Anda di halaman 1dari 15

Faktor-faktor nutrisi unggas

pedaging

BATOR TRI LAKSONO


195050107113012

Bator tri laksono


195050107113012
PENDAHULUAN

• Ayam broiler termasuk ke dalam ordo Galliformes,familyPhasianidae dan


spesies Gallusdomesticus. Ayam broiler merupakan ayam tipe pedaging yang
lebih muda dan berukuran lebih kecil.Broiler memiliki daya produktifitas
daging yang tinggi dalam waktu 5-7 minggu (Santoso, 2009).
faktor yang mempengaruhi
jumlah kebutuhan energi adalah
keseimbangan nutrien.
Kandungan gizi dalam ransum
Konsumsi protein ayam broiler sangat bergantung ternak yang menjadi sumber
pada kandungan energi dalam pakannya.
Kandungan energi yang tinggi dalam ransum, energi adalah karbohidrat,
menyebabkan konsumsi ransum akan menurun. protein dan lemak. Energi
Atas dasar hal tersebut maka penyusunan ransum metabolis yang diperlukan
harus memperhitungkan ratio (imbangan) antara
energi dan protein. ayam berbeda, sesuai tingkat
umurnya, jenis kelamin dan
cuaca.Semakin tua ayam
membutuhkan energy metabolis
lebih tinggi.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
kualitas broiler sbb

kesehatan, suplai pakan, kandungan nutrisi pakan, program


pencahayaan, suhu, kelembaban, ventilasi, suplai air dan program
vaksinasi (Aviagen, 2009).
KEBUTUHAN
Kebutuhan nutrisi ternak unggas berbeda sesuai
NUTRISI dengan jenis unggas, bangsa, umur, fase produksi, dan
TERNAK jenis kelamin. Kebutuhan nutrisi tersebut mencakup
UNGGAS protein, asam amino, energi, Ca, dan P serta tingkat
konsumsi pakan/ekor/hari.

penggunaan pakan untuk unggas yang


diekspresikan ke dalam Feed Conversion Ratio
(FCR). Kebutuhan vitamin dan mineral lainnya
umumnya sudah terpenuhi dengan mencampurkan
premix (campuran berbagai vitamin dan mineral) ke
dalam campuran pakan.
• untuk takaran kadar air pakan yaitu 14% (kurang dari 14%) untuk menjamin
kesegaran pakan terutama untuk menghindari pertumbuhan jamur. Hal ini
berarti bahwa semakin sedikit kadar air pakan akan semakin baik.
CONTOH

• kadar air 10% lebih tahan disimpan dibandingkan dengan kadar air di atas 14%.
• untuk nilai minimum, dimaksudkan agar berhati-hati dalam menyusun formula pakan.
Kandungan nutrisi pakan tersebut sebaiknya lebih dari nilai minimum atau setidaknya
sama.
• Nilai minimum tertera untuk kebutuhan gizi protein, energi, asam amino lisin,
metionin, serta metionin dan sistin. Kandungan protein pakan itik petelur dapat
diturunkan 15% dari rekomendasi, asalkan kandungan asam amino lisin, metionin dan
triptofan sesuai dengan nilai rekomendasi.
KEBUTUHAN NUTRISI

• kebutuhan nutrisi ternak sering ditetapkan nilainya termasuk nilai safety margin untuk
mengantisipasi perbedaan kecernaan nutrisi pada berbagai bahan pakan tersebut.
• Kebutuhan protein dan asam amino adalah kebutuhan protein kasar dan asam amino total.
• Kebutuhan asam amino tercerna lebih rendah yaitu sekitar 90 – 92% dari kebutuhan asam
amino total. Dengan tersedianya kebutuhan gizi ternak unggas ini, diharapkan para
peternak dapat menyusun formula pakan yang memenuhi kandungan gizi pakan sesuai
rekomendasi untuk memperoleh produktivitas dan efisiensi produksi ternak yang tinggi.
KEBUTUHAN NUTRISI (ENERGI METABOLIS DAN
PROTEIN) BAGI TERNAK UNGGAS
KEBUTUHAN NUTRISI AYAM RAS PEDAGING
(BROILER)

umur 0 – 3 minggu (starter), dan 3 – 6 minggu (finisher). Jenis kebutuhan gizi


ayam pedaging hanya dibatasi pada yang paling penting saja yaitu :

(protein, energi, asam amino lisin, metionin, dan asam amino metionin dan sistin,
kalsium (Ca), dan fosfor (P) tersedia atau P total)
Kebutuhan protein untuk ayam pedaging umur 0 – 3 minggu adalah 23%
dengan minimum 19% dan turun menjadi 20% dengan anjuran minimum 18%
pada ayam pedaging yang berumur 3 – 6 minggu.
Kebutuhan gizi lainnya seperti lisin, metionin, metionin + sistin, Ca dan P
juga menurun seperti kebutuhan protein yaitu menurun sesuai dengan
bertambahnya umur ayam pedaging.
terdapat 12 asam amino esensial untuk unggas, akan tetapi pada umumnya
hanya asam amino metionin dan lisin saja yang kurang terutama jika
menggunakan formula utama jagung dan bungkil kedelai.
Kebutuhan protein dan asam amino unggas untuk ayam pedaging selalu lebih
rendah dibandingkan dengan NRC (1994). Kemungkinan hal ini terjadi karena
kebutuhan minimum yang berarti dapat saja lebih dari nilai kebutuhan gizi
tersebut atau sama dengan nilai anjuran NRC (1994).
Akan tetapi, yang paling penting dipertimbangkan adalah tingkat konsumsi
gizi dalam satuan berat/ekor/hari, bukan konsentrasi gizi seperti % atau g/kg.
Pada konsumsi pakan yang tinggi, konsentrasi gizi dapat diturunkan dan pada
tingkat konsumsi pakan yang rendah, konsentrasi gizi harus dinaikkan untuk
menjamin terpenuhinya berat gizi yang dikonsumsi/ekor/hari.
KEBUTUHAN NUTRISI AYAM RAS PEDAGING
(BROILER)
KEBUTUHAN NUTRISI PADA FASE PERTUMBUHAN DAN
PENGGEMUKAN SEBAGAI BERIKUT :
Thank you

Anda mungkin juga menyukai