Anda di halaman 1dari 5

BHD/BANTUAN HIDUP DASAR

RS TK. IV 03.07.04 No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


GUNTUR SPO Ranap/40/II/2022 1 1/2
GARUT
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Guntur
STANDAR
PROSEDUR TanggalTerbit :
OPERASIONAL
11-01-2021
(SPO)
dr. Feri Nirantara S., Sp.PD
Mayor Ckm NRP.11080086532084

Bantuan yang diberikan kepada penderita tidak sadar yang


PENGERTIAN mengalami henti jantung dan atau henti nafas tanpa bantuan alat

Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah bantuan hidup


TUJUAN dasar.

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. IV 03.07.04 Guntur nomor


KEBIJAKAN KEP/63./C/II/2015 tentang Pelayanan Resusitasi yang seragam

1. Amankan diri, amankan pasien dan amankan lingkungan


(apabila petugas menemukan pasien/pengunjung/petugas tidak
sadar.
2. Panggil, tepuk atau goyangkan pasien. Untuk menGetahui
pasien tersebut tidak sadar.
3. Posisikan pasien dalam keadaan terlentang dengan alas tidur
rata dan keras.
4. Minta batuan kepada orang terdekat untuk memanggil tim kode
blue /aktifkan kode blue di nomer 101.
5. lakukan pengecekan sirkulasi dengan menekan arteri karotis
pada dewasa, femoralis pada anak dan barchialis pada bayi,
apakah ada denyutan atau tidak (maksimal penilaian selama 10
PROSEDUR detik)
6. Lakukan pijat jantung luar/kompresi dengan cara menempatkan
kedua tangan pada tulang dada secara bertumpuk, kemudian
tekan ke bawah sedalam 3-5 cm dengan posisi tangan lurus
dan tidak ditekuk, kecepatan kompresi minimal 100 kali/menit,
dengan hitungan kompresi 30 kali.
7. Cek jalan nafas, Bila ada sumbatan jalan nafas maka lakukan
pembersihan dengan menggunakan sapuan jari/cross finger.
Lalu berikan nafas buatan/ventilasi sebanyak 2 kali (1 siklus
dengan rasio kompresi:ventilasi = 30:2).
8. Lanjutkan kompresi dan ventilasi selama 5 siklus, oleh petugas
9. Cek kembali nadi karotis. Jika belum teraba lanjutkan
resusitasi dan ventilasi.
BHD/BANTUAN HIDUP DASAR

RS TK. IV 03.07.04 No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


GUNTUR SPO Ranap/40/II/2022 1 2/2
GARUT
10. lakukan kompresi dan ventilasi secara bergantian. ( jika
penolong lain datang)
11. lanjutkan BHD sampai tim code blue datang
12. Dokumentasikan semua yang dilakukan pada form code blue
UNIT TERKAIT Semua Unit
TEAM KODE BIRU/BLUE CODE

RS TK. IV 03.07.04 No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


GUNTUR SPO/ / / 1/3
GARUT
Ditetapkan oleh:
Kepala Rumah Sakit Guntur

STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit :


OPERASIONAL
(SPO)
dr. Feri Nirantara S., Sp.PD
Mayor Ckm NRP.11080086532084

Team blue code adalah kelompok medis yang berfungsi


dalam penanganan kegawatan medis di ruang rawat inap
dan rawat jalan dibawah koordinasi dokter spesialis
anastesi.
Kegawatan medis adalah kondisi pasien yang mengalami
PENGERTIAN henti jantung dan atau henti nafas
Team blue code terdiri dari :
1. Dokter jaga ruangan
2. DPJP dan dokter spesialis anastesi
3. Perawat team blue code

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk


menangani kegawatan berupa henti nafas dan henti
TUJUAN
jantung melalui team blue code

Kebijakan Kepala Rumah Sakit Tk. IV 03.07.04 Guntur


nomor KEP/ tentang
KEBIJAKAN
Pelayanan Rumah Sakit

1. Team blue code terdiri dari dokter jaga ruangan dan


perawat terlatih yang telah mengikuti pelatihan BHD,
kursus ICU dan atau Kardiologi Dasar/ACLS
2. Team blue code terdiri dari 2 team masing-masing shift
yaitu team ICU dan team IGD.
3. Bila terjadi kegawatan terhadap pasien di ruang rawat
inap, perawat yang menemukan
kegawatan/penanggung jawab kamar menghubungi
nurse station bersangkutan memberitahukan ada
kegawatan dan meminta bantuan team blue code
PROSEDUR
melalui nomer 101, dan bila terjadi kegawatan di rawat
jalan, maka perawat yang menemukan
memberitahukan ada kegawatan dan meminta bantuan
team blue code secara lisan ke counter terdekat.
4. Perawat di nurse station yang menerima berita
langsung menginformasikan melalui central nurse call
ke seluruh ruangan agar perawat yang ada di kamar
perawatan menuju ke kamar terjadinya kegawatan,
sambil membawa trolley emergency lengkap.
TEAM KODE BIRU/BLUE CODE

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. IV 03.07.04 GUNTUR
GARUT SPO/ / / 2/3
PROSEDUR 5. Perawat di nurse station ataucounter poliklinik
menghubungi informasi di pesawat 101 untuk
memohon bantuan team blue code dengan
menyebutkan lokasi terjadinya kegawatan, serta
menghubungi dokter jaga ruangan/poliklinik.
6. Petugas informasi segera mengangkat telepon 101
tanpa menunggu bunyi ke tiga dan menahan seluruh
pembicaran yang sedang berlangsung dari nomor lain.
7. Petugas informasi melakukan identifikasi yang
memberikan informasi kegawatan medis dengan
menanyakan identitas yang memberikan
laporan.Petugas informasi memberitahukan melalui
announcer “BLUE CODE DI RUANG.......” ke semua
ruangan team blue code perihal kegawatan di lokasi
yang bersangkutan secara berulang setiap 10 detik
selama 1 menit.
8. Semua petugas blue code segera mempersiapkan diri
dan peralatan menuju lokasi kejadian.
9. Sambil menunggu bantuan datang, perawat yang
menemukan pasien gawat tersebut memposisikan
pasien dalam posisi tertentang dan beralas rata/keras.
10. Sebelum team blue code datang, maka kepala shift
bertindak sebagai leader resusitasi.
11. Ketika dokter jaga ruangan/poliklinik datang, maka
leader resusitasi beralih ke dokter jaga ruangan, begitu
pula jika DPJP datang maka leader resusitasi beralih ke
DPJP dan bila dokter spesialis anestesi datang, maka
leader resusitasi beralih ke dokter spesialis anestesi.
12. Sebelum team blue code tiba di lokasi, maka perawat
ruangan dapat memberikan bantuan hidup dasar sesuai
dengan SPO BHD dan SPO Penanggulangan Henti
Jantung dan Henti Nafas.
13. Setelah team blue code datang, maka penanggulangan
kegawatan dilanjutkan oleh team blue code dan
perawat ruangan membantu mempersiapkan untuk
tindak lanjutnya, leader tetap oleh dokter jaga ruangan
atau DPJP, bantuan intubasi, ventilasi dan defibrilasi
oleh team blue code, bantuan kompresi dan pemberian
obat-obatan dan dokumentasi oleh perawat ruangan.
14. Dokter jaga ruangan menghubungi DPJP untuk
melaporkan kondisi pasien dan tindaklanjut berikutnya.
15. Setelah penanganan kegawatan teratasi namun pasien
masih perlu pemantauan, maka pasien tersebut dapat
dikirim ke ICU dengan didampingi oleh team blue code
setelah ada persetujuan dari keluarga dan DPJP.
16. Bila penanggulangan kegawatan tidak teratasi dan
pasien dinyatakan meninggal, maka perawatan
selanjutnya diteruskan oleh perawat ruangan sesuai
dengan SPO Penanganan Jenazah.

TEAM KODE BIRU/BLUE CODE

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RS TK. IV 03.07.04 GUNTUR
GARUT SPO/ / / 3/3
17. Team blue code dan perawat ruangan
mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
PROSEDUR
pada form blue code Petugas informasi 101
memberitahukan anauncer bahwa “kode biru aman”
UNIT TERKAIT 1. Semua Unit

Anda mungkin juga menyukai