Anda di halaman 1dari 22

ETIKA PENELITIAN

REFERENSI

1. Manalu, W. 2006. Etika Penelitian. Presentasi yang disampaikan pada


Penlok Penguatan Penelitian DP2M Ditjen Dikti, Hotel Inna Kuta,
Denpasar, 20 - 22 November 2006.
2. National Academy of Science. 1995. On Being a Scientist:
Responsible Conduct in Research. National Academy Press.
3. Martinson, B. , Anderson, M. A., dan de Vries, R. 2005. Scientist
behaving badly. Nature 435: 737-738.
PENELITIAN ILMIAH - 1

 Sasaran penelitian : meningkatkan pengetahuan


manusia yang berkaitan dengan dunia fisik,
biologis, dan sosial lebih dari apa yang sudah
diketahui
 Pengetahuan individu akan memasuki domain
ilmu pengetahuan hanya setelah ilmu tersebut
dipresentasikan, didiskusikan, dipublikasikan,
dan atau direview secara independen oleh
ilmuwan lain yang kompeten
PENELITIAN ILMIAH - 2

 Penelitian ilmiah dibangun atas dasar trust


(kepercayaan)
 Ilmuwan mempercayai bahwa data atau informasi yang
dilaporkan oleh ilmuwan lain adalah benar dan sahih
adanya
 Masyarakat percaya bahwa penelitian merefleksikan
usaha yang jujur dari ilmuwan untuk menjelaskan
fenomena alam secara akurat tanpa bias
 Trust ini hanya dapat dipertahankan jika tata nilai dalam
scientific conduct tetap dijunjung tinggi
TATA NILAI ATAU ETIKA DALAM
PENELITIAN ILMIAH - 1

 Etika: falsafah moral yang berfungsi sebagai pedoman


dan tolok ukur terhadap apa yang baik dan apa yang
buruk
 Pada masa lampau, etika penelitian lebih banyak
dipelajari secara informal dari cara-cara para peneliti
senior menangani penelitiannya (termasuk publikasinya
dan penggunaan data secara bersama)
 Tapi saat ini etika penelitian harus dipelajari secara
formal
TATA NILAI ATAU ETIKA DALAM
PENELITIAN ILMIAH - 2

 Dalam tiap aspek perbuatan dan tindakan, pada saat itu


mempengaruhi kesejahteraan dan kenyamanan orang
lain, pertanyaan moral akan selalu muncul
 Salah satu permasalahan pada orang-orang yang
memasuki suatu profesi seperti ilmu pengetahuan adalah
bahwa mereka mungkin tidak mengetahui bahwa pilihan
akan suatu cara atau teknik tertentu mempunyai
implikasi moral
 Salah satu tujuan kuliah dalam etika penelitian adalah
untuk menyadarkan para calon profesional akan keadaan
itu
PERBUATAN TERCELA DALAM
ILMU PENGETAHUAN - 1

Perbuatan tercela dalam ilmu pengetahuan


(misconduct in science) meliputi semua aspek
di luar kesalahan jujur (honest error) dan
kesalahan yang disebabkan oleh kelalaian
(negligence) yaitu kesalahan yang melibatkan
pembohongan (deception)
PERBUATAN TERCELA DALAM
ILMU PENGETAHUAN - 2

 FABRIKASI : mengarang dan membuat data atau hasil penelitian


 FALSIFIKASI : mengubah atau salah melaporkan data atau hasil
penelitian, termasuk pembuangan data yang bertentangan secara
sengaja untuk mengubah hasil
 PLAGIARISME : menggunakan ide atau kata-kata orang lain tanpa
memberikan kredit atau pengakuan (acknowledgement)
 Misappropriation of others’ ideas : penggunaan informasi khusus tanpa
izin (misalnya pelanggaran kerahasian pada waktu penelaahan atau
review oleh teman sejawat, atau
 Praktek lain yang menyimpang dari yang sudah diterima umum dalam
suatu komunitas ilmiah dalam mengajukan proposal penelitian,
melakukan penelitian, atau melaporkan hasil penelitian
BAGIAN PADA PENELITIAN ILMIAH
YANG SENSITIF ETIKA

A. Experimental techniques
B. Treatment of data
C. Conflict of interest
D. Publication and openness
E. Sharing of research materials
F. Allocation of credit and acknowledgement
G.Authorship practices
H. Error and negligence in science
A. Experimental Techniques

 Salah satu tujuan metodologi penelitian adalah memfasilitasi bahwa


pengamatan ilmiah yang dilakukan dapat diverifikasi secara independen
untuk mengurangi bias yang mungkin terjadi
 Dengan teknik percobaan, hasil pengamatan yang diperoleh dapat
direproduksi kembali (replikasi)
 Metode baru sering menimbulkan skeptisme terutama kalau tidak
dijelaskan dengan baik (skeptisme merupakan bagian dari sikap kritis
ilmuwan, yang sangat positif untuk pengayaan ilmu pengetahuan)
 Metode yang tidak dibangun dengan cermat akan menyulitkan dalam
membedakan antara sinyal dan noise, mengenali sumber error,
mengaburkan permasalahan yang sedang dikaji, dan bahkan akan
mengantarkan ke kesimpulan yang salah
B. Treatment of Data

 Validitas data sangat esensial dalam penelitian


 Validitas data bergantung pada validitas dan akurasi metode
yang digunakan
 Peneliti harus mengerti sifat (nature) data yang dikumpulkan
(disinilah pentingnya seorang peneliti terlibat langsung dalam
setiap proses yang dijalankan selama penelitian)
 Perlu berhati-hati dalam menangani data outlier
 Kejanggalan pada data yang berasal dari dua atau lebih
sumber pengukuran harus dicermati
C. Conflict of Interest

Perlu dicermati terutama pada penelitian-


penelitian yang dibiayai oleh sponsor tertentu
Peneliti yang menjadi reviewer atas suatu
naskah artikel ilmiah atau proposal yang
memiliki topik sama dengan yang sedang
dikerjakan olehnya, tetapi naskah artikel atau
proposal itu lebih maju lagi dari miliknya
D. Publication and Openness
E. Sharing of Research Materials
 Ilmu pengetahuan bukanlah pengalaman individu, tetapi merupakan
pengetahuan yang dimiliki bersama atas beberapa aspek dunia fisik dan
sosial
 Publikasi sangat esensial bahkan dapat menjadi acuan untuk
menentukan siapa yang pertama menemukan. Akan tetapi kejadian
plagiarisme perlu dicermati dalam berbagai bentuk
 Keterbukaan diperlukan antar peneliti dalam bidang sejenis, namun
kejujuran dan saling menghargai harus dijunjung
 Setelah penelitian dipublikasikan, penggunaan data dan materi penelitian
dengan peneliti lain menjadi sangat penting. Keengganan melakukan hal
semacam ini akan menyebabkan resiko not being trusted or respected
 Informasi ilmiah yang akan disampaikan ke publik (press conference)
sebaiknya telah direview terlebih dahulu oleh para peer-reviewer yang
berkompeten
F. Allocation of Credit and Akcnowledgement

 Pengakuan personal dalam penelitian


 Pengakuan personal ini dalam artikel ilmiah yang
baku dinyatakan dalam :
 Nama-nama penulis
 Persantunan atau akcnowledgements
 Daftar pustaka, acuan atau sitasi
MANFAAT SITASI

 Menghargai hasil kerja atau karya ilmuwan lain


 Mengarahkan pembaca ke sumber bacaan tambahan
 Memberikan dukungan terhadap pandangan yang
dikemukakan dalam tulisan ilmiah yang disajikan
 Mengangkat nilai ilmiah tulisan yang sedang disajikan
 Memberikan informasi tambahan tentang keadaan
pengetahuan ilmiah dalam bidang tersebut saat ini
G. Authorship practices

 Penempatan urutan nama penulis dalam suatu artikel ilmiah


sangat bergantung pada kesepakatan yang dibangun oleh
tim peneliti
 Kesepakatan juga diperlukan antara dosen pembimbing dan
mahasiswanya
 Perlu dihindari pencantuman nama pada artikel ilmiah selain
yang memiliki sumbangan pada penelitian yang
bersangkutan
H. Error and Negligence in Science - 1

 Ilmuwan tidak pernah 100% yakin akan kebenaran yang


dihasilkannya, karena semua hasil kajian harus diperlakukan
sebagai susceptible to error
 Kesalahan dapat terjadi karena beberapa faktor :
• Waktu yang terbatas
• Sumber daya yang terbatas
• Negligence atau kelalaian
• Deception yang meliputi fabrikasi, falsifikasi, dan
penggunaan kata atau ide orang lain tanpa
memberikan kredit
H. Error and Negligence in Science - 2

 Jika hasil penelitian telah dipublikasikan, maka


koreksi terhadap kesalahan yang dilakukan juga
dipublikasikan pada jurnal yang sama
 Tunjukkan bahwa kesalahan yang terjadi adalah
suatu kesalahan yang jujur (an honest mistake)
Top Ten Behaviors of Scientists behaving badly
(dari 3247 sampel ilmuwan Amerika)
1. Falsifikasi dan mengarang data (0.3%)
2. Mengabaikan aspek utama kebutuhan antara manusia dan subyek (0.3%)
3. Tidak membeberkan sebagaimana mestinya keterlibatan dalam perusahaan yang
produknya didasarkan pada penelitiannya sendiri (0.3%)
4. Hubungan dengan mahasiswa, subyek penelitian atau klien yang bisa diterjemahkan
sebagai dipertanyakan (1.4%)
5. Penggunaan ide orang lain tanpa izin atau tanpa memberikan kredit (1.4%)
6. Penggunaan tanpa izin informasi rahasia dalam kaitannya dengan penelitiannya
sendiri (1.7%)
7. Gagal menyajikan data yang bertentangan dengan hasil penelitiannya sendiri
sebelumnya (6.0%)
8. Melewati atau mengabaikan aspek minor tertentu dalam kebutuhan antara subyek
dan manusia (7.6%)
9. Tidak melihat penggunaan data cacat atau interpretasi data yang dipertanyakan oleh
orang lain (12.5%)
10. Mengubah rancangan, metodologi, atau hasil penelitian sebagai tanggapan terhadap
tekanan penyandang dana poenelitian (15.5%)
Other Six Behaviors of Scientists behaving badly
(dari 3247 sampel ilmuwan Amerika)

1. Menerbitkan data atau hasil yang sama dalam dua atau lebih
publikasi (4.7%)
2. Pemberian kredit penulis yang tidak tepat (10.0%)
3. Menyembunyikan rincian metodologi atau hasil pada artikel atau
proposal (10.8%)
4. Menggunakan rancangan penelitian yang tidak tepat dan tidak
memadai (13.5%)
5. Membuang titik pengamatan atau data dari analisis hanya semata
berdasarkan perasaan bahwa data tersebut tidak betul (15.3%)
6. Catatan atau logbook yang tidak memadai berkaitan dengan
penelitian (27.5%)
UNTUK DIINGAT …

 Jika seorang ilmuwan mengambil jalan pintas


yang salah dengan alasan apapun maka :
 Ia mempertaruhkan reputasinya
 Ia menempatkan kerja koleganya dalam bahaya
 Ia membuat kepercayaan publik akan ilmu
pengetahuan dalam bahaya
Karakter (ciri) Peneliti Sejati

 Kemampuan bernalar (reasoning power)


 Originalitas (originality)
 Memori (memory)
 Tanggap dan sigap (alertness)
 Kecermatan (accuracy)
 Persisten (application)
 Kemampuan bekerja sama (cooperation)
 Sikap moral (moral attitude)
 Kesehatan (health)
 Daya kreasi tinggi dan pantang menyerah (zeal)

Anda mungkin juga menyukai