Anda di halaman 1dari 11

BAB IX

 
TEORI-TEORI TENTANG KEDAULATAN
 
Ada bebebrapa teori yang akan memuncukan
ajaran atau teori kedaulatan, yaitu teori
kedaulatan Tuhan, teori kedaulatan negara,
teori kedaulatan hukum, dan teori kedaulatan
rakyat.
Teori Kedaulatan Tuhan (Goddelijke Souvereiniteit)

 Teori kedaulatan Tuhan merupakan teori yang


paling tua menurut sejarahnya. Teori ini
mengatakan bahwa kekuasaan tertinggi itu
yang memiliki atau ada pada Tuhan. Teori ini
juga disebut dengan teori teokrasi
(theocratische theorien). Di antara penganjur
teori ini adalah Augustinus dan Thomas
Aquinas Penganjur teori ini adalah Augustinus,
Thomas Aguinas, dan lain-lain.
 Teori ini berkembang pada zaman
pertengahan. Droit Divin menyatakan
kedaulatan itu bersumber pada kekuasaan
Tuhan dan senantiasa ada dibawah pimpinan
Tuhan. Siapapun yang memperoleh dan
memegang kekuasaan dalam suatu negara,
kekuasaan itu adalah dari Tuhan, hanya
berlaku atas kehendak Tuhan. Paus
menyatakan tidak ada kekuasaan selain dari
Tuhan, Tuhan Maha Kuasa, Tuhan berdaulat
mutlak.
 Penguasa negara yang bagaimanapun kuatnya
tidak lebih dari hamba Tuhan untuk
melaksanakan kehendak Tuhan. Raja hanyalah
sekedar alat Tuhan untuk menyatakan
kebenaran dalam tata pergaulan manusia.
Pendapat ini ada benarnya, tetapi persoalan
timbul adalah siapakah manusia yang
ditentukan oleh Tuhan untuk menjadi
kepercayaan Tuhan dan penyalur
kehendakNya.
 Dalam perkembangannya muncul teori teokrasi
modern. Keberadaan teori teokrasi modern dapat
diilustrasikan dengan contoh bahwa diwaktu rakyat
dalam situasi bahaya yang sukar diatasi. Tiba-tiba
datanglah seorang pemimpin yang berhasil
mengeluarkan rakyat dari keadaan bahaya tersebut.
Pada peristiwa ini dilihat adanya bukti bahwa Tuhan
telah mengirim pimpinan itu untuk menolong
rakyatnya. Jadi, secara tidak langsung, kekuasaan
pemimpin itu dan kekuasaan keturunannya didasarkan
atas ketuhanan. Di antara tokoh penganut teori
teokrasi modern adalah Friedrich Julius Stahl (1802-
1861) dan Mr. De Savornin Lohman.
Teori Kedaulatan Negara
(Staatssouvereiniteit)
Menurut teori ini kedaulatan itu timbul dari dan karena adanya
negara, karena itu kedaulatan hanya ada dan tetap ada pada negara.
Menurut teori ini negara sumber kedaulatan dalam negara, karena
itu negara mempunyai hal yang tidak terbatas terhadap warga
negaranya. Warga negara dan miliknya dapat dipergunakan bila
negara memerlukan untuk kepentingan dan kebesaran negara.
Mereka taat kepada hukum karena kehendak negara dan adanya
hukum karena adanya negara. Tiada satu hukumpun yang berlaku
jika tidak dikehendaki oleh negara, raja berkuasa karena
kedudukannya sebagai kepala negara. Pada hakikatnya negara itulah
sumber kekuasaan dan yang memberikan kekuasaan pada raja.
Penganut teori ini adalah Jean Bodin, George Jellinek, Paul Laband,
dan Hans Kelsen.
Teori Kedaulatan Hukum
(Rechtssouvereiniteit
 Menurut teori kedaulatan hukum yang memiliki bahkan merupakan
kekuasaan tertinggi dalam suatu negara adalah hukum. Penguasa
maupun rakyat atau warga negara, bahkan negara itu sendiri semua
tunduk kepada hukum. Semua sikap, tingkah laku dan perbuatannya
harus sesuai atau menurut hukum
 Hugo Krabbe (1857-1936) sebagai penganut teori kedaulatan hukum
menentang teori kedaulatan negara dan mencoba membuktikan
bahwa kekuasaan tertinggi iu sebenarnya ada pada hukum. Ia
menyatakan bahwa kekuasaan tertinggi yang oleh Jellinek dikatakan
asli dan tidak terbatas sebenarnya bersumber pada hukum dan
dibatasi oleh hukum dan hukum lebih dahulu adanya dari negara. Ia
adalah seorang Mahaguru pada Universitas Leiden. Salah satu
bukunya berjudul algemene staatleer.
 Hukum adalah sumber dari segala kekuasaan
negara, negara menjadi negara karena hukum
dan tindakan negarapun baru mempunyai
kekuatan jika bersandar pada ketentuan
hukum, bahkan negara dapat dituntut apabila
menyalahi hukum.
Teori Kedaulatan Rakyat (Volkssouvereiniteit)

 Menurut teori kedaulatan rakyat yang


berkuasa pada suatu negara pada prinsipnya
adalah rakyat, rakyatlah yang berdaulat. Hal
ini disebabkan karena penguasa itu
mendapatkan kekuasaannya dari rakyat
melalui proses penyerahan kekuasaan
tersebut
 Johannes Althusius menyatakan setiap susunan
pergaulan hidup manusia berdiri di atas perjanjian
manusia, karena mereka mempunyai kedudukan yang
sama dan pada dasarnya merdeka. Kekuasaan atas
manusia hanya dapat berlaku dengan seizin mereka,
karena itulah kekuasaan tertinggi dalam negara
adalah milik rakyat sebagai satu kesatuan, pemerintah
dianggap wakil rakyat dan harus bertanggungjawab
pada rakyat. Apabila raja menyalahi UU, maka rakyat
mengambil tindakan menghukum raja sesuai dengan
UU yang berlaku. Pendapat ini dikemukakan oleh
Rousseau. Selain Rousseau, teori ini juga dianut oleh
Montesquie dan John Locke

Anda mungkin juga menyukai