Anda di halaman 1dari 29

Asuhan

keperawatan pada
klien Tn.Y dengan
Probable covid 19
Coronavirus
 Corona virus disease 19 ( COVID 19 ) atau dikenal
juga dengan SARS-COV-2 (Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus 2)
 Virus berukuran 120 – 160 nm (nanometer)
 Penyebab penyakit saluran pernapasan mulai dari
Flu biasa, Kegawatan pernapasan sampai
menyebabkan kematian
 Pertama kali muncul di wuhan 12 desember 2019
MANIFESTASI KLINIS

MANIFESTASI KLINIS
Sakit kepala Demam

Hilang pembau (anosmia) Coryza/pilek


Hilang perasa (ageusia)
Nyeri tenggorokan

Mual/muntah
Batuk
myalgia
sesak
Kelelahan / fatique
Berat: Pneumonia, ARDS, Gagal
Ginjal

diare

^ttps://apps.who.int/iris/handle/10665/333752
*https://doi.org/10.1038/s41591020-0916-2. .
CARA PENULARAN

CARA PENULARAN
masa inkubasi:
masa inkubasi:
rata-rata 5-6 hari, dengan range antara 1 dan
rata-rata 5-6 hari, dengan range antara 1 dan
14 hari namun dapat mencapai 14 hari.
14 hari namun dapat mencapai 14 hari.

utamanya ditularkan dari orang yang 1-2m


bergejala (simptomatik) melalui
• melalui droplet saluran napas (batuk,
bersin, bicara)
• kontak dengan benda atau permukaan Transmisi airborne saat prosedur atau perawatan
yang terkontaminasi lalu menyentuh suportif yang menghasilkan aerosol (bronkoskopi,
intubasi dll)
mulut, hidung atau mata
Kemungkinan transmisi airborne di setting publik,
terutama pada kondisi padat, tertutup, dan
berventilasi burukKombinasi dengan tranmisi
droplet dan kontak
4
CARA PENULARAN

CARA PENULARAN
Orang yg terinfeksi bisa sebagai sumber penularan
terutama 2 hari sebelum sakit (presimptomatis)
hingga selama sakit
Asimptomatis Berpotensi menularkan risiko
rendah

*emporal dynamics in viral shedding and transmissibility of COVID-19. https://doi.org/10.1038/s41591-020-0869- 5


5Virological assessment of hospitalized patients with COVID-2019. https://doi.org/10.1038/s41586-020-2196-x R
LAMA VIRUS BERTAHAN DI PERMUKAAN
• Aerosol 3 jam
• Tembaga :4 jam
• Kardus 24 jam
• Stainless steel: 72 jam
• Plastik 72 jam

• Penting untuk melakukan


disinfeksi pada permukaan yang
sering disentuh
• Cuci tangan dengan air dan
sabun, atau hand-sanitizer
berbasis alkohol.
Doremalen N, Bushmaker T, Morris DH, Holbrook MG, Gamble A, Williamson BN, et al. 2020. Aerosol and Surface Stability of SARS-CoV-2 as Compared with SARS-CoV-1. N Engl J
Med. 2020 Apr 16;382(16):1564-1567. doi
FAKTOR RISIKO

FAKTOR RISIKO
• Riwayat perjalanan/tinggal
Penyakit Komorbid
(hipertensi, Diabetes daerah tranmisi
• Kontak kasus konfirmasi
Militus, PPOK, dll)
/probable

Merokok,
USIA
Obesitas
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

PENCEGAHAN dan PENGOBATAN


• Belum ada obat yang spesifik.
• Pengobatan ditujukan sebagai terapi simptomatis dan suportif.
• Meskipun Vaksinasi sdh mulai di jalankan,cara pencegahan terbaik
adalah 5 M dan tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup yang
sehat,makan2an yang bergizi, istirahat cukup, olahraga rutin dan
mencegah stress
Kasus Konfirmasi Covid 19

Klien yang terinfeksi Covid 19 dengan hasil


pemeriksaan tes POSITIF melalui pemeriksaan
PCR (Polymerase chain reaction) yang mendektesi
keberadaan material genetic dari sel, bakteri, atau
virus.

T
KASUS
• Tn. Y. Usia 55 th, mrs tanggal 19 0kt 2020 Jam 12.30, no Reg 091430, dengan
Dx. GEA,dan Probable Covid
• Kel. Demam sejak 5 hr, batuk 3 hr, dahak (+) sulit di keluarkan, 1 hr sebelum
masuk rs klien mengeluh sesak,perut mules,diare + 6 x, ampas +, warna
kuning,cepat lelah saat beraktifitas, tenggorokan gatal dan terasa panas.Klien
terlihat gelisah
• Riwayat hipertensi (+) obat yg dikonsumsi irbersartan 150 mg (0 – 0 – 1)
• kepala, mata, leher dalam batas normal, abd supel, BU (+) meningkat 26 x/mnt ,
ekstermitas hangat, bunyi nafas ronchi +.
• Klien tampak sesekali terlihat batuk
• Jam. 12.10 Td. 140/80 mmhg, Nd. 111 x/mnt, Sh. 36, Rr. 24x/mnt, Sat. 96%.
• Jam 21.30 sesak meningkat Rr. 30, nd. 106. sat O2 91%
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
 DR ( Hb. 15,4 Ht. 47 Leko. 7100 Tromb, 199 rb
 Limfosit 13, NLR 5,9
 Widal (Typhi O + 1/80. AO 1/80. Thypi H 1/80
 Rapid non reaktif
 Swab PCR (+) Positip
 Astrup (tgl. 19-10-20 jam 22.48)
PH: 7,487 (7,35 – 7,45), PCO2: 29,9 (35 – 45), PO2: 86,0 (83 – 108),
BE: 1,1 (0 – 2), TCO2: 23,8 (23 – 27), HCO3 : 22,9 (21 – 28), O2: 97 %
( Alkalosis Respiratorik )
 Astrup (tgl 20-10-2020), jam 08.50
PH 7,50. PCO2 21,8. PO2 73,8. HCO3 16,9. O2 96%
(Alkalosis Respiratorik terkompensasi penuh)
Rongent

 Thorax : Bronchopneumonia
 CT – Scan Thorax
GGO multifocal dengan
distribusi Periper dan sentral
pada lapang paru bilateral
terutama bagian interior dan
posterior, typical covid 19,
moderate severity.
THERAPI
• Infus RL 14 tpm
• Inj Ceftriaxon 1 x 2 gr
• Inj Omz 1 x 40 mg
• Azitromicyn 1 x 500 mg
• Zink 1 x 1
• Vitamin C 2 X 500 mg
• Flumucil 3 x 1
• Ambroxol 3 x 1
• Irbesartan 0 – 0 – 150 mg
• New diatab bila diare
• Oksigen 3 lpm, jam 22.30 NRM 10 lpm
Analisa data
No Data Fokus Etiologi Masalah
Jam 12.10 Sekresi yang Bersihan jalan
1 Data Subyektif tertahan napas tidak efektif
 Klien mengatakan batuk sejak 3 hr (SDKI D. 0001 hal
sebelum mrs 18)
 Klien mengatakan dahak sulit di
keluarkan

Data Obyektif
 Klien tanpak terlihat sesekali batuk
 Bunyi napas tambahan (ronchi +)
 Respirasi 24 x/mnt
 O2 3lpm Nasal canul
 Hasil thorak bronchopemonia
 Terapi : ambroxol 3x1 tablet
 Flumucil 3x1 tablet
No Data Fokus Etiologi Masalah
Jam 22.45 Ketidak seimbangan Gangguan pertukaran
2 Data Subyektif ventilasi - perfusi gas
 Klien mengatakan sesak 1 hr sblm mrs (SDKI D.0003:22)
 Klien mengatakan sesak
meningkat,terasa lelah setelah aktifitas
 Klien mengatakan tenggorokan terasa
panas

Data Obyektif
 Td. 140/80, Nd. 106 x/mnt, Rr. 30 x/mnt.
Sat O2 91%
 Terpasang O2 NRM 10 lpm
 Hasil astrup abnormal (alkalosis
respiratorik terkompensasi penuh)
 CT- SCAN Thorax
GGO multifocal dengan distribusi periper
dan central pada lapang paru bilateral ter
utama bagian inferior dan posterior.
 Rongent Thorax : BP
No Data Fokus Etiologi Masalah
3 Data Subyektif Proses Infeksi Diare
 Kliem mengatakan perut mules (SDKI D.0020 : 58)

Data Obyektif
 BAB 6 x/24 jam
 Faeces lembek, ampas + warna
kuning
 Bising usus 26 x/mn

4 Data subyektif
 Klien mengatakan napas sesak Krisis situasional Ancietas / Cemas
 Klien menanyakan hasil swabnya kapan
jadi SDKI D.0080
 Klien mengatakan sulit tidur
Data Obyektif
- Klien tampak gelisah
- Nafas sesak RR 30x/mnt,Td. 140/80, nd.
106 x/mnt
Diagnosa yang timbul

1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan

2. Gangguan pertukaran gas berhubungan ketidak seimbangan ventilasi-perfusi

3. Diare berhubungan dengan proses infeksi, imflamasi gastrointestinal

4. Ancietas/ Cemas berhubungan dengan krisis situasional


Hari/Tgl Diagnosa Tujuan Intervensi
Senin Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan Napas (SIKI I.01011:
19-10-2020 napas tidak efektif keperawatan 1x24 jam 186)
( jam . herhubungan bersihan jalan napas Observasi
12.10) dengan sekresi meningkat  Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
DX 1 usaha napas)
yang tertahan (SLKI L.01001: 18)
(SDKI D. 0001 hal  Monitor bunyi napas tambahan (mengi,
wheezing, ronchi)
18) Kriteria hasil:  Monitor sputum (jumlah,warna,aroma)
• Produksi sputum Teraupetik
menurun  Posisikan posisi semi fowler atau fowler
• Frekuensi napas  Berikan minum hangat
membaik ( 18 – 20 )  Lakukan penghisapan lendir bila
• Pola napas membaik diperlukan
Edukasi
 Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika
tidak indiksi
Kolaborasi
 Berikan oksigen sesuai kebutuhan
 Ambroxol 3x1 tab
 Flumucil 3x1 tab
Hari/Tgl Diagnosa Tujuan Intervensi
Jam Gangguan Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Respirasi (SIKI I.01014:
22.30 pertukaran gas keperawatan 1x24 jam 247)
DX II berhubungan Pertukaran gas meningkat
ketidak ( SLKI L.010003) Observasi
seimbangan  Monitor frekuensi, irama,
ventilasi-perfusi Kriteria hasil : kedalaman, dan upaya napas
(SDKI D. 0003 hal • Pco2 membaik  Monitot adanya produksi seputum
22) • Po2 membaik  Monitor saturasi oksigen
• Sesak berkurang  Monitor nilai AGD
• Takikardi membaik  Monitor hasil x-ray thorax
• Gelisah menurun Teraupetik
 Atur pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
 Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan
jika perlu
Hari/Tgl Diagnosa Tujuan Intervensi
Terapi Oksigen (SIKI I.01026 : 430 )

Observasi
• Monitor kecepatan aliran oksigen
• Monitor efektivitas oksigen (mis:
oksimetri, AGD)

Teraupetik
• Pertahankan kepatenan jalan napas

Edukasi
• Jelaskan tujuan dan prosedur
tindakan (pemberian NRM)

Kolaborasi
• Penentuan dosisi oksigen NLR 10
lpm
Diagnosa Tujuan Intervensi
DX III Diare berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Diare ( SIKI I.03101: 164)
dengan proses keperawatan 1x24 Ekspektasi Observasi
infeksi Eliminasil fecal membaik  Indikasi penyebab diare ( mis:
(SDKI : D.0020: 58) ( SLKI L.04033: 23) imflamasi, iritasi, proses infeksi)
 Monitor warna, frekuensi dan
Kriteria hasil konsistensi tinja
 Monitor tanda dan gejala
• Frekuensi BAB membaik 1x/hr hypovolemia
• Konsitensi faeces membaik ( mis ;takikardi, Td menurun, Nd
• Pristaltik usus membaik lemah)
Teraupetik
 Berikan asupan cairan oral
 Pasang jalur intra vena
 Berikan cairan intra vena (ringer
lactat)

Edukasi
 Anjurkan menghindari makanan
berbentuk gas, pedas
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian obat
antimotilitas (new diatab jika perlu)
Diagnosa Tujuan Intervensi
Pemantauan Cairan ( SIKI I.03121 : 238 )

Observasi
• Monitor frekuensi dan kekuatan nadi,
frekuensi pernapasan, tekanan darah
• Monitor elatisitas atau turgor kulit
• Monitor inteke dan output cairan
• Monitor tanda-tanda hipovolemi

Teraupetik
• Atur interval waktu pemantauan
sesuai denagan kondisi klien
• Dokumentasi hasil pemantauan
( balance cairan )
Diagnosa Tujuan Intervensi

DX Ansietas /Cemas Setelah dilakukan tindakan Reduksi ansietas / cemas (SIKI I.09314 : 387)
IV berhubungan keprawatan selama 1x 24 jam Observasi
dengan krisis , tingkat ansietas menurun • Identifikasi saat tingkat ansietas berubah misal :
Situasional (SLKI _ L.09093 kondisi, waktu , stresor
SDKI_D.0080 • Monitor ansietas verbal dan non verbal
Kriteria hasil
• Prilaku gelisah menurun Terapeutik
• Frekuensi pernapasan • Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
menurun kepercayaan
• Prekuensi nadi menurun • Pahami situasi yang membuat ansietas
• Gunakan pedekatan yang tenang dan meyakinkan

Edukasi
• Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi

Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian obat anti ansietas jika perlu
Diagnosa Tujuan Intervensi

Tekhnik Relaksasi (SIKI I.09314 )


Observasi

• Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan


darah dan suhu

Terapeutik

• Gunakan suara lembut dengan irama lambat dan


berirama.

Edukasi

• Jelaskan tujuan ,manfaat,batasan danjenis relaksasi


yang tersedia mis:berzikir dan berdoa

• Anjurkan sering mengulang atau melatih tehnik yang


dipilih
Implementasi
Tgl/Jam Implementasi Evaluasi
19-10-20 • Memberikan posisi semi fowler S : Klien mengatakan batuk dahak
12.05 Hasil ; Klien tampak lebih sulit dikeluarkan, tenggorokan
rileks gatal,

12.10 • Memberikan oksigen 3-4 lpm O : KU sedang, kes cm Td. 140/80.


Hasil : Oksigen masuk dengan Nd. 106. Sh. 36. Rr. 24 x/mnt,
baik, tidak ada tanda-tanda Sat O2 96%, EWS 7. Klien
kebocoran pada kanul O2 tampak sesekali batuk terpasang
Mengukur TTV O2 3-4 lpm
Td : 140/80, Nadi : 106,
Rr : 24, Sat : 96% A : Masalah bersihan jalan napas
belum teratasi
12.15 • Memasang infus RL 500 cc 14
tpm P : Intervesi dx II dilanjutkan
Hasil : Infus terpasang, tetesan • Monitor pola napas
cairan lancer • Posisi semi fowler
• Berikan minum hangat
12.25 • Memberikan minum air hangat
H: Minum air hangat 150 cc

12.35 • Melakukan EKG


Hasil : Dalam batas Normal

12.50 • Memberikan makan bubur


sumsum
H: habis bubur ½ porsi 150 cc,
minum 100 cc

19-10-20 • Melakukan personal higiene S: Klien mengatakan masih mules


15.40 membantu eliminasi BAB dan ,BAB cair
BAK
Hasil : BAB + 50 cc, BAK O: Td. 130/80. Nd. 114x/mnt. Rr.
150cc (pake urinal) 23x/ mnt. Sh. 37,7ooC. Sat O2
97%. Ews 6. Gradasi orange.
16.00 • Melakukan skin tes Ceftriaxon Klien BAB 2x ampas + kurang
Hasil : Klien tidak alergi lebih 50 cc tiap BAB,balance
cairan
16. 15 • Mengukur TTV
Td : 130/80, Nadi : 114, A: Diare belum teratasi
Rr :24, Suhu : 37,70
0C

Sat : 96% P: Intervensi dilanjutkan


• hitung balance cairan
17.00 • Membantu memberikan makan • obs.frek.feces dan
klien konsistensi
Hasil : Makan habis ½ porsi • kolaborasi pemberian new
100cc, minum 200cc diatab jika perlu

17.15 • Membantu melakukan personal


hygiene, BAB mengganti
pampers
H: BAB cair sedikit ada ampas
+ 50 cc, BAK 200cc
17.35 • Memberikan inj ceftriaxone
Hasil :Inj ceftriaxone masuk
dengan lancar, tidak bengkak dan
tidak alergi

18.00 • Membantu personal


hygiene eliminasi BAB dan BAK,
H: Klien BAB cair kurang lebih
Cair 100cc ada ampas, BAK 150cc

19.56 • Memonitor saturasi


H: saturasi 02: 94% Nadi : 120
x/menit Rr: 28x/ menit

19-10-20 • Menganjurkan klien untuk


22.10 istirahat, tetap tenang , relax dan S: Klien mengatakan
berzikir sesak,menanyakan hasil swab
H : Klien melakukan apa yang
dianjurkan dan terlihat lebih tenang. O: Ku sedang, terpasang RL 14, tpm,
O2 NRM 10 lpm, Td. 110/70. Nd.
22. 15 • Kolaborasi pemberian O2 100. Sh. 36,9. Rr. 28. Sat O2
sesuai kebutuhan klien 97%, EWS 5, Terpasang NRM 10
H : dr jaga ruangan Adv : ulang lpm,terlihat gelisah
saturasi 30 menit lagi. Hasil AGD
 PH.7,487 mmHg (7,35
22. 25 • Mengukur TTV – 7,45)
TD: 120/80 mmhg, Suhu :36,30C  PCO229,9 mmHg(35 –
Nadi :100 x/ menit, 45)
Rr: 30x/menit  PO286,0 mmol/l(83 –
sat02 :91% Ews: 8 108)
Gradasi: merah  BE 1,1 mmol/L0 – 2)
 TCO2 23,8mmol/L(23 – 27)
22.45 • Kolaborasi pemberian O2  HCO3 22,9mEg/L (21 –
sesuai kebutuhan 28)
H: Dilaporkan ke dr jaga dan DPJP
 O2 97,4 %(95 atau lebih)
adv: Canul O2diganti dengan NRM
10 lpm. Atas instruksi DPJP A : Gangguan pertukaran gas belum
24.00 • Menghitung balance teratasi
Cemas belum teratasi
Hasil : Balance / 12 Jam
Intake 1200-1162 = + 38
P : intervensi dilanjutkan
Diuresis : 0.5 cc • Monitor saturasi
• Atur pemantauan respirasi sesuai
kondisi klien
20-10-20 • Memonitori sat 02
00.10 H: sat 02: 97%, Nadi :113 x/menit

01.20 • Memonitor sat 02 :


H : 98% Nadi : 101 x/menit

01.25 • Membantu personal


hygiene BAB dan BAK
H: Bab 1 kali cair, Ampas + 50 cc,
BAK : 100cc
Nadi : 100 x/menit sat02: 98% Rr: saya masih sesak
28 x/menit
O : klien terlihat lebih relax, perilaku
05.30 • Membantu klien makan pagi gelisah menurun, nadi
H: makan habis 1 porsi, minum 101x/mnt,TD.110/70 mmHg,RR
150cc 30 x/mnt

07.00 • Membantu klien memenuhi A : masalah cemas teratasi sebagian


kebutuhan personal hygiene dan
mengganti pempers Bab P : intervensi dilanjutkan,
H : Konsistensi Lembek warna
Kuning

08.00 • Mengukur ulang TTV


H : Td : 110/70 mmhg Nadi :106
x/menit Suhu :36,4 0 c rr : 30x/mnt,
sat02: 97 % Ews : 5 Gradasi : S : klien mengatakan sesak
orange
O : TD. 110/70. Nd. 108x/mnt, rr.
08.30 • Kolaborasi untuk 32x/mnt, sat 92%, Rongent : BP,
pemeriksaan ulang Agd Ct-Scan ; GGO, O2 NRM 10 lpm
H : Observasi saturasi
PH : 7.5 mmHg (7.35-7.45)
09.55 • Mengantar klien CT-scan PC02 : 21.8 mmHg (35-45)
Torax P02 : 73.2 mmHg (80.0-100.0)
HC03: 16.6 mmol/l (22.0-26.0)
10.20 • Mengukur TTv O2 Sat: 96.1 % (75.00-99.00
H : Td: 110/70 mmhg Nadi: 108 BE : -4.6 mmol/l -3.00-3.00
x/menit, sat02 :94 % TCO2 : 17.2 %
Rr : 32x/menit
A: Masalah pertukaran Gas blm
10.30 • Memonitor sat02 : teratasi
H : sat02 : 92% Rr :32 x/menit nadi
:111 x/menit P : Intervensi Dilanjutkan
• Pantau saturasi klien
12.15 • Membantu klien untuk
makan dan minum obat
H : Makan habis 5 suap minum
100cc

14.25 • Klien berangkat ke RSPAD


dengan menggunakan Ambulance
RSMC
Cempaka bawah

Anda mungkin juga menyukai