I.
PENDAHULUAN
1 67
1 68
1 69
Gambar 1 . Konsumsi bahan kering produksi susu dan bohot badan sapi perah
selama siklus laktasi (dimodifikasi dari Chamberlain and
Wilkinson, 1996)
171
yakni pada sapi perah yang belum mencapai dewasa dan masih
dalam pertumbuhan tubuhnya, dan (e) Kondisi tubuh, apabila
terdapat kelebihan energi di dalam pakan maka nutrien tersebut
akan disimpan dalam bentuk lemak dan dipergunakan kemudian
apabila terdapat kekurangan energi di dalam pakan .
Pada sapi perah muda, kekurangan konsumsi energi akan
menyebabkan pertumbuhan dan reproduksi yang terlambat. Pada
sapi perah dewasa, kekurangan konsumsi energi akan
mengakibatkan kurangnya produksi susu dan menurunnya bobot
badan . Pada sapi perah yang sedang laktasi, energi dibutuhkan
untuk hidup pokok, proses selama kebuntingan, produksi susu
dan memperbaiki kondisi tubuh . Kebutuhan energi untuk hidup
pokok misalnya untuk proses pernapasan, mempertahankan
temperatur tubuh, berjalan dan melakukan aktivitas makan .
Energi yang dibutuhkan untuk hidup pokok bervariasi
bergantung pada bobot badan ternak seperti terlihat pada Tabel
1.
Tabel 1 . Kebutuhan ener i sa i erah untuk hidu
Bobot badan
(kg)
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
600
1 73
Ke-6
Ke-7
Ke-8
Ke-9
3 0
Kadar Protein
,6
0
9
0
~~
0
4 6
4 8
5 0
1 74
.~ ,8
4
Tabel 4 . Kebutuhan energi per liter susu dengan berbagai komposisi kadar
lernak dan rotein susu (k TDN/liter; dikuti dari MAFF, 1984
Kadar
L.emak (%) 2,6
2,8
3,0
3,2
3,0
3,2
3,4
3,6
3,8
4,0
4,2
4,4
4,6
4,8
5,0
03
03
03
03
04
04
0 4
0 4
04
0,4
0,4
03
03
03
04
04
04
0 4
0 4
04
0,4
0,4
0,3
03
03
0,4
0,4
04
0,4
0,4
0,4
0,4
0,4
03
03
03
03
04
04
0 4
0 4
04
0,4
0,4
03
04
04
04
04
04
0 4
0 4
04
0,5
0,4
03
0,4
04
04
04
04
0 4
0 4
04
0,5
0,4
4,0
4,2
4,4
04
04
04
04
04
04
0 4
0 4
04
0,4
0,4
04
04
04
04
04
04
0,4
0,4
0,4
0,4
0,4
04
04
04
04
04
0,4
0,4
0,4
0,4
0,4
0,5
111.3 Protein
Kecukupan protein merupakan suatu prasyarat penting
untuk menghasilkan produksi susu yang tinggi . Jumlah protein
yang dibutuhkan oleh seekor sapi perah yang sedang laktasi
sangat bergantung pada ukuran tubuhnya, pertumbuhan,
produksi susu dan fase kebuntingan . Namun, di antara faktorfaktor tersebut, produksi susu merupakan faktor yang paling
dominan memengaruhi kebutuhan protein ternak. Suatu
penelitian klasik menunjukkan bahwa produksi susu meningkat
sebesar 550 liter/laktasi ketika kandungan protein pakan
dinaikkan dari 13,9 menjadi 15,8% (Kutches, 1979) .
Selain untuk ternak inangnya, protein dibutuhkan guna
terciptanya populasi mikroba rumen yang balk, hal tersebut
dibutuhkan bagi pencernaan optimum pakan hijauan dan
konsentrat . Populasi mikroba di dalam rumen juga akan
berpengaruh terhadap konsumsi protein oleh sapi perah . Hasil
fermentasi mikroba di dalam rumen berupa asam lemak (VFA)
sebagai suatu sumber energi untuk produksi . Oleh karena itu,
protein dari pakan yang dikonsumsi dan dicerna di rumen akan
menjamin pertumbuhan populasi mikroba dengan balk yang
selanjutnya akan menjamin proses pencernaan yang sangat
efektif.
Mengingat pentingnya peran mikroba rumen, maka dalam
perkembangan ilmu nutrisi ruminansia, protein yang dibutuhkan
1 75
1 79
181
1 82
Sumber
Penggunaan (%)
15-40
Energi
Wheat pollard
35-50
Energi
Bung kil-bungkilan
25-40
Protein
5-15
Protein
Onggok/gaplek
0-10
Energi
0-20
0-40
Energi dan
Protein
Protein dan
Energi
Masalah
Nutnsi bervariasi (jenis padi),
.emalsuan saat har .a mahal
Bahan impor, persaingan
den an akan un as
Harga mahal saat ekspor,
kandungan lemak agak
tin i, mudah ten ik
1 83
Sumber energi :
Dedak padi
Dedak jaqung
Sekam padi
Onggok
Sumber protein :
Kedelai
Kacanq tanah
Ampas tahu
Ampas kecap
9ahan kering
% dari bahan kering
(%)
Protein
Serat
Abu Lemak
kasar
Sumber pustaka
85,7
92,9
90,8
85,5
13,0
146
3 3
2,1
138
11,6
6,3
10,9
8,2
224
1 7
9 0
5 6
0,5
88,6
88,8
14,7
86,9
46,3
31,4
25,2
21,1
8,6
6,3
20,7
17,2
8,2
6 3
5,7
6,8
15,0
11 4
5,6
7,6
V.
1 85
186
187
1 88
1 93
2007
2006
2008
53 .991 .983
54 .024 .140
51 .238 .042
51 .252 .373
2 .786 .929 _ 2 .741 .991
15 .244 .137
13 .765.754
902 .647
1 .008 .257
831 .731
828 .857
327 .337
337 .093
19 .040 .209
18 .850 .821
1 .813 .624
1 .771 .069
53 .959 .846
51 .266.707
2 .697 .778
16 .881 .293
1 .126.222
825.993
347.141
18 .663.316
1 .729.512
2010
2009
53.927 .727
51 .281 .046
2 .654 .278
18.694 .273
1 .257 .990
823 .139
357 .488
18 .477 .676
1 .68q .931
53 .895 .628
51 .295 .388
2 .611 .480
20,701 958
1 .405 .174
820 .295
368 .144
18 .293 .882
1 .649 .301
Jerami :
Padi
Jaqung
Kedelai
Kacanq tanah
Ubi jalar
Daun :
Ubi kayu
Jagung muda
Bahan
kering (%)
39,8
38,9
84,8
19,2
80,5
5 5
7 6
7 7
101
143
28,1
24,4
42,2
255
395
238
106
8 6
123
200
25,2
72,6-76-3
282
5 4-7 3
461
247
29 4
7 7
7 8
148 187 1 0-1 6
0 9
17
18
1 0
Referens
198
ba ian tanaman a un
Bahan
Jerami
Klobot
Janggel
Daun
Batang
Tongkol
38,9
42,6
40,8
17-20
17-20
20
Protein
7,6
3,4
3,3
16,3
5,5-7,9
3,9-7,8
Lemak
1,7
2,6
1,7
1,5-2,3
0,7-1,0
0,7-1,0
Tepung
daqing
Tepunq tulang
Tepung bulu
Tepunq darah
Minyak ikan
Bungkil kapuk
Sorqum
Jagung
Polar gandum
Kandungan(%)
Air Protein
SK Lemak Aflatoksin
Abu ' Ca
(maks) (min) (maks) (maks) (maks)
(maks) (maks)
(ppb)
10
55
2 5
8
25
8
10
10
10
0 5
12 _
11
12
20
78
80
15
1
40
8
75
14
13
3
3 0
11
7
1
995
4
3
3,0
3
70
3
45
100
50
7
2
6
24
0 2
0 6
P
(m'n)
NaCI
(maks)
06
9
0 7
0 3
06
0 6
0 6
1
0 2
0 5
0 2
0 03 0 07 0 30-0 45
g
(
99
Kandungan (%)
Air
TDN Protei Lemak
NDF
Abu
(maks) (min) n (min) (maks)
(maks) , (maks)
14
70
16
7
35
10
18
7
35
14
75
10
14
65
14
7
30
10
14
21
12
0
8
94
14
78
16
7
10
10
14
75
15
6
30
10
Ca
0,8-1,0
1 0-1,2
0 6-0 8
0 7-0 9
0 4-0 6
0,6-0,8
0,6-08
0 6-0 8
0 6-0 8
0,4-06
0,6-08
0,5-0,7
PENUTUP
202
20 3
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni ., Y .N ., U . Umiyasih dan N.H . Krishna . 2006 . Potensi Limbah
Jagung Siap Rilis sebagai Sumber Hijauan Sapi Potong . Prosiding
Lokakarya Nasional Jejaring Pengembangan Sistem Integrasi JagungSapi, Pontianak, 9-10 Agustus 2006 . Pusat Penelitian dan
Pengembangan Peternakan, Bogor .
204
JNMT (Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak) . 2000 . Potensi dan Prospek
Bahan Pakan Alternatif. Bul . Peternakan, 16-18 . Edisi Tambahan .
Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta,
Kuswandi . 1983 . Pengaruh Umur dan Tinggi Pemotongan Pucuk
Tanaman Singkong terhadap Produksi dan Bagian yang Termakan
Kambing Lepas Sapih . Prosiding Seminar Pemanfaatan Limbah
Pangan dan Limbah Petanian untuk Makanan Ternak, 10-12 Januari
1983 . LKN-LIPI .
Kuswandi . 1998 . Utilisation of Rice Hulls as the Basis of Rations for the
Efficient Growth of Young Sheep . Disertasi . Dept. Wol and Anim .
Sci . Univ . New South Wales, Sydney . Australia .
Kuswandi, C . Talib dan A .R . Siregar . 2002 . Progeny Test and
Performance Test Sapi-sapi FH Calon Pejantan dan Induk ke Arab
Pembentukan Elite Herd Sapi Indonesian Holstein . Laporan Penelitian
Tahun 2001 . Balai Penelitian Ternak, Ciawi-Bogor .
Kuswandi, C . Talib dan A .R . Siregar dan Tatit Sugiarti . 2005a . Pengaruh
Imbangan antara Rumput dan Konsentrat pada Sapi Perah Indonesia
Holstein Fase Bunting dan Laktasi . Laporan Penelitian Tahun 2004
Balai Penelitian Ternak, Ciawi-Bogor .
20 5
206
2 07
2 08