Anda di halaman 1dari 16

IDE INOVASI PELAYANAN

KECAMATAN SAMARINDA ILIR

OLEH :

NURSAN, S.Sos.
NIP. 19621231 198907 1 001

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA


KECAMATAN SAMARINDA ILIR
2016
RENCANA INOVASI
DALAM PELAYANAN
DI KECAMATAN SAMARINDA ILIR

I. PEMBERANTASAN PERCALOAN MELALUI


PENGUATAN KAPASITAS SISTEM

II. PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI


DAERAH (PAD) MELALUI OPTIMALISASI
IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)

III. OPEN GALLERY PRODUK LAYANAN


I. PEMBERANTASAN PERCALOAN
MELALUI PENGUATAN KAPASITAS
SISTEM

1. Penguncian sistem pelayanan di luar jam


kerja.

2. Optimalisasi pelayanan 1 (satu) pintu.


Penguncian sistem pelayanan di luar jam kerja, dalam hal ini penguncian
akses dan perangkat yang digunakan untuk pelayanan.

1. Pemadaman aliran listrik di luar jam kerja.

2. Penguncian akses internet dengan


penggunaan password yang hanya diketahui
oleh pejabat yang berwenang.

3. Penguncian perangkat komputer dengan


penggunaan password yang hanya diketahui
oleh pejabat yang berwenang.
Optimalisasi pelayanan 1 (satu) pintu.

Dalam hal ini ditujukan agar alur pelayanan yang


dilewati oleh customer (pelanggan / masyarakat),
tidak memberikan kesempatan maupun ruang
gerak kepada calo untuk
melakukan aksinya.

LIHAT SLIDE BERIKUTNYA ! ! !


GAMBAR ALUR PELAYANAN 1 (SATU) PINTU
KECAMATAN SAMARINDA ILIR

CALO

I. CUSTOMER SERVICE : IV. LOKET FRONT


III. Pemohon kemudian
Customer service / II. Pemohon membawa OFFICE :
menyerahkan berkas
petugas informasi berkas permohonan Front office menerima
permohonan kepada
memberikan nomor yang telah dilengkapi dan memeriksa
petugas front Office /
antrian beserta persyaratan atau kelengkapan berkas
petugas loket setelah
informasi kepada rekomendasi kemudian menginput
berkas lengkap
pemohon data pemohon

VIII. PRODUKSI :
VII. LOKET SKRD :
Proses pencetakan
Pembayaran Retribusi
produk layanan oleh
(untuk pelayanan
petugas operator
dengan retribusi)
komputer

VI. Petugas lapangan


X. LOKET
IX. Proses paraf melakukan peninjauan V. BACK OFFICE :
PENGAMBILAN IZIN :
berjenjang dan lapangan : Back office
Petugas loket - BAPL
pengesahan izin oleh memverifikasi dan
menyerahkan produk - Advis dari SKPD
Pejabat yang memvalidasi data
layanan kepada - Penetapan retribusi
Berwenang permohonan
pemohon
(apabila ada)
II. PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI
DAERAH (PAD) MELALUI
OPTIMALISASI IZIN MENDIRIKAN
BANGUNAN (IMB)

1. Sistem sosialisasi jemput bola (road to


service).

2. Penyebaran brosur atau pamflet ke


masyarakat.

3. Pemetaan rumah yang layak mendapatkan


Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sesuai
Perwali No. 35 Tahun 2014.
SISTEM SOSIALISASI JEMPUT BOLA (ROAD TO SERVICE)

• Berkoordinasi dengan Lurah-Lurah dan masing-masing Ketua Rukun Tetangga (RT)


untuk mendatangi dan mendata setiap warga yang belum memiliki Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) sesuai kriteria kepengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di
tingkat kecamatan yang diatur dalam Peraturan Walikota Samarinda Nomor 35 Tahun
2014 tentang Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN).
• Memberikan pemahaman tentang kegunaan, manfaat, dan pentingnya mengurus Izin
Mendirikan Bangunan (IMB), dan yang paling penting, pemahaman mengenai
mudahnya mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di tingkat kecamatan.
PENYEBARAN BROSUR ATAU PAMFLET KE MASYARAKAT

Penyebaran brosur atau pamflet ke masyarakat sebagai salah satu penyebaran


informasi sangat berguna dalam memperkenalkan sekaligus memasarkan suatu produk
layanan beserta kelebihan dan keunggulan yang dimilikinya, yang nantinya dapat
menarik animo atau minat masyarakat.
PEMETAAN RUMAH YANG LAYAK MENDAPATKAN
IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) SESUAI
PERWALI SAMARINDA NO. 35 TAHUN 2014

Pemetaan rumah yang layak mendapatkan Izin


Mendirikan Bangunan (IMB) dapat memudahkan
pihak kecamatan, sekaligus terusan di bawahnya,
dalam hal ini pihak kelurahan dan Ketua Rukun
Tetangga (RT), untuk mengoptimalkan pelayanan
kepada masyarakat yang bersangkutan secara
langsung, seperti pemberian arahan dan informasi
mengenai mekanisme dan prosedur kepengurusan
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di tingkat
kecamatan. Selain itu, tidak menimbulkan
kesalahan dalam penerimaan informasi di
masyarakat, terutama mengenai kriteria atau
syarat mutlak kepengurusan Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) di tingkat kecamatan, yaitu
bangunan di bawah 150m² (seratus lima puluh
meter persegi) dan 1 (satu) lantai, sebagaimana
diatur dalam Peraturan Walikota Samarinda
Nomor 35 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN).
III. OPEN GALLERY PRODUK LAYANAN

Menampilkan produk-produk terbitan kecamatan


pada ruang tunggu pelayanan yang dikemas
dalam konsep galeri atau pameran.
PENDAHULUAN

Rendahnya kualitas pelayanan masih terdapat


di sejumlah instansi pemerintah

Pelayanan yang masih rendah tersebut dinilai dari segala unsur dalam
sistem pelayanan tersebut, termasuk unsur di dalamnya,
yaitu kualitas dan mutu produk layanan

Berbicara mengenai kualitas dan mutu produk layanan,


lebih jauh dibahas mengenai desain atau tampilan produk layanan,
daya tahan bahan yang digunakan untuk produk layanan,
dan ketelitian dalam pengisian data dalam produk layanan
(penulisan nama, gelar, tempat menurut penulisan yang benar)

Peningkatan kualitas dan mutu produk layanan perlu dilakukan, karena


termasuk dalam upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat,
dengan sasaran utama yaitu kepuasan masyarakat
ASUMSI • Kualitas dan mutu produk layanan
menjadi salah satu penilaian masyarakat
terhadap baik dan buruknya kualitas
pelayanan
• Produk layanan merupakan benda
terakhir yang dibawa oleh masyarakat
dan dapat dikatakan menjadi barang
bukti atau tolak ukur baik dan buruknya
keseluruhan kualitas pelayanan, karena
tentunya baik dan buruknya kualitas dan
mutu produk layanan memiliki korelasi
dengan unsur lain dalam pelayanan
(kalau hal kecil saja mendapat
perhatian, terlebih lagi hal besar)
• Hal pertama yang menjadi penilaian
seseorang terhadap baik dan buruknya
kualitas dan mutu produk layanan,
sekaligus menumbuhkan minat atau
ketertarikan dalam penggunaan produk
layanan adalah desain atau tampilan
produk layanan
TUJUAN OPEN GALLERY PRODUK LAYANAN

Dalam ruang lingkup swasta, open gallery produk layanan ditujukan untuk
memperkenalkan keunggulan produk layanan, yang nantinya akan menarik
animo dan minat masyarakat agar menggunakan produk layanan tersebut demi
mendapatkan keuntungan, seperti terlihat pada gambar-gambar
di bawah ini :

Open Gallery Lukisan Open Gallery Mobil Open Gallery Perumahan


RENCANA PENERAPAN OPEN GALLERY PRODUK LAYANAN
DALAM RUANG LINGKUP PELAYANAN PUBLIK DAN
KEPEMERINTAHAN

Adapun dalam ruang lingkup pemerintah, manfaat open gallery


produk layanan, di antaranya :

• Menjadi kesempatan bagi instansi pemerintah yang menerapkannya untuk


memperkenalkan produk-produk layanan yang diunggulkan dengan segala
kelebihannya, yang mencakup desain atau tampilan produk layanan maupun
daya tahan bahan yang digunakan dalam produk layanan, yang tentunya berbeda
dengan instansi pemerintah lain pada umumnya. Hal ini tentunya menjadi nilai
prestise tersendiri bagi instansi yang bersangkutan.

• Dalam pelayanan-pelayanan jenis perizinan yang melibatkan tarif atau retribusi,


open gallery produk layanan ini dapat menjadi strategi untuk menarik animo
dan minat masyarakat dalam mengurus pelayanan-pelayanan jenis perizinan
tersebut, dan tentunya berguna dalam rangka percepatan peningkatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD).
• Tanpa mengesampingkan tujuan utama, open gallery produk layanan ini salah
satu sarana yang ditujukan agar masyarakat mendapatkan kepuasan dengan
produk layanan yang diberikan oleh instansi pemerintah, dan sekaligus sebagai
langkah perlahan namun pasti, untuk menghilangkan citra negatif di masyarakat
mengenai rendahnya pelayanan yang diberikan oleh instansi pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai