Anda di halaman 1dari 11

Soal

1. Jelaskan bagaimana sediaan farmasi berbentuk larutan dapat digunakan berdasarkan cara, bentuk,
tempat, dan tujuan pemakaiannya?
Jawab:
2. Sebutkanlah hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan bila konsentrasi obat yang dibutuhkan untuk
formulasi melebihi kelarutan yang bergantung kepada sifat kimia obat dan jenis produk yang
dibutuhkan!
Jawab:
3. Sebutkan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi suatu obat?
Jawab: 1. Material/bahan baku
2. SDM
3. keuangan (berpengaruh terhadap kualitas material)
4. peralatan
5. manufacturing/proses produksi
6. metode
7. monitoring
8. motivating
9. management (pemasaran, peyimpanan, dll)
4. Sebutkanlah tahap-tahap untuk pengembangan formulasi obat!
Jawab:
Tahap-tahap pengembangan obat:
1. Program Formulasi,
2. Testing and challenging,
3. Spesifikasi bahan baku, proses dan supplier,
4. Scalling up  Skala Lab (10x lipat) dari Pilot Project (10x lipat) dari Skala Industri,
5. Master production procedure,
6. Formal spesification,
7. Validation,
8. Registration,
9. Commercial Scale Industry,
10. Commercial Scale Production.
5. Dalam pembuatan suspensi yang baik, sifat-sifat fisika apa yang harus diperhatikan?
Jawab: 1. Suspensi harus tetap homogen
2. harus mudah didispersikan kembali saat pengocokan
3. suspensi harus kental untuk mengurangi kecepatan pengendapan
4. partikel suspensi harus kecil dan seragam
6. Sebutkanlah beberapa faktor yang dapat dipengaruhi oleh ukuran partikel untuk meningkatkan luas
permukaan!
Jawab: Pada campuran pereaksi yang heterogen, reaksi dimulai dari bidang sentuh (bidang yang
saling bersinggungan antar reaktan) dan pada dasarnya terjadi karena tumbukan antar zat-
zat pereaksi. Makin luas bidang sentuh maka makin banyak tumbukan dan makin cepat pula
terjadi reaksi. Luas permukaan bidang sentuh dapat diperbesar dengan memperkecil ukuran
partikelnya.
7. Sebutkan fungsi bahan penambah (additif) dalam formulasi obat!
Jawab: 1. Menutupi warna obat yang tidak sempurna (zat pewarna)
2. memberikan rasa manis pada sediaan (zat pemanis)
3. untuk membantu secara proses pembuatan
4. untuk membantu dalam identifikasi produk
5. meningkatkan stabilitas dan bioavailabilitas
8. Sebutkanlah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas suatu sediaan farmasi!
Jawab: 1. Material/bahan baku
2. SDM
3. keuangan (berpengaruh terhadap kualitas material)
4. peralatan
5. manufacturing/proses produksi
6. metode
7. monitoring
8. motivating
9. management (pemasaran, peyimpanan, dll)
9. Jelaskan berbagai cara penggunaan sediaan farmasi dalam bentuk larutan!
Jawab: 1. Gunakan sendok takar / alat lain (pipet, gelas takar obat)
2. sebaiknya tidak menggunakan sendok rumah tangga
3. hati-hati terhadap obat kumur, jangan diminum
4. sediaan obat larutan biasa dilengkapi dengan sendok takar sesuai ukuran 5 ml; 2,5 ml;
1,25 ml
10. Sebutkan fungsi zat aditif dalam formulasi sediaan berupa larutan!
Jawab:
Macam-Macam Zat Aditif dan Fungsinya:
1. Zat Pewarna: Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma
makanan.
2. Pengawet: Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau
penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
3. Anti oksidan: Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi.
4. Pengemulsi, pemantap, dan pengental: Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau
pemantapan sistem dispersi yang homogen pada makanan.
5. Pemutih dan pematang tepung: Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau
pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan.
6. Pengatur keasaman: Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan
derajat keasaman makanan.
7. Anti kempal: Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk.
8. Pengeras: Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan.
9. Penambah gizi: Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk
memperbaiki gizi makanan.
11. Sebutkan evaluasi-evaluasi apa saja yang harus dilakukan pada sediaan berupa larutan!
Jawab:
 Evaluasi kimia  identifikasi dan penetapan kadar zat aktif
 Evaluasi biologi  jumlah cemaran mikroba, uji efektivitas pengawet
 Evaluasi fisika  organoleptik, evaluasi sediaan (etiket, wadah), evaluasi kejernihan, pH, massa
jenis, viskositas
12. Jelaskan bagaimana terjadinya suspensi flokulasi!
Jawab:
Mekanisme flokulasi:
1. Mekanisme perikinetik (micro-flocculation)  flokulasi pada partikel koloid 1 μm atau yang
lebih kecil karena gerak Brownian
2. Mekanisme ortokinetik (macro-flocculation) flokulasi yang didasarkan pada perbedaan
kecepatan dalam air limbah yang dapat menyebabkan adanya interaksi partikel (> 1 μm).
13. Jelaskan bagaimana cara mengendalikan flokulasi!
Jawab: melakukan pengawasan pada konsentrasi elektrolit, surfaktan, atau polimer yang
digunakan.
14. Jelaskan bagaimana mekanisme kerja sufraktan!
Jawab: Mekanisme kerja dari surfaktan untuk menstabilkan emulsi yaitu dengan menurunkan
tegangan permukaan dan membentuk lapisan pelindung yang menyelimuti globula fase
terdispersi sehingga senyawa yang tidak larut akan lebih mudah terdispersi dalam sistem
dan menjadi stabil. Gugus hidrofilik dan lipofilik yang dimiliki surfaktan dapat membentuk
lapisan film pada bagian antarmuka dua cairan yang berbeda fase. Adanya dua gugus
tersebut pada emulsifier memungkinkan emulsifier membentuk selaput tipis atau disebut
juga dengan lapisan film, disekeliling globula-globula fase terdispersi dan bagian luarnya
berikatan dengan medium pendispersi (Suryani et al. 2000). Pembentukan film tersebut
mengakibatkan turunnya tegangan permukaan kedua cairan yang berbeda fase tersebut
sehingga mengakibatkan turunnya tegangan antarmuka.
15. Jelaskan secara singkat penggunaan sediaan suspensi dalam bidang Farmasi!
Jawab: penggunaan suspensi dalam sediaan farmasi: sebagai alternatif untuk pasien yang sukar
menerima tablet, kapsul namun cocok untuk zat aktif yang tidak stabil dalam air.
16. Apakah yang disebut emulsi? Jelaskan!
Jawab: Emulsi merupakan jenis koloid dengan fase terdispersi berupa zat cair. Berdasarkan medium
pendispersinya, emulsi dapat dibagi menjadi: emulsi gas, emulsi cair, dan emulsi padat.
17. Apa yang dimaksud dengan zat pengemulsi? Jelaskan untuk apa fungsinya.
Jawab: - pengertian zat pengemulsi : senyawa organic yang memiliki 2 gugus (polar maupun
non polar) sehingga kedua zat tersebut dapat bercampur
- Fungsi: untuk membantu menjaga kestabilan emulsi minyak dan air.
18. Jelaskan cara-cara untuk menentukan jenis emulsi!
Jawab:
Cara menentukan tipe emulsi :
1. Uji pengenceran
Tergantung pada bahan yang akan diencerkan. Jika emulsi minyak dalam air, maka diencerkan
dengan air. Begitu juga sebaliknya jika emulsi air dalm minyak diencerkan dengan minyak
2. Uji konduktifitas
Air merupakan penghantar listrik yang baik. Jikasepasang elektroda dihubunngkan dengan
sebuah lampu dan sumber listrik, kemudian dimasukkan ke dalam emulsi. Apabila lampunya
menyala maka tipe emulsi minyak dalam air dan jika lampunya tidak menyala maka tipe emulsi
air dalam minyak
3. Uji kelarutan warna
Suatu pewarna larut air akan larut dalam fase berair dari emulsi dan zat warna yang larut
minyak akan ditarik oleh fase minyak.
Contoh : methylen blue larut dalam air, jika dimasukkan dalam emulsi menimbulkan warna
maka terbentuk emulsi tipe minyak dalam air. Begitu juga untuk pewarna Sudan III larut dalam
minyak, jika dimasukan kedalam emulsi dan memberikan warna maka terbentuk emulsi tipe air
dalam minyak.
4. Uji fluoresensi
Minyak jika dipaparkan pada sinar UV akan berfluoresensi. Jika emulsi dipaparkan pada lampu
UV dan semuanya berfluoresensi / berpendar maka emulsi tipe air dalam minyak. Tetapi jika
emulsi dipaparkan pada lampu UV dan fluoresensinya berbintik – bintik maka emulsi tipe
minyak dalam air
5. Uji arah creaming
Creaming adalah pemisahan antara 2 fase. Jika arah creamingnya ke bawah maka tipe emulsi
yang terbentuk adalah air dalam minyak. Tetapi jika arah creaming ke atas maka tipe emulsi
yang terbentuk adalam minyak dalam air
6. Uji kertas saring / COCl2
Kertas saring yang dijenuhkan dengan COCl2 dan dikeringkan (biru) berubah menjadi merah
muda, bila emulsi minyak dalam air ditambahkan.
19. Jelaskan perbedaan-perbedaan antara emulsi M/A dan A/M!
Jawab:
Parameter M/A A/M
Warna Busanya putih susu Dipengaruhi warna minyak
Rasa pada kulit Awalnya tidak berlemak berlemak
Konduktor Menghantar Tidak menghantar
Tetesan pada kertas saring Difusi cepat air Air tidak berdifusi
Difusi minyak lambat
20. Apa yang harus diperhatikan untuk mengembangkan bentuk sediaan semisolida yang baik?
Jawab: Untuk mengembangkan bentuk sediaan semisolida yang baik harus diperhatikan beberapa
faktor antara lain :
 struktur,
 berat molekul dan konsentrasi obat yang dapat melalui kulit,
 jumlah obat yang dilepaskan dari pembawa pada permukaan kulit: jumlah obat yang
terdifusi melalui stretum korneum; stabilitas fisika dan kimia sediaan selama penyimpanan
dan penerimaan pasien terhadap formula yang dibuat.
21. Sebutkan fungsi kulit dilihat dari struktur kulitnya!
Jawab: 1. Epidermis ; Melindungi tubuh dari beberapa zat kimia yang tedapat dari luar tubuh
Melindungi dari sinar matahari dan bakteri
2. Dermis ; - pembuluh kapiler: untuk menghantarkan nutrisi makanan pada akar rambut
dan sel kulit
- kelenjar keringat : menghasilkan keringat
- kelenjar minyak : utk meghasilkan minyak agar kulit tidak kering
- kelenjar rambut : terdapat otot polos yang memiliki fungsi dalam menekatkan
rambut
- kumpulan syaraf nyeri, panas, rasa dingin, dan syaraf sentuhan
22. Sebutkan fungsi utama dari kulit!
Jawab:
Fungsi utama dari kulit meliputi:
1. Perlindungan tubuh manusia
2. Sensasi yaitu transmisi ke otak informasi tentang lingkungan
3. pengaturan suhu
4. Imunitas yaitu peran kulit dalam sistem kekebalan tubuh
5. Memungkinkan gerakan dan pertumbuhan tanpa cedera
6. Ekskresi dari tubuh beberapa jenis bahan limbah
7. Fungsi endokrin misal re-vitamin D
23. Sebutkan fungsi salep pada kulit!
Jawab:
1. Sebagai bahan aktif pembawa substansi obat untuk kulit
2. Sebagai bahan pelumas pada kulit
3. Sebagai bahan pelindung kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit dengan larutan berair
dan perangsang kulit
24. Jelaskan kualitas dari salep secara singkat!
Jawab:
25. Jelaskanlah aturan umum cara pembuatan salep!
Jawab:
Ketentuan Umum Cara Pembuatan Salep :
a. Peraturan salep Pertama
Zat-zat yang dapat larut dalam campuran lemak dilarutkan kedalamnya, jika perlu dengan
pemanasan.
b. Peraturan Salep Kedua
Bahan-bahan yang dapat larut dalam air, jika tidak ada peraturan lain dilarutkan lebih dahulu
dalam air, asalkan air yang digunakan dapat di serap seluruhnya oleh basis salep. Jumlah air yang
digunakan di kurangi dari basis.
c. Peraturan Salep Ketiga
Bahan-bahan yang sukar atau hanya sebagian dapat larut dalam lemak dan air, harus diserbuk
lebih dahulu kemudian diayak dengan pengayak B40.
26. Sebutkan tipe-tipe salep! Jelaskan secara singkat.
Jawab:
(1) Menurut konsistensinya salep dibagi menjadi :

(a) Unguenta : adalah salep yang mempunyai konsistensi seperti mentega, tidak
mencair pada suhu biasa tetapi mudah dioleskan tanpa memakai
tenaga.
(b) Cream : adalah salep yang banyak mengandung air, mudah diserap kulit.
Suatu tipe yang dapat dicuci dengan air.
(c) Pasta : adalah suatu salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat
(serbuk). Suatu salep tebal karena merupakan penutup atau
pelindung bagian kulit yang diberi.
(d) Cerata : adalah suatu salep berlemak yang mengandung persentase tinggi
lilin (waxes), sehingga konsistensinya lebih keras.
(e) Gelones Spumae : adalah suatu salep yang lebih halus. Umumnya cair dan
(Jelly) mengandung sedikit atau tanpa lilin digunakan terutama pada
membran mukosa sebagai pelicin atau basis. Biasanya terdiri dari
campuran sederhana minyak dan lemak dengan titik lebur yang
rendah.
(2) Menurut Efek Terapinya, salep dibagi atas :
 Salep Epidermic (Salep Penutup)
Digunakan pada permukaan kulit yang berfungsi hanya untuk melindungi kulit dan
menghasilkan efek lokal, karena bahan obat tidak diabsorbsi. Kadang-kadang ditambahkan
antiseptik, astringen untuk meredakan rangsangan. Dasar salep yang terbaik adalah senyawa
hidrokarbon (vaselin).
 Salep Endodermic
Salep dimana bahan obatnya menembus ke dalam tetapi tidak melalui kulit dan terabsorbsi
sebagian. Untuk melunakkan kulit atau selaput lendir diberi lokal iritan. Dasar salep yang baik
adalah minyak lemak.
 Salep Diadermic (Salep Serap).
Salep dimana bahan obatnya menembus ke dalam melalui kulit dan mencapai efek yang
diinginkan karena diabsorbsi seluruhnya, misalnya pada salep yang mengandung senyawa
Mercuri, Iodida, Belladonnae. Dasar salep yang baik adalah adeps lanae dan oleum cacao.

(3) Menurut Dasar Salepnya, salep dibagi atas :


(a) Salep hydrophobic yaitu salep-salep dengan bahan dasar berlemak, misalnya:
campuran dari lemak-lemak, minyak lemak, malam yang tak
tercuci dengan air.
(b) Salep hydrophillic yaitu salep yang kuat menarik air, biasanya dasar salep tipe o/w
atau seperti dasar hydrophobic tetapi konsistensinya lebih
lembek, kemungkinan juga tipe w/o antara lain campuran sterol
dan petrolatum.
27. Sebutkan beberapa golongan zat aktif pada sediaan semisolida yang anda ketahui (minimal 5)!
Jawab:
28. Sebutkan dan jelaskan secara singkat contoh sediaan yang termasuk semisolid!
Jawab:
29. Sebutkan kelompok zat tambahan pada sediaan topical berdasarkan fungsinya, jelaskan!
Jawab:
30. Jelaskan 3 bentuk evaluasi semisolid!
Jawab:
Evaluasi akhir Sediaan semisolid
Dibagi dalam tiga kelompok, yaitu :
1. Evaluasi Fisik.
Homogenitas diantara dua lapis film, secara makroskopis : alirkan di atas kaca.
Konsistensi, tujuan : mudah dikeluarkan dari tube dan mudah dioleskan. Pengukuran konsistensi
dengan pnetrometer. Konsistensi / rheologi dipengaruhi suhu; sedian non newton dipengaruhi
oleh waktu istirahat oleh karena itu harus dilakukan pada keadaan yang identik.
Bau dan warna untuk melihat terjadinya perubahan fasa. pH, pH berhubungan dengan stabilitas
zat aktif, efektifitas pengawet, keadaan kulit.
2. Evaluasi Kimia.
Kadar dan stabilitas zat aktif dan lain-lain.
3. Evaluasi Biologi.
a. Kontaminasi mikroba.
Salep mata harus steril untuk salep luka bakar, luka terbuka dan penyakit kulit yang parah juga
harus steril.
b. Potensi zat aktif.
Pengukuran potensi beberapa zat antibiotik yang dipakai secara topikal.
31. Jelaskan apa yang disebut aktuator dan sebutkan 4 tipe aktuatornya!
Jawab:
Aktuator adalah elemen yang mengkonversikan besaran listrik analog menjadi besaran lainnya
misalnya kecepatan putaran dan merupakan perangkat elektromagnetik yang menghasilkan daya
gerakan sehingga dapat menghasilkan gerakan pada robot.
Tipe aktuator elektrik adalah sebagai berikut:
1. Solenoid.
2. Motor stepper.
3. Motor DC.
4. Brushless DC-motors.
5. Motor Induksi.
6. Motor Sinkron.
32. Jelaskan cara pengujian bentuk sediaan aerosol!
Jawab:
Pengujian bentuk sediaan aerosol:
1. Derajat semprotan
Derajat semprotan adalah angka yang menunjukan jumlah bobot isi aerosol yang disemprotkan
dalam satu satuan waktu tertentu, dinyatakan dalam tiap detik.
Caranya :
 Pilih tidak kurang dari 4 wadah
 Tekan akuator masing-masing wadah selama 2 sampai 3 detik
 Timbang seksama wadah masing-masing wadah, celupkan kedalam penangas air pada
suhu 25° C sampai tekanan tetap
 Keluarkan wadah dari penangas air dan keringkan.
 Tekan akuator masing-masing wadah selama 5,0 detik, lalu timbang masing-masing
wadah.
 Masukan kembali kedalam penangas air bersuhu tetap dan ulangi percobaan hingga 3x
untuk masing-masing wadah.
 Hitung derajat semprotan rata-rata masing-masing wadah dalam gram per detik.
2. Pengujian Kebocoran
Caranya :
 Pilih 12 wadah, catat tanggal dan waktu (pembulatan sampai ½ jam).
 Timbang wadah satu persatu (pembulatan sampai mg), catat bobot sebagai W1.
 Biarkan wadah dalam posisi tegak selama tidak kurang dari 3 haripada suhu kamar.
 Timbang kembali wadah satu persatu, catat bobot sebagai W2.
 Hitung waktu percobaan dan catat waktu sebagai T (dalam Jam).
 Hitung derajat kebocoran (DKb) masing-masing wadah dalam tiap tahun dengan rumus :
 Sediaan memenuhi syarat jika DKb rata-rata tiap tahun dari 12 wadah tidak lebih dari
3,5 % dan jika tidak satupun bocor lebih dari 5% pertahun.
 Jika 1 wadah bocor lebih dari 5% pertahun, tetapkan DKb dengan menggunakan 24
wadah lainnya.
 Sediaan memenuhi syarat jika dari 36 wadah, tidak lebih dari 2 wadah yang bocor lebih
dari 5% pertahun dan tidak satupun wadah lebih dari 7% pertahun, dari bobot yang
tertera pada etiket.
3. Pengujian Tekanan
Caranya :
 Pilih tidak kurang dari 4 wadah.
 Lepaskan tutup, celupkan dalam penangas air pada suhu tetap 25° C sampai tekanan
tetap.
 Keluarkan wadah dari penangas, kocok baik-baik.
 Lepaskan actuator dan keringkan.
 Ukur tekanan dengan memasang alat pegukur tekanan pada tangkai katup.
 Baca tekanan dalam wadah pada alat pengukur tekanan
33. Sebutkan masalah yang perlu diperhatikan pada perbaikan rasa obat!
Jawab:
Masalah yang perlu diperhatikan pada perbaikan rasa obat adalah :
 Usia dari pasien. Anak-anak lebih suka sirup dengan rasa buah-buahan, orang dewasa lebih suka
sirup dengan rasa asam, orang tua lebih suka sirup dengan rasa agak pahit seperti kopi, dsb.
 Keadaan kesehatan pasien, penerimaan orang sakit tidak sama dengan orang sehat. Rasa yang
dapat diterima untuk jangka pendek mungkin saja jadi tidak bisa diterima untuk pengobatan
jangka panjang.
 Rasa obat bisa berubah dengan waktu penyimpanan. Pada saat baru dibuat mungkin
sediaan berasa enak, akan tetapi sesudah penyimpanan dalam jangka waktu tertentu
kemungkinan dapat berubah.
 Zat pemanis yang dapat menaikkan kadar gula darah ataupun yang memiliki nilai kalor tinggi
tidak dapat digunakan dalam formulasi sediaan untuk pengobatan penderita diabetes.

34. Syarat-syarat yang perlu dipenuhi oleh zat warna?


Jawab:
35. Sebutkan pembagian kelompok bahan aditif dan berikan contohnya!
Jawab:
Berdasarkan bahannya, kita dapat membedakan zat aditif menjadi dua jenis, yaitu:
1. Zat Aditif Alami
merupakan zat aditif yang bisa diperoleh dari alam, seperti daun salam, daun pandan, kunyit,
jahe, gula aren, dan asam.
2. Zat Aditif Sintetis (Buatan)
merupakan zat yang dibuat dengan serangkaian proses kimia. Beberapa bahan makanan yang
termasuk ke dalam zat aditif sintetis diantaranya formalin, Monosodium Glutamat (MSG),
formalin, dan sakarin.
36. Sebutkan jenis-jenis pelarut untuk sediaan oral! Jelaskan secara singkat.
Jawab:
Pelarut untuk sediaan oral:
1. Alkohol
Air dan alkohol membentuk hidroalkohol yang dapat melarutkan senyawa yang larut dalam
alkohol atau yang larut dalam air
2. Alkohol encer
Alkohol encer dibuat dg mncampurkan volume alkohol dan air murni dengan volume yang sama
3. Gliserin
gliserin adalah cairan seperti sirup, manis dan jernih, dapat bercampur dengan air dan alkohol,
gliserin dapat berfungsi sebgai pengawetdan sering dipakai sebagai stabilator dan sebagai pelarut
pembantu.
4. Propilen glikol
propilen glikol merupakan cairan kental dan dapat bercampur dengan air dan alkohol
5. Air suling
Airnya jernih, tidak berbau, bersifat netral atau sedikit keasaman/alkali. penyimpangan dr
keadaan netral biasanya disebabkan karbondioksida membuat air lebih asam dan amonia
menyebabkan sifat air lebih basa.
37. Sebutkan syarat-syarat antioksidan yang baik!
Jawab:
38. Sebutkan pertimbangan yang perlu dipenuhi dalam pelaksanaan uji plot!
Jawab:
39. Jelaskan bagaimana mesin dapat mempengaruhi kualitas obat!
Jawab: Untuk menjalankan produksi tentu dibutuhkan peralatan. Peralatan yang tidak terawat
dan terkalibrasi akan mempengaruhi mutu dari obat. Oleh karena itu hendaknya
dilakukan pengontrolan mesin/peralatan yang digunakan seperti menjaga higienitas,
perawatan dan juga dilakukan kalibrasi berkala untuk menjamin keakuratan dari mesin
tersebut.
40. Hal-hal penting apa saja yang harus diperhatikan dari suatu wadah?
Jawab:
Secara umum, hal-hal penting yang harus diperhatikan dari wadah adalah:
4. Harus cukup kuat untuk menjaga isi wadah dari kerusakan
5. Bahan yang digunakan untuk membuat wadah tidak bereaksi dengan isi wadah
6. Penutup wadah harus bisa mencegah isi:
 Kehilangan yang tidak diinginkan dari kandungan isi wadah
 Kontaminasi produk oleh kotoran yang masuk seperti mikroorganisme atau uap yang akan
mempengaruhi penampilan dan bau produk.
7. Untuk sediaan jenis tertentu harus dapat melindungi isi wadah dari cahaya
8. Bahan aktif atau komponen obat lainnya tidak boleh diadsorpsi oleh bahan pembuat wadah dan
penutupnya, wadah dan penutup harus mencegah terjadinya difusi melalui dinding wadah serta
wadah tidak boleh melepaskan partikel asing ke dalam isi wadah
9. Menunjukkan penampilan sediaan farmasi yang menarik
41. Jelaskanlah 5 kriteria yang harus dipenuhi oleh setiap etiket obat!
Jawab:
Pada etiket obat tertulis:
1. Pada sebelah atas : nama Apotek, alamat apotek, nama apoteker, Nomor SIPA Apoteker, atau
Nomor SIA.
2. Sebelah kiri atas : nomor resep
3. Sebelah kanan atas : tempat dan tanggal pembuatan
4. Ditengah simetris : nama pasien
5. Dibawah nama pasien : nama obat dan cara pemakaian, karena saat ini pelayanan kefarmasian
berbasis pharmaceutical care (patient oriented) maka menurut saya dalam etiket penting untuk
disertakan jadwal minum obat (jam), waktu minum obat, dan keterangan lainnya.
6. Pada obat luar ( etiket biru ) perlu ditulis pada bagian bawah : “ Obat Luar”

Anda mungkin juga menyukai