pedaging
• kadar air 10% lebih tahan disimpan dibandingkan dengan kadar air di atas 14%.
• untuk nilai minimum, dimaksudkan agar berhati-hati dalam menyusun formula pakan.
Kandungan nutrisi pakan tersebut sebaiknya lebih dari nilai minimum atau setidaknya
sama.
• Nilai minimum tertera untuk kebutuhan gizi protein, energi, asam amino lisin,
metionin, serta metionin dan sistin. Kandungan protein pakan itik petelur dapat
diturunkan 15% dari rekomendasi, asalkan kandungan asam amino lisin, metionin dan
triptofan sesuai dengan nilai rekomendasi.
KEBUTUHAN NUTRISI
• kebutuhan nutrisi ternak sering ditetapkan nilainya termasuk nilai safety margin untuk
mengantisipasi perbedaan kecernaan nutrisi pada berbagai bahan pakan tersebut.
• Kebutuhan protein dan asam amino adalah kebutuhan protein kasar dan asam amino total.
• Kebutuhan asam amino tercerna lebih rendah yaitu sekitar 90 – 92% dari kebutuhan asam
amino total. Dengan tersedianya kebutuhan gizi ternak unggas ini, diharapkan para
peternak dapat menyusun formula pakan yang memenuhi kandungan gizi pakan sesuai
rekomendasi untuk memperoleh produktivitas dan efisiensi produksi ternak yang tinggi.
KEBUTUHAN NUTRISI (ENERGI METABOLIS DAN
PROTEIN) BAGI TERNAK UNGGAS
KEBUTUHAN NUTRISI AYAM RAS PEDAGING
(BROILER)
(protein, energi, asam amino lisin, metionin, dan asam amino metionin dan sistin,
kalsium (Ca), dan fosfor (P) tersedia atau P total)
Kebutuhan protein untuk ayam pedaging umur 0 – 3 minggu adalah 23%
dengan minimum 19% dan turun menjadi 20% dengan anjuran minimum 18%
pada ayam pedaging yang berumur 3 – 6 minggu.
Kebutuhan gizi lainnya seperti lisin, metionin, metionin + sistin, Ca dan P
juga menurun seperti kebutuhan protein yaitu menurun sesuai dengan
bertambahnya umur ayam pedaging.
terdapat 12 asam amino esensial untuk unggas, akan tetapi pada umumnya
hanya asam amino metionin dan lisin saja yang kurang terutama jika
menggunakan formula utama jagung dan bungkil kedelai.
Kebutuhan protein dan asam amino unggas untuk ayam pedaging selalu lebih
rendah dibandingkan dengan NRC (1994). Kemungkinan hal ini terjadi karena
kebutuhan minimum yang berarti dapat saja lebih dari nilai kebutuhan gizi
tersebut atau sama dengan nilai anjuran NRC (1994).
Akan tetapi, yang paling penting dipertimbangkan adalah tingkat konsumsi
gizi dalam satuan berat/ekor/hari, bukan konsentrasi gizi seperti % atau g/kg.
Pada konsumsi pakan yang tinggi, konsentrasi gizi dapat diturunkan dan pada
tingkat konsumsi pakan yang rendah, konsentrasi gizi harus dinaikkan untuk
menjamin terpenuhinya berat gizi yang dikonsumsi/ekor/hari.
KEBUTUHAN NUTRISI AYAM RAS PEDAGING
(BROILER)
KEBUTUHAN NUTRISI PADA FASE PERTUMBUHAN DAN
PENGGEMUKAN SEBAGAI BERIKUT :
Thank you