Anda di halaman 1dari 34

Dr. H.

Amis
Kepala dinas Kesehatan Kab. Barru
Latar Belakang
COVID-19 Corona Virus Desease 2019

Penyakit menular yang disebabkan oleh Severe


Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2
(SARS-CoV-2)
Merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia

Ada 2 jenis coronavirus yang ditemukan pada manusia yang


dapat
menimbulkan gejala berat seperti MERS dan SARS
Tanda dan Gejala Umum

Demam Batuk Gangguan Masa


pernapasan inkubasi
akut rata-rata
5-6 hari
Pada kasus COVID-19 yang berat dapat dan
menyebabkan pneumonia, sindrom terpanja
pernapasan akut, gagal ginjal, bahkan
ng 14
kematian
hari.
Manifestasi Klinis
Gejala Klinis biasanya bersifat
ringan dan muncul secara bertahap

Beberapa orang yang terinfeksi


tidak menunjukkan gejala apapun
dan tetap merasa sehat

Gejala paling umum adalah demam,


rasa lelah dan batuk kering

Beberapa pasien mungkin mengalami rasa


nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek,
nyeri kepala, konjungtivitis, sakit
tenggorokan, diare, hilang penciuman dan
pembauan, serta ruam kulit
ETIOLOGI
1
COVID-19
Coronavirus tergolong ordo Nidovirales keluarga
Coronaviridae

Coronavirus ini dapat menyebabkan penyakit


pada hewan atau manusia

Sebelum adanya Covid-19, ada 6 jenis


coronavirus yang menginfeksi manusia

Coronavirus yang menjadi etiologi COVID-19


termasuk dalam genus betacoronavirus
umumnya berbentuk bundar berdiameter 60-
140nm, virus ini termasuk dalam subgenus yang
sama dengan coronavirus penyebab SARS
pada 2002-2004 silam yanitu sarbecovirus
sehingga ahli taksonomi memberikan nama
penyebab Covid-19 sebagai SARS-Cov--2
PENULARA
1
N
COVID-19
Masa inkubasi Covid-19 rata-rata 5-6 hari,
bisa mencapai 14 hari.

Risiko penularan tertinggi diperoleh di hari-


hari pertama penyakit karena konsentrat
virus yang tinggi.

Orang terinfeksi dapat menularkan sampai


dengan 48 jam sebelum onset gejala
(presimptomatik) dan sampai 14 hari
setelah onset gejala.

Sebuah studi melaporkan bahwa 12,6%


menunjukkan penularan presimptomatik (Du
Z et.al)

Terdapat kasus konfirmasi yang tidak


bergejala (asimptomatik) meskipun risiko
GEJALA
Demam/meriang CORONAVIRU
S
Batuk

NYERI TENGGOROKAN.

Sesak Napas GEJALA LAIN:


Sakit Kepala,
Pegal/Nyeri Otot

DIARE
Faktor risiko Covid 19
Covid 19 dapat mengenai semua orang berbagai jenis usia

CORONAVIRUS

Laki-laki R i s i ko P e n y a k i
t
Perokok aktif L e b i h B e ra t
Komorbid Kondisi Penyakit
Khusus
Asma, GagalPenyert
ginjal, Penyakit Paru
a
Kronik, Diabetes, Haemoglobin
Usia tua > 65 tahun
Disorder, Immunocompromised
Ibu hamil& menyusui,
Sumber : National Center for (kanker, pasca transplantasi
Demensia, disabilitas
Immunization and Respiratory organ, HIV), penyakit Hati,
Diseases (NCIRD), Division of
jantung, obesitas berat
Viral Diseases
Sumber: sobatcovid
Protokol Kesehatan
SE Nomor B-308/MEN-KP/VI/20202

Sumber: Kementerian Kesehatan RI, 2020


Penggunaan Masker
• Selama perjalanan
dan di kantor
• Di area publik
dengan tetap jaga
jarak

COVID-2019
Sumberdilah kembali dasi Sobatcovid
Cuci Tangan Mencegah Penularan
Durasi
20 – 30 detik

Rekomendasi
WHO
6 langkah cuci tangan
Hand Sanitizer
Jika tangan terlihat Sabun dan Air mengalir
bersih
Jika tangan terlihat
kotor/bernoda

Mencegah penyakit covid, dan penyakit lain


seperti diare, flu
Social Distancing

Jangan Jauhi tempat-


berkumpul tempat
dalam ramai dan
kelompok hindari
pertemuan
massal

1-2m
Protokol Kesehatan
Saat Tiba di
Rumah

Desinfeksi benda yang dibawa


(handphone, kacamata, tas)

Segera mandi dan ganti baju

Cuci pakaian dan masker dengan detergen

Sumber: diolah kembali dari Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK. 01.07/Menkes/328/2020
Menjaga Kebersihan Lingkungan

Pembersihan dan desinfeksi area


kerja/ruang publik secara berkala

Desinfesi setiap 4 jam/kali


Pengukuran Suhu Tubuh
• Dilakukan saat masuk kantor
• Bila suhu > 37,3 (2x
pemeriksaan, jarak 5 menit
 berobat, pulang
Isolasi Mandiri dan Surat Keterangan Sehat

Isolasi Mandiri
Setelah perjalanan dalam dan atau ke
luar negeri

Setelah Kontak dengan pasien


positif covid 19
Peningkatan status imunitas tubuh

Makan-Makanan Bergizi

Asupan protein
ditingkatkan : ikan,
SEHAT DENGAN POLA daging, telur, susu, biji-
MAKAN GIZI SEIMBANG bijian dan kacang-
kacangan
Sumber: Kementerian Kesehatan RI
Makan-Makanan Bergizi
• Makan sayur dan buah segar beraneka warna setiap hari
Makan-Makanan Bergizi

Memenuhi
kebutuhan
vitamin,
mineral, serat,
protein dan
antioksidan

Menu sayur
ditiap kali
makan
Tubuh sehat
Buah sebagai
dan daya tahan
selingan/snac
tubuh
k
meningkat
Makan-Makanan Bergizi
Makan-Makanan Bergizi
Makan-Makanan Bergizi

• Makanan yang diolah dicuci


dengan bersih
• Makanan yang dimasak dan matang
sempurna (terutama protein hewani)
Olahraga

30-60 menit/hari  meningkatkan


sistem imun tubuh
Tidak berkelompok
Intensitas sedang
Contoh:
 Jalan kaki
 Sepeda
 Aerobik via you tube
 Joging
 Yoga di rumah
Berhenti Merokok
Menurunkan daya tahan tubuh
Merokok
Diduga meningkatkan ekspresi
reseptor ACE-2

Susilo A et al, Jurnal Penyakit


Dalam;7: 2020
Istirahat yang Cukup
 Kuantitas: (7-8 jam sehari), dan
kualitas
 Istirahat/tidur  mempengaruhi
daya tahan tubuh, kurang
istirahat akan mengganggu fungsi
tersebut

PA N D E M
IC
Sumber: Bollinger et al. Gerontology, 1-10: 2010
COVID-
Memenuhi Kebutuhan Cairan

8-10 gelas sehari

Konsumsi sayur dan buah


mengandung banyak air
 mencegah Dehidrasi
“Lindungi diri
dan keluarga
dari COVID-19”
Seputar
Vaksinasi
Covid-19
GAMBARAN
UMUM
Apa itu Proses di dalam tubuh, dimana seseorang menjadi kebal atau
Vaksinasi terlindungi dari suatu penyakit sehingga apabila suatu saat
terpajan dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau
hanya mengalami gejala ringan
Produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme atau
Apa itu Vaksin
bagiannya atau zat yang dihasilkannya yang telah diolah
sedemikian rupa sehingga aman, yang apabila diberikan
kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik
secara aktif terhadap penyakit tertentu

Apakah VAKSIN itu OBAT


Vaksin bukan obat, tetapi mendorong
pembentukan kekebalan spesifik
tubuh agar terhindar dari tertular
STOP
ataupun kemungkinan sakit berat
COVID-
19
Vaksin COVID-19
SELAMA BELUM ADA OBAT COVID-
19, MAKA VAKSIN COVID-19 YANG
AMAN DAN EFEKTIF SERTA
PERILAKU 3M (MEMAKAI MASKER,
MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN
DAN AIR MENGALIR SERTA
MENJAGA JARAK) ADALAH UPAYA
PERLINDUNGAN YANG BISA KITA
LAKUKAN AGAR TERHINDAR DARI
PENYAKIT COVID-19
KEJADIAN IKUTAN PASCA
IMUNISASI (KIPI)
KIPI merupakan semua kejadian medik
yang terjadi setelah imunisasi, menjadi
perhatian dan diduga berhubungan
dengan imunisasi, misalnya demam
atau nyeri pada area suntikan
Reaksi yang mungkin terjadi
• Reaksi lokal : nyeri, kemerahan,
bengkak pada bekas suntik atau
reaksi lain yang berat seperti
selulitis
• Reaksi sistemik seperti demam,
nyeri otot seluruh tubuh (myalgia),
nyeri sendi, badan lemah, sakit
kepala
• Reaksi lain sperti alergi misalnya
urtikaria, oedem, reaksi anafilaksis
danmengalami
Apabila syncope/pingsan
KIPI ringan
maupun serius, masyarakat harus
melaporkan kepada petugas
kesehatan yang ada di fasyankes
yang memberikan layanan
vaksinasi
KEJADIAN
IKUTAN PASCA
IMUNISASI (KIPI)
Efek samping vaksinasi bersifat
sementara, untuk antisipasi
penerima vaksin akan dipantau
selama 30 menit sebelum
meninggalkan lokasi vaksinasi,
serta ada pencatatan barcode bagi
penerimapeserta
Apabila untuk memudahkan
mengalami KIPI
penelusuran
diharapkan tetap tenang dan
mengikuti petunjuk patugas di
tempat melakukan vaksinasi.
LAWA
N

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai