Anda di halaman 1dari 18

Nama : FITRA RAMDANI

Nim :B1D022233

Kelas : 4C1

Soal Pilihan Ganda Kuliah 03: KOMPONEN NUTRISI UTAMA

1. Karbohidrat kompleks yang paling umum ditemukan dalam pakan ternak adalah:
Jawaban: b .Selulosa
2. Fungsi utama protein dalam nutrisi ternak ruminansia adalah:
Jawaban: b. Untuk memperbaiki jarinagn tubuh
3. Asam lemak esensial yang penting untuk kesehatan ternak ruminansia adalah:
Jawaban: b .Asam linoleat
4. Proses fermentasi serat dalam rumen menghasilkan gas:
Jawaban: c. Metana
5. Protein kasar pada label pakan ternak mencerminkan:
Jawaban: a. Jumlah total protein dalam pakan
6. Serat dalam pakan ternak ruminansia membantu dalam:
Jawaban : d. Meningkatkan kesehatan pencernaan
7. Kualitas lemak dalam pakan ternak ruminansia berpengaruh terhadap:
Jawaban: c. Warna daging ternak
8. Formulasi pakan yang tepat harus memperhitungkan:
Jawaban: d. Kebutuhan nutrisi ternak
9. Kecukupan asam lemak esensial dalam pakan ternak ruminansia dapat membantu
dalam:
Jawaban: d. Memperbaiki kualitas daging
10. Kekurangan protein dalam pakan ternak ruminansia dapat mengakibatkan:
Jawaban: b. Pertumbuhan lambat
Soal Essay Kuliah 02: KEBUTUHAN NUTRISI DASAR PADA TERNAK
RUMINANSIA

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kebutuhan nutrisi dasar pada ternak ruminansia.
Jawaban:
 Nutritional Constraints: Ini melibatkan pemahaman tentang batasan-batasan
nutrisi yang memengaruhi pertumbuhan, produksi, dan kesehatan ternak
ruminansia

 Mineral Nutrition: Kebutuhan mineral seperti kalsium, fosfor, magnesium,


dan lainnya sangat penting untuk kesehatan dan fungsi tubuh ternak.

 Rumen Fermentation: Proses fermentasi di dalam rumen memainkan peran


kunci dalam pencernaan serat dan produksi energi.

 Utilization of Fibrous Carbohydrates: Ternak ruminansia mengandalkan serat


sebagai sumber energi. Oleh karena itu, pemahaman tentang bagaimana
mereka memetabolisme serat sangat penting

 Application of Ruminant Precepts to Nonruminant Fermentive Digestion:


Prinsip-prinsip yang berlaku pada ternak ruminansia juga dapat diterapkan
pada sistem pencernaan fermentatif nonruminansia.

 Taxonomy and Evolution: Memahami hubungan evolusi dan taksonomi


ternak membantu dalam memahami kebutuhan nutrisi mereka.

 Nonruminant Competitors: Bagaimana kompetitor nonruminansi


mempengaruhi nutrisi dan ekologi ternak ruminansia.

 Gastrointestinal Anatomies: Pemahaman tentang struktur anatomi sistem


pencernaan ternak membantu dalam merancang pakan yang sesuai.

 Feeding Behavior: Bagaimana perilaku makan ternak memengaruhi asupan


nutrisi. Van Soest, P. J. (1994).
2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
pada ternak ruminansia.
Jawaban:
 Menurut Preston dan Leng (1987), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kebutuhan nutrisi pada ternak ruminansia, terutama dalam sistem produksi
yang berbasis pakan hijauan Berikut adalah faktor-faktor tersebut:

 Ketersediaan Nutrisi Mikroba Nutrisi mikroba dalam pakan harus cukup untuk
mendukung pertumbuhan mikroba yang efisien di dalam rumen. Pertumbuhan
mikroba yang baik memastikan pencernaan yang optimal dan tingkat
konsumsi pakan yang tinggi

 Rasio Komponen Seluler Larut dengan Karbohidrat Dinding Sel: Rasio ini
memengaruhi populasi mikroorganisme utama di dalam rumen, seperti bakteri,
fungi, dan protozoa. Komponen seluler larut (misalnya, protein dan gula) dan
karbohidrat dinding sel yang tahan terhadap fermentasi memainkan peran
penting dalam mengatur populasi mikroba.

 Kondisi Fisiologis dan Riwayat Pangan Ternak Kondisi kesehatan, fase


pertumbuhan, dan status reproduksi ternak mempengaruhi kebutuhan nutrisi
Ternak yang sedang hamil atau menyusui memerlukan asupan nutrisi yang
lebih tinggi

 Lingkungan Termal: Lingkungan termal memengaruhi kebutuhan energi untuk


mempertahankan suhu tubuh dan mempengaruhi keseimbangan nutrisi yang
tersedia untuk fungsi anabolik

 Karakteristik Kimia dan Fisik Pakan: Sifat kimia dan fisik pakan
memengaruhi seberapa banyak pakan yang dicerna melalui fermentasi
mikroba di rumen dan seberapa banyak nutrisi yang lolos dari fermentasi
rumen dan tersedia untuk pencernaan di usus
 Penting untuk memahami interaksi kompleks antara faktor-faktor ini agar
dapat merancang formulasi pakan yang sesuai untuk ternak ruminansia.
Preston dan Leng (1987).

3. Mengapa penting untuk memahami kebutuhan nutrisi dasar pada ternak ruminansia
dalam konteks produksi ternak?

Jawaban:

 Memahami kebutuhan nutrisi dasar pada ternak ruminansia memiliki signifikansi


besar dalam konteks produksi ternak. Berikut adalah beberapa alasan mengapa
pemahaman tentang nutrisi dasar sangat penting

 Pertumbuhan dan Produksi: Nutrisi yang tepat memengaruhi pertumbuhan dan


produksi ternak. Kebutuhan nutrisi berbeda pada fase pertumbuhan dan produksi,
dan pemahaman yang baik akan membantu merancang program pakan yang sesuai
untuk mencapai hasil yang optimal

 Kesehatan Nutrisi yang memadai mempengaruhi kesehatan ternak. Kekurangan


atau kelebihan nutrisi dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti kekurangan
energi, gangguan reproduksi, atau penyakit metabolik.

 Efisiensi Memahami kebutuhan nutrisi memungkinkan kita merancang formulasi


pakan yang efisien. Dengan memperhitungkan komponen nutrisi utama
(karbohidrat, protein, lemak, serat, mineral, dan vitamin), kita dapat
mengoptimalkan penggunaan sumber daya pakan.
 Manajemen Pakan Pemahaman tentang kebutuhan nutrisi membantu dalam
manajemen pakan. Ini termasuk memilih jenis pakan yang sesuai, mengukur
kebutuhan mineral, dan memastikan bahwa nutrisi dasar terpenuhi.

 Produktivitas: Ternak yang mendapatkan nutrisi yang tepat akan lebih produktif
Ini berdampak pada produksi daging, susu, dan reproduksi yang baik. Church, D.
C. (1988).

4. Bagaimana cara mengestimasi kebutuhan energi pada ternak ruminansia


Jawaban:
 Sumber Energi Utama Pada ternak ruminansia, sumber energi utamanya
adalah Volatile Fatty Acids (VFA), yang diproduksi selama fermentasi pakan
di dalam rumen. VFA meliputi asetat, propionat, dan butirat. Kontribusi energi
dari VFA dapat mencapai 60-80% dari total kebutuhan energi
 Penghitungan Energi: Untuk mengestimasi kebutuhan energi, kita perlu
memperhatikan faktor-faktor berikut

 Kualitas Pakan: Jenis dan kualitas pakan yang diberikan memengaruhi


kandungan energi yang tersedia.

 Metabolisme Faktor-faktor seperti fase pertumbuhan, produksi (seperti


laktasi), dan aktivitas fizik juga memengaruhi kebutuhan energi.

 -Rumus: Terdapat berbagai rumus yang digunakan untuk menghitung


kebutuhan energi, seperti Total Digestible Nutrients (IDN) dan Metabolizable
Energy (ME).

 TDN (Total Digestible Nutrients): TDN adalah metode yang mengukur


kandungan energi total dalam pakan. Ini mencakup semua komponen yang
dapat dicerna oleh ternak, termasuk karbohidrat, protein, dan lemak
Penghitungan TDN melibatkan faktor-faktor seperti kandungan serat, protein
kasar, dan lemak dalam pakan
 ME (Metabolizable Energy): ME mengukur energi yang benar-benar dapat
dimetabolisme oleh ternak. Ini memperhitungkan energi yang hilang melalui
feses dan urine. ME lebih akurat dalam mengestimasi kebutuhan energi karena
mempertimbangkan efisiensi pencernaan dan metabolisme.

 Faktor Lingkungan: Lingkungan juga memengaruhi kebutuhan energi,


termasuk suhu lingkungan, aktivitas fisik, dan stres

 Dalam merancang formulasi pakan yang sesuai, pemahaman tentang


kebutuhan energi dan penggunaan sumber energi yang efisien sangat penting
untuk kesehatan dan produksi optimal pada ternak ruminansia. Ensminger, M.
E., Oldfield, J. E, & Heinemann, W. W. (1990).

5. Jelaskan perbedaan antara kebutuhan protein kasar dan kebutuhan protein yang
terealisasi pada ternak ruminansia.
Jawaban:
a. Kebutuhan Protein Kasar (Crude Protein Requirement)

-Definisi: Kebutuhan protein kasar mengacu pada jumlah total protein yang
diperlukan oleh ternak, terutama dalam bentuk asam aminoPerhitungan: Biasanya
dihitung berdasarkan persentase protein kasar dalam pakan

-Tujuan Menyediakan protein yang cukup untuk fungsi tubuh, pertumbuhan, dan
produksi ternak.

-Penting: Keburuhan protein kasar memberikan gambaran awal tentang kebutuhan


protein, tetapi tidak memperhitungkan efisiensi pencernaan dan penggunaan protein

b. Protein yang Terealisasi (Metabolizable Protein)


-Definisi: Protein yang benar-benar dapat dimetabolisme oleh tubuh ternak setelah
melalui proses pencernaan dan fermentasi di dalam rumen

-Perhitungan: Memperhitungkan efisiensi pencernaan protein dan kontribusi protein


mikroba rumen

-Tujuan Menyediakan protein yang dapat digunakan secara efisien untuk


pertumbuhan, produksi susu, dan fungsi tubuh lainnya.

-Penting Protein yang terealisasi lebih akurat dalam memperhitungkan faktor- faktor
seperti degradasi protein di rumen dan efisiensi penggunaan protein oleh tubuh ternak

Dalam praktiknya, pemenuhan protein yang terealisasi lebih relevan karena


mempertimbangkan efisiensi pencernaan dan penggunaan protein secara lebih akurat.
Oleh karena itu, pemilihan pakan yang memadai dan formulasi ransum yang tepat
sangat penting untuk memenuhi kebutuhan protein yang terealisasi pada ternak
ruminansia Church, D. C. (1988)

6. Apa saja sumber-sumber mineral yang penting dalam nutrisi ternak ruminansia?
Jelaskan fungsinya masing-masing.
Jawaban;
1. Mineral Makro:

-Kahium (Ca): Diperlukan untuk pembentukan tulang, kontraksi otot, dan fungsi
saraf.

-Fosfor (P): Penting untuk pertumbuhan tulang, energi, dan metabolisme


-Magnesium (Mg): Terlibat dalam kontraksi otot, fungsi enzim, dan keseimbangan
asam-basa

-Natrium (Na). Mengarur keseimbangan air dan tekanan osmotik dalam tubuh

-Kalium (K) Penting untuk fungsi otot dan keseimbangan cairan.


2. Mineral Mikro:

-Zinc (Zn): Dibutuhkan untuk pertumbuhan, sistem kekebalan tubuh, dan sintesis
protein.

-Besi (Fe) Penting untuk pembentukan hemoglobin dan oksigenasi sel darah merah

-Mangan (Mn): Terlibat dalam metabolisme karbohidrat dan pembentukan tulang

-Kobalt (Co): Komponen vitamin B12 yang diperlukan untuk fungsi sistem saraf

Memastikan kecukupan mineral dalam pakan ternak ruminansia sangat penting untuk
kesehatan, pertumbuhan, dan produksi yang optimal. McDowell, L. R. (2003)

7. Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap kebutuhan nutrisi dasar pada ternak


ruminansia?
Jawaban: 1) Suhu dan Kelembaban Udara: Lingkungan yang panas atau lembap dapat
memengaruhi konsumsi pakan dan metabolisme ternak. Pada suhu yang tinggi, ternak
cenderung mengurangi asupan pakan, yang dapat mempengaruhi kecukupan nutrisi

2). Curah Hujan: Curah hujan yang tinggi dapat mempengaruhi ketersediaan pakan
alami di padang rumput. Musim hujan yang berkepanjangan dapat mengurangi
kualitas pakan dan mengganggu kecukupan nutrisi.

3) Lama Stang atau Malam Hari: Durasi siang dan malam juga memengaruhi pola
makan ternak. Pada malam hari, aktivitas makan ternak mungkin berkurang, yang
dapat mempengaruhi asupan nutrisi

4). Keadaan Ruangan Kandang dan Tempat Ransum. Kondisi kandang ventilasi, dan
akses ke pakan juga memainkan peran. Kandang yang terlalu sempit atau kurang
ventilasi dapat memengaruhi kenyamanan ternak dan konsumsi pakan
Dalam konteks produksi ternak, pemahaman tentang faktor-faktor lingkungan ini
penting untuk merancang program nutrisi yang sesuai dan memastikan kecukupan
nutrisi hagi ternak ruminansia. Church, D. C. (1988)
8. Jelaskan peran vitamin dalam nutrisi ternak ruminansia.
Jawaban:
Vitamin memiliki peran penting dalam nutrisi ternak ruminansin. Berikut adalah
beberapa fungsi vitamin pada ternak ruminansia berdasarkan penelitian dan
pemahaman dari Van Soest, P. J. dalam bukunya "Nutritional Ecology of the
Ruminam

 1.Vitamin C Vitamin C membantu meningkatkan daya tahan tubuh hewan


ruminanaia. Dengan mengonsumsi vitamin C. ternak dapat tetap sehat dan
lebih tahan terhadap berbagai macam penyakit.

 2. Probiotik: Meskipun bukan vitamin, probiotik adalah suplemen makanan


yang baik untuk kesehatan tubuh hewan ruminansia. Prebiotik membantu
menjaga kesehatan pencernaan dan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama
selama menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu seperti musim hujan.

 3 Ekor Cicak: Ekor cicak digunakan sebagai makanan tambahan untuk


membantu meningkatkan daya tahan tubuh ruminansia. Ekor cicak membantu
menghangatkan tubuh ternak dalam kondisi cuaca buruk.

 4. Vitamin B kompleks: Vitamin B kompleks merupakan kombinasi berbagai


jenis vitamin B yang berperan dalam proses metabolisme dan aktivitas
kimiawi di dalam tubuh hewan ruminansia

Semua vitamin ini memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan dan kinerja
ternak ruminansia. Dengan memperhatikan asupan vitarnin yang tepat, peternakdapat
merancang formulasi pakan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dasar
pada ternak ruminansia.
9. Apa yang dimaksud dengan konsep TDN (Total Digestible Nutrients)? Bagaimana
cara menghitungnya?
Jawaban:
Total Digestible Nutrient (TDN) adalah konsep yang digunakan dalam ilmu nutrisi
ternak untuk mengukur energi yang dapat dicerna oleh hewan ternak dari pakan yang
mereka konsumsi. TDN menggambarkan seberapa efisien pakan dalam memberikan
energi yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh hewan.

Rumus umum untuk menghitung TDN adalah sebagai berikut

\[text(TDN)-Kc_(PK) + Ke_(SK)+2.25 Kc_(LK) + Ke_(BETN]\]

Di mana

-(Kc\) adalah faktor kecernaan atau daya cerna

-(PK\) adalah protein kasar

-(SK\) adalah serat kasar.

-(LK\) adalah lemak kasar.

-(BETN\) adalah bahan ekstrak tanpa nitrogen.

Menurut Preston dan Leng (1987), TDN dapat dihitung dengan menggunakan runmas
di atas. Namun, perlu dicatat bahwa TDN tidak memperhitungkan energi yang
dihasilkan seperti partisi energi lainnya seperti Metabolizable Energy (ME) dan Nett
Energy (NE). Meskipun demikian, TDN masih banyak digunakım, terutama di
negara-negara yang belum memiliki fasilitas untuk mengukur ME dan NE secara
akurat Preston dan Leng (1987)
10. Mengapa penting untuk memperhitungkan kebutuhan nutrisi dasar secara tepat dalam
merancang formulasi pakan untuk ternak ruminansia?
Jawaban:
Dalam merancang formulasi pakan untuk ternak ruminansia, memperhitungkan
kebutuhan nutrisi dasar secara tepat sangatlah penting. Berikut adalah beberapa alasan
mengapa hal ini menjadi krusial:

1.Efisiensi Produksi: Kebutuhan nutrisi yang tepat memastikan efisiensi produksi


yang optimal. Ternak yang mendapatkan nutrisi sesuai kebutuhan akan memiliki
pertumbuhan yang baik, produksi susu yang tinggi, dan reproduksi yang optimal.

 2.Kesehatan Ternak: Nutrisi yang memadai mempengaruhi kesehatan ternak


secara keseluruhan. Kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat menyebabkan
masalah kesehatan, seperti kekurangan energi, gangguan reproduksi, atau
penurunan imunitas.

 3.Biaya Produksi: Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam


peternakan. Dengan merancang formulasi pakan yang sesuai dengan
kebutuhan nutrisi, peternak dapat mengoptimalkan pengeluaran dan
mengurangi pemborosan

 4. Keseimbangan Nutrisi: Setiap fase fisiologis ternak memiliki kebutuhan


nutrisi yang berbeda. Merancang pakan yang seimbang antara protein, energi,
serat, dan mineral memastikan bahwa semua kebutuhan terpenuhi dengan
baik.

 5.Produksi Berkelanjutan: Dalam sistem peternakan yang berkelanjutan,


memperhitungkan sumber daya yang tersedia (seperti bahan pakan lokal) dan
memastikan bahwa ternak mendapatkan nutrisi yang cukup adalah kunci untuk
menjaga produktivitas jangka panjang, Preston, T. R., & Leng, R. A. (1987).
11. Bagaimana cara mengukur kebutuhan mineral pada ternak ruminansia?
Jawaban:
McDowell dalam bukunya "Minerals in Animal and Human Nutrition" memberikan
panduan mengenai pengukuran kebutuhan mineral pada ternak ruminansia. Berikut
adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
.

 1.Analisis Pakan: Lakukan analisis komposisi mineral pada pakan yang akan
diberikan kepada ternak. Ini melibatkan pengujian laboratorium untuk
mengukur kandungan mineral seperti kalsium, fosfor, magnesium, dan
lainnya.

 2.Konsultasi dengan Ahli Nutrisi: Konsultasikan dengan ahli nutrisi hewan


atau dokter hewan yang berpengalaman. Mereka dapat membantu menghitung
kebutuhan mineral berdasarkan jenis ternak, fase pertumbuhan, dan tujuan
produksi.

 3. Pemantauan Kesehatan Ternak: Perhatikan tanda-tanda kekurangan atau


kelebihan mineral pada ternak. Gejala seperti kerontokan bulu,gangguan
reproduksi, atau masalah kesehatan lainnya dapat mengindikasikan
ketidakseimbangan mineral

 4. Pemberian Suplemen Mineral: Berikan suplemen mineral sesuai dengan


kebutuhan. Suplemen mineral dapat berupa mineral blok. mineral dalam
bentuk pakan tambahan, atau campuran mineral khusus.

Ingatlah bahwa kebutuhan mineral dapat bervariasi tergantung pada jenis ternak,
kondisi lingkungan, dan tujuan produksi. Oleh karena itu, konsultasikan dengan ahli
nutrisi untuk merancang program pakan yang sesuai dengan kebutuhan mineral ternak
ruminansia. McDowell, L. R. (2003).
12. Jelaskan bagaimana penggunaan tabel kebutuhan nutrisi ternak dapat membantu
dalam manajemen pakan pada peternakan.
Jawaban:
Tabel kebutuhan nutrisi ternak merupakan alat yang sangat berguna dalam manajemen
pakan pada peternakan Berdasarkan karya Preston dan Leng (1987). berikut adalah
beberapa cara penggunaan tabel kebutuhan nutrisi ternak
- Perencanaan Formulasi Pakan: Tabel kebutuhan nutrisi membantu peternak
merancang formulasi pakan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik ternak.
Dengan memperhatikan fase pertumbuhan, produksi, dan kondisi lingkungan,
peternak dapat mengatur proporsi protein, energi, serat, dan mineral yang
optimal.

- Evaluasi Kualitas Pakan Tabel kebutuhan nutrisi memungkinkan peternak


membandingkan komposisi pakan yang tersedia dengan kebutuhan nutrisi
ternak. Dengan memeriksa apakah pakan mengandung nutrien yang cukup,
peternak dapat menilai kualitas pakan dan mengambil tindakan jika diperlukan

- Penyesuaian Ransum: Ketika kondisi lingkungan berubah atau ternak


mengalami perubahan dalam fase pertumbuhan atau produksi, tabel kebutuhan
nutrisi membantu peternak menyesuaikan ransum dengan cepat. Misalnya, jika
ada kekurangan protein, peternak dapat menyesuaikan pakan dengan
menambahkan sumber protein yang sesuai.

- Manajemen Biaya: Dengan memahami kebutuhan nutrisi ternak, 4. peternak


dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mengurangi pemborosan.
Tabel kebutuhan nutrisi membantu menghitung kebutuhan pakan secara efisien,
sehingga biaya produksi dapat dikelola dengan baik.
- Pemantauan Kesehatan Ternak: Kebutuhan nutrisi yang terpenuhi
memengaruhi kesehatan dan produktivitas ternak. Dengan menggunakan tabel
kebutuhan nutrisi, peternak dapat memantau apakah ternak menerima nutrisi yang
cukup untuk menjaga kesehatan dan performa yang optimal.

Jadi, tabel kebutuhan nutrisi ternak adalah alat penting dalam manajemen pakan yang
membantu peternak merancang, mengelola, dan memantau asupan nutrisi ternak
dengan lebih baik. Preston dan Leng (1987).
13. Apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih jenis pakan yang akan diberikan
kepada ternak ruminansia?
Jawaban:
Menurut Ensminger, M. E. Oldfield, J. E., & Heinemann, dalam bukunya "Feeds and
Nutrition" edisi kedua, ada beberapa pertimbangan penting dalam memilih jenis
pakan untuk ternak ruminansia

 Kualitas Nutrisi: Perhatikan kualitas nutrisi yang diberikan. Pastikan pakan


mengandung cukup protein, energi, vitamin, dan mineral yang sesuai dengan
kebutuhan ternak

 . Ketersediaan dan Harga: Pertimbangkan ketersediaan dan harga bahan pakan.


Pilih bahan pakan yang mudah didapatkan dan terjangkau

 Kecukupan Serat Serat adalah komponen penting dalam pakan ruminansia.


Pastikan pakan mengandung serat yang cukup untuk menjaga kesehatan
sistem pencernaan mereka

 Kebutuhan Fase Ternak memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda pada setiap
fase pertumbuhan dan produksi. Sesuaikan jenis pakan dengan fase kehidupan
ternak (misalnya, sapi muda vs. sapi dewasa).

 Kualitas Pakan: Perhatikan kualitas pakan, termasuk kebersihan, kesegaran,


dan keamanannya. Hindari memberikan pakan yang terkontaminasi atau rusak

 Kebutuhan Spesifik. Beberapa ternak mungkin memiliki kebutuhan khusus,


seperti sapi perah yang membutuhkan pakan dengan kualitas tinggi untuk
produksi susu.

 Keseimbangan Nutrisi: Pastikan pakan mengandung keseimbangan nutrisi


yang sesuai, termasuk karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

Ingatlah bahwa memilih jenis pakan yang tepat sangat penting untuk kesehatan dan
produktivitas ternak ruminansia. Ensminger, M. E., Oldfield, J. E., & Heinemann, W.
W. (1990).
14. Jelaskan perbedaan antara kebutuhan nutrisi dasar pada ternak ruminansia dewasa dan
ternak ruminansia muda.
Jawaban:
Kebutuhan nutrisi pada ternak ruminansia dapat berbeda antara individu dewasa dan
muda. Berikut adalah beberapa perbedaan berdasarkan Van Soest, F. J. (1994)
 Kebutuhan Energi

-Ternak Ruminansia Dewasa Kebutuhan energi pada ternak dewasa lebih


tinggi karena mereka telah mencapai ukuran tubuh penuh dan seringkali sedang dalam
fase produksi (seperti laktari atau reproduksi)

-Ternak Ruminansia Muda: Ternak muda memiliki kebutuhan energi yang lebih
rendah karena mereka masih dalam fase pertumbuhan dan belum mencapai ukuran tubuh
dewasa.

 Kebutuhan Protein:

-Ternak Ruminansia Dewasa: Kebutuhan protein pada ternak dewasa lebih terkait
dengan pemeliharaan dan produksi (misalnya, produksi susu atau daging). Mereka
memerlukan protein untuk memperbaiki jaringan tubuh dan mempertahankan
kesehatan

-Ternak Ruminansia Muda: Ternak muda memerlukan protein lebih banyak untuk
pertumbuhan dan perkembangan. Protein diperlukan untuk pembentukan otot, tulang,
dan organ.

 Kebutuhan Mineral dan Vitamin:

-Ternak Ruminansia Dewasa: Kebutuhan mineral dan vitamin pada ternak dewasa
lebih stabil dan terkait dengan pemeliharaan umum.

- Ternak Ruminansia Muda: Ternak muda memerlukan mineral dan vitamin


tambahan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang cepat.
 Kebutuhan Serat:

-Ternak Ruminansia Dewasa: Ternak dewasa memerlukan serat untuk menjaga


kesehatan sistem pencernaan dan memastikan fungsi rumen yang baik.
Ternak Ruminansia Muda Ternak muda juga memerlukan serat, tetapi dalam jumlah
yang lebih rendah karena fokus utama mereka adalah pertumbuhan.

 Kebutuhan Air

-Ternak Ruminansia Dewasa Kebutuhan air pada ternak dewasa lebih stabil dan
tergantung pada suhu lingkungan dan aktivitas

-Ternak Ruminansia Muda Ternak muda memerlukan lebih banyak air relatif
terhadap berat badan mereka karena pertumbuhan yang cepat.

-Penting untuk memahami perbedaan ini agar dapat merancang program nutrisi
yang sesuai untuk setiap fase kehidupan ternak ruminansia. Van Soest, P. J. (1994),

15. Bagaimana cara mengevaluasi apakah kebutuhan nutrisi dasar ternak ruminansia telah
terpenuhi dalam peternakan?

Jawaban:

15. Evaluasi kebutuhan nutrisi dasar pada ternak ruminansia merupakan langkah penting
dalam manajemen peternakan. Berdasarkan Peter J. Van Soest dalam bukunya "Nutritional
Ecology of the Ruminant," ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
apakah kebutuhan nutrisi dasar telah terpenuhi

1. Total Digestible Nutrients (TDN) TDN sering digunakan untuk mengukur kualitas pakan
dan ekspresi kebutuhan nutrien. Penggunaan energi yang termetabolisme (ME) dibandingkan
dengan DE dan TDN memiliki keuntungan untuk ternak ruminansia
2. Metode Pengamatan Sendiri

-Lakukan pengenalan terhadap saluran pencernaan ruminansia Berikan pakan dan


perhatikan perubahan yang terjadi pada rubuh ternak

-Amati perbedaan komposisi fisik dan kimia pakan yang diberikan.

3. Forage Evaluation Techniques: Evaluasi kualitas pakan hijauan (forage) dapat membantu
memastikan kecukupan nutrisi dasar. Ini melibatkan analisis komponen pakan seperti serat
kasar, protein, dan energi.

4. Observasi Kesehatan Ternak

-Perhatikan kondisi fisik ternak, termasuk berat badan, pertumbuhan, dan produksi
(misalnya, susu atau daging).

-Jika ada tanda-tanda kekurangan nutrisi (misalnya, penurunan berat badan, masalah
reproduksi, atau kesehatan yang buruk), perlu dilakukan penyesuaian pakan.

5. Konsultasi dengan Ahli Nutrisi Ternak: Konsultasikan dengan ahli nutrisi ternak yang
memahami kebutuhan spesifik ternak ruminanaia berdasarkan fase pertumbuhan dan
produksi.

Ingatlah bahwa evaluasi kebutuhan nutrisi harus dilakukan secara berkala dan disesuaikan
dengan kondisi peternakan serta kebutuhan individu ternak. Van Soest, P J. (1994).
Van Soest, P. J. (1994) Nutritional Ecology of the Ruminant (2nd ed.) Cornell University
Press

McDowell, L. R. (2003) Minerals in Animal and Human Nutrition (2nd ed.) Elsevier Science

Preston, I R. & Leng. R. A. (1987). Matching Ruminant Production Systems with Available
Resources in the Tropics and Subtropics Penambul Books

Church D C (1988) The Ruminant Animal Digestive Physiology and Nutrition: Prentice Hall

Ensminger. M. E. Oldfield. J. E. & Heinemann, W. W. (1990). Feeds and Nutrition (2nd ed.).
Ensminger Publishing Company

Anda mungkin juga menyukai