Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ILMU NEGARA

(TEORI TERJADINYA NEGARA)

Oleh : Dewa Gede Natih Dena Darma Putra

NIM : 1904551137

1. Teori Teokrasi
Dikutip dari Wikipedia, kata teokrasi berasal dari Bahasa Yunani yaitu theokratia
yang dibagi menjadi dua kata, theos yang artinya Tuhan, dan kratein yang artinya
memerintah. Jadi, teokrasi artinya pemerintahan oleh wakil tuhan. Teori Teokrasi disebut
juga sebagai Teori Ketuhanan. Teori ini dasarnya membicarakan tentang darimana asalnya
kekuasaan dan kepada siapa kekuasaan itu diturunkan.
Menurut Teori Teokrasi, kekuasaan atau kewibawaan itu berasal dari Tuhan atau
dari kekuatan gaib diluar kemampuan manusia atau kekuatan super natural. Kemudian,
kekuasaan itu dianugerahkan kepada seseorang yang memerintah.
Ada dua macam Teori Teokrasi yaitu Teori Teokrasi Primitif dan Teori Teokrasi
Modern. Menurut teori Teokrasi Primitif, kekuasaan yang berasal dari Tuhan itu
diturunkan secara langsung kepada seseorang pemerintah yang dianggap sebagai
keturunan atau anak tuhan, misalnya Firaun Mesir yang dinyatakan sebagai keturunan
Dewa Ra (Dewa Matahari). Sedangkan, pada Teori Teokrasi Modern, kekuasaan yang
berasal dari Tuhan itu diturunkan kepada seseorang yang memerintah karena suatu
kejadian atau peristiwa tertentu. Dalam perkembangannya Teori Teokrasi Modern ini
mendapat kritik, salah satunya dari Kranenburg yang mengemukakan dua hal, pertama
teori ini tidak dapat dipecahkan secara ilmu pengetahuan karena menurut teori ketuhanan,
kekuasaan itu hanya dipindahkan kepada seseorang atau golongan tertentu. Kedua, teori
ini dalam prakteknya menimbulkan kesulitan, misalnya bila terjadi perang antara dua
kekuasaan dan kalau salah satu pihak kalah, maka akan sulit menentukan kekuasaan
manakah yang diyakini sebagai kekuasaan atas kehendak tuhan.
2. Teori Perjanjian
Teori ini disusun berdasarkan anggapan bahwa sebelum ada negara, manusia hidup
sendiri-sendiri dan berpindah-pindah. Pada waktu itu belum ada masyarakat dan peraturan
yang mengatur sehingga kekacauan mudah terjadi dimanapun dan kapanpun. Tanpa
peraturan, kehidupan manusia tidak berbeda dengan cara hidup binatang buah. Thomas
Hobbes adalah seorang ahli yang mengemukakan teori ini. Teori Perjanjian Masyarakat
diungkapkan Thomas Hobbes melalui bukunya yang berjudul Leviathan. Ketakutan akan
kehidupan berciri survival of the fittest itulah yang menyadarkan manusia akan
kebutuhannya yaitu negara yang diperintah seorang raja yang dapat menghapus rasa takut.
Akal sehat manusia telah membimbingh manusia menuju suatu kehidupan tertib
dan tentram. Maka, dibuatlah perjanjian masyarakat (contract social). Perjanjian antar
kelompok manusia itu akhirnya melahirkan negara dan perjanjian itu sendiri disebut
pactum unionis. Bersamaan dengan itu terjadi pula perjanjian yang disebut pactum
subiectionis, yaitu perjanjian antarkelompok manusia dengan penguasa yang diangkat
dalam pactum unionis. Isi pactum subiectionis adalah pernyataan penyerahan hak-hak
alami kepada penguasa dan berjanji akan taat kepadanya. Adapun ahli lain yang menganut
teori ini adalah Grotius, John Locke, Immanuel Kant, dan J.J. Rousseau.

3. Teori Kekuasaan
Teori Kekuasaan menyatakan bahwa negara terbentuk berdasarkan kekuasaan.
Orang yang kuatlah yang pertama-tama mendirikan negara. Dengan kekuatannya itu ia
memaksakan kehendak terhadap orang lain sebagaimana unugkapan “Raja yang pertama
adalah prajurit yang berhasil”.
Karl Marx sebagai salah satu ahli penganut teori ini berpandangan bahwa negara
timbul karena kekuasaan. Menurutnya, sebelum ada negara di dunia, telah terdapat
masyarakat komunis purba. Buktinya pada masa itu belum dikenal hak milik pribadi.
Semua alat produksi menjadi milik seluruh masyarakat. Adanya hak milik pribadi
memecah masyarakat menjadi du akelas yaitu masyarakat pemilik alat produksi dan
masyarakat yang bukan pemilik. Kelas pertama merasa tidak aman dengan kelebihan yang
dimilikinya dalam bidang ekonomi. Mereka memerlukan organisasi paksa yang disebut
negara untuk mempertahankan pola produksi yang telah memberikan posisi istimewa
kepada mereka dan melanggengkan pemilikan atas alat-alat produksi tersebut.
Leon Duguit yang merupakan ahli lain penganut teori ini menyatakan bahwa
seseorang dapat memaksakan kehendaknya terhadap orang lain karena ia memiliki
kelebihan atau keistimewaan dalam bentuk fisik lahiriah, kecerdasan, ekonomi, ataupun
agama.

4. Teori Kedaulatan
Dalam Teori Kedaulatan, negara mendaulat orang-orang tertentu untuk menjadi
pimpinan. Jean Bodien sebagai pakar pertama mengenai kedaulatan pernah melontarkan
bahwa kedaulatan adalah salah satu unsur penting suatu negara. Kedaulatan merupakan
kekuasaan penuh dan tertinggi dalam suatu negara untuk mengatur seluruh wilayahnya
tanpa campur tangan pemerintah negara lain. Bagi Jean Bodien, kedaulatan itu bersifat
mutlak. Raja yang berdaulat adalah pembentuk hukum yang tertinggi. Raja adalah
bayangan tuhan. Maka dalam personifikasinya kedaulatan itu bersifat langgeng, tidak
dapat dipisah-pisahkan, sebagai kekuasaan tertinggi, tidak terbatas, dan lengkap.
Teori kedaulatan Jean Bodien dianggap sebagai teori kedaulatan tradisional yang
ditolak oleh aliran pluralism politik. Menurut penganut aliran pluralism politik, Teori
Kedaulatan Bodien merupakan pandangan yang sempir dan tidak berdasarkan alasan-
alasan yang kuat dan menolak masyarakat yang pluralis. Menjawab permasalahan tersebut,
muncul beberapa teori kedaulatan yang dibagi menjadi empat yaitu :
a. Kedaulatan Tuhan
Tuhan merupakan sumber tertinggi dari segala kebijakan rakyat yang dijalankan
oleh penguasa atau raja. Paham kedaulatan Tuhan mengganggao bahwa pemerintah
/ negara memperoleh kekuasaan yang tertinggi dari tuhan.
b. Kedaulatan Raja
Menurut teori ini, adanya negara merupakan kodrat alam. Kekuasaan raja dianggap
sebagai kodrat alam. Ajaran kedaulatan raja yang mulanya diterima, lama-lama
dibenci karena sifat raja yang sewenang-wenang. Rakyat tidak mendapat tempat
perlindungan lagi dari raja dan dari sini rakyat mulai sadar bahwa keadaan
semacam itu tidak patut dipertahankan lagi.
c. Kedaulatan Rakyat
Teori Kedaulatan Rakyat merupakan reaksi terhadap Teori Kedaulatan Tuhan
maupun Teori Kedaulatan Raja. Ajaran kedaulatan rakyat ini memberikan
kekuasaan tertinggi pada rakyat atau disebut juga dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat.
d. Kedaulatan Negara
Ajaran ini tidak lain merupakan kelanjutan dari ajaran kedaulatan raja dalam
susunan kedaulatan rakyat. Dalam ajaran ini rakyat dianggap sebagai elemen
negara yang membentuk diri menjadi negara. Rakyat adalah negara dan jika rakyat
berdaulat, otomatis negara juga berdaulat. Konsep ini masih abstrak karena yang
memerintah adalah raja sendiri. Ajaran ini kemudian mendapat tentangan hingga
akhirnya abstraksi raja dalam suatu negara dihapuskan dan diganti menjadi
kedaulatan hukum
e. Kedaulatan Hukum
Teori ini menyatakan bahwa pemerintah memperoleh kekuasaan dari hukum.
Seseorang yang menjadi pemimpin harus bertindak berdasarkan hukum.

Pertanyaan :

1. Teori pembentukan negara manakah yang membentuk NKRI?


2. Apakah teori kedaulatan rakyat bisa disamakan dengan system demokrasi pada saat ini?
3. Adakah teori lain selain keempat teori diatas yang merupakan teori pembentukan negara?
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/10211729/konsep_teori_dan_proses_terbentuknya_negara Diakses pada


tanggal 19 September 2019, Pk. 10.10 WITA

http://www.negarahukum.com/hukum/teori-kedaulatan.html Diakses pada tanggal 19 September 2019,


Pk. 09.48 WITA

https://id.wikipedia.org/wiki/Teokrasi Diakses pada tanggal 19 September 2019, Pk. 09.37

http://www.appehutauruk.com/2014/10/teori-negara-teokrasi.html Diakses pada tanggal 19 September


2019, Pk. 09.30

Anda mungkin juga menyukai