Oleh :
ANI OLIVIA, S.Pd.
Arkaekum Mesozoikum
• 2,5 milyar • 245-65 juta
tahun yang lalu tahun yang lalu
Paleozoikum Neozoikum
• 500-245 juta • 60 juta tahun
tahun yang lalu yang lalu
Charles Darwin
Teori Darwin adalah teori yang terkenal dalam kehidupan manusia.
Darwin berpendapat bahwa manusia berasal dari Kera. Nenek moyang
manusia adalah kera yang berevolusi menjadi manusia modern seperti
sekarang ini. Pendukung teori Darwin beranggapan bahwa semua
makhluk berasal dari nenek moyang yang sama.
5
Charles Darwin
VS
Kera Monyet
Plestosen Atas
Homo Wajakensis
(Lapisan dan Fauna Ngandong)
PithecanthropusRobustus
Plestosen Bawah
Pithecanthropus Mojokertensis
(Lapisan dan Fauna Jetis)
Meganthropus Paleojavanicus
Jenis Manusia Purba di Indonesia
back
Meganthropus :
back
Pithecantropus
Wilayah persebaran fosil ada di Trinil, Perning daerah Mojokerto, Sangiran,
Kedung Brubus, Sambung Macan dan Ngandong
Ciri
Badan tegap, tetapi tidak seperti Meganthropus;
Tinggi badan antara 165 cm – 180 cm;
Tulang rahang dan geraham kuat serta bagian kening menonjol;
Wajah tidak mempunyai dagu;
Volume otak belum ssempurna, yaitu 750-1.300 cc;
Tulang atap tengkorak tebal dan berbentuk lonjong;
Alat pengunyah dan otot tengkorak mengecil;
Hidup diperkirakan 1 – 25 juta tahun yang lalu;
Jenis makanannya bervariasi dari tumbuhan hingga daging hewan
-Manusia purba jenis ini merupakan manusia purba yang paling banyak
ditemukan di Indonesia.
Pithecanthropus Pithecantropus
mojokertensi erectus
Pithecanthropus Robotus
Ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald
pada Tahun 1939 di Trinil, Von Koenigswald
menganggap fosil ini sejenis dengan Pithecanthropus
Mojokertensis
back
Ditemukan oleh Weidenreich dan Von
Koenigswald pada tahun 1939 di Trinil, Lembah
Bengawan Solo. Fosil ini berasal dari lapisan
Plestosen Bawah. Von Koenigswald menganggap
fosil ini sejenis dengan Pithecanthropus
Mojokertensis.
Pithecanthropus Mojokertensis
Ditemukan di Mojokerto oleh Von Koeningswald pada tahun
1936. Pithecanthropus erectus disebut juga Pithecanthopus
robustus yang artinya kera berahang besar.
Ciri :
Badan tegap
Tinggi 165-180cm
Hidung lebar
Tulang rahang dan geraham kuat
Tidak memiliki dagu
Tulang pipi kuat
Ditemukan oleh Von Koenigswald di desa Perning, lembah
bengawan Solo Mojokerto, pada lapisan Plestosen Bawah.
Berupa fosil anak-anak berusia sekitar 5 tahun. Manusia ini
diperkirakan hidup sekitar 2,5 sampai 2,25 juta tahun yang lalu.
Pithecanthropus Mojokertensis berbadan tegap, mukanya
menonjol ke depan dengan kening yang tebal dan tulang pipi
yang kuat.
Pithecanthropus Erectus atau Homo Erectus
Ditemukan di Kedung Brubus dan Trinil, Jawa Timur oleh Eugene
Dubois. Homo erectus diyakini berasal dari Afrika
Ciri :
Volume otak 900 cc
Tulang kening menonjol
Tulang dahi lurus ke belakang
Tulang kaki sudah cukup besar
Geraham besar
Berat badan sekitar 100 kg dengan tinggi 165-170 cm
Pithecanthropus Erectus
- Fosil ini ditemukan oleh Eugene Dubois pada Tahun 1891 di Trinil Jawa Tengah.
- Femur atau tulang pahanya, bentuk dan ukurannya jelas seperti milik manusia dan menunjukkan
bahwa mahluk itu berjalan diatas kedua kakinya.
Ditemukan oleh Eugene Dubois di desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur, pada
tahun 1890 dari Plestosen Tengah.
Mereka hidup sekitar 1 juta sampai 1,5 juta tahun yang lalu.
Mampu berjalan tegak dengan alat pengunyah yang kuat.
Merupakan penemuan yang paling banyak dan paling luas penyebarannya
di Indonesia.
Di Asia Daratan, Pithecanthropus ditemukan di gua di daerah Chou-kou-
tien, Cina dan dikenal dengan sebutan Sinanthropus Pekinensis.
Di Afrika, ditemukan di Kenya dan dikenal dengan sebutan
Australopithecus Africanus.
Di Eropa Barat dan Eropa Tengah disebut manusia Piltdown dan
Heidelberg.
Pithecanthropus Erectus
Homo
Ciri
Badan yang pendek
Leher yang memanjang dan lengan yang panjang
Volume otak sekitar 1350 cc
Tinggi tubuh 130-210 cm
Otak lebih berkembang dari pada Meganthropus dan pithecanthropus.
Otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut.
Tonjolang kening sudah berkurang dan sudah berdagu.
Mempunyai ciri-ciri ras Mongoloid dan Austramelanosoid.
900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu
serta berjalan tegap secara bipedal (dua kaki)
Homo Sapiens
- Hidup antara 40.000 – 25.000 tahun yang lalu, pada lapisan Pleistosen Atas.
- Tengkoraknya mempunyai banyak persamaan dengan orang Aborigin penduduk asli Australia.
back
Fosil ini ditemukan oleh Van Riestchoten pada tahun 1889 di desa
Wajak, Tulungagung.
Setelah ditemukan oleh Van Riestchoten, fosil ini kemudian diteliti
oleh Eugene Dubois.
Manusia purba ini hidup antara 40.000 – 25.000 tahun yang lalu,
pada lapisan Plestosen Atas.
Dibandingkan jenis sebelumnya, Homo Wajakensis menunjukkan
kemajuan. Makanannya sudah dimasak.
Tengkorak Homo Wajakensis memiliki banyak persamaan dengan
tengkorak penduduk asli Australia, Aborigin.
Fosil Homo Wajakensis juga memiliki kesamaan fosil manusia Niah
di Serawak Malaysia, manusia Tabon di Palawan, Filipina dan fosil-
fosil Australoid dari Cina Selatan dan Australia Selatan.
Homo Soloensis
Ditemukan oleh C. Ter Haar dan Ir. Oppenoorth pada tahun 1931-
1932 yang kemudian diselidiki oleh Von Koeningswald dan
Weidenreich. Diperkirakan Homo Soloensis merupakan hasil
evolusi dari Pithecanthopus Mojokertensis.
Ciri
Volume otak 1.000 – 2.000 cc
Tinggi badan 130-210 cm
Otot tengkuk mengalami penyusutan
Muka tidak menonjol
Berdiri tegak
Homo Soloensis
Ditemukan oleh Von Koeningswald dan Weidenrich antara tahun 1931-1934 disekitar sungai
Bengawan Solo. Fosil yang ditemukan hanya berupa tulang tengkorak.
Homo Floresinensis
Ditemukan oleh sekelompok peneliti dari Pusat
Arkeoogi Nasional pimpinan R.P. Soedjono dan
Australia, Mike Morwood.
Ciri
Tinggi badan 100 cm dengan berat badan 30 kg
Sudah berdiri tegak dan tidak memiliki dagu
Diperkirakan hidup pada 18.000 tahun yang lalu
Evaluasi
Sebutkan dan beri penjelasan secara singkat 4 periodisasi
perkembangan bumi
Apa kesamaan hominid dengan primata lain
Menurut anda apakah teori evolusi menurut Darwin itu benar atau
tidak dan berikan penjelasan
Sebutkan ciri Meganthropus
Buatlah peta konsep jenis manusia purba di Indonesia dan wilayah
penemuannya (berupa peta)