Anda di halaman 1dari 23

METERED DOSE INHALER Presentator:

(MDI) Naura Prima Vidian (1211013025)


Maya Anggrelana Zalmi (1211013034)
S I S T E M P E N G H A N TA R A N O B AT ( S P O )
DOSEN: DR. FEBRIYENTI, M.SI, APT Rifki Rusdian
Ghea Rizki Adrin
PENDAHULUAN
Pulmonary drug delivery system memiliki keunggulan yaitu bekerja cepat pada
saluran pernapasan. Ada tiga jenis sistem penghantaran obat secara inhalasi yaitu:
1. Nebulizer
2. MDI (metered dose inhaler)
3. DPI (dry powder inhaler) (Milala, 2013)
PENDAHULUAN | METERED
DOSE INHALER
MDI adalah alat terapi inhalasi dengan dosis yang terukur yang disemprotkan dalam
bentuk gas ke dalam mulut dan dihirup. Dalam menyemprotkannya didorong
menggunakan propelan. MDI mulai diperkenalkan pada tahun 1956. Obat dalam MDI
dapat berupa larutan atau suspensi dalam propelan. Dapat ditambahkan eksipien
khusus untuk meningkatkan stabilitas fisika atau untuk meningkatkan kelarutan obat.
Penggunaan MDI memerlukan teknik tersendiri, dimana diperlukan koordinasi yang
tepat antara tangan menekan alat MDI (aktuasi) dan mulut menghirup obat (Sunitha,
2011; dalam Milala, 2013). Cara penggunaan yang keliru dapat menyebabkan hasil
klinis yang tidak optimal (Melani, 2011; dalam Milala, 2013). Teknik ini masih sering
digunakan secara tidak tepat oleh penderita asma sehingga perlu dilatih. Namun hal
ini dapat dikoreksi dengan penggunan spacer.
PENDAHULUAN | METERED
DOSE INHALER
Spacer merupakan sebuah tube berukuran panjang antara 10 sampai 20 cm yang
disambungkanke inhaler MDI. Spacer ini bertindak sebagai wadah pemegang yang
menjaga agar obat tidak terbang ke udara. Pada spacer, di bagian ujung yang
berdekatan dengan mulut terdapat katup yang menjaga agar obat tidak keluar dari
spacer kecuali bila dihisap. Katup tersebut akan terbuka bila pasien menghisap spacer.
Melepaskan obat ke wadah tersebut memungkinkan penderita asma untuk
menghirupnya lebih perlahan. Spacer juga akan memperbaiki penghantaran partikel
halus obat ke paru-paru hingga 22%, serta mengurangi jumlah obat yang tertinggal di
bagian belakang tenggorokan dan lidah (Sunitha, 2011; dalam Milala, 2013).
KOMPONEN MDI (NEWMAN,
2005)
KOMPONEN MDI (NEWMAN,
2005)
1. Kontainer
Merupakan wadah penyimpan konsentrat dan propellan. Wadah harus mampu
menahan tekanan yang dihasilkan oleh propelan. Wadah harus dibuat dari bahan
lembam dan harus cukup kuat. Bhan yang digunakan yakni stainless steel. Namun
Aluminium sekarang lebih disukai, karena, dibandingkan dengan kaca, lebih ringan,
lebih kompak, kurang rapuh. Pelapisan pada permukaan bagian dalam container
berguna untuk mencegah adhesi-partikel obat dan degradasi bahan kimia obat.
KOMPONEN MDI (NEWMAN,
2005)
2. Propellan
Salah satu komponen yang paling penting dari MDI adalah
propelan nya. Propelan memberikan kekuatan untuk
menghasilkan aerosol dan zat aktif. Propelan (zat pembawa)
yang bertekanan tinggi menjadi penggerak bagi zat
aktif.Propelan yang cocok harus lulus yang ketat set kriteria,
mereka harus:
i. Titik didih dalam kisaran -100 sampai 30 ° C
ii. Kepadatan sekitar 1,2-1,5 g cm-3
iii. Tekanan uap 40 sampai 80 psig
iv. Tidak memiliki toksisitas pada pasien (Bisgaard, 2001)
v. Tidak mudah terbakar
KOMPONEN MDI (NEWMAN,
2005)
Jenis Propelan: 2. HFA (Hydrofluorotetraalkane)
1. CFCs (Chlorofluorocarbons) Lebih ramah lingkungan. Jenis HFA:
Merupakan formula awal MDI, namun HFA-134a (tetrafluoroethane)
terjadi pelarangan penggunaan CFC
karena menjadi salah satu penyebab HFA-227 (heptafluoropropane)
degradasi stratosfer pada lapisan ozon.
Jenis CFC:
CFC-12 (dichlorofluoromethane)
CFC-114 (dichlorotetrafluoroethane)
CFC-11 (trichloro-fluoromethane)
KOMPONEN MDI (NEWMAN,
2005)
3. Metering Valve
Komponen utama untuk mengukur dosis. Dengan volume dari 25-100 microliter.
KOMPONEN MDI (NEWMAN,
2005)
4. Aktuator
Aktuator mempercepat keluarnya isi dari wadah bertekanan. Aktuator adalah konsep
yang ditekankan oleh pemakai untuk mengaktifkan katup terpasang untuk
pemancaran produk. Aktuator memungkinkan pembukaan dan penutupan katup
dengan mudah. Ini terjadi lewat lubang pada aktuator dimana produk dilepaskan.
Modal ruang dalam dan ukuran lubang pemancar di aktuator berperan pada bentuk
fisik produk yang dilepas (kabut, semprotan halus, aliran zat padat, atau busa).
KOMPONEN MDI (NEWMAN,
2005)
5. Konsentrat/Zat Aktif
Konsentrat zat aktif seperti obat-obat
bronchodilator menggunakan pelarut
membantu untuk memperbaiki
kelarutan zat aktif/zat berkhasiat atau
formulasi dalam propelan, misalnya
etanol, propilenglikol, PEG.Pembawa
larutan dapat berupa air steril, USP
dan lain sebagainya. (Bisgaard, 2001)
KOMPONEN MDI (NEWMAN,
2005)
Zat aktif yang umum pada MDI:
1. Short-acting bronkodilator, meredakan gejala asma sementara (albuterol)
2. Long-acting bronkodilator, meredakan gejala asma lebih lama (salmeterol)
3. Kortikosteroid
4. Antihistamin cromolyn
5. Kombinasi kortikosteroid dan long-acting bronkodilator (seretide)
SISTEM MDI (NEWMAN, 2005)
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN MDI
(NEWMAN, 2005)
KEKURANGAN
KEUNTUNGAN Butuh koordinasi tangan dan pernapasan

Aplikasi cepat Deposisi orofaringeal dan berefek samping lokal


Partikel MDI yang langsung ke mulut memiliki kecepatan
Mudah digunakan yang tinggi dan ukuran droplet yang besar yang berakibat
Volume kecil tingginya deposisi obat di orofaring.
Cara pakaidan kondisi optimal hanya sekitar 20% dosis yang
Siap untuk digunakan mencapai paru.
Obat yang mengendap di tenggorokan dan tertelan, tidak
banyak manfaatnya karena akan dimetabolisme oleh hati
menjadi metabolit yang inaktif.
JENIS MDI (SUPRIYATNA, 2002)
1. MDI dengan spacer
Spacer (alat penyambung) akan menambah jarak antara aktuator dengan mulut
sehingga kecepatan aerosol pada saat dihisap menjadi berkurang dan akan dihasilkan
partikel berukuran kecil yang berpenetrasi ke saluran pernafasan perifer. Hal ini
merupakan kelebihan dari penggunaan spacer karena mengurangi pengendapan di
orofaring. Spacer ini berupa tabung (dapat bervolume 80 ml) dengan panjang sekitar
10-20 cm, atau bentuk lain berupa kerucut dengan volume 700-1000 ml. Untuk bayi
dianjurkan menggunakan spacer volume kecil (babyhaler) agar aerosol yang
dihasilkan lebih mampat sehingga lebih banyak obat akan terinhalasi pada setiap
inspirasi. Beberapa alat dilengkapi dengan katup satu arah yang akan terbuka saat
inhalasi dan akan menutup pada saat ekshalasi misalnya Nebuhaler (Astra),
Volumatic (A&H).
JENIS MDI (SUPRIYATNA, 2002)
Pengendapan di orofaring akan berkurang yaitu sekitar 5% dosis yang diberikan bila
digunakan spacer dengan katup satu arah. Pada spacer tanpa katup satu arah,
pengendapan di orofaring sekitar 8-60% dosis. Dengan penggunaan spacer, deposit
pada paru akan meningkat menjadi 20% dibandingkan tanpa spacer. Penggunaan
spacer ini sangat menguntungkan pada anak karena pada anak koordinasinya belum
baik. Dengan bantuan spacer, koordinasi pada saat menekan kanister dengan saat
penghisapan dapat dikurangi atau bahkan tidak memerlukan koordinasi. Apabila
spacer ini tidak tersedia maka sebagai penggantinya bisa digunakan spacer sederhana
yang murah dan mudah dibuat yaitu dari plastic coffee cup yang dilubangi dasarnya
untuk tempat aerosol. Cara ini sudah terbukti bermanfaat hanya untuk bronkodilator
dan belum dibuktikan berguna untuk natrium kromoglikat dan steroid.
JENIS MDI (SUPRIYATNA, 2002)
2. Easyhaler
Easyhaler adalah inhaler serbuk multidosis yang merupakan alternatif dari MDI.
Komponennya terdiri dari plastik dan cincin stainless steel dan mengandung serbuk
untuk sekurang-kurangnya 200 dosis. Masing-masing dosis obat dihitung secara
akurat dengan cara menekan puncak alat (overcap) yang akan memutari silinder
(metering cylindric) pada bagian bawah alat tersebut. Cekungan dosis berisi sejumlah
obat berhubungan langsung dengan mouth piece. Saluran udara ke arah mouthpiece
berbentuk corong dengan tujuan untuk mengoptimalkan deposisi obat di saluran
napas. Terdapat takaran dosis yang berguna untuk memberi informasi kepada pasien
mengenai sisa dosis obat. Pelindung penutup berguna untuk mencegah kelembaban.
Partikel obat yang halus (<10 Ï) sulit untuk melayang jauh dan cenderung untuk
menggumpal, oleh karena itu zat
JENIS MDI (SUPRIYATNA, 2002;
NEWMAN, 2005)
3. Pressured Metered Dose Inhaler (pMDI)
HAL YAG MEMPENGARUHI
SISTEM PENGHANTARAN
OBAT PADA MDI

(Bisgaard, 2001)
Keuntungan dan kekurangan pMDI (Newman, 2005)
METODE PEMBUATAN MDI
1. Pressure filling 2. Cold filling
Bahan aktif (dan eksipien) dicampur Obat dan propelan dicampur pada suhu
dengan propellant yang memiliki titik sangat rendah (–30°C) dan diisikan pada
didih relatif tinggi dan tekanan uap canister. Propelan ditambahkan pada
rendah misalnya trichloromono- suhu rendah hingga memiliki berat yang
fluoromethane (23.7° C dan 89 kPa) pada sesuai dengan kebutuhan.
atau di bawah 20° C diisikan ke dalam
tabung/kanister pasang katup. Kemudian
propelan yang lebih volatil di isikan ke
kanister sampai niala dibawah tekanan
CARA PENGGUNAAN MDI

(Bisgaard, 2001)
REFERENSI
Bisgaard, Hans., Chris O’Callaghan, Gerald C. Smaldone. 2001. Lung Biology In
Health And Disease. Marcel Dekker, Inc.
Milala, Alasen Sembiring. 2013. Inhalasi Serbuk Kering sebagai Sistem Penghantaran
Obat Pulmonar. Medicinus, Vol. 26 No. 2.
Newman, Stephen P. 2005. Principles of Metered Dose Inhaler Design. Respiratory
Case Vol. 50, No. 09.
Supriyatna, Bambang., Heda Melinda D Nataprawira. 2002. Terapi Inhalasi Pada
Anak. Sari Pediatri, Vol. 4, No. 2:67 – 73.

Anda mungkin juga menyukai