1. Jelaskan bagaimana sediaan farmasi berbentuk larutan dapat digunakan berdasarkan cara, bentuk,
tempat, dan tujuan pemakaiannya?
Jawab:
2. Sebutkanlah hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan bila konsentrasi obat yang dibutuhkan untuk
formulasi melebihi kelarutan yang bergantung kepada sifat kimia obat dan jenis produk yang
dibutuhkan!
Jawab:
3. Sebutkan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi suatu obat?
Jawab: 1. Material/bahan baku
2. SDM
3. keuangan (berpengaruh terhadap kualitas material)
4. peralatan
5. manufacturing/proses produksi
6. metode
7. monitoring
8. motivating
9. management (pemasaran, peyimpanan, dll)
4. Sebutkanlah tahap-tahap untuk pengembangan formulasi obat!
Jawab:
Tahap-tahap pengembangan obat:
1. Program Formulasi,
2. Testing and challenging,
3. Spesifikasi bahan baku, proses dan supplier,
4. Scalling up Skala Lab (10x lipat) dari Pilot Project (10x lipat) dari Skala Industri,
5. Master production procedure,
6. Formal spesification,
7. Validation,
8. Registration,
9. Commercial Scale Industry,
10. Commercial Scale Production.
5. Dalam pembuatan suspensi yang baik, sifat-sifat fisika apa yang harus diperhatikan?
Jawab: 1. Suspensi harus tetap homogen
2. harus mudah didispersikan kembali saat pengocokan
3. suspensi harus kental untuk mengurangi kecepatan pengendapan
4. partikel suspensi harus kecil dan seragam
6. Sebutkanlah beberapa faktor yang dapat dipengaruhi oleh ukuran partikel untuk meningkatkan luas
permukaan!
Jawab: Pada campuran pereaksi yang heterogen, reaksi dimulai dari bidang sentuh (bidang yang
saling bersinggungan antar reaktan) dan pada dasarnya terjadi karena tumbukan antar zat-
zat pereaksi. Makin luas bidang sentuh maka makin banyak tumbukan dan makin cepat pula
terjadi reaksi. Luas permukaan bidang sentuh dapat diperbesar dengan memperkecil ukuran
partikelnya.
7. Sebutkan fungsi bahan penambah (additif) dalam formulasi obat!
Jawab: 1. Menutupi warna obat yang tidak sempurna (zat pewarna)
2. memberikan rasa manis pada sediaan (zat pemanis)
3. untuk membantu secara proses pembuatan
4. untuk membantu dalam identifikasi produk
5. meningkatkan stabilitas dan bioavailabilitas
8. Sebutkanlah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas suatu sediaan farmasi!
Jawab: 1. Material/bahan baku
2. SDM
3. keuangan (berpengaruh terhadap kualitas material)
4. peralatan
5. manufacturing/proses produksi
6. metode
7. monitoring
8. motivating
9. management (pemasaran, peyimpanan, dll)
9. Jelaskan berbagai cara penggunaan sediaan farmasi dalam bentuk larutan!
Jawab: 1. Gunakan sendok takar / alat lain (pipet, gelas takar obat)
2. sebaiknya tidak menggunakan sendok rumah tangga
3. hati-hati terhadap obat kumur, jangan diminum
4. sediaan obat larutan biasa dilengkapi dengan sendok takar sesuai ukuran 5 ml; 2,5 ml;
1,25 ml
10. Sebutkan fungsi zat aditif dalam formulasi sediaan berupa larutan!
Jawab:
Macam-Macam Zat Aditif dan Fungsinya:
1. Zat Pewarna: Zat aditif ini dapat memberikan, menambah, mempertegas rasa dan aroma
makanan.
2. Pengawet: Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau
penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
3. Anti oksidan: Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi.
4. Pengemulsi, pemantap, dan pengental: Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau
pemantapan sistem dispersi yang homogen pada makanan.
5. Pemutih dan pematang tepung: Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau
pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan.
6. Pengatur keasaman: Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan
derajat keasaman makanan.
7. Anti kempal: Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk.
8. Pengeras: Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan.
9. Penambah gizi: Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk
memperbaiki gizi makanan.
11. Sebutkan evaluasi-evaluasi apa saja yang harus dilakukan pada sediaan berupa larutan!
Jawab:
Evaluasi kimia identifikasi dan penetapan kadar zat aktif
Evaluasi biologi jumlah cemaran mikroba, uji efektivitas pengawet
Evaluasi fisika organoleptik, evaluasi sediaan (etiket, wadah), evaluasi kejernihan, pH, massa
jenis, viskositas
12. Jelaskan bagaimana terjadinya suspensi flokulasi!
Jawab:
Mekanisme flokulasi:
1. Mekanisme perikinetik (micro-flocculation) flokulasi pada partikel koloid 1 μm atau yang
lebih kecil karena gerak Brownian
2. Mekanisme ortokinetik (macro-flocculation) flokulasi yang didasarkan pada perbedaan
kecepatan dalam air limbah yang dapat menyebabkan adanya interaksi partikel (> 1 μm).
13. Jelaskan bagaimana cara mengendalikan flokulasi!
Jawab: melakukan pengawasan pada konsentrasi elektrolit, surfaktan, atau polimer yang
digunakan.
14. Jelaskan bagaimana mekanisme kerja sufraktan!
Jawab: Mekanisme kerja dari surfaktan untuk menstabilkan emulsi yaitu dengan menurunkan
tegangan permukaan dan membentuk lapisan pelindung yang menyelimuti globula fase
terdispersi sehingga senyawa yang tidak larut akan lebih mudah terdispersi dalam sistem
dan menjadi stabil. Gugus hidrofilik dan lipofilik yang dimiliki surfaktan dapat membentuk
lapisan film pada bagian antarmuka dua cairan yang berbeda fase. Adanya dua gugus
tersebut pada emulsifier memungkinkan emulsifier membentuk selaput tipis atau disebut
juga dengan lapisan film, disekeliling globula-globula fase terdispersi dan bagian luarnya
berikatan dengan medium pendispersi (Suryani et al. 2000). Pembentukan film tersebut
mengakibatkan turunnya tegangan permukaan kedua cairan yang berbeda fase tersebut
sehingga mengakibatkan turunnya tegangan antarmuka.
15. Jelaskan secara singkat penggunaan sediaan suspensi dalam bidang Farmasi!
Jawab: penggunaan suspensi dalam sediaan farmasi: sebagai alternatif untuk pasien yang sukar
menerima tablet, kapsul namun cocok untuk zat aktif yang tidak stabil dalam air.
16. Apakah yang disebut emulsi? Jelaskan!
Jawab: Emulsi merupakan jenis koloid dengan fase terdispersi berupa zat cair. Berdasarkan medium
pendispersinya, emulsi dapat dibagi menjadi: emulsi gas, emulsi cair, dan emulsi padat.
17. Apa yang dimaksud dengan zat pengemulsi? Jelaskan untuk apa fungsinya.
Jawab: - pengertian zat pengemulsi : senyawa organic yang memiliki 2 gugus (polar maupun
non polar) sehingga kedua zat tersebut dapat bercampur
- Fungsi: untuk membantu menjaga kestabilan emulsi minyak dan air.
18. Jelaskan cara-cara untuk menentukan jenis emulsi!
Jawab:
Cara menentukan tipe emulsi :
1. Uji pengenceran
Tergantung pada bahan yang akan diencerkan. Jika emulsi minyak dalam air, maka diencerkan
dengan air. Begitu juga sebaliknya jika emulsi air dalm minyak diencerkan dengan minyak
2. Uji konduktifitas
Air merupakan penghantar listrik yang baik. Jikasepasang elektroda dihubunngkan dengan
sebuah lampu dan sumber listrik, kemudian dimasukkan ke dalam emulsi. Apabila lampunya
menyala maka tipe emulsi minyak dalam air dan jika lampunya tidak menyala maka tipe emulsi
air dalam minyak
3. Uji kelarutan warna
Suatu pewarna larut air akan larut dalam fase berair dari emulsi dan zat warna yang larut
minyak akan ditarik oleh fase minyak.
Contoh : methylen blue larut dalam air, jika dimasukkan dalam emulsi menimbulkan warna
maka terbentuk emulsi tipe minyak dalam air. Begitu juga untuk pewarna Sudan III larut dalam
minyak, jika dimasukan kedalam emulsi dan memberikan warna maka terbentuk emulsi tipe air
dalam minyak.
4. Uji fluoresensi
Minyak jika dipaparkan pada sinar UV akan berfluoresensi. Jika emulsi dipaparkan pada lampu
UV dan semuanya berfluoresensi / berpendar maka emulsi tipe air dalam minyak. Tetapi jika
emulsi dipaparkan pada lampu UV dan fluoresensinya berbintik – bintik maka emulsi tipe
minyak dalam air
5. Uji arah creaming
Creaming adalah pemisahan antara 2 fase. Jika arah creamingnya ke bawah maka tipe emulsi
yang terbentuk adalah air dalam minyak. Tetapi jika arah creaming ke atas maka tipe emulsi
yang terbentuk adalam minyak dalam air
6. Uji kertas saring / COCl2
Kertas saring yang dijenuhkan dengan COCl2 dan dikeringkan (biru) berubah menjadi merah
muda, bila emulsi minyak dalam air ditambahkan.
19. Jelaskan perbedaan-perbedaan antara emulsi M/A dan A/M!
Jawab:
Parameter M/A A/M
Warna Busanya putih susu Dipengaruhi warna minyak
Rasa pada kulit Awalnya tidak berlemak berlemak
Konduktor Menghantar Tidak menghantar
Tetesan pada kertas saring Difusi cepat air Air tidak berdifusi
Difusi minyak lambat
20. Apa yang harus diperhatikan untuk mengembangkan bentuk sediaan semisolida yang baik?
Jawab: Untuk mengembangkan bentuk sediaan semisolida yang baik harus diperhatikan beberapa
faktor antara lain :
struktur,
berat molekul dan konsentrasi obat yang dapat melalui kulit,
jumlah obat yang dilepaskan dari pembawa pada permukaan kulit: jumlah obat yang
terdifusi melalui stretum korneum; stabilitas fisika dan kimia sediaan selama penyimpanan
dan penerimaan pasien terhadap formula yang dibuat.
21. Sebutkan fungsi kulit dilihat dari struktur kulitnya!
Jawab: 1. Epidermis ; Melindungi tubuh dari beberapa zat kimia yang tedapat dari luar tubuh
Melindungi dari sinar matahari dan bakteri
2. Dermis ; - pembuluh kapiler: untuk menghantarkan nutrisi makanan pada akar rambut
dan sel kulit
- kelenjar keringat : menghasilkan keringat
- kelenjar minyak : utk meghasilkan minyak agar kulit tidak kering
- kelenjar rambut : terdapat otot polos yang memiliki fungsi dalam menekatkan
rambut
- kumpulan syaraf nyeri, panas, rasa dingin, dan syaraf sentuhan
22. Sebutkan fungsi utama dari kulit!
Jawab:
Fungsi utama dari kulit meliputi:
1. Perlindungan tubuh manusia
2. Sensasi yaitu transmisi ke otak informasi tentang lingkungan
3. pengaturan suhu
4. Imunitas yaitu peran kulit dalam sistem kekebalan tubuh
5. Memungkinkan gerakan dan pertumbuhan tanpa cedera
6. Ekskresi dari tubuh beberapa jenis bahan limbah
7. Fungsi endokrin misal re-vitamin D
23. Sebutkan fungsi salep pada kulit!
Jawab:
1. Sebagai bahan aktif pembawa substansi obat untuk kulit
2. Sebagai bahan pelumas pada kulit
3. Sebagai bahan pelindung kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit dengan larutan berair
dan perangsang kulit
24. Jelaskan kualitas dari salep secara singkat!
Jawab:
25. Jelaskanlah aturan umum cara pembuatan salep!
Jawab:
Ketentuan Umum Cara Pembuatan Salep :
a. Peraturan salep Pertama
Zat-zat yang dapat larut dalam campuran lemak dilarutkan kedalamnya, jika perlu dengan
pemanasan.
b. Peraturan Salep Kedua
Bahan-bahan yang dapat larut dalam air, jika tidak ada peraturan lain dilarutkan lebih dahulu
dalam air, asalkan air yang digunakan dapat di serap seluruhnya oleh basis salep. Jumlah air yang
digunakan di kurangi dari basis.
c. Peraturan Salep Ketiga
Bahan-bahan yang sukar atau hanya sebagian dapat larut dalam lemak dan air, harus diserbuk
lebih dahulu kemudian diayak dengan pengayak B40.
26. Sebutkan tipe-tipe salep! Jelaskan secara singkat.
Jawab:
(1) Menurut konsistensinya salep dibagi menjadi :
(a) Unguenta : adalah salep yang mempunyai konsistensi seperti mentega, tidak
mencair pada suhu biasa tetapi mudah dioleskan tanpa memakai
tenaga.
(b) Cream : adalah salep yang banyak mengandung air, mudah diserap kulit.
Suatu tipe yang dapat dicuci dengan air.
(c) Pasta : adalah suatu salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat
(serbuk). Suatu salep tebal karena merupakan penutup atau
pelindung bagian kulit yang diberi.
(d) Cerata : adalah suatu salep berlemak yang mengandung persentase tinggi
lilin (waxes), sehingga konsistensinya lebih keras.
(e) Gelones Spumae : adalah suatu salep yang lebih halus. Umumnya cair dan
(Jelly) mengandung sedikit atau tanpa lilin digunakan terutama pada
membran mukosa sebagai pelicin atau basis. Biasanya terdiri dari
campuran sederhana minyak dan lemak dengan titik lebur yang
rendah.
(2) Menurut Efek Terapinya, salep dibagi atas :
Salep Epidermic (Salep Penutup)
Digunakan pada permukaan kulit yang berfungsi hanya untuk melindungi kulit dan
menghasilkan efek lokal, karena bahan obat tidak diabsorbsi. Kadang-kadang ditambahkan
antiseptik, astringen untuk meredakan rangsangan. Dasar salep yang terbaik adalah senyawa
hidrokarbon (vaselin).
Salep Endodermic
Salep dimana bahan obatnya menembus ke dalam tetapi tidak melalui kulit dan terabsorbsi
sebagian. Untuk melunakkan kulit atau selaput lendir diberi lokal iritan. Dasar salep yang baik
adalah minyak lemak.
Salep Diadermic (Salep Serap).
Salep dimana bahan obatnya menembus ke dalam melalui kulit dan mencapai efek yang
diinginkan karena diabsorbsi seluruhnya, misalnya pada salep yang mengandung senyawa
Mercuri, Iodida, Belladonnae. Dasar salep yang baik adalah adeps lanae dan oleum cacao.