SEHAT-SAKIT
penyakit bersifat dinamis. Newman mengatakan bahwa kesehatan adalah hasil yang tidak
dapat ditemui dan bersifat pasti. Klien bersifat dinamis didalam sehat-sakitnya yang berubah
disetiap waktu.
B. KONSEP SEHAT
1. DefinisiSehat :
a. Menurut WHO (1974) kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, sosial bukan
kekuatan yang dimiliki individu hingga tingkat tertinggi (Nigtingale, 1969 [1860])
c. American Nurses Association (ANA) mendefinisikan sehat dalam pernyataan kebijakan
sosial mereka sebagai suatu kondisi dinamis manusia yang mencapai potensi perkembangan
Sehat bukan merupakan suatu kondisitetapi merupakan penyesuaian, bukan merupakan suatu
keadaan tapi merupakan proses.Proses disini adalah adaptasi individu yang tidak hanya
yang mmempunyai arti bahwa perubahan status kesehatan dpat ditentukan oleh factor usia
dalam hal ini adalah pertumbuhann dan perkembnagna, mengingat proses perkembangan itu
dimulai dari usia bayi sampai usia lanjut yang memiliki pemahaman dan respon terhadap
perubahan kesehatan yang berbeda-beda. Contoh perubahan status kesehatan yang dapat
dipengaruhi oleh perkembangan adalah pada bayi atau anaak-anak yng tahap
terhadap berbagai peenyakit. Bayi dan anak-anak mudah sekali terkena penyakit apabila di
bandingkan dengan orang dewasa yang sudah memiliki perkembangan yang matang.
Demikian juga pada usia lanjut dimana semua daya imunitas akann menurun, maka akan
mempengaruhi status kkesehatan sehingga orang yang lanjut usia akann rentang sekali
keehatan seseorang karena akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga dapat
lingkungan tempat tinggal yang kotor namun jarang terjadi penyakit pada lingkungan itu,
maka akan timbul anggapan bahwa mereka dalam keadaan sehat, demikian juga seseorang
yang memiliki social ekonomi rendah akan berespons baik ketika mengalami penyakit flu dan
menganggap hal tersebut tidak menjadi masalah, akan tetapi apabila penyakit flu tersebut
terjadi pada seseorang dengan social ekonomi tinggi, maka hal tersebut akan mempengaruhi
proses kesehatannya sehingga dianggap sebagai masalah kesehatan yang dapat mengganggu
kesehatan. Hal ini dapat diketahui jika ada pengalaman kesehatan yang tidak inginkan atau
penagalaman kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar dalam status kesehatan
selaanjutnya. Contoh seseoranng yang peernah mengalami diare, karena pengalaman masa
lalu yang salah dalam mengatasi diare yang menyebabkan dirinya masuk rumah sakit, maka
dalam kehidupannya sehari-hari seoraang tersebut akann selalu berupaya untuk tidak
mengulangi pengalaman masa lalunnya dengan mencegah hal-hal yang dapat menyebebbkan
diare.
d. Harapan sesorang tentang dirinya. Harapan merupakan salah satu bagian yang penting
dalam menetapkan perubahan status kesehatan kearah yang optimal. Harapan harapan dapaytt
menghasilkan status kesehatan ketingkat yang lebih baik secara fisik maupun psikologis,
karena melalui harapan akan timbul motifasi bergaya hidup sehat dan selalu menghindari hal-
mengingat potensi perubahan status kesehatan telah dimiliki melalui factor genetic,
walaupun tidak terlalu besar tetapi akan mempengaruhi respon terhadapberbagai pennyakit.
f. Lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik seperti sanitasi
lingkungan, kebersihan diri, tempat pembuangan air limbah atau kotoran serta rumah yang
kuranng memenuhi persyaratan kesehatan sehingga dapat mempengaruhi prilaku hidup sehat
dapat mempengaruhi status kesehatan. Hal ini dapat dijumpai apabila tempat pelayanan
kesehatan terlalu jauh atau kualitas dalam memberikan pelayanan kurang baik, maka dapat
atau spiritual seseorang berkurang atau terganggu bila dibandingkan dengan kondisi
Keterangan :
Kesehatan (Wellness) adalah suatu keseimbangan dimensi kebutuhan manusia yang berbeda
perkembangan klien pada saat perawat menggunakan keyakinan terhadap kesehatan dan cara
klien melaksanakannya sebagai dasar dalam membuat rencana keperawatan. Contoh: seorang
anak belum mampu untuk mengenal penyakit serius dan mereka masih perlu untuk turut
variabel intelektual, yang terdiri dari pengetahuan(atau informasi yang salah) tentang
berbagai fungsi tubuh dan penyakit, latar belakang pendidikan, dan pengalaman di masa lalu.
menggunakan pengetahuan tentang kesehatan dan penyakit yang dimilikinya untuk menjaga
kesehatan diri sendiri. Seorang perawat perlu mempertimbangkan latar belakang intelektual
saat ia berusaha untuk memahami keyakinan klien tentang kesehatan dan cara klien
melaksanakan kesehatan sehingga varibel ini dapat diaplikasikan dalam asuhan keperawatan
keyakinan terhadap kesehatan dan cara melaksanakannya. Contoh : seorang dengan kondisi
jantung yang kronik merasa bahwa tingkat kesehatan mereka berbeda dengan orang yang
tidak pernah mempunyai masalah kesehatan yang berarti. Akibatnya, keyakinan terhadap
kesehatan dan cara melaksanakan kesehatan pada masing-masing orang cenderung berbeda-
beda.
d. Faktor emosional. Faktor emosional mempengaruhi keyakinan terhadap kesehatan dan cara
hidupnya cenderung berespons terhadap berbagai tanda sakit, mungkin dilakukan dengan
Seseorang yang memiliki reaksi emosional yang berlebihan, yang melawan kenyataan yang
ada, sampai-sampai mereka berpikir tentang risiko menderita kanker dan akan menuangkal
kehidupannya, mencakup nilai dan keyakinan yang dilaksanakan, hubungan dengan keluarga
atau teman, dan kemampuan mencari harapan dan arti dalam hidup. Ada beberapa agama
yang melarang penggunaan bentuk tindakan pengobatan tertentu. Perawat harus memahamai
dimensi spiritual klien sehingga mereka dapat dilibatkan secara efektif dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan.
2. Variabel Eksternal
a. Praktik di keluarga. Keluarga yang sehat biasanya akan mencari cara unuk membantu
seluruh anggota keluarganya mencapai potensi mereka yang paling besar. Contoh : Seorang
anak yang diajak orangtuanya untuk melakukan pemeriksaan rutin, kemungkinan besar ketika
mereka dewasa akan membawa anaknya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yang
sama.
b. Faktor sosioekonomik. Variabel sosial berperan dalam menentukan bagaimana sistem
pelayanan kesehatan menyediakan pelayanan medis karena sistem pelayanan diatur dengan
cara-cara tertentu, maka hal tersebut akan menetukan bagaimana klien dapat memperoleh
pelayanan yang dibutuhkan yang secara sosial bersifat sah dan dapat diterima. Variabel
ekonomi dapat mempengaruhi tingkat kesehatan klien dengan cara meningkatkan risiko
terjadinya penyakit dan mempengaruhi cara bagaimana atau dimana klien masuk ke dalam
sistem pelayanan kesehatan. Contoh : seorang pekerja yang mempunyai asuransi kesehatan
kemungkinan besar akan mencari pelayanan dan pengobatan untuk mengobati batuk
mempunyai asuransi.
c. Latar belakang budaya. Latar belakang budaya mempengaruhi keyakinan, nilai, dan
kebiasaan individu. Jika perawat tidak menyadari pola budaya yang berhubungan dengan
perilaku dan bahasa yang digunakan oleh diri sendiri maupun orang lain, maka mereka tidak
akan mampu mengenal dan memahami perilaku dan kayakinan klien, dan mereka akan
mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan klien. Contoh : sebuah studi tentang
memperlihatkan bahwa sebagian besar dari mereka tidak mempunyai akses untuk
mendapatkan pendidikan kesehatan yang dapat digunakan sebagai cara pencegahan primer