Preseptor:
Dyana Eka Hadiati, dr., Sp.Rad.
Presentan:
Ahmadillah Firdaus
12100120556
Anatomi Thorax
Thorax (chest) → bagian superior dari trunk,
antara leher dan abdomen.
Disusun oleh :
1. 12 pasang ribs (costa),
2. sternum (breast bone),
3. costal cartilage, dan
4. 12 thoracic vertebrae.
Anatomi Paru-Paru
Posisi:
1. Posteroanterior 3. Lateral
2. Anteropasterior pada saat pasien Indikasi: massa, tumor di paru, jantung
Tidak dapat turun dari tempat tidur. 4. Lateral decubitus
anak-anak, Ibu hamil, Ascites Indikasi : efusi pleura
5. Lordotic
Syarat X-ray Normal
3. Simetris atau tidak, caranya ambil garis tengah dari sternum, ukur ke
}
● 2: Tanggal pembuatan
● 3: Med record number Persiapan
● 4: Foto sebelumnya (Administrasi)
● 5: View(s): PA/AP/+Marker
}
● 6: Penetrasi
● 7: Rotasi Perhatian (Kualitas
● 8: Inspirasi
● 9: Magnifikasi Foto)
● 10: Angulasi
}
● 11: Soft tissue/bone
● 12: Trakea/Cor/Sinuses/Diafragma Pencarian
● 13: Diafragma
● 14: Jantung (Diagnostik)
● 15: Aorta
● 16: Hilus/Corakan bronkovaskuler
● 17: Lapang paru/hemitoraks
● 18: pulmonary vessels
● 19: Kesimpulan/kesan
Persiapan Administrasi
1. Identitas: nama, usia
2. Tanggal pembuatan foto
3. Medical number
4. Bila perlu disertakan foto lama
5. Marker (R/L) pastikan dibaca Pada
sisi yang benar.
Kualitas Foto
1. Penetrasi
2. Simetris/Rotasi
3. Inspirasi
4. Magnifikasi
5. Angulasi
Penetrasi
● Penetrasi KV (tegangan)
● Bila KV cukup, maka corpus Vertebral torakal III makin ke bawah makin tidak
jelaskontras
● MAS (kuat arus) memengaruhi jumlah sinar X yang dikeluarkandensitas.
(melihat daya tembus)
Kambuhnya sifilis primer, yang disebut sifilis monorecidive atau chancre redux , timbul pada
sifilis yang tidak diobati atau inadekuat terapi. Tetapi kekambuhan jarang terjadi.
Non-Cutaneous Findings :
Pada 60% hingga 70% kasus sifilis primer, limfadenopati regional tanpa rasa sakit
muncul 7 hingga 10 hari setelah chancre muncul, terutama ketika lokasinya genital.
Limfadenopati unilateral lebih sering terjadi pada awal perjalanan penyakit, lalu bilateral seiring
perjalanan penyakit.
Non-Cutaneous Findings :
Sifilis sekunder mungkin mengalami gejala sistemik yang meliputi sakit tenggorokan,
malaise,sakit kepala, penurunan berat badan, demam, nyeri muskuloskeletal,pruritus,
dan suara serak. Faringitis dan tonsilitis, laringitis, gastritis, hepatitis, penyakit ginjal
(glomerulopati membranosa), dan periostitis.
Kelainan hematologi termasuk limfopenia, anemia,dan peningkatan laju sedimentasi
eritrosit. Limfadenopati juga ada dengan distribusi bilateral dan simetris
● Laten berarti tidak ada gejala klinis dan kelainan (Asimptomatik) tetapi
infeksi masih ada dan aktif.
● Sifilis Laten dini berarti tanpa gejala pada pasien yang menderita sifilis dalam
satu tahun terakhir.
● Tes serologik darah postitif, Tes likuorserebrospinal negatif.
● Tes yang dianjurkan ialah VDRL dan TPHA.
• Berbentuk paralisis
Neurosifilis generalisata atau tabes
dorsalis
STIGMATA
Stigmata adalah jaringan parut atau deformitas akibat
penyembuhan kedua stadium tersebut
Serologis
MOLECULAR TEST
Menggunakan PCR untuk mendeteksi DNA T.Pallidum dari lesi
• Tujuan : Tes ini digunakan untuk mendiagnosis sifilis, dan untuk memantau
respons terhadap pengobatan.
• Dikatakan berhasil apabila secara serologis terjadi penurunan empat kali lipat
(2x pengenceran) pada uji titer nontreponemal
• VDRL dan RPR mulai menjadi reaktif 4 hingga 5 minggu setelah infeksi,
dengan sensitivitas 100% pada minggu ke-12
• Kembali menjadi nonreaktif pada 25% hingga 30% kasus selama sifilis laten lanjut