Anda di halaman 1dari 5

Fatality Incident

Insiden Fataliti di Tirta Rajawali Barge -


Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT)

20 April 2020

@pertamina.ep
Fatality Incident

• Pelaporan Awal Insiden Fatality di Tirta Rajawali Barge - PHKT

• Dilaporkan Oleh : Indra Setiawan (Well Intervention Supervisor PHKT)


• Tanggal dan lokasi kejadian : 20 April 2020, Melahin Platform Daerah
Operasi Bagian Utara, Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT)

• Initial Kategori Insiden : Fatality Incident

• Deskripsi Kejadian :Kepala terbentur master Link 1.5 inch pada saat
terjatuh bersama Injector head (Coil Tubing Unit)
5W - H
WHEN HOW
20 April 2020 pukul 10.30 wita
IP sedang melakukan kegiatan memasang Master link ke
hook crane untuk mereposisi Injector Head untuk
mendapatkan jangkauan dan sudut yang lebih baik
WHERE penggunaan crane plaform untuk pekerjaan stabbing. IP
dengan PPE lengkap (+ harness dan terkait di IH ginpole
Melahin Platform Daerah Operasi Bagian Utara,
injector) posisinya berdiri di atas injector Saat kondisi
Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT)
ombak tenang, rigger memberikan signal untuk
menurunkan crane hoist agar bisa di hook up. Tiba-tiba
ombak membesar dan menyebabkan hoist block
WHO terayun ke arah gas buster (disebelah injector) sehingga
Bapak Muslim, Usia: 48 tahun, Posisi: Equipment hook crane tersangkut di handrail gas buster hingga
Operator, Schlumberger menyebabkan handrail tersebut terlepas.Saat ombak
kembali stabil, rigger memberikan instruksi agar hoist
diturunkan untuk melepas hand rail yang tersangkut
WHAT tersebut. Tiba-tiba ombak kembali membesar dan
mengakibatkan handrail mengayun liar, lalu rigger
IP mengalami Cidera Kepala Berat memberikan signal agar hoist naik.Pada saat hoist naik,
hoist terayun dan handrail tersangkut di injector
sehingga menyebabkan injector terangkat miring 50 cm
WHY mengakibatkan injector rebah terjatuh bersama IP.Pada
saat IP terjatuh helm IP terlepas dan kepala membentur
Dugaan Fraktur Basis Cranii (patah tulang dasar
master link yang ada di lantai Top deck
tengkorak)
Penanganan Saat Ini

Immediate Action
a) Activate MERT on-site (Medical Emergency Response Team)
b) Jam 10.45 Dokter dan MERT Tirta Rajawali telah melakukan penanganan awal
dengan secure Primary Survey (Airway = pasang cervical collar, suction et causa
perdarahan pada mulut & hidung; Breathing = non-rebreathing mask dg O2 15
liter/menit; Circulation = control perdarahan, cek TD & nadi) dan assess Disability
(GCS: 5)
c) Jam 11.00 IP mengalami Cardiac Arrest (henti jantung henti napas). Sudah
dilakukan penanganan ACLS (Advance Cardiac Life Support) selama 45 menit
d) Namun IP tetap tidak ada respon. Pupil midriasis maksimal, refleks cahaya negatif,
refleks kornea negatif, akral dingin. Based on hal tsb saya declare IP meninggal
dunia
e) Pukul 11.45 wita IP di declare meninggal dunia oleh Barge Doctor, status Korban:
Meninggal Dunia
Follow Us
@pertamina.ep

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai