---UU No.36 tahun 2009 : Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis.
PENGERTIAN SEHAT
9
PARADIGMA SEHAT
Pelayanan
Lingkungan Fisik, kimia, HEALTH Kesehatan
Biologis , Sosial Budaya
STATUS PENINGKATAN
PENCEGAHAN
PENGOBATAN
Gaya Hidup Life Style PEMULIHAN
Behavior = kelakuan
tingkah laku Perilaku Behavior
Agent Host
Environment
A
A H
2 H
1
E E
Increase in the ability of an agent to infect and cause disease men The porpotion of susception of susceptibles in the human host
population is increase
A H
E
At Equilibrium A
4
3 H
H
A E
E
Environment change after host suscebility
Environment change facilitisagent spread
18
Gangguan keseimbangan
1. Peningkatan kesangguppan Agent penyakit, misalnya
virulensi kuman bertambah, atau resistensi
meningkat.
2. Peningkatan kepekaan Host terhadap penyakit,
misalnya karena gizi menurun
3. Pergeseran lingkungan yang memungkinkan
penyebaran penyakit, misalnya lingkungan kotor.
4. Perubahan lingkungan yang mengubah meningkatkan
kerentanan Host, misalnya kepadatan penduduk di
daerah kumuh.
19
Hub. HOST-AGEN-ENVIRONMENT
Agent Host
Model 1.
Agent
Host
Pada model ini, sesorang
berada pada kondisi
tidak sehat, dimana
Kondisi lingkungan mengalami
Pergeseran/perubahan
Dari kondisi normal. Pergeseran
Titik tumpu/kualitas lingkungan Environment
Berubah, sehingga H
memberatkan keseimbangan
atau H menjadi sangat peka
Terhadap A
Host
Agent
Pada model ini, sesorang
berada pada kondisi
tidak sehat, dimana
Kondisi lingkungan mengalami
Pergeseran/perubahan
Dari kondisi normal. Pergeseran
Titik tumpu/kualitas lingkungan Environment
Berubah, sehingga A
memberatkan keseimbangan
atau pergeseran kualitas
lingkungan memudahkan A
memasuki tubuh H dan
menimbulkan penyakit
1. Fc. PEJAMU (HOST)
• Pejamu a/ manusia atau makhluk hidup lainnya, termasuk burung
dan artropoda, yang menjadi tempat terjadinya proses alamiah
perkembangan penyakit.
----umur, jenis kelamin, ras, genetik, anatomi tubuh, status gizi.
3. Fc. Lingkungan
a/ semua faktor luar dari suatu individu yang dapat berupa lingkungan fisik,
biologis, dan sosial.
Karakteristik segitiga epidemiologi
1. Pejamu (host)
© Resistensi: Kemampuan dari pejamu untuk bertahan terhadap
suatu infeksi
© Imunitas: kesanggupan host untuk mengembangkan suatu
respon imunologis sehingga tubuh kebal terhadap penyakit
tertentu
© Infektifnes: potensi pejamu yang terinfeksi untuk menularkan
penyakit kepada orang lain
2. Lingkungan
© Topografi: situasi lokasi tertentu , baik natural atau buatan manusia
yang mungkin mempengaruhi terjadinya dan penyebaran suatu
penyakit tertentu.
© Geografi:
Topografi : situasi lokasi tertentu , baik natural atau
buatan manusia yang mungkin mempengaruhi
terjadinya dan penyebaran suatu penyakit tertentu.
Keterpaparan
Keterpaparan adalah suatu keadaan dimana pejamu berada
pada pengaruh atau berinteraksi dengan unsur penyebab atau
dengan unsur lingkungan yang dapat mendorong proses
terjadinya penyakit.
Faktor yang berhubungan erat dengan berbagai unsur
penyebab antara lain :
→Lingkungan dimana unsur penyebab berada
→Sifat dan unsur penyebab
→Unsur pejamu sebagai sifat individu yang bervariasi dalam
hubungannya dengan unsur penyebab serta hubungannya
dengan sifat dan bentuk keterpaparan seperti sifat patologik
karakteristik dari pejamu terhadap penyebab serta sifat
intimasi (erat tidaknya) kontak antara pejamu dengan
penyebab.
© Sifat keterpaparan
© Sifat lingkungan dimana proses keterpaparan terjadi
© Tempat dan keadaan konsentrasi dari unsur penyebab
Kerentanan
a/ keadaan dimana pejamu mempunyai kondisi yang
mudah dipengaruhi/berinteraksi dengan unsur
penyebab sehingga memungkinkan timbulnya
penyakit.
a/ peranan kerentanan sangat berpengaruh dalam hasil
akhir suatu proses kejadian penyakit
(penderita/meninggal/tidak terjadi perubahan).
Hub. Keterpaparan dan Kerentanan
kronis
Penyebab Gejala penyakit tidak tampak
Horison klinis
Sembuh Cacat
Pejamu
Sembuh sempurna
Host
Environment Agen
host
Inti genetik
Lingk lingk fisik biologis
Web of causation
Pengetahuan
Pendidikan gizi rendah
Rendah
Konsumsi makanan
tidak memadai
Produksi bahan
PENYAKIT
makanan rendah
KURANG
KEMISKINAN
GIZI
Daya beli rendah
© Sulit
menentukan Daya tahan
penyebab Fasilitas Tubuh dan
utama. Namun kesehatan Kesehatan kurang
Penyerapan
dapat dilakukan kurang Zat gizi
pencegahan dari
berbagai arah, terganggu
57
Studi kasus
ANDI
Andi adalah seorang pelaku bisnis yang sukses.
Hari-harinya penuh dengan kesibukan bisnis.
Pada akhir pekan biasanya ia berolahraga golf. Ia
merokok cukup banyak. Pada pemeriksaan
kesehatan menunjukkan tekanan darahnya agak
tinggi dan kadar kolesterolnya juga tinggi. Namun
Andi merasa dirinya sehat-sehat saja.
59
BETTY
Betty tinggal di rumah kontrakan bersama
2 orang anaknya. Ia telah bercerai dan
tidak mendapatkan tunjangan dari mantan
suaminya. Ia bekerja sebagai pelayan
toko dan penghasilannya pas-pasan,
bahkan seringkali kekurangan. Ia selalu
merasa cemas dan seringkali mengeluh
kelelahan serta merasa gelisah. Dokter
yang pernah memeriksanya tidak
menemukan penyakit apapun pada
dirinya.
60
CHARLES
• Charles adalah seorang pria muda yang
badannya fit dan berolahraga secara
teratur. Ia merasa kehidupannya baik,
perkawinannya harmonis, aktif dalam
kegiatan di lingkungan RT dan RW, serta
puas dalam pekerjaannya di kantor dengan
penghasilan yang cukup. Namun sejak kecil
pengelihatannya terganggu dan kini kalau
membaca selain menggunakan kaca mata
harus dibantu dengan kaca pembesar.
61
DINDA
Dinda adalah anak perempuan usia 11
tahun. Ia menderita sindroma Down
hingga mengalami keterbelakangan
mental. Namun ia berbahagia karena
orang tuanya sangat sayang padanya dan
cukup mampu untuk memenuhi
kebutuhannya. Ia sekolah di sekolah
khusus namun untuk masa depannya
diperkirakan ia kurang dapat hidup
mandiri.
62
EMMA
Emma seorang perempuan usia 30 tahun
yang bekerja sebagai konsultan hukum.
Beberapa tahun lalu ketika berolahraga
berkuda ia terjatuh dan tulang punggungnya
patah. Ia kini lumpuh dan menggunakan kursi
roda. Dari kantor ia mendapat fasilitas mobil
dengan sopirnya. Rumah maupun tempat
kerjanya sudah disesuaikan dengan keadaan
dirinya. Ia merasa tidak terganggu dengan
keadaannya dan cukup sukses dalam
profesinya maupun dalam pergaulan dengan
lingkungannya.
63
FIRDAUS
Firdaus seorang pemuda usia 19 tahun
tinggal bersama orang tuanya di sebuah
perumahan mewah. Ia putus sekolah
ketika kelas II SMU. Sehari-hari waktunya
dihabiskan bersama teman-temannya dan
kadangkala ia terlibat dalam perkelahian
dengan kelompok remaja lainnya. Ketika
masih sekolah ia sudah mulai menghisap
ganja dan kini ia kadang-kadang masih
melakukan. Perawakannya gagah dan
ganteng, tubuhnya kuat dan secara fisik
amat fit hingga banyak gadis
menyukainya.
64
GANDA
Ganda pria usia 25 tahun yang
masih bujangan dan kehidupannya
cukup sukses. Kini ia bekerja di
perusahaan besar dengan gaji yang
cukup besar, dan mempunyai
banyak teman. Namun ia tidak
mengetahui kalau dirinya
mengindap HIV akibat seks bebas
yang pernah dilakukan ketika
bersekolah di luar negeri.
65
HALIMAH
Halimah seorang wanita tua usia 70 tahun
yang masih ceria. Kini kegiatannya terbatas
karena rematik yang menyebabkan kalau
berjalan merasa sakit sekali dan kaku. Ia hidup
sendiri dan masih mampu mengurus dirinya
dan rumahnya. Hari-harinya diisi dengan
menonton TV. Setiap kali ada arisan,
tetangganya menjemputnya dan setiap minggu
anak serta menantunya datang mengunjungi
dan kadang-kadang mengajak jalan-jalan. Ia
merasa hidupnya amat beruntung karena
masih cukup baik pada usia lanjutnya.
66
FISIK MENTAL SOSIAL CATATAN
ANDI
BETTY
CHARLES
DINDA
EMMA
FIRDAUS
GANDA
HALIMAH
67
TINGKATAN
DAN
BENTUK UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT
68
KONSEP PENCEGAHAN
●
Leavel and Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for
the Doctor in his Community “, menyatakan ada 3 fase dalam
proses pencegahan penyakit :
●
Fase sebelum sakit = prae patogenesis phase yaitu :
PRIMARY PREVENTION
●
Fase selama proses sakit – patogenesis phase yaitu :
SECONDARY PREVENTION dan TERTIARY PREVENTION
●
Masing-masing tingkat pencegahan dapat dilakukan
kegiatan pokok serta kegiatan kegiatanya.
12/03/2021 Blok_1_2009_AZD 69
KONSEP PENCEGAHAN
70
TINGKAT PENCEGAHAN
• Manfaat riwayat alamiah penyakit yaitu dapat
dipakai dalam merumuskan dan melakukan
upaya pencegahan.
• Upaya pencegahan dapat dilakukan sesuai
dengan perkembangan patologis penyakit atau
dengan kata lain sesuai dengan riwayat alamiah
penyakit tersebut.
• Ada 4 tingkat utama pencegahan :
1. Pencegahan tingkat awal ( Primordial Prevention )
2. Pencegahan tingkat pertama ( Primary Prevention )
3. Pencegahan tingkat kedua ( Secondary Prevention )
4. Pencegahan tingkat ketiga ( Tertiary Prevention )
• 1 dan 2 pada fase prepatogenesis, 3 dan 4 pada
fase patogenesis
71
BENTUK BENTUK UPAYA PENCEGAHAN
Pencegahan tingkat Awal :
i. Pemantapan status kesehatan ( Underlying Condition )
Pencegahan Tingkat Pertama :
ii. Promosi Kesehatan ( Health Promotion )
iii. Pencegahan khusus ( Spesific Protection )
Pencegahan Tingkat Kedua :
iv. Diagnosis Awal dan Pengobatan tepat ( Early
Diagnosis and Prompt Treatment )
v. Pembatasan Kecacatan ( Disability Limitation )
Pencegahan Tingkat Ketiga :
vi. Rehabilitasi ( Rehabilitation )
72
PENCEGAHAN TINGKAT AWAL
• Tujuannya adalah untuk menghindari
terbentuknya pola hidup sosial ekonomi dan
kultural yang mendorong peningkatan resiko
penyakit.
• Diarahkan untuk mempertahankan kondisi dasar
atau status kesehatan masyarakat yang bersifat
positif yang dapat mengurangi kemungkinan
suatu penyakit atau faktor resiko gaya hidup
• Merupakan upaya mempertahankan kondisi yang
positif yang dapat melindungi masyarakat dari
gangguan kondisi kesehatannya yang sudah baik.
73
PENCEGAHAN TINGKAT PERTAMA
74
PENCEGAHAN TINGKAT KEDUA
75
PRIMARY PREVENTION
• Penyuluhan kesehatan yang
intensif
• Perbaikan gizi dan penyusunan
pola menu yang adekuat.
• Pembinaan dan pengawasan
tumbuh kembang balita, anak-
anak dan remaja.
• Perbaiakan perumahan sehat.
• Pengembangan kesehatan
mental maupun sosial.
• Nasehat perkawinan dan
pendidikan seks yang
bertanggung jawab
• Pengendalian terhadap faktor
lingkungan .
76
PRIMARY PREVENTION
78
TERTIARY PREVENTION
79
TERTIARY PREVENTION