- Dalam kamus besar bahasa Indonesia, asas diartikan dalam tiga pengertian:
Fungsi Asas Hukum : mengatasi pertentangan apabila terjadi pertentangan atar beberapa
ketentuan hukum yang akan digunakan.
Dari asas hukum inilah kemudian dibuat
peraturan-peraturan hukum secara konkrit
(nyata).
● Hal tersebut sudah termaktub dalam Pasal 1 ayat (1) dan Pasal 3
ayat (2) UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
serta Pasal 5 ayat (2),
● Pasal 1 :Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang
merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila, demi
terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia.
● Pasal 3: Segala campur tangan dalam urusan peradilan oleh pihak
lain di luar kekuasaan kehakiman dilarang, kecuali dalam hal-hal
sebagaimana disebut dalam Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
● Pasal 5 ayat (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak boleh mengurangi kebebasan hakim dalam memeriksa dan
memutus perkara.
● Pasal 12 ayat (2) Pembinaan dan pengawasan umum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh mengurangi
kebebasan hakim dalam memeriksa dan memutus perkara.
● Pasal 53:(4) Pengawasan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat
(1) ayat (2), dan ayat (3), tidak boleh mengurangi kebebasan
Hakim dalam memeriksa dan memutus perkara.
3. Asas Hakim Wajib Mendamaikan
● asas sederhana, cepat, dan biaya ringan, mengenai asas ini diatur dalam
Pasal 57 ayat (3) UU No. 7 Tahun1989 tentang Peradilan Agama dan Pasal
Pasal 2 ayat (4) UU No.48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, yang
berbunyi: Peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat, dan biaya ringan.
Yang dimaksud :
Sederhana dalam asas ini adalah prosedurnya yang jelas, mudah
difahami dan tidak berbelit-belit serta tidak terjebak pada formalitas-
formalitas yang tidak penting .
- Audi et alteram parten = pihak-pihak yang berperkara harus diperlakukan sama dan
adil.
- Equality before the law = bahwa setiap orang mempunyai persamaan kedudukan di
bawah hukum
Asas ini dapat dilihat pada
● Pasal 58 UU No. 7 Tahun 1989 dan Pasal 4 UU No.48 Tahun 2009 yang berbunyi:
“ Pengadilan mengadili menurut hukum dengan tidak membeda- bedakan orang”.
Dalam asas equality ini terdapat tiga patokan yang paling pokok (fundamentum), yaitu:
● persamaan hak dan derajat dalam proses pemeriksaan persidangan pengadilan
(equal before the law);
● hak perlindungan yang sama oleh hukum (equal protection on the law);
● mendapat hak perlakuan yang sama dibawah hukum (equal treatment under the
law).
7. Hakim aktif memberikan bantuan
• Aktif memberi bantuan yang dimaksudkan oleh asas ini adalah aktif memberi
bantuan dan nasihat yang dibenarkan oleh hukum sepanjang mengenai hal-
hal yang berhubungan dengan permasalahan formal/prosedur berperkara.