Anda di halaman 1dari 24

BENTANG ALAM

STRUKTURAL
BENTANG ALAM
STRUKTURAL

 adalah bentang alam yang pembentukkannya


dikontrol oleh struktur geologi daerah yang
bersangkutan.
 Struktur geologi yang paling banyak
berpengaruh terhadap pembentukan morfologi
adalah struktur geologi sekunder, yaitu
struktur yang terbentuk setelah batuan itu ada.
Biasanya terbentuk oleh adanya proses
endogen yaitu proses tektonik yang
mengakibatkan adanya pengangkatan, patahan,
dan lipatan, yang tercermin dalam bentuk
topografi dan relief yang khas.
 Bentuk relief ini akan berubah akibat proses
eksternal yang berlangsung kemudian.
 Macam-macam proses eksternal yang terjadi
adalah pelapukan (dekomposisi dan
disintegrasi), erosi (air, angin atau glasial)
serta gerakan massa (longsoran, rayapan atau
slump).
Kenampakan yang dapat digunakan dalam
penafsiran bentang alam struktural

 Pola pengaliran. Variasinya biasanya dikontrol


oleh variasi struktur geologi dan litologi pada
daerah tersebut.
 Kelurusan-kelurusan (lineament) dari
punggungan (ridge), puncak bukit, lembah,
lereng dan lain-lain.
 Bentuk – bentuk bukit, lembah dll.
 Perubahan aliran sungai, misalnya secara tiba-
tiba, kemungkinan dikontrol oleh struktur
kekar, sesar atau lipatan.
Pola penyaluran yang dikontrol oleh variasi struktur geologi

Trelis terarah, pada homoklin landai,


atau pada pesisir landai dengan
gosong pantai (beach ridges)

Trelis terlengkungkan, pada lipatan menunjam

Trelis patahan, pada sesar-sesar


tidak begitu paralel dan bercabang
Trelis patahan, pada sesar-sesar tidak
begitu paralel dan bercabang

Rektangular, pada kekar dan/atau sesar yang


saling berpotongan tegaklurus,

Angulate, pada kekar dan/atau sesar yang


bertemu tidak pada sudut tegaklurus.
Kelurusan-kelurusan (lineament) dari punggungan
(ridge), puncak bukit, lembah, lereng pada Citra
Landsat TM
Perubahan aliran sungai, misalnya secara tiba-tiba, yang
dikontrol oleh struktur kekar, sesar atau lipatan pada Citra
Landsat TM
Macam-macam Bentang Alam
Struktural
 Bentang Alam dengan Struktur Mendatar
(Lapisan Horizontal)
 Dataran rendah, adalah dataran yang memiliki
elevasi antara 0 – 500 kaki dari muka air laut.
 Dataran tinggi (plateau), adalah dataran yang
menempati elevasi lebih dari 500 kaki di atas
muka air laut, berlereng sangat landai atau datar
berkedudukan lebih tinggi daripada bentanglahan
di sekitarnya
 Bentang Alam dengan Struktur Miring
 Cuesta, kemiringan antara kedua sisi lerengnya
tidak simetri dengan sudut lereng yang searah
perlapisan batuan kurang dari 30o (Tjia, 1987).
 Hogback : sudut antara kedua sisinya relatif
sama, dengan sudut lereng yang searah
perlapisan batuan lebih dari 30o (Tjia, 1987).
Hogback memiliki kelerengan scarp slope dan
dip slope yang hampir sama sehingga terlihat
simetri
 Bentang Alam Dengan Struktur Lipatan
Lipatan terjadi karena adanya lapisan
kulit bumi yang mengalami gaya kompresi
(gaya tekan). Pada suatu lipatan yang
sederhana, bagian punggungan disebut
dengan antiklin, sedangkan bagian
lembah disebut dengan sinklin.
PERLAPISAN YANG TERLIPAT
BATUAN YANG TERLI-
PAT-LIPAT INI PADA
WAKTU BARU TERBEN-
TUK MEMPUNYAI PER-
LAPISAN YANG MEN-
DATAR

SEBELUM TEREROSI,
BATUAN INI MENGALAMI
KOMPRESI (TEKANAN) -
SEHINGGA PERLAPISAN
TIDAK LAGI MENDATAR
TETAPI MELIUK - LIUK

PERLIPATAN UTUH TER-


JADI PADA MACAM BA-
TUAN YANG MEMPUNYAI
SIFAT LENTUR (ELASTIS)
YANG TINGGI
Macam-macam lipatan
Kenampakan antiklin pada Citra Landsat TM
 Struktur antiklin dan sinklin menunjam
Struktur ini merupakan kelanjutan atau
perkembangan dari pegunungan lipatan
satu arah (cuesta dan hogback) dan dua
arah (sinklin dan antiklin). Bila tiga fore
slope saling berhadapan maka disebut
sebagai lembah antiklin menunjam.
Sedangkan bila tiga back slope saling
berhadapan maka disebut sebagai lembah
sinklin menunjam
 Kubah
Bentang alam ini mempunyai ciri-ciri
kenampakan sebagai berikut :
 Kedudukan lapisan miring ke arah luar (fore slope
ke arah dalam).
 Mempunyai pola kontur tertutup.

 Pola penyaluran radier dan berupa bukit cembung


pada stadia muda.
 Pada stadia dewasa berbentuk lembah kubah
dengan pola penyaluran annular.
 Cekungan
Bentang alam ini mempunyai kenampakan
sebagai berikut :
 Kedudukan lapisan miring ke dalam (back slope ke
arah dalam).
 Mempunyai pola kontur tertutup.

 Pada stadia muda pola penyalurannya annular.


 Bentang Alam dengan Struktur Patahan
Patahan (sesar) terjadi akibat adanya gaya
tekan yang bekerja pada kulit bumi, sehingga
mengakibatkan adanya pergeseran letak
kedudukan lapisan batuan. Ada 3 jenis sesar
(berdasarkan arah gerak relatifnya ), yaitu
sesar geser, sesar naik dan sesar turun.
Secara umum bentang alam yang dikontrol
oleh struktur patahan sulit untuk menentukan
jenis patahannya secara langsung.
Ciri umum dari kenampakan morfologi
bentang alam struktural patahan, yaitu :
 Beda tinggi yang relatif menyolok pada daerah yang sempit.
 Mempunyai resisitensi terhadap erosi yang sangat berbeda
pada posisi/elevasi yang hampir sama.
 Adanya kenampakan dataran / depresi yang sempit
memanjang.
 Dijumpai sistem gawir yang lurus (pola kontur yang panjang
lurus dan rapat).
 Adanya batas yang curam antara perbukitan / pegunungan
dengan dataran yang rendah.
 Adanya kelurusan sungai melalui zona patahan, dan
membelok dengan tiba-tiba dan menyimpang dari arah
umum.
 Sering dijumpai (kelurusan) mata air pada bagian yang naik /
terangkat.
 Pola penyaluran yang umum dijumpai berupa rectangular,
trellis, dan contorted, serta modifikasi dari ketiganya.

Anda mungkin juga menyukai