Anda di halaman 1dari 7

HUKUM WANITA

KARIR
Anggota Kelompok
1. Hariatin widiya D (190711100063)
2. Putri Arista (190711100027)
3. Risandi Budi Ariyanto (190711100081)
Mujtahid
- PENDAPAT HUSEIN MUHAMMAD

Secara tradisional dalam kitab-kitab fiqh klasik pembagian kerja antara laki-laki dan wanita disusun atas dasar
hirarki. Membuat penafsiran bahwa laki-laki adalah pemimpin atas perempuan atas segala hal. Husein Menolak
pendapat tersebut. Merujuk pada QS. Al-Hujurat [49], 13

١٣ - ‫خل َ ْقنٰك ُْم ِ ّم ْن َذك ٍَر ّ َواُنْثٰى َو َج َعلْنٰك ُْم ُش ُع ْوبًا ّ َوق ََباۤ ِـٕىِٕ َللِتَ َع َارف ُْوا ۚ اِ ّ َن اَك َْر َمك ُْم ِعن ْ َد الل ّ ٰ ِه اَتْ ٰقىك ُْم ۗاِ ّ َن الل ّ ٰ َه َعلِيْمٌ َخبِيْ ٌر‬ ِ‫ ٓيٰا َي ُّ َها الن ّ ا‬.
َ ‫َاسن ّ َا‬
ُ

Artinya Wahai manusia! Sungguh, Kami telah mencipt Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling
bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. akan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah
Maha Mengetahui, Mahateliti.

Bahwa lakilaki dan perempuan dihadapan Allah adalah makhluk yang sama yang membedakan hanyalah tingkat
ketaqwannya saja. Hal tersebut tentu bertujuan untuk memberikan ruang untuk wanita yang sama dengan lakilaki,
bergitupun dalam berkari
Mujtahid
- PENDAPAT MUSDAH MULIA

Budaya patriarki yang berkembang di masyarakat membuat wanita menjadi suboordinat bagi kaum
laki-laki. Berbagai bentuk ketidakadilan gender menjadi titik tolak terjadinya diskriminasi kepada
wanita termasuk dalam bidang pekerjaan. Posisi perempuan dalam masyarakat dan negara sudah
sangat jelas, yakni sebagai anggota masyarakat dan negara yang mempunyai hak dan kewajiban
yang sama dengan laki-laki dalam bidang apapun termasuk pekerjaa
Dalil : Al Qur’an dan Hadis atau Kitab
Fiqh
Al-Quran berbicara tentang wanita dalam berbagai ayatnya. Pembicaraan tersebut menyangkut barbagai sisi kehidupan. Ada
ayat yang berbicara tentang hak dan kewajibannya, ada pula yang menguaraikan keistimewaan-keistimewaan tokoh-tokoh
wanita dalam sejarah agama atau kemanusiaan. Secara umum QS. Al-Nisa 32, menunjuk kepada hak-hak wanita:

َ ‫ب ِّ ّـِم َّما اكْتَ َسـبْ َن َۗو ْسٔـ ََٔـل ُوا الل ّ ٰ َه ِم ْن ف َْضلِ ٖه ۗ اِ َّن الل ّ ٰ َه ك‬
‫َان ِبك ّ ُِل َش ْي ٍء‬ ٌ ْ‫ب ِّ ّـِم َّما اكْتَ َسبُ ْوا ۗ َو ِلل ِن ّ َساۤ ِء ن َ ِصي‬
ٌ ْ‫ال ن َ ِصي‬ َ ‫َول َا تَتَ َمن ّ َْوا َما ف ََّض َلالل ّ ٰ ُه ِب ٖه بَ ْع َضك ُْم‬
ّ ِ ِ‫عل ٰى بَ ْع ٍض ۗ ل‬
ِ ‫لر َج‬
٣٢ ‫َعلِيْ ًما‬

Artinya: Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari
sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita
(pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah
Status Hukum dari
Masalah
Al-Qur’an maupun hadits tidak membedakan pekerjaan kemasyarakatan (publik) dan rumah tangga (domestik). Hal ini diisyaratkan oleh:

- Rasulullah mengerjakan kerumahtanggaan. Rasulullah sebagai pembawa ajaran Islam yang berjenis kelamin lakilaki tidak anti terhadap
pekerjaan laki-laki seperti menyapu, menjahit dan sebagainya. Sebaliknya juga banyak hadits yang membolehkan perempuan bekerja di ruang
publik seperti laki-laki, diantaranya: Dari Sa’ad bin Mu’az bahwasanya budak (perempuan) kepunyaan Ka’ab bin Malik bertugas
menggembala kambing yang kakinya retak-retak lalu ia menginginkan salah satu kambing tersebut. Ia memintanya dan menyembelihnya
dengan batu. Lalu Rasulullah ditanya tentang daging tersebut. Rasulullah menjawab: makanlah!” (HR. Bukhari).

Dari hadits tersebut dijelaskan bahwa Rasulullah membiarkan perempuan aktif dalam profesi perternakan.

1) Tidak ada al-Qur’an dan Hadits yang dengan tegas melarang seorang perempuan untuk bekerja.

2) 2) Rasulullah tidak memisahkan antara laki-laki dan perempuan dari urusan kemasyarakatan (publik) Bahkan beliau mendukung
perempuan untuk paham dan kritik tentang urusan kemasyarakatan serta aktif di dalamnya.
Analisa
M. Quraish Shihab, dalam perspektifnya bahwa wanita karir memiliki peran penting dalam kehidupan baik sebagai
pekerja dan kodratnya sebagai ibu dalam mendidik anak-anaknya. Maka analisis penulis bahwa dalam Islam, Ridha Allah
SWT yang menjadi tujuan, memungkinkan lelaki dan wanita mencapainya dengan cara sendiri, berlomba dengan jalurnya
masingmasing. Lelaki dan wanita tidak berkompetisi dijalur yang sama tetapi berkompetisi dijalur kebaikan yang berbeda.
Karena lelaki dan wanita berbeda. Dalam timbangan syari‟at Islam, bila lelaki memperoleh kemuliaan dengan bekerja,
wanita mendapatkanya dengan mengurus rumah tangga. Islam memberi jalur ibadah kepada wanita dengan kelebihan-
kelebihan yang Allah SWT berikan buat wanita, berbeda dengan pria yang Allah SWT berikan untuk wanita, bukan
berkompetisi dengan laki-laki yang memiliki kelebihan berbeda. Karena itulah, dalam pandangan Islam lelaki dan wanita
sama harkatnya dihadapan Allah SWT tiada berbeda karena lelaki dan wanita memang makhluk yang sama-sama diciptakan
oleh Allah SWT. Di era modern sekarang ini, banyak wanita yang berkarir dengan berbagai motivasi, dalam Islam wanita
tidak dilarang bekerja tetapi Islam tidak membiarkan wanita keluar rumah tanpa alasan.

M. Quraish Shihab mengatakan bahwa Islam tidak melarang wanita bekerja didalam atau diluar rumah secara mandiri
atau bersamasama, dengan swasta atau pemerintah, siang atau malam, selama pekerjaan itu ia lakukan dalam suasana
terhormat, serta selama mereka dapat memelihara tuntunan agama serta dapat menghindarkan dampak-dampak negatif dari
pekerjaan yang ia lakukan itu terhadap diri, keluarga, dan lingkunganya.Walaupun Islam tidak melarang wanita bekerja tapi
tetap wanita harus memperhatikan bahwa ada pekerjaan pokoknya yaitu mendidik anak-anak mereka dengan perasaan-
perasaan positif menyangkut masyarakat. wanita yang menanamkan kepada anak-anak jiwa keharmonisan dengan
masyarakat sehingga anak-anak itu dapat tumbuh 20 berkembang ditengah masyarakat dengan mencintai anggotanya serta
dicintai oleh anggota masyarakatnya.
THANKS

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai