Anda di halaman 1dari 9

Sistem Peradilan Indonesia

1
Pengertian

Pengadilan yang mempunyai


kewenangan untuk memeriksa, mengadili
dan memutus perkara tertentu yang
hanya dapat dibentuk dalam salah satu
lingkungan badan peradilan yang berada
di bawah Mahkamah Agung yang diatur
dalam undang-undang

2
KEKUASAAN KEHAKIMAN
Ps 24 UUD 1945
Ps 18 UU No48/2009LN Th 2009 No.157

MAHKAMAH AGUNG KOMISI YUDISIAL


Ps. 24 A UUD45 MAHKAMAHKONSTITUSI
Ps 24 B UUD 45
Ps 20 UU N0 48/2009 Ps. 40 UU 48/2009 Ps 24 C UUD 45
Ps.29 UU 48/2009
PERADILAN
PERADILAN PERADILAN PERADILAN
UMUM
AGAMA TUN MILITER

Pengadilan
Pengadilan Khusus : Pajak
•Pengadilan Anak Prinsip Umum+Militer
•Pengadilan Tipikor
•Pengadilan Niaga Koneksitas
•Pengadilan Perikanan Pasal 16 UU 48/2009
•Pengadilan Hubungan
Industrial
•Pengadilan HAM
Diperiksa oleh
Peradilan Umum
PERADILAN SYARIAH Kecuali ada keputusan
ISLAM Dari MA hrs diperikasa
Di Peradilan Militer

Wewenang Peradilan Wewenang Peradilan


Umum Agama

3
Peradilan Umum
• Pengadilan Anak
• Pengadilan Tipikor
• Pengadilan Niaga
• Pengadilan Perikanan
• Pengadilan Hubungan Industrial
• Pengadilan HAM

4
4
Kedudukan
Sebagai Pengadilan Khusus baik dari sisi
Subjek dan Obyek
Tidak berdiri sendiri
Dibawah Badan Peradilan
a. Peradilan Umum
b. Peradilan Agama
c. Peradilan Militer
d. Peradilan Tata Usaha Negara
5
Kewenangan
Sesuai dengan Peraturan perundangan
yang mengaturnya
Hakim khusus dibidangnya sesuai
persyaratan yang ditentukan
 Aspek Hukum Pidana, Perdata dan
Administrasi
Hukum Acara khusus

6
UU No. 46 Tahun 2009 Tentang Pengadilan
TIPIKOR
bahwa tindak pidana korupsi telah menimbulkan
kerusakan dalam berbagai sendi kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara sehingga upaya
pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi
perlu dilakukan secara terus-menerus dan
berkesinambungan yang menuntut peningkatan
kapasitas sumber daya, baik kelembagaan, sumber
daya manusia, maupun sumber daya lain, serta
mengembangkan kesadaran, sikap, dan perilaku
masyarakat antikorupsi agar terlembaga dalam sistem
hukum nasional;
7
bahwa Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
yang dasar pembentukannya ditentukan dalam
Pasal 53 Undang- Undang Nomor 30 Tahun
2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi, berdasarkan putusan
Mahkamah Konstitusi dinyatakan bertentangan
dengan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, sehingga
perlu diatur kembali Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi dengan undang-undang yang baru;

8
Kewenangan
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi merupakan satu-
satunya pengadilan yang berwenang memeriksa,
mengadili, dan memutus perkara tindak pidana korupsi.

Memeriksa, mengadili, dan memutus perkara:


tindak pidana korupsi;
tindak pidana pencucian uang yang tindak pidana asalnya
adalah tindak pidana korupsi; dan/atau
tindak pidana yang secara tegas dalam undang-undang lain
ditentukan sebagai tindak pidana korupsi.
 

Anda mungkin juga menyukai