Dua kalimat pendapat pada teks tersebut ditandai dengan nomor ....
A.(1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
Soal
4. (1) Kita pertanyakan keseriusan pemerintah menyediakan infrastruktur dan sarana transportasi publik,
khususnya angkutan darat. (2) Sampai kini, belum terlihat upaya signifikan ke arah itu. (3) Bahkan, kita melihat
kemacetan parah setiap saat di kota-kota besar, khususnya di Jakarta. (4) Kegagalan pemerintah di sektor
transportasi publik itulah pemicu konsumsi BBM semakin melonjak. (5) Buktinya, sektor transportasi darat
menyedot 90 persen BBM bersubsidi, mobil pribadi mengonsumsi 53 persen dan sepeda motor 40 persen. (6)
Menggunakan kendaraan pribadi walau ongkos mahal menjadi pilihan efektif ketika solusi alternatif bagi
masyarakat tidak tersedia. (7) Kita ingatkan, jangan sampai pemerintah ingin menghemat anggaran subsidi demi
APBN lantas masyarakat berkorban berkali-kali lipat karena kehilangan kesempatan peningkatan produktivitas,
akibat kelangkaan BBM yang merugi, melainkan secara umum pertumbuhan ekonomi pun terhambat.
Masalah dalam kutipan tajuk rencana tersebut adalah ...
A. Pemerintah tidak serius dalam menyediakan infrastruktur dan sarana transportasi publik.
B. Kegagalan pemerintah di sektor transportasi publik memicu konsumsi BBM semakin melonjak.
C. Kemacetan lalu lintas parah terlihat pada setiap saat di kota-kota besar, khususnya di Jakarta.
D. Pemerintah ingin menghemat anggaran subsidi APBN, tetapi dalam kenyataannya malah sebaliknya.
E. Pertumbuhan ekonomi terhambat dan terjadi kelangkaan BBM karena pemerintah menaikkan harga BBM.
Soal
5. (1) Pendidikan yang dulu diperjuangkan mati-matian oleh para pejuang kemerdekaan agar seluruh
rakyat mendapatkan hak yang sama, ternyata masih milik segolongan orang tertentu. (2) Setiap tahun
ajaran baru selalu muncul keganjilan berulang-ulang yakni kebingungan orang tua mencari sekolah untuk
anaknya. (3) Ternyata keganjilan itu muncul karena masalah lama belum tuntas. (4) Standardisasi sekolah
masih belum jelas sehingga menimbulkan kasta-kasta dalam pendidikan. (5) Sistem kasta tersebut
membuat para orang tua berlomba-lomba untuk mendapatkan sekolah berkasta tinggi. (6) Bahkan,
mereka rela mengeluarkan biaya besar agar anaknya bisa masuk di sekolah favorit. (7) Sementara,
banyak siswa yang tidak bisa masuk ke sekolah favorit bukan karena kurang pandai, melainkan karena
mereka tidak mampu membayar biaya sekolah yang tinggi. Inilah ironi pendidikan Indonesia.
Opini penulis dalam tajuk tersebut adalah ....
(A) Seluruh rakyat mendapatkan hak pendidikan yang sama.
(B) Pemerataan pendidikan telah diperjuangkan mati-matian.
(C) Pendidikan masih menjadi milik segolongan orang tertentu.
(D) Standardisasi pendidikan akan menimbulkan keganjilan.
(E) Sekolah berkasta tinggi memerlukan biaya yang tinggi
Kunci Jawaban
1. D
2. A
3. C
4. A
5. D