Pengantar

Obat Tradisional

Joharman
 30.000 spesies : 950 spesies telah diidentifikasi
memiliki fungsi biofarmaka
 Tanaman obat berpotensi untuk pengembangan
obat tradisonal dan kosmetika Indonesia
 Teknik budidaya belum memenuhi persyaratan
 Obat tradisional = herbal medicine
 70% penduduk menggunakan otra dan 40%
berada di pedesaan
 Efek samping otra < obat sintetik
 Fitofarmaka : telah melalui uji klinik dan
praklinik
 Obat tradisional adalah bahan atau ramuan
bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan,
mineral, sediaan galenik (sarian) atau campuran
bahan-bahan tersebut yang secara turun
temurun telah digunakan untuk pengobatan
 Awalnya turun temurun, sekarang lebih
berkembang dengan uji klinik dan praklinik
 Fitofarmaka merupakan bentuk obat tradisional
dari bahan alam yang dapat disejajarkan dengan
obat modern karena proses pembuatannya yang
telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah
sampai dengan uji klinik pada manusia
Peningkatan penggunaan herbal (WHO) :
 usia harapan hidup yang lebih panjang pada
saat prevalensi penyakit kronik meningkat
 adanya kegagalan penggunaan obat modern
untuk penyakit tertentu seperti kanker
 meluasnya akses informasi mengenai obat
herbal di seluruh dunia
 Rekomendasi WHO : penggunaan obat
tradisional, termasuk herbal, dalam
pemeliharaan kesehatan masyarakat,
pencegahan, dan pengobatan penyakit
3 jenis otra
Jamu (Empirical Based Herbal Medicine)

Bahan Ekstrak Alami (Scientific Based Herbal

Medicine)

Fitofarmaka (Clinical Based Herbal Medicine)

Keamanan Otra
 Otra biasanya mengandung zat kimia
sintetik (metampiron, ctm,
piroksikam, dll)
 Reaksi dan dosis harus diperhatikan
 Penanganan pascapanen
 Kadaluarsa
Keunggulan Otra

Efek samping minimal : Side Effect

Eleminating Subtanted (SEES)
Kadang lebih efektif
“harganya murah”
Pemberian dapat dilakukan sendiri
Gabungan bahan aktif
Stimulan dan konstruktif
Kelemahan Otra

Efek farmakologisnya lemah

Bahan baku belum standar
Biasanya higroskopis
Belum uji klinis
Mudah tercemar