Anda di halaman 1dari 22

Seminar Proposal Proyek Akhir 2019/2020

ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN BEKISTING SISTEM DAN


BEKISTING SEMI SISTEM PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN
SUNCITY SIDOARJO

Isna Maulida
1641320034
Seiring berkembangnya teknologi dalam konstruksi di

BAB 1 PENDAHULUAN Indonesia, teknologi cetakan beton atau bekisting juga


berkembang dengan banyaknya alternatif bahan dan
metode. Bekisting dengan berbahan dasar kayu ini
sudah mulai ditinggalkan penggunaannya dalam
pekerjaan bangunan gedung bertingkat tinggi.
Pergantian bahan utama kayu pada bekisting dengan
menggunakan bahan pabrikasi diharapkan dapat
mempercepat dan meminimalkan biaya. Komponen
beksiting pada pelaksanaannya pada umumnya
membutuhkan biaya yang cukup besar dan waktu yang
cukup lama dalam pengerjaannya.
Bekisting atau formwork adalah cetakan sementara yang digunakan
untuk menahan beton selama beton tersebut dituang hingga Oleh karena itu, penulis menganalisa perbandingan
mengeras sesuai bentuk yang diinginkan. Hingga mencapai cukup penggunaan bekisting sistem dan beksiting semi sistem
umur untuk mutu betonnya dan siap untuk dilakukan karena material yang digunakan pada bekisting sistem
pembongkarannya. sendiri menggunakan bahan pabrikasi yang mudah
dipasang, sedangkan semi sistem menggunakan bahan
kayu dan diperkuat dengan hollow, tetapi kayu disini
Pekerjaan bekisting merupakan proses awal suatu pekerjaan
bukanlah material utamanya. Maka perencanaan dalam
struktur, yang harus dilakukan sesuai dengan pertimbangan waktu bekisting ini dipertimbangkan faktor ekonomis, efesien
pelaksanaan, mutu pekerjaan dan biaya. Untuk itu dibutuhkan suatu dan juga mutunya. Pelaksanaan pekerjaan bekisting
metode pelaksanaan bekisting yang tepat. juga menjadi salah satu item pekerjaan yang
dipertimbangkan dalam proses penjadwalan kerja agar
tidak menjadi penundaan pada proses pelaksanaan
pekerjaan selanjutnya. Semakin cepat pekerjaan
bekisting, maka akan semakin cepat pula pekerjaan
beton terselesaikan.
Batasan Masalah
1. Penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan
Apartemen Suncity Sidoarjo yang menggunakan
bekisting sistem yang akan dikonfersi menjadi metode
Rumusan Masalah semi sistem dengan luasan (volume) dan waktu
penyelesaian yang sama.
2. Bentuk penelitian berupa analisa perbandingan antara
1. Bagaimana perbandingan penggunaan bekisting bekisting sistem dan bekisting semi sistem PT. Wijaya
Karya Bangunan Gedung Tbk.
sistem dan bekisting semi sistem pada proyek 3. Penelitian dilakukan pada pekerjaan struktur beton
pembangunan apartemen Suncity Sidoarjo? (balok dan plat)
2. Bagaimana perbandingan kinerja dan produktivitas 4. Biaya langsung yang diperhitungkan adalah biaya
pekerjaan bekisting sistem dan bekisting semi sistem material, alat sewa dan upah.
5. Biaya tidak langsung seperti overhead, profit dan pajak
pada proyek pembangunan apartemen Suncity tidak diperhitungkan.
Sidoarjo? 6. Biaya yang akan dihasilkan hanya berlaku untuk
3. Bagaimana perbandingan waktu penggunaan proyek pembangunan gedung dengan struktur yang
tipikal tiap lantai di daerah Sidoarjo dan sekitarnya.
bekisting sistem dan bekisting semi sistem pada 7. Metode Pelaksanaan dan analisa biaya dihitung semua
proyek pembangunan apartemen Suncity Sidoarjo? lantai.
4. Bagaimana perbandingan biaya yang dibutuhkan 8. Pengamatan terhadap tingkat produktivitas tenaga
kerja dilakukan selama 30 hari.
untuk pekerjaan pemasangan bekisting sistem dan
9. Bekisting yang diteliti adalah bekisting horizontal.
bekisting semi sistem pada proyek pembangunan 10. Hanya fokus kepada perbandingan metode bukan
Apartemen Suncity Sidoarjo? perhitungan struktur.
Manfaat
Bagi Mahasiswa
Dapat mengetahui bagaimana tentang
perbandingan metode pelaksanaan
pemasangan bekisting pada pekerjaan
struktur beton (balok dan plat) sehingga
dalam pembangunan proyek konstruksi
1. Untuk menganalisa perbandingan penggunaan
berjalan dengan efesien dan efektif.
bekisting sistem dan bekisting semi sistem pada
Tujuan

Proyek Pembangunan Apartemen Suncity Sidoarjo. Bagi Institusi Politeknik Negeri Malang
2. Untuk menganalisa perbandingan kinerja dan Memperkaya wawasan pengetahuan di
perpustakaan Politeknik Negeri Malang
produktivitas pekerjaan bekisting sistem dengan sehingga dapat dijadikan bahan studi rekan-
bekisting semi sistem pada proyek pembangunan rekan mahasiswa dan juga sebagai
apartemen Suncity sidoarjo. mengerjakan tugas akhir atau skripsi.
3. Untuk menganalisa perbandingan jadwal
penggunaan bekisting sistem dan bekisting semi Bagi Kontraktor
sistem pada Proyek Pembangunan Apartemen  Sebagai masukan untuk memilih bahan
Suncity Sidoarjo. bekisting guna untuk meminimalkan
waktu dan pengerjaan.
4. Untuk menganalisa anggaran biaya yang  Sebagai pedoman pelaksanaan proyek.
dibutuhkan untuk pekerjaan pemasangan bekisting
sistem dan bekisting semi sistem pada proyek
pembangunan apartemen Suncity Sidoarjo.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN BEKISTING
Stephens, 1985
Formwork atau bekisting adalah cetakan sementara
yang digunakan untuk menahan beban selama beton R. Sagel, P. Kole, dan Gideon Kusuma, 1997 : 41
dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang Mengemukakan bahwa kualitas bekisting ikut
diinginkan. Dikarenakan berfungsi sebagai cetakan menetukan bentuk dan rupa konstruksi beton,
sementara, bekisting akan dilepas atau dibongkar sehingga harus dibuat dari bahan yang bermutu dan
apabila beton yang dituang telah mencapai kekuatan perlu direncanakan sedemikian rupa supaya
yang cukup. konstruksi tidak mengalami kerusakan akibat
lendutan yang timbul ketika beton di tuang.

Heiz Frick, Moediartianto, 1977 F. Wigbout, 1992 : 106


Menurut fungsinya dapat dibedakan antara bekisting Mengatakan bahwa dalam perencanaan beban suatu
untuk beton dan beton bertulang yang menampung bekisting diperhatikan beberapa faktor, antara lain
dan membentuk beton ditempatnya, dan perancah beban yang ditopang, penggunaan bekisting yang
yang mmapu bekisting dengan beton basah sampai berulang kali, faktor cuaca, keausan perancah akibat
dengan beton kering dan kuat. hentakan, getaran dan pembebanan yang tidak
merata.
Syarat Bekisting
Konstruksi-konstruksi bekisting sebaiknya
direncanakan dan dilaksanakan sedemikian rupa,
sehingga konstruksi beton yang dihasilkan dapat
memenuhi persyaratan seperti :

01 02 03
Kualitas Keamanan Ekonomis
Bekisting Konvensional
Tipe Bekisting
Menurut F. Wigbout Ing,
1997 secara garis besar
tipe dari bekisting
dibedakan menjadi 3,
yaitu sebagai berikut :

Bekisting Konvensional Bekisting Sistem

Material utama bekisting Material dari bekisting ini


konvensional adalah kayu. adalah bahan yang
Bekisting konvensional sulit dibuat dari pabrikasi .
dalam pengerjaannya, biaya Pengerjaan pabrikasi
mahal dan juga membutuhkan dibawah. Pengerjaan
waktu yang relatif lama. lebih cepat dan juga
mudah dalam
Bekisting Semi Sistem pembongkaran. Tetapi Bekisting Semi
pembelian bekisting ini Sistem
Material dari bekisiting semi sistem ini sangat mahal, tapi bisa
adalah kayu, tetapi diperkuat dengan digunakan berulang kali.
hollow. Kayu bukanlah bahan utama,
pabrikasi diatas, masih ada
pemotongan kayu untuk menyesuaikan
bentuknya.

Bekisting Sistem
METODE BEKISTING HORIZONTAL
TAHAP 1 : GAMBAR KERJA
TAHAP PEKERJAAN PABRIKASI SISTEM SURI SURI
TAHAP 1 : GAMBAR KERJA
TAHAP 1 : GAMBAR KERJA

Keterangan :
1. Semua pekerja pemasangan bekisting harus
menggunakan perlengkapan kemanan dan
keselamatan kerja. Ex. Helm, sepatu, dll.
2. Alat yang digunakan harus sesuai standart
dan sudah di kalibrasi.
SKEMATIK ALUR PEMASANGAN SAMPAI PEMBONGKARAN BEKISTING HORIZONTAL

Pasang Gelagar Pasang suri-suri Pasang U-Jack


Setting As Kolom Pasang Base Jack Pasang Perancah Pasang U-Jack
suri-suri

Pasang Bodeman Pasang Tembereng Pasang Skur & Drat Gelagar Plat Setting Horrie Beam Setting Multiplek Pasang Kepala Kolom

Cek Survey Pasang Reprooping Cek Survey Tahap pengecoran Lepas Kepala Kolom Lepas Skur dan Drat Lepas Tembereng

Lepas Gelagar Plat Lepas Suri-suri Lepas Gelagar Lepas Perancah Pasang Reprooping Pasang Reprooping
Suri-suri
Aspek – aspek Pemilihan
Bekisting

1. Kualitas bekisting yang akan digunakan


harus tepat dan layak.
2. Keamanan bagi pekerja tersebut.
3. Biaya pemakaian bekisting yang harus
direncanakan seekonomis mungkin.
Beberapa faktor yang menjadi
pertimbangan untuk mengambil suatu
keputusan mengenai metode bekisting
yang akan dipakai, yaitu :
 Kondisi struktur yang akan dipakai.
 Luasan bangunan yang akan dipakai.
 Ketersediaan material dan alat.
 Faktor lainnya yang harus
dipertimbangkan adalah kemudahan
atau kesulitan untuk memperoleh
material atau alat bantu dari sistem
bekisting atau juga faktor lainnya.
Perhitungan Perkuatan Perancah (PCH)

Beban beton Beban oleh


Beban kerja
bertulang bekisting

Sesuai standart Beban ini Beban kerja meliputi


yang dipakai yang merupakan berat beban pekerja dan
umum di Indonesia sendiri dari bekisting beban peralatan
sesuai peraturan yang terdiri dari serta alat angkut
yang berlaku berat multiplex sebagai beton. Beban kerja,
beton bertulang 2,4 bekisting kontak umumnya
ton/m³ (PPIUG, 1983 : sebesar bertat jenis diberlakukan suatu
11) dikalikan dengan muatan merata
luas penampang, sebesar 150 kg/m².
perhitungan sama (F. Wigbout Ing.,
untuk kayu-kayu 1992 : 108)
sebagai balok anak
dan balok melintang
serta perancah.
(R.Segel,dkk,
1994:54)
Rumus untuk menghitung perkuatan perancah dan bekisting :

Momen Tegangan Lentur Lendutan

1. Untuk balok tumpuan : Rumus Kekuatan 1.


  Untuk balok tumpuan :
    δ=
M= Rumus kekuatan ini
2. Untuk balok menerus : menggunakan prinsip
M= pertidaksamaan untuk balok 2. Untuk balok menerus :
tumpuan, balok menerus, dan δ=
3. Untuk balok kantilever :
M= kantilever 3. Untuk balok kantilever :
α= δ=
Dimana :
M = momen akibat beban Dimana :
beban bekisting kontak (kgm) M = momen akibat beban Dimana :
q = beban total dari bekisting bekisting kontak (kgm)  = lendutan yang terjadi (m) 22
kontak tiap meter (kg/m) W = momen perlawanan (m3 ) q = beban total dari bekisting kontak tiap
L = jarak antar balok anak (m). α = tegangan lentur ijin kayu meter (kg/m)
(R.Segel, dkk, 1994 : 56) (kg/m2 ). (F.Wigbout Ing., 1992 : L = jarak antar balok anak (m)
142) E = modulus elastisitas kayu (kg/m2 ) I =
momen inersia kayu (m4 )

R. Segel, dkk, 1994 : 57


1. Selalu menjaga kebersihan dilokasi kerja dan
Rencana K3L membuang sampah pada tempatnya.
2. Melaporkan setiap kondisi tidak aman, gawat
darurat, dan kecelakaan kerja pada Safety Officer.
3. Dilarang adanya perkelahian, minum-minuman
Rencana program K3L 2019 akan difokuskan pada program
keras, dan menggunakan narkoba diarea proyek.
partisipatif untuk pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit yang
timbul akibat kerja atau pencemaran lingkungan. Program ini akan 1. Menggunakan alat bantu kerja sesuai standart
dan penggunaan kabel powe sesuai standart
melibatkan seluruh pekerja secara aktif untuk menjalankan dilengkapu stop kontak outdoor/indoor dan
operasional dengan prinsip-prinsip K3L. Tidak hanya itu, kedepan minimal ukuran kabel 2x25mm.
2. Perhatikan selalu tanda-tanda peringatan dan
pengembangan kompetensi K3L pekerja akan terus dikembangkan bahaya.
guna mencapai operasional yang berbudaya K3L. 3. Bekerja pada ketinggian 1,8 m wajib mengenakan
full body harness.
4. Saat bekerja harus sesuai dengan prosedur kerja
Rencana K3L : yang berlaku.

1. Setiap orang bertanggung jawab atas dirinya di


lokasi proyek dengan taat penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD).
2. Tidak merokok sembarang tempat, kecuali si
smoking area.
3. Dilarang merusak/merubah
fungsi/menyalahgunakan sarana prasarana
K35R. (Rapi, Resik, Rawat, Rajin, Ringkas)
BAB 3 METODOLOGI
Lokasi Proyek
Proyek pembangunan Apartemen Suncity Proyek pembangunan Apartemen Suncity yang
Sidoarjo direncanakan terdiri dari 30 lantai. Satu Berlokasi di Jl. Pahlawan No. 1 Sidoarjo. Proyek
(1) lantai Semi Basement, satu (1) lantai Ground, Pembangunan Apartemen Suncity ini merupakan
satu (1) lantai Podium, dan 27 lantai hunian. sebuah proyek yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan para konsumen dalam mencari sebuah
penginapan yang aman dan nyaman.

Proyek pembangunan Apartemen Suncity ini satu satunya


Apartemen di Jawa Timur yang terintegrasi langsung
dengan mall, hotel, dan waterpark di dalam kawasan
superblock yang menjadi simbol kehidupan prestisius
Suncity Plaza.

Jl. Pahlawan No. 1 Kec. Sidoarjo


Langkah – langkah penelitian :
2. Setelah data terkumpul
dilakukan perhitungan
dimensi bekisting dan 4. Menentukan urutan
perhitungan kebutuhan pelaksanaan dan biaya
material pekerjaan struktur beton.

1. Kegiatan dimulai 3. Menghitung 5. Perbandingan metode


dengan produktivitas durasi RAB pelaksanaan berdasarkan
mengumpulkan data dan penjadwalan. waktu, mutu dan juga biaya.
pendukung
perhitungan, seperti
gambar
perencanaan, fungsi
bangunan, mutu
bahan, referensi
peraturan yang
berlaku serta daftar
harga bahan dan
upah Kota Sidoarjo
Bagan Alir
Penelitian

Mulai

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Perhitungan Perhitungan
Kebutuhan Material Kebutuhan Material

Perhitungan Perhitungan
Produktivitas, Durasi, Produktivitas, Durasi,
RAB dan Penjadwalan RAB dan Penjadwalan

Perbandingan dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai
Daftar Pustaka
 Ervianto, Wulfram I. 2007. ”Cara Cepat Menghitung Biaya Bangunan. Mempercepat
Pelaksanaan Adalah Bnetuk Efesiensi?”, Andi, Yogyakarta.

 Krisna Permana Hedi, Tri Joko Wahyu Adi. 2013. ”Analisa Perbandingan Biaya
Metode Semi Sistem Berdasarkan Strategi Rotasi Pada Proyek Gedung Bertingkat
Tinggi (Studi Kasus Proyek FMIPA Surabaya)”, Erlangga, Surabaya.

 Santosa , Budi. 2008. ” Managemen Proyek”, Graha Ilmu, Yogyakarta.

  Standar Nasional Indonesia (SNI 03-2847-2002). 2002. “Tata Cara Perhitungan


Struktur Beton untuk Bangunan Gedung”, ITS Press, Surabaya.
 
 Wigbout, F. Ing. 1992. “Bekisting (Kotak Cetak)”, Erlangga, Jakarta.
 
 
Thank You
Insert the Sub Title of Your
Presentation

Anda mungkin juga menyukai