnya.
b. Surfaktan kationik
Surfaktan yang bagian alkilnya terikat pada suatu kation. Contohnya garam
alkil trimethil ammonium, garam dialkil-dimethil ammonium dan garam alkil
dimethil benzil ammonium.
Keuntungan dan kerugian
surfaktan ini banyak digunakan sebagai pelembut. Contohnya senyawa
amonium kuarterner, surfaktan kationik (muatan positif) meningkatkan packing
molekul surfaktan anionik (muatan negatif) pada antarmuka air. Dan  surfaktan
kationik bisa sebagai agen disinfektan.
c. Surfaktan nonionic
Surfaktan yang bagian alkilnya tidak bermuatan. Surfaktan sejenis ini tidak
berdisosiasi dalam air, tetapi bergantung pada struktur (bukan keadaan ion-nya)
untuk mengubah hidrofilitas yang membuat zat tersebut larut dalam air. Surfaktan
nonionik biasanya digunakan bersama-sama dengan surfaktan aniomik.
Contohnya ester gliserin asam lemak, ester sorbitan asam lemak, ester sukrosa
asam lemak, polietilena alkil amina, glukamina, alkil poliglukosida, mono
alkanol amina,
Keuntungan dan kerugian
Beberapa surfaktan jenis ini dapat digunakan pada berbagai nilai pH dan
sangat toleran terhadap konsentrasi elektrolit. Surfaktan nonionik merupakan
surfaktan yang tidak berdisosiasi dalam air, kelarutannya diperoleh dari sisi polarnya.
Dalam pembuatan detergen surfaktan ini memiliki keuntungan yaitu tidak
terpengaruh oleh keadaan air karena surfaktan ini resisten terhadap air sadah. Selain
itu juga detergen yang dihasilkan hanya menghasilkan sedikit busa. ,
d. Surfaktan amfoter
Surfaktan yang bagian alkilnya mempunyai muatan positif dan negatif.
Contohnya surfaktan yang mengandung asam amino, betain,
fosfobetain. Surfaktan pada umumnya disintesis dari turunan minyak bumi,
seperti linier alkilbensen sulfonat (LAS), alkil sulfonat (AS), alkil etoksilat (AE)
dan alkil etoksilat sulfat (AES).
Keuntungan dan kerugian
Dapat membantu meningkatkan busa,dan bahkan mengurangi iritasi. Juga
digunakan untuk rambut bayi dan produk pembersih lain yang memerlukan
kelembutan. Kekurangan adalah bahwa mereka tidak memiliki sifat pembersihan
yang baik dan tidak berfungsi dengan baik sebagai emulsifier. Senyawa amfoter
adalah senyawa yang dapat bersifat asam atau basa, tergantung kondisi
lingkungannya dan senyawa ini akan berkebalikan dengan lingkungan

Anda mungkin juga menyukai