Anda di halaman 1dari 15

Kompetensi Dasar

• 3.3. Menganalisis struktur dan kebahasaan


teks editorial
• 4.3. Merancang teks editorial dengan
memerhatikan struktur dan
kebahasaan baik secara lisan maupun
tulis
Teks Editorial
Teks editorial adalah sebuah artikel dalam surat kabar yang berisi
pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa yang
aktual yang sedang menjadi tema pada saat surat kabar itu
diterbitkan. Isu atau masalah aktual itu dapat berupa masalah
politik, sosial, ekonomi, budaya, kesehatan, teknologi, olah raga,
atau apapun yang sedang viral di masyarakat.
 
Teks editorial disebut juga tajuk rencana merupakan opini
atau pendapat yang ditulis oleh redaksi sebuah media terhadap
isu aktual di masyarakat. Opini yang diulis oleh redaksi tersebut
dianggap sebagai pandangan resmi suatu penerbit atau media
terhadap suatu isu aktual.
Tujuan Teks Editorial

• mengajak pembaca untuk ikut berpikir


tentang isu aktual yang sedang hangat
dibicarakan atau sedang terjadi di kehidupan
sekitar.
• memberikan opini atau pandangan redaksi
kepada pembaca terhadap isu yang sedang
berkembang.
Manfaat Teks Editorial

• Memberikan informasi kepada pembaca


• Merangsang pemikiran pembaca
• Mampu menggerakkan pembaca untuk
bertindak.
Fungsi Teks Editorial

• menjelaskan berita dan akibatnya pada masyarakat.


• memberi latar belakang dari kaitan berita dengan
kenyataan sosial dan faktor yang memengaruhi
dengan lebih menyeluruh.
• terkadang ada analisis kondisi yang berfungsi untuk
mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang
bisa terjadi.
• meneruskan penilaian moral mengenai berita
tersebut
Ciri-Ciri Teks Editorial :

• Topik : hangat, aktual dan faktual.


• sistematis dan logis.
• merupakan sebuah opini / pendapat yang
bersifat argumentatif.
• menggunakan kalimat yang singkat, padat dan
jelas.
Struktur Teks Editorial

• Pengenalan isu (tesis)


merupakan bagian pendahuluan. Fungsinya adalah menengenalkan
isu/permasalahan yang akan dibahas dalam bagian berikutnya.
Pada bagian ini disajikan peroalan aktual, fenomenal, dan
kontroversial
• Penyampaian pendapat (argumen)
Bagian ini bagian pembahasan yang berisi tanggapan redaksi
terhadap isu yang sudah diperkenalkan sebelumnya.
• Penegasan
Bagian ini berupa simpulan, saran atau rekomendasi, harapan
redaksi terhadap pihak terkait dlsm menghadapi atau mengatasi
persoalan yang terjadi dalam isu yang sudah dipaparkan di atas.
 
Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

• menggunakan kalimat retoris. Contoh : Benarkah


UU Cipta Kerja membela para buruh pribumi ?
• menggunaan kata-kata populer
• menggunakan kata ganti penunjuk tempat,
peristiwa, waktu, seperti: ini, itu, ke sini, begitu.
• menggunakan konjungsi kausalitas seperti:
sehingga, karena, sebab, oleh sebab itu
(Kemdikbud, 2017, hlm. 100
Jenis jenis Teks Editorial

• Interpretaive editorial,bertujuan menjelaskan isu dengan


menyajikan fakta
• Controversial editorial, bertujuan meyakinkan
keinginan/menumbuhkan kepercayaan pembaca terhadap
suatu isu. Dalam editorial ini biasanya pendapat yang
berlawanan akan digambarkan lebih buruk.
• Explantory editorial, bertujuan menyajikan masalah/ isu
agar diidentifikasi dan dinilai oleh pembaca , dalam
rangka membuka mata masyarakat agar memperhatikan
suatu isu.
Contoh Teks Editorial tentang Pendidikan

• Berikut ini adalah contoh teks editorial


tentang pendidikan yang diambil dari
editorial koran tempo edisi 10 agustus
2020 dengan penyesuaian.
Jangan Pertaruhkan Nasib Peserta Didik

• Pengenalan Isu (Tesis)


Di tengah pandemi COVID-19 sekalipun,
pemerintah tetap berkewajiban memenuhi hak
anak bangsa untuk memperoleh pendidikan,
pemerintah tidak boleh sembarangan membuka
sekolah berdasarkan status wabah suatu
daerah.
Penyampaian Pendapat (Argumen)

• Menteri Pendidikan dan Kebudayaa Nadiem Makari pada jumat lalu


mengizinkan sekolah yang berada di wilayah zona kuning untuk
mengadakan pembelajaran luring (tatap muka). Padahal sebelumnya
Kemdikbud hanya mengizinkan sekolah di zona hijau saja untuk dibuka
secara bertahap dengan protokol kesehatan yang ketat.
• Jika tidak dilaksanan dengan hati-hati, izin berdasarkan status wilayah
tersebut bisa menjadi malapetaka. Sebab, zona merah, oranye, kuning
atau hijau bukanlah sekat yang ketat. Selama pergerakan penduduk antar
zona wilayah masih bebas, maka semua zona tetap rawan tertular
COVID-19.
• Izin pembelajaran tatap muka sebaiknya diberikan berdasarkan kesiapan
dari masing-masing sekolah untuk menjalankan protokol kesehatan
dengan baik. Tolak ukurnya tidak hanya dari ketersediaan fasilitas
pencegah penularan saja. Sekolah juga harus memastikan semua guru,
staff, murid, hingga orangtua siswa tidak memiliki riwayat interaksi
dengan suspect yang terpapar virus. Hal tersebut bukanlah hal yang
mudah.
Penyampaian Pendapat (Argumen
• Pengakuan Mas Menteri Nadiem bahwa PJJ atau pembelajaran jarak jauh
selama masa pandemi kurang efektif bukanlah hal yang mengada-ada. Di
berbagai wilayah terutama di di daerah terpencil banyak murid yang tidak
memiliki smartphone dan akses internet. Tidak sedikit pula guru yang belum
siap mengajar dari jarak jauh.
• Pandemi COVID-19 memang telah memperlihatkan lagi betapa timpangnya
infrastruktur Indonesia. Sebelumnya, OECD atau Organization for Economic
Cooperation and Development pernah melansir data bahwa hanya 34 persen
penduduk Indonesia yang terkoneksi dengan internet. Survey Asosiasi Penyedia
Jasa Internet Indonesia pada tahun 2018 juga mengungkap hasil yang serupa.
Di Jawa, lebih dari 55,7% penduduk dapat mengakses internet. Sementara itu
di Kalimantan baru 6,6% saja yang terhubung ke internet. Namun semua fakta
tersebut tidak menjadi alasan untuk memperlonggar izin pembukaan sekolah.
• Pada masa pandemi yang masih berkecamuk, pemerintah tidak boleh bertaruh
dengan memperluas wilayah yang boleh mengadakan pembelajaran tatap
muka. Kebijakan membuka sekolah di zona kuning tanpa menjamin
keamanannya hanya akan menimbulkan kesan bahwa pemerintah telah putus
asa.
Penegasan Ulang

• Pemerintah harus berusaha lebih keras untuk mencari jalan keluar


dalam mengatasi hambatan pembelajaran daring. Misalnya dengan
memberikan tunjangan dan fasilitas yang memadai untuk para guru
dan murdi yang kurang mampu. Dalam masa pandemi ini, peran
guru dalam menyelamatkan masa depan anak sama pentingnya
dengan peran tenaga medis dalam menyelamatkan nyawa pasien.
• Sembari mengoptimalkan pembelajaran jarak jauh, pemerintah
juga sebaiknya mendorong keluarga sebagai salah satu tempat
pendidikan utama. Pandemi telah memaksa orangtua untuk lebih
lama berada di rumah bersama anaknya. Ini adalah kesempatan
yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mengajak
orangtua agar secara intensif membimbing anaknya sendiri.
• Setelah wabah berlalu pemerintah juga harus lebih serius dalam
membangun infrastruktur pendidikan yang merata. Sebab hanya
melalui pemerataan akses pendidikan semua anak bangsa dapat
merawat harapan akan masa depan yang lebih baik.
TUGAS
• Buatlah sebuah teks editorial
• Topik/isu terbaru yang menurut Anda sangat menarik
Caranya :
• Tentukan dahulu isu dengan merumuskan dalam kalimat yang
singkat. Contoh : Pro-Kontra UU Cipta Kerja
• Catat beberapa fakta
• Catat beberapa opini/sikap/pandangan Anda yang muncul dalam
pikiran Anda
• Kembangkan opini/sikap/pandangan itu menjadi bahasan yang
menarik
• Tik dengan ukuran huruf 12 times newroman pada kertas HVS A4,
lalu print out. Hasil akhir minimal 7 paragraf
• Lama pengerjaan tugas dua minggu (8 November 2020)
• Kumpulkan melalui KM dan simpan di meja bpk di ruang wakasek

Anda mungkin juga menyukai