• Medikamentosa
- Diberikan kortikosteroid topikal 100 - 200 mikrograml. Dosis dapat ditingkatkan sampai 400 mikrogram
sehari. Hasilnya akan terlihat setelah pemakaian paling sedikit selama 2 minggu.
- Pada kasus dengan rinorrhea yang berat, dapat ditambahkan antikolinergik topikal (ipatropium bromida).
Komplikasi
• Rhinitis vasomotor kronik
prognosis
• Sebanyak 52% pasien mengalami penyakit yang memburuk, dengan
peningkatan persistensi 12%, dan peningkatan keparahan gejala
hidung sebesar 9%.
• Selain itu, pasien dengan rinitis nonalergi berkembang menjadi
penyakit penyerta baru, dengan yang paling umum adalah asma.
Rhinitis Medikamentosa
Rinitis medikamentosa adalah suatu kelainan hidung berupa gangguan respons normal vasomotor
yang diakibatkan oleh pemakaian vasokonstriktor topikal (tetes hidung atau semprot hidung) dalam
waktu lama dan berlebihan, sehingga menyebabkan sumbatan hidung yang menetap. Dapat
dikatakan bahwa hal ini disebabkan oleh pemakaian obat yang berlebihan (drug abuse).
Etiologi
Penggunaan obat topikal nasal dekongestan secara berlebihan atau berkepanjangan (7-10 hari)
a. Efedrin
b. Imidazoline nasal (Naphazoline HCl, Oxymetazoline HCl, Xylometazoline HCl)
c. Phenylephrine
Epidemilogi
paling sering terjai pada orang dewasa muda dan setengah baya dengan tingkat yang
sama pada pria dan wanita.
Patofisiologi
Pemakaian topikal vasokonstriktor yang berulang dan dalam waktu lama akan menyebabkan
terjadinya fase dilatasi berulang (rebound dilatation) setelah vasokonstriksi, sehingga timbul gejala
obstruksi, Adanya gejala obstruksi ini menyebabkan pasien lebih sering dan lebih banyak lagi
memakai obat tersebut. Pada keadaan ini ditemukan kadar agonis alfa adrenergik yang tinggi di
mukosa hidung. Hal ini akan diikuti dengan penurunan sensitivitas reseptor alfa-adrenergik di
pembuluh darah sehingga terjadi suatu toleransi. Aktivitas dari tonus simpatis yang menyebabkan
vasokonstriksi (dekongesti mukosa hidung) menghilang. Dan terjadi dilatasi dan kongesti jaringan
mukosa hidung. Keadaan ini disebut juga sebagai kerusakan rebound yang congestion.
Tanda dan Gejala
• Pasien mengeluh hidungnya tersumbat terus menerus dan berair
• Pada pemeriksaan fisik tampak edema / hipertrofi konka dengan sekret hidung yang berlebihan.
Apabila diberi tampon adrenalin, edema konka tidak berkurang.
• Membran mukosa hidung bengkak dan hiperemis
Diagnosis
• Anamnesis (tanda dan gejala)
• Pemriksaan fisik : tampak edem konka dengan secret yang berlebihan,
membrane mukosa hidung bengkak dan hiperemis
• Pemeriksaan penunjang : skin test allergic, pap smear hidung, CBC
Penatalaksanaan
• Non medikamentosa
Mengurangi pemakaian obat semprot vasokontriktor hidung secara berlebihan
• Medikamentosa
Untuk mengatasi sumbatan berulang (rebound congestion), dapat diberikan kortikosteroid oral dosis tinggi
jangka pendek dan dosis diturunkan secara bertahap (tappeing off) dengan menurunkan dosis sebanyak 5
mg setiap hari, (misalnya hari 1: 40 mg, hari 2. 35 mg dan seterusnya) Dapat juga dengan pemberian
kortikosteroid topikal selama minimal 2 minggu untuk mengembalikan proses fisiologik mukosa hidung.
Obat dekongestan sistemik : pseudoephedrine mersangsang vasokonstriksi dengan mengaktifkan reseptor
alpha-adrenergic dari mukosa pernapasan
Komplikasi
Rhinitis Atropi
Prognosis
• Dibutuhkan sekitar satu tahun untuk pemulihan total dalam kasus
penggunaan jangka panjang yang berlebihan.