Anda di halaman 1dari 13

ACUTE POSTSTREPTOCOCCAL

GLOMERULONEPHRITIS
Definisi
• Acute poststreptococcal glomerulonephritis (APSGN) adalah contoh klasik acute
nephritic syndrome yang ditandai dengan timbulnya gross hematuria, edema,
hipertensi, dan insufisiensi ginjal secara tiba-tiba. Ini adalah salah satu penyebab
glomerulus tersering dari gross hematuria pada anak-anak dan merupakan
penyebab utama morbiditas pada infeksi streptokokus hemolitik grup A.
• Acute post-streptococcal glomerulonephritis (APSGN) is an inflammatory
kidney disease following infection with nephritogenic strains of Group
A Streptococcus. 

2
Epidemiologi
• APSGN lebih sering ditemui antara usia 2 dan 15 tahun
• APSGN adalah bentuk paling umum dari glomerulonefritis akut yang ditemukan
pada anak-anak di seluruh dunia.
• APSGN jarang terjadi pada anak-anak di bawah 2 tahun.
• Insiden puncak APSGN adalah 5 sampai 9 tahun.

3
Etiologi
Acute poststreptococcal
glomerulonephritis (APSGN)
terjadi akibat infeksi kulit
(impetigo) atau tenggorokan
(faringitis) yang disebabkan oleh
strain nefritogenik streptokokus
beta-hemolitik grup A.
Glomerulonefritis karena impetigo
berkembang 2-6 minggu setelah
kulit infeksi dan 1-3 minggu
setelah faringitis streptokokus.

4
Manifestasi Klinis

5
Diagnosis
Patient History
• Any infectious disease during the preceding month should be recorded.
• History of infections in family members and other daily contacts.
• History of recent skin infection.
Throat Culture
Streptococcal antibody titers
• Anti–streptolysin O (ASO) antibody titer is higher in APSGN associated
with tonsillitis or pharyngitis,
• impetigo-associated disease, positive anti-DNase B antibody or
antihyaluronidase antibody

6
Complement studies
• Low complement C3 is central in the
diagnosis of APSGN.
• Less than 40 mg/dL, from the very onset
of the disease and normalizes in 2 to 8
weeks.
• Persistence of low complement C3 > 8
weeks  a diagnosis other than APSGN.
Renal biopsies

7
Management
Supportive Therapy
Pengobatan andalan APIGN terdiri dari terapi suportif. Anak-anak tanpa peningkatan
volume, hipertensi, masalah elektrolit, atau penurunan fungsi ginjal hanya
membutuhkan tindak lanjut yang ketat. Pasien yang mengalami hipertensi sedang
hingga berat, gangguan ginjal, atau hiperkalemia umumnya memerlukan rawat inap
untuk memantau keseimbangan cairan dan elektrolit serta untuk mengelola hipertensi.

8
Antibiotik
Pengobatan antibiotik setelah permulaan APSGN tidak mengubah perjalanan penyakit.
Profilaksis penisilin universal untuk semua anak telah terbukti mencegah penularan
strain nefritogenik GAS dan melindungi terhadap glomerulonephritis

9
Fluid Overload and Hypertension
pengobatan diarahkan pada pembatasan natrium dan terapi diuretik, selain obat
antihipertensi, jika perlu. Kombinasi loop atau diuretik tiazid dengan penghambat
saluran kalsium biasanya efektif. Perhatian harus dilakukan dengan penggunaan
angiotensin-converting enzyme inhibitors atau angiotensin receptor blockers karena
risiko hiperkalemia atau cedera ginjal akut.

10
Komplikasi
• hyperkalemia
• severe hypertension and encephalopathy
• acute kidney injury (AKI)
• need for dialysis
• pulmonary edem

11
Prognosis
• Penyembuhan yang komplit terjadi pada >95% anak dengan APSGN =
ADBONAM
• Mortalitas pada stage akut dapat dihindari dengan manajemen yang tepat dari
acute renal failure, cardiac failure, dan hipertensi
• Jarang, pada fase akut terjadi berat (severe) dan mengarah ke glomerulonecrosis
dan chronic renal disease (<2% )

12
References
• Nelson Textbook of Pediatrics
• Clinical Pediatric Nephrology
• Harrison’s Nephrology and Acid-Base Disorder

13

Anda mungkin juga menyukai