Anda di halaman 1dari 29

METODE

PENELITIAN
ETIKA
PENELITIAN
Dosen Pengampu : Dr. apt. Dea Anita A. K, M.Farm
Disusun Oleh :

Yuni Rosyidaeni Asyifa (21442381002)


Sanga Dewi Banyu Rosa (21442381010)
Listin Setiawati (21442381014)
Nu’masary Fathinah S (21442381017)
Jihad Malik Mutaqin (21442381018)
DEFINISI
Etika berasal dari bahasa Yunani ethos.

Etika : kebiasaan atau peraturan perilaku yang


berlaku di masyarakat.

Etika : nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi


pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur
tingkah-lakunya.

Etika penelitian : prinsip-prinsip moral yang


diterapkan dalam penelitian
MANFAAT PENGURUSAN ETIKA
Bagi subjek penelitian

• Etika pernelitian merupakan kepastian perlindungan hak asasi


manusia.

Bagi peneliti

• Untuk menghindari pelanggaran HAM, publikasi ilmiah pada jurnal


terakreditasi baik nasional maupun internasional, dan sebagai
persyaratan untuk pencairan dana penelitian dari pihak sponsor atau
pendukung dana
PRINSIP DASAR ETIKA PENELITIAN
Beneficence

• Prinsip ini mengutamakan keselamatan manusia bahwa pada dasarnya di


atas segalanya tidak boleh membahayakan subjek penelitian

Menghargai martabat manusia

• hak untuk self determination (menetapkan sendiri)


• hak untuk mendapatkan penjelasan lengkap

Mendapatkan keadilan

• mendapatkan perlakuan yang adil dan hak mereka untuk mendapatkan


keleluasaan pribadi
ETIKA PENELITIAN MENGGUNAKAN
HEWAN COBA
Reduction, yaitu mengurangi jumlah hewan yang digunakan dengan
metoda statistik dan teknik biokimia

Refinement, yaitu mengusahakan menggunakan hewan ordo yang


paling rendah pada skala evolusi, dan hindari stress atau rasa nyeri,

Replacement, yaitu mengganti hewan dengan alternatif lain jika mungkin


 Semua penelitian yang mengikut sertakan manusia sebagai
subjek penelitian dan/atau menggunakan hewan coba harus
mendapatkan persetujuan etik penelitian dari Komisi Etik.
 Persetujuan Etik harus diperoleh sebelum pelaksanaan
penelitian.
 Informed Consent diperoleh dari subjek setelah mendapatkan
penjelasan penelitian.
PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

 Proses Persetujuan setelah Penjelasan harus dimulai dengan adanya


komunikasi antara peneliti dengan calon subjek penelitian bukan hanya
peristiwa tunggal atau keharusan untuk menandatangani formulir
 Persetujuan setelah penjelasan juga harus memuat pernyataan bahwa
partisipasi dalam penelitian bersifat sukarela, hak subjek untuk tidak
meneruskan setiap saat, dan tidak ada penalty atau hukuman apapun untuk
penolakan sebagai subjek penelitian
Lanjutan
Penelitian tanpa PSP bisa dilakukan pada penelitian dengan kondisi sebagai
berikut:
 Risiko penelitian minimal (tidak melebihi pemeriksaan
kesehatan/kedokteran/psikologi rutin)
 Hak-hak dan kesejahteraan peserta terlindungi
 Penelitian yang tidak mungkin dilakukan bila meminta PSP (misalnya
penelitian observasi, data sekunder, lingkungan, dll)
ETICHAL CLEARANCE (PERSETUJUAN
ETIKA)

Persertujuan etika atau etichal clearance (EC) harus dimiliki oleh


seorang peneliti yang melibatkan manusia atau hewan sebagai
subjek penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan tanpa dilengkapi Prinsip Helsinki : subjek harus diberi tahu
persetujuan etika tidak dapat dipublikasikan jika maksud, metode, manfaat, dan dijelaskan pula
eksperimen yang dilakukan tidak mengindahan prinsip bahwa subjek atau calon subjek boleh menolak
‘Helsinki’
CONFLICT OF INTEREST

 Seorang peneliti harus dapat menghindari conflict of interest terhadap beberapa pihak
agar objektivitas dalam melakukan penelitian tetap terjaga.
 Para pihak yang dapat berpengaruh atau menimbulkan adanya conflict of interest
sehingga berpengaruh terhadap suatu rangkaian penelitian adalah :
- Penyandang dana - Ilmu pengetahuan
- Pendidikan - Institusi
- Reviewer - Individu peneliti
Masalah dalam
Etika Penelitian
PLAGIARISME
 Plagiarisme berasal dari bahasa Latin plagiarius yang bermakna penculik atau pencuri
atau perampok naskah.
 Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah plagiat yang memiliki makna pencuri
sastra, pencurian kepemilikan intelektual, dan tindak kecurangan.
 Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau
mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip
sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai
karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai. (Permendiknas
No.17/2010)
TINDAKAN
PLAGIARISME

 Beberapa tindak pelanggaran etika peneliti yang dikategorikan sebagai plagiat :


 Falsifikasi (falsification) yaitu tindakan mengubah atau membuat laporan dengan data
yang tidak benar, atau mengulang pelaksanaan penelitian sampai menemukan hasil
yang diharapkan.
 Plagiat juga meliputi tindakan mengambil ide atau data orang lain yang dinyatakannya
sebagai milik sendiri tanpa menyebutkan sumbernya secara benar.
 Termasuk tindak plagiat juga ketika seorang peneliti melakukan publikasi dari satu
sumber secara berulang kali dengan perubahan yang hampir tak berarti.
CARA MENGHINDARI
PLAGIARISME

 Penulis selalu mencantumkan sumber kepustakaan


 Setiap tulisannya dibuat paraphrase
COPYRIGHT
 Copyright yang lebih menekankan aspek hukum. Melanggar atau tidaknya ditentukan
oleh ijin yang dimiliki oleh penulis aslinya.
 Jika copyright penuh, maka perlu mendapat ijin, namun jika tidak penuh, cukup hanya
dengan mencantumkan sumber.
 Plagiat lebih bersifat etika, misalnya meniru tulisan orang lain tanpa menyebutkan
sumbernya dianggap plagiat.
 Pelanggaran copyright bisa dicegah dengan memperoleh ijin terlebih dahulu dari
penulis aslinya.
ANONIMITI

Anonimiti atau tanpa nama merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam
penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan
nama responsen pada lembaran alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
MANIPULASI
PENELITIAN

Meliputi tindakan penelitian yang memalsukan, mengarang atau

menciptakan data sendiri sesuai dengan keinginan peneliti.

Atau melaporkan desain studi yang tidak sesuai dengan kenyataan

yang tidak sebagaimananya.


15
CARA-CARA
DALAM
BERETIKA
CARA-CARA BERETIKA

1 2

KEJUJURAN OBYEKTIVITAS
Jujur dalam pengumpulan bahan Upayakan minimalisasi kesalahan
pustaka, pengumpulan data, dalam rancangan percobaan, analisis
pelaksanaan metode dan prosedur dan interpretasi data, penilaian ahli/
penelitian, publikasi hasil. Jujur rekan peneliti, keputusan pribadi,
pada kekurangan atau kegagalan pengaruh pemberi dana/sponsor
metode yang dilakukan penelitian.
Lanjutan

3 4

INTEGRITAS KETELITIAN
Tepati selalu janji dan perjanjian; Berlaku teliti dan hindari kesalahan
lakukan penelitian dengan tulus, karena ketidakpedulian, secara teratur
upayakan selalu menjaga konsistensi catat pekerjaan yang dikerjakan
pikiran dan perbuatan. dengan rekan kerja.
Lanjutan

5 6

PENGHARGAAN
KETERBUKAAN TERHADAP Hak Atas
Secara terbuka, saling berbagi Kekayaan Intelektual (HAKI)
data, hasil, ide, alat dan sumber Perhatikan paten, copyrights, dan
daya penelitian. Terbuka bentuk hak-hal intelektual
terhadap kritik dan ide-ide baru. lainnya. Jangan melakukan
plagiasi.
Lanjutan
PENGHARGA
PEMBINAAN
AN
KONSTRUKTI
KERAHASIAA
7 9 F
Bantu membimbing,
N
Peneliti harus menjaga
kerahasiaan data responden. memberi masukan dan
arahan bagi peneliti pemula.
PUBLIKASI PENGAHRGAAN
TERPERCAYA REKAN
8 Hindari mempublikasikan 10 KERJA/KOLEGA
Urutan menunjukkan
penelitian yang sama secara
besarnya konstribusi dalam
berulang-ulang ke berbagai media.
penelitian.
Lanjutan

11 12

TANGGUNG JAWAB
TIDAK MELAKUKAN
SOSIAL
Upayakan penelitian berguna DISKRIMINASI
demi kemaslahan masyarakat, Hindari melakukan pembedaan
dan peneliti bertanggung jawab perlakuan pada rekan kerja atau
atas penelitian. mahasiswa.
Lanjutan

13 14

KOMPETENSI LEGALITAS
Tingkatkan kemampuan dan Pahami dan patuhi peraturan
keahlian melalui pendidikan dan institusional dan kebijakan
Pembelajaran. pemerintah yang terkait dengan
penelitian.
Lanjutan

15 16

RANCANG
MENGUTAMAKA
PENGUJIAN
N KESELAMATAN
DENGAN BAIK Bila harus menggunakan manusia
Tidak gegabah memperlakuan sebagai penguji penelitian, maka
hewan percobaan. penelitian harus dirancang
dengan teliti.
DAFTAR PUSTAKA

Notoadmodjo Soekidjo. 2010. Methodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka.


Sukmadinata. .2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Hamid, Achir Yani S. 2008. Buku Ajar Riset Keperawatan, Konsep Etika dan
Instrumentasi. Jakarta: EGC.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai