Anda di halaman 1dari 15

KONSTITUSI DAN HAM

TEORI KEDAULATAN/
ASAL MULA KEKUASAAN NEGARA

Yulia Neta, S.H., M.H


TEORI KEDAULATAN/
ASAL MULA KEKUASAAN NEGARA
• Timbulnya teori kedaulatan karena menghadapi masalah
atau pertanyaan:
(?) Darimanakah sumber kekuasaan yang ada didalam
negara itu
(?) Siapakah yang memegang/ memiliki kedaulatan
didalam suatu negara
• Beberapa teori yang memberikan jawaban:
1. Teori Kedaulatan Tuhan
2. Teori Kedaulatan Rakyat
3. Teori kedaulatan negara
4. teori kedaulatan Hukum
1. TEORI KEDAULATAN TUHAN

• Teori ini berkembang pada zaman pertengahan


(abad ke V s.d. XV)
• Penganjur paham ini antara lain: AUGUSTINUS,
THOMAS AQUINAS dll
• Kedaulatan yang berasal dari tuhan itu dipegang
oleh raja yang merupakan wakil tuhan, atau raja
dianggap tuhan yang menjelma didunia ini. Bisa
diartikan menentang raja berarti menentang Tuhan
• Sejalan dengan perkembangan zaman, orang pada
zaman sekarang mencari-cari bukti tentang
kekuasaan yang berdasarkan ketuhanan, maka
muncullah teori Teokrasi Modern
Bagaimana teori Teokrasi Modern itu?
• Walau zaman sekarang orang banyak
yang tak percaya hal-hal gaib (tidak
dapat dimengerti oleh fikiran manusia
normal), masih ada juga yang
mendasarkan kekuasaan raja atas
kehendak ketuhanan.
• Beberapa penganutnya:
1. Friedrich Julius Stahl (1802-1861)
2. Mr.De Savornin Lohman
2. TEORI KEDAULATAN RAKYAT
• Negara memperoleh kekuasaan dari rakyatnya dan bukan
dari tuhan atau dari raja.
• Para penganjur teori ini adalah ROUSSEAU, MONTESQUIEU
dan JOHN LOCKE.
• Hal-hal/ kenyataan-kenyataan yang tidak sesuai dengan
apa yang diajarkan oleh teori kedaulatan Tuhan sehingga
menimbulkan keragu-raguan sehingga memberi tempat
pada fikiran manusia (Renaissance):
1. Raja yang seharusnya memerintah rakyat dengan adil
(sesuai kehendak Tuhan), justru bertindak sebaliknya
2. Apabila kedaulatan berasal dari tuhan, mengapa ada
peperangan antar raja yang mengakibatkan kalahnya
salah satu raja
3. TEORI KEDAULATAN NEGARA

• Negara dianggap sebagai satu kesatuan idea yang


paling sempurna
• Negara adalah satu hal yang tertinggi, yang
merupakan sumber dari segala kekuasan; Jadi,
negaralah sumber kedaulatan dalam negara.
• Negara (pemerintah) memiliki hak yang tidak terbatas
terhadap life, liberty dan property dari warganya.
• Dalam praktek, kekuasaan negara dipegang oleh
para penguasa saja. Seperti Jerman dibawah Adolf
Hitler.
• Para penganut paham ini adalah: PAUL LABAND,
GEORGE JELLINEK, HANS KELSEN
PAUL LABAND
• Dalam bukunya:“Dus Staatsreht des Deutshen Reichs”(Negara Hukum
Kerajaan Jerman), Laband mengatakan “tidak ada negara yang
tidak berkekuasaan tertinggi. Negara satu-satunya sumber segala
kekuasaan tertinggi. Contoh: Italia di zaman Mussolini
• Aliran ini lahir sebagai reaksi terhadap hukum Romawi dan hukum
alam (paham pertama dari perkembangan teori positivisme)
• Reaksi terhadap hukum Romawi: Sebelum dan pada saat itu
penyelidikan mengenai hukum tergantung pada hukum perdata.
Kemudian timbul reaksi agar cara menjalankan hukum publik jangan
disamakan dengan hukum perdata. Karena hukum perdata
mengatur hubungan hukum antara seseorang dengan seseorang
lainnya (bersifat koordinatif) sedangkan hukum publik mengatur
hubungan hukum antara penguasa dan orang-orang lainnya
(bersifat subordinasi)
• Reaksi terhadap hukum alam (yang benar & yang baik menurut rasio
& tidak mungkin salah): timbullah reaksi yang melahirkan positivisme,
dikatakan bahwa tidak ada hukum yang bersifat abadi & langgeng
seperti hukum alam. Jadi hukum positif bersifat relatif karena
berlakunya menurut waktu, tempat dan bangsa yang bersangkutan
GEORGE JELLINEK (1851-1911)
• Dalam bukunya “Allgemeine Staaslehre”, Jellinek
mengatakan bahwa negara adalah organisasi yang
dilengkapi dengan sesuatu kekuatan asli
• Jadi negara itu merupakan sekumpulan orang yang
terorganisir disuatu daerah tertentu dan dilengkapi dengan
suatu kekuatan asli akan pemerintah
• Yang dimaksud kekuatan/kekuasaan asli adalah kekuatan
yang tidak diturunkan dari suatu kekuatan lain yang
derajatnya lebih tinggi. Hukum ada karena negara yang
menghendakinya
• Hukum diciptakan oleh negara sendiri, dan setiap gerak-
gerik manusia dalam negara itu harus menurut kehendak
negara.Sedang negara sendiri tidak perlu tunduk pada
hukum, karena negara sendiri yang membuat hukum
HANS KELSEN (1881)
• Hans Kelsen adalah murid dari Jellinek. Pelajaran hukum dari
Kelsen “Reine Rechtslehre” atau Pelajaran hukum yang murni.
Maksudnya dibersihkan dari anasir yang tidak yuridis
khususnya unsur etis dan sosiologis
• Karena itu Kelsen mengatakan hukum itu “Sollens (seharusnya)
Katagorie” yang maksudnya hukum itu ketertiban kaidah-
kaidah yang memerintah orang bertindak seharusnya terlepas
dari kenyataan sosial
• Kelsen melihat sistem hukum positif berdasar satu anasir saja,
yaitu penilaian normatif, kaidah
• Dan sistem hukum positif diberi suatu struktur piramid (hirarki)
atau terkenal dengan “Stufentheorie” (pertanggaan hukum
yang merupakan struktur piramida) yaitu dasar berlakunya
sesuatu kaidah terletak dalam suatu kaidah yang lebih tinggi
dan sumbernya sebagai puncaknya ialah “Grundnorm”(norma
asal/norma dasar)
• Negara identik dengan hukum juga negara terikat dengan
hukum
4. TEORI KEDAULATAN
HUKUM
• Sekitar tahun 1900 Teori, kedaulatan negara mendapat
tentangan keras dari beberapa pihak, antara lain dari HUGE
KRABBE (1857-1936)
• Dalam bukunya “Algemene Staatsleer” dikatakan hukum itu
ada, karena tiap-tiap orang mempunyai perasaan bagaimana
seharusnya hukum itu. Hanya kaidah yang timbul dari
perasaan hukum seseorang, mempunyai kekuasaan. Teorinya
dinamakan Teori Kedaulatan Hukum. Jadi hukum merupakan
sumber kedaulatan. Kesadaran hukum yang membedakan
mana adil dan mana yang tidak adil
• Mengenai hukum Krabbe mengatakan:
“Demikian juga halnya dengan kekuasaan hukum yang harus
kami cari dalam reaksi perasaan hukum. Jadi kekuasaan
hukum tidak terletak diluar manusia, tetapi didalam manusia”
• Bahkan hukum itu tidak tergantung pada kehendak
manusia, yaitu hukum adalah sesuatu dengan kekuatan
memerintah yang terdapat dalam perasaan hukum
manusia, yang sering memaksa manusia bertindak juga
brtentangan dengan kehendak sendiri atau bertentangan
dengan suatu kecendrungan yang ada dalam dirinya.
Hukum berdaulat diatas segala sesuatu termasuk negara.
• Kelemahan teori Krabbe:
Teori krabe tidak bisa diterima karena kaidah yang
berasal dari perasaan hukum seseorang hanya berlaku
baginya saja. Jadi apabila tiap orang mempunyai
anggapan sendiri tentang hukum, maka hukum yang
berdasarkan anggapan sendiri itu jumlah dan macamnya
tidak terkira banyaknya. Sedangkan tata tertib
masyarakat menghendaki adanya hukum yang sama
bagi semua orang; jika tidak demikian, maka
masyarakat menjadi anarki.
• Setelah mengetahui kekurangan teorinya maka Krabbe
merubah dan membuat batasan yang baru, yaitu:
“hukum berasal dari perasaan hukum yang ada pada
bagian besar dari anggota sesuatu masyarakat.”
• Maka negara seharusnya negara hukum, Tiap tindakan
negara harus dapat dipertanggungjawabkan pada
hukum.
• Jadi perbedaan antara kedaulatan negara dengan
kedaulatan hukum adalah:
- Penganut teori kedaulatan negara mengatakan negara
menciptakan hukum
- Penganut teori kedaulatan hukum mengatakan
hukumlah yang menciptakan negara
MONTESQUIEU (1688-1755)

• Dalam bukunya L’Esprit des Lois (artinya jiwa


Undang-undang), ajarannya bersifat empiris-
realistis. Dalam bukunya Montesquieu menulis
tentang konstitusi Inggris, yang antara lain
memerinci tiga jenis kekuasaan dalam setiap
pemerintahan yaitu: - Kekuasaan Legislatif
- Kekuasaan Eksekutif
- Kekuasaan Judikatif
• Isi Ajarannya adalah mengenai pemisahan
kekuasaan negara (The Seperation Of Powers)-
TRIAS POLITIKA

Anda mungkin juga menyukai