Anda di halaman 1dari 22

CSS

PNEUMONIA PERINATAL
Preseptor: Hana Sofia Rachman, dr., Sp.A

Raisha Fasmilisa Nugraha - 12100118635


DEFINISI
◦ Pneumonia merupakan proses inflamasi dan infeksi yang terjadi pada jaringan
parenkim paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, protozoa, dan
jamur.
◦ Pneumonia perinatal  Pneumonia yang terjadi pada usia 0-28 hari pertama
kehidupan
EPIDEMIOLOGI
◦ Pneumonia merupakan penyebab utama mordibitas dan mortalitas pada anak
usia <5 tahun di seluruh dunia, terutama di negara berkembang.
◦ Frekuensi pneumonia neonatal berkisar dari 1%-35%
Angka yang paling sering dikutip  1% untuk bayi cukup bulan dan 10% untuk
bayi premature.
◦ Grup B Streptococcus menyumbang sebagian besar kasus pneumonia onset
dini.
◦ Bakteri yang paling umum menyebabkan pneumonia onset lambat adalah
basil gram negatif seperti E coli atau Klebsiella spp.
ETIOLOGI
◦ Minggu pertama kehidupan  Bakteri gram
(-)
◦ Sesudah minggu pertama  Bakteri gram (+)

◦ Bakteri ◦ Parasite
Streptococcus hemolyticus group B,
Toxoplasma gondii
Streptococcus pneumonie (25%), E. Coli, dll.
◦ Virus
◦ Jamur
Rubella, Herpes, RSV, Cytomegalovirus, HIV,
Parainfulenza, Influenza Candida albicans
FAKTOR RESIKO
◦ Prematuritas ◦ Persalinan yang lama
◦ Ibu mengalami demam selama ◦ Score APGAR rendah
kehamilan > 38°C ◦ Infeksi sistemik pada ibu dengan
◦ Ketuban pecah dini > 24 jam etiologic  Rubella,
◦ Riwayat ketuban berbau Cytomegalovirus, Treponema
pallidum, Listeria monocytogenes,
◦ Pemeriksaan vaginal toucher yang
Tuberculosis, HIV, TORCH
sering
KLASIFIKASI
◦ Awitan Dini (dalam 3 atau 7 hari pertama kehidupan, sebagian besar dalam waktu
48 jam)
Pneumonia neonatal onset dini terjadi akibat infeksi yang didapat dengan aspirasi
setelah ketuban pecah dini atau selama persalinan, atau infeksi intrauterine.
◦ Awitan Lanjut (4-28 hari pertama kehidupan)
◦ Pneumonia Kongenital
◦ Pneumonia Intrauterine (Hematogen, transplasenta, naik dari jalan lahir)
◦ Pneumonia didapat intrapartum (Aspirasi)
◦ Pneumonia didapat postpartum (Hematogen, lingkungan)
Sumber: Textbook of Pediatrics, Nelson Ed.20
MANIFESTASI KLINIS
Gejala Infeksi Umum: Gejala Gangguan Respirasi:
◦ Hipotermi/hipertermi (suhu tubuh tidak ◦ Batuk, sesak nafas, takipnea, PCH
stabil) Takipnea berdasarkan WHO
◦ Gelisah ◦ Usia < 2 bulan  ≥ 60x/menit
◦ Nafsu makan menurun  Malas menetek ◦ Usia 2 - < 12 bulan  ≥ 50x/menit
◦ Malaise ◦ Usia 1-5 tahun  ≥ 40x/menit
◦ Penurunan reflex ◦ Merintih, sianosis
Keluhan GI: Mual, muntah, diare, distensi ◦ Ronki, takipnea (60-85%), retraksi
abdomen terutama subcostal dan intercostal (>80%)
PATOGENESIS - PATOFISIOLOGI
Faktor Resiko:
- Intrauterine (Hematogen, transplasenta, naik dari jalan lahir)
- Intrapartum (Aspirasi)
- Postpartum (Hematogen, lingkungan)

Patogen (bakteri,virus, jamu, dll.) masuk ke saluran pernafasan secara


inhalasi/aspirasi/hematogen

Masuk bersama sekret bronkus ke dalam alveoli

Cedera epitel pada saluran pernafasan  Respon peradangan  Edema


alveoli

Diapedesis eritrosit

Sel-sel PMN mendesak bakteri ke permukaan alveoli dan dengan bantuan


leukosit kemudian terjadi proses fagositosis
Pada waktu terjadi perlawanan antara host dan bakteri, maka akan nampak empat zona yaitu :
1) Zona luar (edema): alveoli yang tersisi dengan bakteri dan cairan edema
2) Zona permulaan konsolidasi (red hepatization): terdiri dari PMN dan beberapa eksudasi sel darah
merah
3) Zona konsolidasi yang luas (grey hepatization): daerah tempat terjadi fagositosis yang aktif
dengan jumlah PMN yang banyak
4) Zona resolusi E: daerah tempat terjadi resolusi dengan banyak bakteri yang mati, leukosit dan
alveolar makrofag

Kebocoran cairan protein ke dalam alveoli dan interstitium  Defisiensi atau disfungsi surfaktan

Gangguan proses ventilasi udara

Manifestasi klinik
DIAGNOSIS
Anamnesis
◦ Riwayat ibu mengalami infeksi peripartum
◦ Riwayat lahir prematur
Manefestasi klinis
◦ Letargi
◦ Takikardia
◦ Hipotermi/hipertermi (suhu tubuh tidak stabil)
◦ Malas menetek
◦ Tanda gawat nafas
◦ Reflex memburuk
◦ Ronki, takipnea (60-85%), retraksi terutama subcostal dan intercostal (>80%)
Laboratorium
◦ Leukositosis, jumlah sel batang >20%, LED meningkat, CRP meningkat
◦ Pemeriksaan gram dan kultur cairan dari trakea/faring  ditemukan adanya
bakteri

◦ Pneumonia Viral/Mycoplasma: Leukosit normal atau sedikit meningkat


◦ Pneumonia Bakterial: Leukositosis (15.000-40.000/mm3, pre dominan PMN)
◦ Rontgen Thorax
Terdapat gambaran nodular/infiltrat,
granular, air bronchogram,
konsolidasi lobar/segmental yang
gambarannya tidak membaik dalam
48 jam.
DIAGNOSIS BANDING
◦ Hyalin Membrane Disease (HMD)
◦ Transient Tachypnea of the Newborn (TTN)
◦ Aspirasi Mekonium
TATA LAKSANA
◦ Mempertahankan suhu optimal bayi ◦ Pemberian antibiotic (jika diduga terdapat infeksi
bakteri)
(36,5-37,5°C)
Sebaiknya diberikan ≥ 4 hari atau ≥ 7 hari
◦ Mempertahankan oksigenasi yang
◦ Ampicillin (Cloxacillin atau Flucloxacillin)
adekuat
0-7 hari: 50 mg/kgBB/12 jam
◦ Mempertahankan sirkulasi darah
>7 hari: 50 mg/kgBB/8 jam
◦ Jika Ht <40%, lakukan transfuse Ditambah:
darah ◦ Gentamycin (Kanamycin/Streptomycin)
Dosis loading 8 mg/kgBB.
Dilanjutkan, bila usia 0-7 hari:
BB< 2 kg  2 mg/kgBB/24 jam
BB>2 kg  4 mg/kgBB/24 jam
Dilanjutkan, bila usia > 7 hari:
◦ BB< 2 kg  4 mg/kgBB/24 jam
◦ BB>2 kg  6 mg/kgBB/24 jam

Jika terjadi infeksi nosocomial  Sefalosporin Generasi III


◦ 0-7 hari: 100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis (IV/IM)
◦ >7 hari: 150 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis (IV/IM)
Terapi antibiotic diberikan selama 10-14 hari
Kriteria rawat inap untuk neonatus:

◦ Saturasi oksigen ≤ 92%, terjadi sianosis


◦ Frekuensi nafas >60x/menit
◦ Distress pernafasan, apnea intermitten, atau grunting
◦ Tidak mau minum atau menetek
KOMPLIKASI
◦ Empyema thoracic (Komplikasi tersering pada pneumonia bakteri)
◦ Pericarditis purulenta
◦ Infeksi extrapulmoner  Meningitis purulenta
◦ Sepsis
PENCEGAHAN
◦ Imunisasi maternal dengan vaksin polisakarida pneumokokus untuk
mencegah S. Pneumoniae
◦ Menjaga kebersihan jalan lahir dengan cairan antiseptic
(Clorhexidine 0,25%) setiap melakukan pemeriksaan vaginal
toucher
◦ Suplementasi vitamin A saat lahir

Anda mungkin juga menyukai