YANTI CAHYATI
Sub Topik: Asuhan keperawatan pada pasien dengan TBC
Paru:
Seorang laki-laki berberusia 40 tahun dirawat di rumah sakit, dengan
keluhan: sesak napas disertai dengan batuk produktif sejak 3 bulan
yang lalu dan tidak nafsu makan. Pada pemeriksaan fisik: pasien
tampak lemas, badan kurus, banyak berkeringat di malam hari,
dahak kental berwarna kehijauan dan frekuensi napas 28 x/menit.
Apakah prioritas tindakan keperawatan yang harus dilakukan pada
kasus di atas?
a. melatih batuk efektif
b. mengatur posisi semi fowler
c. memberikan oksigen melalui nasal canule
d. memberikan nutrisi tinggi kalori tinggi protein
e. memberikan penkes tentang cara mencegah penularan.
Kunci Jawaban: C
Pembahasan:
Pasien dengan TBC paru mengalami peradangan pada lapisan
parenkhim paru akibat infeksi bakteri Mikobacterium
tuberculosa yang terbawa melalui droplet. Akibat dari proses
infeksi tersebut terjadi pembentukan produksi dahak/sputum
yang kental berwarna kehijauan karena bercampur dengan
bakteri tersebut atau berwarna kemerahan karena bercampur
dengan bercak darah (hemaptoe). Produksi sputum ini
merangsang timbulnya batuk yang terus menerus, sehingga
terjadilah sesak nafas dan juga dapat menurunkan nafsu makan
pasien sehingga berat badan akan menurun (tubuh menjadi
kurus). Prioritas kebutuhan pada kasus sesuai dengan vignette
adalah pemenuhan kebutuhan oksigen yang diberikan dengan
aliran rendah melalui nasal canule.
Sub Topik: Asuhan keperawatan pada pasien dengan
asthma bronchiale:
Seorang laki-laki berberusia 40 tahun dirawat di ruang penyakit
dalam, dengan keluhan: sesak nafas setelah kontak dengan kucing.
Pada pemeriksaan tampak lemas, bunyi nafas terdengar wheezing,
terlihat retraksi dada dan frekuensi nafas 32 kali/menit dan suhu
tubuh 38,1 oC
Pembahasan:
Pada pasien asthma bronchiale terjadi spasme pada
daerah brokhus akibat dari kontak dengan bahan
yang bersifat allergen. Brokhospasme dapat
menyebabkan penyempitan jalan nafas atas dan
pada akhir nya menimbulkan sesak nafas, wheezing
dan peningkatan frekuensi nafas. Sehingga masalah
utama pada pasien tersebut adalah jalan nafas tidak
efektip. Kata kunci pada vignete data adalah sesak
nafas, wheezing dan retraksi.
Seorang laki-laki berusia 40 dirawat di RS karena mengeluh
pusing dan nyeri kepala terus menerus. Pasien mengatakan
sudah menderita hipertensi sejak 5 tahun lalu dan orang
tuanya juga meninggal karena hipertensi. Pasien memiliki
kebiasaan merokok, suka makan makanan yang berlemak
dan minum kopi serta kurang olah raga.
Manakah dari riwayat atau kebiasaan pasien tersebut yang
merupakan faktor resiko hipertensi yang tidak dirubah?
a. kebiasaan makan makanan berlemak
b. kebiasaan minum kopi
c. kebiasaan merokok
d. kurang berolah raga
e. riwayat orang tua
Jawaban: E
Pembahasan:
Hipertensi dapat dipicu oleh 2 faktor resiko, yaitu faktor resiko
yang tidak dapat dirubah dan faktor resiko yang dapat dirubah.
Faktor resiko yang tidak dirubah, yaitu: berusia, jenis kelamin,
herediter (riwayat orang tua), dan ras serta kepribadian type A.
Sedangkan faktor yang dapat dirubah yaitu lebih banyak dari
faktor perilaku, yaitu: kebiasaan merokok, makan makanan
tinggi lemak dan tinggi garam, minum minuman beralkohol,
minum kopi, kurang olah raga dan stress.